• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Tindakan

BAB III Metode Penelitian

F. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah beberapa siklus.

Siklus pertama dilaksanakan untuk melihat perubahan berupa peningkatan pencapaian hasil tes yang telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah dibuat. Hasil belajar siswa dapat menghasilkan data sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti, jika hasil dalam data yang diperoleh dalam siklus pertama adalah kurang dari standar yang telah dialami dalam siklus sebelumnya, sehingga dapat diperbaiki. Jika dalam siklus berikutnya, data yang diperoleh peneliti telah sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan, maka akan membuktikan tingkat keberhasilan dari setiap siklus yang telah dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan IPS.

35Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 77.

45 G. Cara Pengamatan ( Monitoring)

Pengamat dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini yang dilakukan peneliti yaitu mengamati guru memberikan pengajaran kepada siswa kelas IV Di SDN 2 Gerimak Indah menggunakan penerapan modelpembelajarn kooperatif tipe make a match mengenai pembelajaran tematik, yang dipelajari sesuai dengan rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran yang dibuat juga peneliti mengamati aktivitas siswa.

Mengisi lembar observasi yang telah disiapkan. Adapun yang diamati adalah bagaimana pelaksanaan tindakan, bagaimana sikap siswa dan apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan skenario yang telah dibuat.

1. Analisis data

Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah data tes hasil belajar siswa dan data hasil observasi.

a. Data tes hasil belajar siswa

Setelah memperoleh data tes hasil belajar siswa, data tersebut dianalisis secara sistematik deskriptif yaitu dengan mencari ketuntasan belajar. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa digunakan kriteria sebagai berikut:

1) Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila target pencapaian ideal ≥ 85 dari jumlah siswa dalam kelas. Rumusan untuk menentukan ketuntasan klasikal dapat dilihat sebagai berikut:

46

Keterangan :

KK = Ketuntasan Klasikal

∑ = siswa yang tuntas belajar

∑ = jumlah siswa seluruhnya36

Ketuntasan belajar klasikal tercapai jika minimal 85 persen siswa memperoleh nilai nilai ≥ 70 yang akan terlihat pada hasil evaluasi tiap-tiap siklus.37

2) Rumus yang digunakan untuk menententukan skor rata-rata hasil belajar tes sebagai berikut:38

Keterangan :

M = Mean (rata-rata)

ΣX = Nilai yang diperoleh masing-masing siswa N = Banyak data

b. Data Hasil Observasi

Menentukan skor aktifitas belajar siswa dan guru dilakukan secara klasikal tergantung banyaknya prilaku atau aktifitas yang dilakukan siswa dan guru dari sejumlah deskriptor yang diamati.

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk

36Zainal Aqib, penelitian Tindakan Kelas untuk guru SD, SLB, dan TK, (Bandung: CV Yrama Widya, 2008), hlm. 204-205.

37 Trianto, Mendesain Model....hlm. 241.

38 Warni Juita, Evaluasi Pembelajaran, (Mataram: Elhikam Press Lombok, 2012), hlm. 146

47

mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu aktivitas guru dan siswa.

1) Aktifitas guru

Dalam lembar observasi aktivitas guru terdapat 18 poin kisi- kisi yang menjadi acuan dalam observer dengan menggunakan penerapan modelpembelajaran kooperatif tipe make a match, yang dimana setiap satu poin akan diberikan skor 1 jika guru melakukan aktivitas tersebut, dan jika guru tidak melakukannya maka diberikan skor 0. Setelah skornya dijumlahkan maka skor terakhir bisa dihitung dengan Analisis hasil observasi guru menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan rumus sebagai berikut:

P =

Keterangan:

P = Persentase aktivitas guru

∑ = Jumlah aspek yang teramati

∑ = Jumlah keseluruhan aspek yang teramati

39

Selanjutnya setelah terhitung persentase aktivitas guru dapat diberikan penilaian dengan patokan sebagai berikut:

