Berdasarkan hasil observasi pertama di kelas IV SDN 2 Gerimak Indah, hasil belajar IPS siswa masih tergolong rendah. Misalnya model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV bidang IPS di SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada.
LatarBelakangMasalah
Guru harus mampu mengembangkan dan memperbaharui model pembelajaran untuk memberikan suasana belajar yang berbeda dari sebelumnya dan meningkatkan hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa SDN 2 Gerimak Indah pada muatan IPS disebabkan guru kurang beragam dalam penggunaan model pembelajaran.
Sasaran Tindakan
Mengingat peran pendidikan yang sangat penting dan minimnya konsentrasi siswa, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi IPS Di SDN 2 Gerimak Indah, Kecamatan Narmada, diharapkan tahun ajaran dengan model kooperatif tipe match dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat dan Hasil Penelitian
Kajian Pustaka dan Hipotesis Tindakan
Model Pembelajaran Kooperatif
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa menurut hasil analisis observasi aktivitas guru pada siklus I, skor total aktivitas guru mencapai 89. Pada tahap refleksi peneliti bersama-sama dengan guru mereview hasil observasi aktivitas guru dan siswa serta evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I untuk menentukan langkah perbaikan – langkah pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II. Pelaksanaan proses pembelajaran pada II. siklus tidak jauh berbeda dengan siklus I., karena pada siklus I. dan II.
Setelah menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya, guru melanjutkan dengan soal-soal penilaian bagi siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang dipelajari pada siklus II dan sejauh mana membuat matching cooperative. model pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus kedua ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa aktivitas guru sudah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh guru dan peneliti. Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II terlihat bahwa proses pembelajaran berjalan cukup baik, sesuai dengan peningkatan dan hasil refleksi yang telah dicapai pada siklus sebelumnya.
Pada siklus kedua, peneliti dan guru berusaha memperbaiki segala kekurangan pada siklus I sesuai dengan hasil refleksi yang dilakukan. Pada siklus II penelitian dianggap berhasil, karena hasil penelitian mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hasil observasi siswa pada siklus I sebesar 47% (kurang aktif), meningkat pada siklus II menjadi 85% (sangat aktif).
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Hasil Belajar
Muatan Ilmu Pengetahuan Sosial
Metode Penelitian
- Setting Penelitian
- Desain PTK
- Rencana Tindakan
- Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya
- Pelaksanaan Tindakan
- Cara Pengamatan (Monotoring)/Evaluasi
- Indikator Keberhasilan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan RPP yang disusun dalam pembelajaran di kelas. Apabila pada siklus berikutnya data yang diperoleh peneliti sesuai dengan yang dilaksanakan, hal ini akan membuktikan tingkat keberhasilan siklus individual yang dilaksanakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan aplikasi make a match. model pembelajaran kolaboratif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi IPS. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (LPP) yang disusun oleh peneliti.
Sebelum guru mengakhiri proses pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah selesai, membuat penilaian dan refleksi dengan jawaban siswa dari. Pada pertemuan kedua ini guru melakukan proses pembelajaran sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan pertama. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti.
Dari data diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang berarti siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini membuktikan bahwa semua rencana perbaikan yang dilaksanakan berhasil memperbaiki kekurangan pada siklus I. Dari pelaksanaan tindakan selama penelitian dan hasil analisis data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV materi IPS di SDN 2 Gerimak Indah, Kecamatan Narmada, untuk tahun ajaran 2019/2020.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Deskripsi Setting Penelitian
Dalam proses belajar mengajar, siswa memegang peranan yang paling penting, karena siswa akan menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Dari data diatas kondisi siswa di SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 280 siswa42. Selain faktor guru, siswa dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana juga memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, karena fasilitas merupakan tempat berlangsungnya proses tersebut.
Kondisi sarana dan prasarana di SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Lombok Barat diuraikan sebagai berikut. Dari sejumlah sarana dan prasarana di atas dapat dikatakan bahwa yang ada di SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat sudah sangat sesuai baik kebutuhan siswa maupun guru. Sebagai lembaga pendidikan yang ditunjuk untuk melaksanakan program pembelajaran, SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada juga membutuhkan berbagai perlengkapan dasar untuk melaksanakan program multimedia tersebut.
