BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
4. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus penelitian, peneliti menggunakan tiga jenis teknik, yaitu:
a. Observasi
48Alfikran, “Penerapan Metode Iqro‟ dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an di TPQ Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesangan Timur Mataram”, (Skripsi, FITK UIN Mataram, Mataram, 2017), hlm. 37.
Observasi lebih dikenal dengan istilah pengamatan yang berarti alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati suatu objek dan mencatatnya secara sistematik berdasarkan gejala- gejala yang diselidiki.49
Peneliti memilih teknik observasi karena berkenaan dengan perilaku manusia dan proses kerja serta responden yang diamati tidak terlalu besar dengan ikut serta terjun kelapangan serta bisa memperoleh gambaran yang lebih luas tentang apa yang diteliti50 Adapun jenis-jenis dari observasi adalah, observasi partisipan (participant observation) dan observasi non partisipan (non- participant observer). Kedua jenis observasi ini bisa menunjang keberhasilan observasi sebagai alat pengumpulan data, sehingga peneliti memilih menggunakan observasi non partisipan karena hanya mengamati objek yang diteliti saja tanpa ikut serta dalam melaksanakan kegiatan.
Observasi non partisipan adalah suatu bentuk observasi yang dilakukan peneliti dengan tidak terlibat langsung dalam kegiatan yang diamatinya. Dalam melakukan observasi dengan teknik ini, peneliti melakukan sendiri apa yang akan diteliti, seperti memberikan langsung makna apa yang diamati dalam teks yang alami atau lebih dikenal dengan natural setting.Setelah memilih
49Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), cet. ke-11, hlm. 70.
50Eko putro widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), cet. ke-3, hlm. 46.
metode observasi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yaitu mengenai apa yang diteliti, bagaimana mencatat apa yang diamati dan berapa banyak kesimpulan (inference) yang dilibatkan pengamat.51
Teknik observasi ini digunakan untukmengamati bentuk-bentuk kesulitan belajar membaca al-Qur‟an santri dan upaya tutor dalam mengatasinya melalui metode iqro‟ di TPA Fuqaha‟ cabang lembaga kursus tahsin Kelurahan Rembiga Kota Mataram.untuk mendapatkan data tentang bentuk-bentuk kesulitan belajar membaca al-Qur‟an santri melalui aktivitas tes praktik membaca menggunakan buku iqro‟.
Dengan demikian, instrumen observasi yang digunakan oleh peneliti adalah pedoman observasi dengan menyiapkan check list sebagai pedoman pengamatan.Sehingga observasi yang dilakukan oleh peneliti termasuk ke dalam observasi sistematis.52Check list, yaitu sebuah alat yang memuat beberapa pertanyaan yang seragam dengan jawabannya.53
b. Wawancara
Wawancara merupakan komunikasi antara dua orang yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari informan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian.Wawancara dibagi menjadi dua, yaitu wawancara
51Muri Yusuf, Metodologi Penelitian…, hlm. 384.
52Eko Putro Widoyoko, Tekhnik Penyusunan Instrumen Penelitia…, hlm. 48.
53Suharsimi Arikunto,Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 104.
berstruktur dan wawancara tidak berstruktur.Peneliti memilih menggunakan wawancara tak tersruktur atau lebih sering disebut sebagai wawancara mendalam yang kegiatannya mirip dengan percakapan informal yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari semua informan, tetapi susunan kata dan urutannya dengan ciri-ciri dari setiap informan.54
Dengan menggunakan teknik wawancara maka diperoleh data tentang bentuk-bentuk kesulitan belajar membaca al-Qur‟an santri dan upaya tutor dalam mengatasinya melalui metode iqro‟ di TPA Fuqaha‟ cabang lembaga kursus tahsin Kelurahan Rembiga Kota Mataram.Untuk mendapatkan data tersebut, peneliti menggunakan instrumen penelitian, yaitu sebagai berikut:
1) Pedoman wawancara
Pedoman wawancara berfungsi untuk melancarkan proses wawancara agar tidak menyimpang dari informasi yang dibutuhkan peneliti. Wawancara juga harus dilakukan dengan apa adanya tanpa dicampur aduk dengan solusi-solusi dari peneliti. 55
Pedoman wawancara disusun berdasarkan fokus masalah dan terdapat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
54Deddy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. ke-5, hlm. 180.
55Afifudin, Beni, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm.
132.
bentuk-bentuk kesulitan belajar santri dan upaya tutor dalam mengatasinya melalui metode iqro‟.
2) Alat perekam
Alat perekam yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah:
a) Buku catatan, yang berfungsi sebagai alat untuk mencatat semua percakapan peneliti dengan informan.
b) Tape recorder, yang berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan antara peneliti dengan informan.
c) kamera, yang berfungsi untuk memotret jalannya wawancara antara peneliti dengan informan/sumber data.56 c. Dokumentasi
Selain menggunakan observasi dan wawancara dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data dilapangan.Dokumentasi adalah suatu teknik yang berisikan catatan-catatan peristiwa yang sudah terjadi, biasanya dalam bentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.57
Peneliti menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data tertulis tentanggambaran umum lokasi penelitian serta bentuk-bentuk
56Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif…, hlm. 123-124.
57Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif: untuk penelitian yang bersifat eksploratif, enterpretif, interaktif dan konstruktif, (Bandung: Alfabeta CV, 2018), cet. ke-3, hlm: 124.
kesulitan belajar santri dan upaya tutor dalam mengatasinya melalui metode iqro‟ yang didapatkan dari buku prestasi yang berisi nilai hasil belajar santri yang mengalami kesulitan belajar membaca al-Qur‟an. Dokumen yang digali berupa hasil penilaian membaca yang dilakukan oleh tutor dan diperoleh gambaran awal mengenai adanya enam santri yang mengalami kesulitan belajar membaca al-Qur‟an, yaitu: DC, MR, AN, DK, RJR dan ARSW.
Dari informasi dan data awal tentang santri yang mengalami kesulitan belajar membaca al-Qur‟an sebagaimana paparan di atas peneliti menetapkan ke enam santri tersebut sebagai subjek penelitian untuk mendapatkan data tentang bentuk-bentuk kesulitan belajar mereka dalam belajar membaca al-Qur‟an.Jenis instrumen yangdigunakan peneliti adalah pedoman analisis dokumen.