39 Zainal Aqib, penelitian Tindakan....hlm.41.

48 Tabel 3.1

Patokan penilaian persentase aktivitas guru

Nilai Kategori

75-100 Terlaksana sangat baik

50-74 Terlaksana baik

25-49 Kurang terlaksana

0-24 Tidak terlaksana

2) Aktifitas siswa

Yang akan menjadi kisi-kisi acuan dalam lembar observer dengan menggunakan penerapan model kooperatif tipe make a match, untuk lembar observasi aktivitas siswa terdapat 17 poin yang menjadi acuan dalam observer dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang dimana setiap satu poin akan diberikan skor 4 jika 19-22 orang siswa melakukan aktivitas dan diberikan skor 3 jika 14-18 orang siswa melakukan aktivitas, skor 2 jika 7-13 orang siswa melakukan aktivitas, skor 1 jika 1-6 orang siswa yang melaksanakan aktivitas tersebut. Setelah skornya dijumlahkan maka skor akhir dapat dihitung dengan cara:

P =

Keterangan:

P = Persentase aktivitas siswa

∑ = Jumlah aspek yang teramati

∑ = Jumlah keseluruhan aspek yang teramati

49 P =

40

Setelah menghitung persentase aktivitas siswa dapat diberikan penilaian patokan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Patokan penilaian persentase aktivitas siswa

Nilai Kategori

75-100 Sangat Aktif

50-74 Aktif

25-49 Kurang Aktif

0-24 Tidak Aktif

Lembar observasi akan diberikan kepada orang observer sebelum proses belajar berlangsung. Kemudian observer mengisi lembar observasi tersebut pada proses belajar mengajar berlangsung.

2. Refleksi

Refleksi dilakukan pada tiap akhir siklus, pada tahap ini, peneliti, guru, dan teman sejawat mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan siklus. Refleksi juga dilakukan dari data kualitatif dan data kuantitatif sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya apakah tindakan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak. Refleksi juga bisa dikatakan mengulas secara (reflektif) tentang perubahan yang dilakukan baik pada siswa, suasana kelas, ataupun pada guru. Dalam penelitian ini, refleksi yang dilakukan oleh peneliti yaitu bagaimana hasil belajar siswa serta aktivitas guru dan siswa dengan melihat nilai tes (analisis data) dan kekurangan apa yang terdapat dalam proses pembelajaran.berdasarkan hal ini peneliti

40Ibid., h.41

50

mengadakan pengulasan atau perbaikan terhadap pelaksanaan setiap siklus berikutnya. Sedangkan refleksi yang dilakukan oleh guru yaitu dengan melihat kekurangan pada saat proses belajar mengajar yang terdapat pada lembar observasi aktivitas guru, untuk diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.

H. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan akan dikatakan berhasil apabila:

1. Hasil belajar siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70

2. Ketuntasan hasil belajar siswa secara keseluruhan atau ketuntasan klasikal 85%

3. Aktivitas guru masuk ke dalam kategori terlaksana sangat baik yaitu 75- 100%

4. Aktivitas belajar siswa masuk ke dalam kategori baik sangat aktif yaitu 75- 100%

51 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

Adapun gambaran umum tentang SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada adalah sebagai berikut :

1. Letak Geografis SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kec. Narmada Kabupaten Lombok Barat

SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat adalah suatu lembaga pendidikan pemerintah tingkat dasar dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, didirikan pada tanggal 01 Juni 1974, dengan luas 1930 m2.

Adapun batas-batas wilayah SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut:

a) Sebelah Timur : Rumah warga b) Sebelah Barat : Jalan raya c) Sebelah Utara : Jalan raya d) Sebelah Selatan : Rumah warga.41 2. Keadaan Siswa

Dalam proses belajar mengajar, siswa menduduki peranan yang paling penting, karena sisswa yang akan menjadi tolak ukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Oleh karena itu keberadaan dan peran aktif siswa mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran.

41 Sumber SDN 2 Grimak Indah, 27 Januari 2020

52 Tabel 4.1

Kedaan Siswa/Siswi SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020 Berdasarkan

Jenis Kelamin No. Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 I A 12 12 24

2 I B 13 11 24

3 II A 10 14 24

4 II B 11 13 24

5 III A 15 13 28

6 III B 14 14 28

7 IV A 12 10 22

8 IV B 12 10 22

9 V 21 14 35

10 VI A 14 11 25

11 VI B 12 12 24

Jumlah 280

Sumber: Dokumen SDN 2 Gerimak Indah

Dari data diatas, bahwa keadaan siswa SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 280 orang siswa42

3. Keadaan Guru

Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Guru berkewajiban menyajikan dan menjelaskan materi pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam hal ini, kurikulum sangat dibutuhkan dalam proses kemampuan dan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu kapasitas dan kwalitas guru merupakan faktor yang terpenting dalam mendidik siswa.

42 Papan Data Siswa SDN 2 Grimak Indah, 27 Februari 2020.

53 Tabel 4.2

Kedaan Guru SDN 2 Gerimak Indah Kec. Narmada Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020 Berdasarkan Jenis

Kelamin43

No NAMA GURU L/P JABATAN

IJAZAH TERAKHI

R 1 SAHNAN, S.Pd L Plt. Ka.Sekolah SI PGSD 2 Dra. HENI SRI

WIDIARSIH

P Guru SI PLS

3 YOHBET GETRUIDA, A.Ma

P Guru DII PGSD

4 GUSTI AYU MADE SUPARTI, S.Pd

P Guru S1 PKN

5 SITI NURHIDAYAH, S.Pd P Guru SI PKN

6 SANIRAH, S.Pd.I P Guru S1 PAI

7 MUBTASIMAH, S.Pd.SD P Guru SI PGSD

8 MUHAMMAD TANWIR,

A.Ma

L Guru DII PGSD

9 JUMENAH, S.Pd P Guru S1 PKN

10 HUSNUL KHATIMAH, S.Pd

P Guru SI PAI

11 MAMAN HARIYADI, S.Pd

L Operator SI B.ING

12 HARDIANTI WAHYUNI, S.Pd

P Guru S1 PGMI

13 IMAM WAHYU HIDAYAT, S.Pd

L Guru PJOK S1 PJOK

14 NURHIDAYAH, S.Pd P Guru S1 PGSD

15 ISKANDARIYAH, S.Pd.I P Guru S1 PGMI

Jumlah 15 orang

Sumber: Dokumen SDN 2 Gerimak Indah 4. Keadaan Sarana dan Prasarana

Disamping faktor guru, murid, dan karyawan, sarana dan prasarana juga memiliki peranan yang sangat penting dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sebab sarana merupakan tempat berlangsungnya proses

43 Papan Data Guru SDN 2 Grimak Indah, 27 Februari 2020.

54

belajar mengajar, dan alat pembelajaran merupakan faktor penunjang untuk memperjelas pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran.

Dibawah ini diuraikan tentang keadaan sarana dan prasarana yang terdapat di SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Lombok Barat

55 Tabel 4.

Kedaan Sarana Prasarana SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/202044

No Jenis Sarana Banyak Sarana Keterangan

I Keadaan Meubeler

1. Meja Kursi siswa 145

2. Meja Guru 16

3. Papan white board 11

4. Lemari 20

5. Kursi Tamu 1 Set

6. Papan Absen 12

7. Papan Data 10

II Alat-alat Multi Media

1. Laptop 5

2. Komputer 2

3. Printer 5

4. LCD Proyektor 2

5. Scaner 1

III Alat-alat Peraga

1. Globe 3

2. Peta Indonesia 2

3. Peta Dunia 2

4. KIT IPA 5

5. KIT Bahasa 2

6. KIT Matematika 5

7. Bahan Praktik SAINS 7

8. Peta daerah 10

9. Peta Kenampakan Alam 10

IV Alat-alat Olahraga

1. Bola Kaki 3

2. Bola Voly 1

3. Bola Badminton 2 Slop

4. Pingpong 4 Buah

5. Matras 2 buah

6. Raket 4 pasang

7. Loncat Jauh 1 buah

8. Tongkat Silat 1 buah

9. Golok Silat 1 buah

V Alat-alat Kesenian

1. Piano 1

2. Alat-alat kasidah 1

3. Pianika 6

4. Gitar 3

Sumber: Dokumen SDN 2 Gerimak Indah

44 Papan Data Saran dan Prasarana SDN 2 Grimak Indah, 27 Februari 2020.

56

Tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum kondisi sarana prasaran SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada sudah cukup memadai untuk proses belajar mengajar. Dengan jumlah siswa yang banyak serta bervariasi karekteristik mereka masing-masing membuat keadaan sarana prasaran haruslah siap bagi setiap kelas. Bagaimana mungkin mereka dapat belajar dengan enak dan nyaman, kalau sarana prasarana itu tidak memadai bagi setiap siswa. Dari jumlah sarana dan prasarana di atas, yang ada di SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat dapat dikatakan sangat memadai baik kebutuhan bagi siswa maupun guru.

5. Keadaan Gedung SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada

Gedung merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses belajar mengajar disuatu sekolah.

Tabel 4.4

Kedaan Ruang Gedung SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/202045

No Ruang Bangunan Jumlah

1. Rumah Dinas Guru 1

2. Rumah Dinas Kepsek 1

3. Ruang Kepala Sekolah 1

4. Ruang Kelas 7

5. Ruang Perpustakaan 1

6. Gudang 1

7. WC Guru 1

8. WC Siswa 3

Sumber: Dokumen SDN 2 Gerimak Indah

Tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum kondisi ruang gedung SDN 2 Gerimak Indah cukup memenuhi syarat, semua prasarana pokok yang dimiliki dalam kuantitas yang memadai.

45 Papan Data Gedung SDN 2 Grimak Indah, 27 Februari 2020.

57

Sebagai lembaga pendidikan yang ditunjuk melaksanakan program Pembelajaran maka di SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada juga terdapat berbagai peralatan pokok yang diperlukan untuk melakukan program Multi Media.

6. Struktur Organisasi

Sebagai suatu lembaga pendidikan atau organisasi, struktur organisasi harus ada sebagai gambaran diri terorganisasinya pembagian tugas dalam lembaga atau organisasi tersebut, demikian pula dalam lembaga pendidikan, sebab pengorganisasian dan pengkoordinasian mutlak dibutuhkan demi efektivitas dan efesien kerja untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.46 Untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020sebagai berikut :

46Papan Data Struktur SDN 2 Grimak Indah, 27 Februari 2020.

58 B. Hasil Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dengan objek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Waka Sekolah

Bendah ara Sekretar

is

Tata usaha

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Guru kelas

I

Guru kelas IV

Guru kelas V Guru

Map el PAI

Guru kelas II

Guru kelas III

Guru kelas VI

Guru Mape

l PJOK

Siswa

Masyara kat Gambar 4.1

Struktur Organisasi SDN 2 Gerimak Indah Kec. Narmada

59 1. siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, sebelum guru memulai proses pembelajaran di kelas, peneliti telah mempersiapkan berbagai kebutuhan pembelajaran selama proses pembelajaran tersebut berlangsung, diantaranya yaitu:

1) Rencana pelaksanaan Pembelajaran 2) Lembar Observasi Guru

3) Lembar Observasi Siswa

4) Membuat instrumen evaluasi yaitu berupa tes tertulis untuk mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar siswa

b. Tahap Pelaksanaan

Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 27 Februari 2020. Pada proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yamg telah disiapkan oleh peneliti. Adapun proses kegiatan pembelajaran tersebut yaitu sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilakuakan pada hari kamis 27 Februari 2020. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan oleh peneliti. Pembelajaran yang diawali dengan guru mengucapkan salam, mengajak siswa berdo’a, dan mengabsen siswa. Kemudian menginformasikan tema yang akan dipelajari, menyampaikan tujuan

60

pembelajaran, mengecek kesiapan belajar, memberikan motivasi, dan juga memberikan apersepsi kepada siswa.

Pada kegiatan inti guru menyiapkan sumber materi berupa buku tema siswa dan membagikannya kepada masing-masing siswa, kemudian membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang, selanjutnya guru memberikan beberapa pertanyaan kepada masing-masing kelompok yang berkaitan dengan tema yang di bahas, setiap kelompok mencari jawaban dari buku tema yang telah di bagikan, guru meminta masing-masing kelompok untuk mengumpulkan jawabannya.

Guru menyiapkan kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban yang telah diapkan, dan kemudian guru membagi siswa ke dalam dua kelompok yaitu ada siswa yang mendapat kartu pertanyaan dan ada siswa yang mendapat kartu jawaban. Guru meminta masing-masing siswa membacakan pertanyaan yang terdapat di dalam kartu pertanyaan tersebut dan masing-masing siswa mencari pasangan jawaban dari kartu pertanyaan tersebut.

Guru menghitung nilai siswa dari jawaban yang benar dan yang menemukan pasangan jawaban, dan memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi.

Sebelum guru mengakhiri proses pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, melaksanakan penilaian dan refleksi dengan tanggapan siswa dari

61

kegiatan yang telah dilaksakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan untuknlangkah selanjutnya. Guru juga memberikan tugas berupa pekerjaan rumah, memberikan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, dan mengajak siswa untuk berdo’a sebagai tanda untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan Kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Februari 2020. Pertemuan kedua ini lebih sederhana, karena pada akhir kegiatan proses pembelajaran akan diadakan evaluasi terkait dengan materi yang telah disampaikan pada pertemuan pertama dengan materi yang telah disampaikan pada pertemuan kedua.

Pada pertemuan kedua ini, guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama. Namun sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru bertanya kepada siswa mengenai pelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya agar siswa mengingat kembali materi yang telah disampaikan dan bisa menjawab soal pada saat evaluasi dan meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaan rumah.

Pada kegiatan inti, guru lebih banyak memberikan penguatan materi kepada siswa terkait dengan materi yang telah dipelajari agar saat evaluasi siswa menjawab soal dengan maksimal. Setelah memberikan penguatan materi, guru kemudian melanjutkan dengan

62

memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari pada siklus I dan sejauh mana Model Pembelajaran kooperatif tipe make a match mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Berikut ini ada beberapa kekurangan yang terdapat pada siklus I yang perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya, yaitu antara lain:

a) Penjelasan materi yang disampaikan oleh guru terlalu cepat sehingga siswa sulit untuk memahaminya

b) Siswa masih terlihat kurang kompak dalam mengerjakan tugas kelompok.

c) Siswa masih terlihat kurang berani dalam bertanya atau menyampaikan pendapatnya sendiri di hadapan guru dan teman- temannya.

c. Tahap Observasi

1) Data Hasil Observasi Aktivitas Guru

Pada tahap Observasi, hal yang dilakukan peneliti adalah mengobservasi atau mengamati aktivitas guru pada saat proses pembelajaran yang berlangsung. Semua aktivitas yang nampak kemudian akan dicatat di dalam lembar observasi yang sudah disediakan sebelumnya oleh peneliti dan observasi dilaksanakan pada tiap siklus. Berikut hasil pengamatan atau obsevasi terhadap aktivitas guru:

63

Tabel 4.7

Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru siklus I

No. Hasil

1. Jumlah descriptor yang nampak 16 2 Jumlah skor aktivitas guru yang diukur 18

3 Total skor aktivitas guru 89%

Kategori aktivitas guru yang diukur Terlaksana Sangat Baik P= %

P=

P= 89%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil analisis observasi aktivitas Guru pada siklus I total skor aktivitas guru mencapai 89 %. Oleh karena itu peneliti perlu melanjutkan penelitian ke siklus selanjutnya.

2) Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Pada tahap Observasi, hal yang dilakukan peneliti adalah mengobservasi atau mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran yang berlangsung. Semua aktivitas yang nampak kemudian akan dicatat di dalam lembar observasi yang sudah disediakan sebelumnya oleh peneliti dan observasi dilaksanakan pada tiap siklus. Berikut hasil pengamatan atau obsevasi terhadap aktivitas siswa:

Tabel 4.7

Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa siklus I

No. Aspek yang diukur Hasil

1. Jumlah Siswa 22

2. Jumlah skor ideal aktivitas siswa yang diukur 68

3. Jumlah skor yang diperoleh 32

4. Persentase aktivitas siswa 47%

64

5. Kategori aktivitas siswa Kurang

aktif P= %

P=

P= 47%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I mencapai 47%. Oleh karena itu peneliti perlu melanjutkan penelitian kesiklus selanjutnya (II). Hasil Evaluasi

Selain penilaian aktivitas guru dan siswa penilaian setelah proses pembelajaran juga sangat penting karena hasil evaluasi memiliki korelasi atau hubungan dengan keaktivan belajar siswa dalam proses pembelajaran, jika siswa itu aktif maka siswa akan paham, jika siswa paham maka nilainya akan naik dan sebaliknya. maka kita perlu melakukan evaluasi untuk mengetahui apakah kita akan melanjutkannya kesiklus berikutnya.

Tabel 4.8

Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I

No. Aspek yang diukur Hasil

1. Jumlah siswa 22

2 Jumlah siswa yang tidak tuntas 14

3 Jumlah siswa yang tuntas 8

4 Nilai rata-rata yang diperoleh siswa 66

5 Ketuntasan Klasikal 36,3%

Kategori Ketuntasan Siswa Belum Tuntas 1) Ketuntasan Rata-rata Siswa

65

2) Ketuntasan Klasikal

K

KK KK= 36,3%

Dari hasil evaluasi pada siklus pertama di atas dapat peneliti simpulkan bahwa jumlah siswa yang tidak tuntas lebih banyak dari pada jumlah siswa yang tuntas, karena pada saat guru menjelaskan siswa masih banyak yang tidak memperhatikan hal tersebut mengakibatkan ketuntasan siswa masih belum mencapai KKM.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti bersama guru mengkaji hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa serta evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I untuk menentukan perbaikan terhadap langkah- langkah pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II. Adapun perbaikan yang perlu dilakuakan pada siklus II yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.9

Data Hasil Observasi dan Refleksi Siklus I No Hasil Observasi Hasil Refleksi 1 Penjelasan materi yang

disampaikan oleh guru terlalu cepat sehingga sulit untuk dipahami oleh siswa

Guru sebaiknya ketika menjelaskan tidak terlalu cepat dan terburu-buru sehingga siswa tidak dapat memahami materi dengan baik

2 Siswa masih terlihat kurang Guru sebaiknya memberikan

66 kompak dan antusias dalam mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru

penjelasan mengenai kerja kelompok kepada siswa agar siswa dapat bekerja kelompok dengan baik.

3 Siswa masih kurang kompak dan masih terlihat malu dalam mengerjakan tugas kelompok

Guru harus bisa membuat siswa mwerasa percaya diri dan termotivasi, supaya siswa lebih berani bertanya dan menyampaikan pendapatnya 2. Siklus II

Siklus II merupakan perbaikan dan kelanjutan dari siklus I, yang dimana pada siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Tahap pelaksanaan penelitian pada siklus II sama dengan tahap pelaksanaan pada siklus I, yang diawali dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Tahap perencanaan

Berdasarkan pada hasil refleksi yang telah dilakukan bersama guru, pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan berbagai kebutuhan pembelajaran selama proses pembelajaran tersebut berlangsung, yang sesuai dengan hasil refleksi yang telah peneliti lakukan bersama dengan guru. Yang disiapkan oleh peneliti diantaranya adalah;

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2) Lembar Observasi Guru

3) Lembar Observasi Siswa

4) Membuat Instrumen evaluasi yaitu berupa tes tertulis untuk mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar siswa

b. Tahap Pelaksanaan

67

Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 5 Maret 2020 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 Maret 2020. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I, karena pada siklus I maupun siklus II sama-sama menerapkan Mode pembelajaran Kooperatif tipe make a match. proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti, berdasarkan pada hasil refleksi pada siklus I yang telah dilakukan bersama guru. Adapun proses kegiatan pembelajaran tersebut sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan oleh peneliti. Pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam, dan mengajak siswa untusk berdoa, lalu mengabsen siswa, kemudian menginfomasikan tema yang akan dipelajari, menyampaikan tujuan pembelajaran, mengecek kesiapan belajar, memberikan motivasi dan memberikan apersepsi kepada siswa. Pada kegiatan inti, guru menyiapkan sumber materi berupa buku lembar kerja (LKS) dan membagikan kepada masing-masing siswa.

Selanjutnya guru bersama dengan siswa melakukan tepuk semangat untu menumbuhkan semangat siswa, dan dilanjutkan dengan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, memberikan penjelasan dalam mencari Daerah Tempat Tinggalku, sebaliknya guru

Dokumen terkait