Sebagai sebuah lembaga atau organisasi pendidikan, struktur organisasi harus ada sebagai gambaran pembagian tugas yang terorganisir baik di dalam lembaga atau organisasi maupun di lembaga pendidikan, karena organisasi dan koordinasi mutlak diperlukan untuk tercapainya efektifitas dan efisiensi kerja. . tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. lebih jelasnya tentang struktur organisasi SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2019/2020 sebagai berikut.
Hasil Penelitian
Pertemuan kedua ini lebih sederhana, karena pada akhir kegiatan proses pembelajaran akan diadakan evaluasi yang mengaitkan materi yang disampaikan pada pertemuan pertama dengan materi yang disampaikan pada pertemuan kedua. Pada kegiatan inti, guru lebih banyak memberikan penguatan materi kepada siswa terkait dengan materi yang dipelajari sehingga pada saat siswa mengevaluasi soal mereka menjawab dengan maksimal. Tahap pelaksanaan penelitian pada siklus II sama dengan tahap pelaksanaan pada siklus I yaitu diawali dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. A.
Sebelum guru menyelesaikan proses pembelajaran siswa, bersama guru menyelesaikan pembelajaran yang dilaksanakan, melakukan evaluasi dan refleksi dengan respon siswa dari kegiatan yang dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan pada langkah selanjutnya. Pada pertemuan pertama II. siklus, terlihat siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar terutama dalam kerja kelompok, materi yang disampaikan guru lebih mudah dipahami siswa, dan siswa juga terlihat lebih kompak dan tidak merasa canggung. saat mencari. Pertemuan kedua ini agak singkat, karena pertemuan kedua di II. siklus, guru langsung melakukan evaluasi terkait materi yang dipelajari pada tahap II. pembekalan kembali materi yang dipelajari sebelumnya agar siswa dapat mengingat materi yang dipelajari sebelumnya dan dapat menjawab soal evaluasi yang akan diberikan.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dengan mengikuti skenario yang dibuat yaitu pada siklus II terlihat bahwa setiap indikator terlaksana dengan sangat baik, rangkuman hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Pada siklus II hasil yang dicapai mencapai hasil yang diharapkan, bahkan mencapai hasil yang memuaskan. Kemudian untuk persentase ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 36,3% meningkat menjadi 36,3 pada siklus II.
Pembahasan hasil Penelitian
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila kegiatan guru termasuk dalam kategori terlaksana sangat baik dan kegiatan siswa masuk dalam kategori sangat aktif.Hasil belajar siswa mencapai KKM yang ditetapkan sekolah 70 dan ketuntasan klasikal mencapai 91%. Kemudian setelah dilakukan perbaikan pada siklus II terjadi perubahan yang lebih baik. Dimana pada siklus II indikator yang ditempatkan pada lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa rata-rata terpenuhi, sehingga pada siklus II persentase hasil aktivitas guru meningkat dari 89% menjadi 94% dengan kategori. berkembang sangat baik sedangkan persentase keaktifan siswa pada siklus I mencapai 47% dengan kategori kurang aktif kemudian pada siklus II meningkat menjadi 85% dengan kategori sangat baik.
Dimana jumlah siswa yang telah memenuhi KKM pada siklus 1 sebanyak 8 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 36,3% kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 20 siswa dengan persentase ketuntasan. Oleh karena itu, penelitian ini dihentikan dengan alasan hasil yang diharapkan telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya dan diperkuat oleh teori-teori di bawah ini. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata observasi guru pada siklus I sebesar 89% terlaksana dengan sangat baik, meningkat pada siklus II sebesar 94% (sangat aktif).
Hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 36,3% (belum tuntas, sedangkan hasil belajar siswa meningkat pada siklus II sebanyak 20 siswa yang tuntas dengan ketuntasan klasikal. persentase 91% tuntas Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi IPS di kelas IV SDN 2 Gerimak Indah Kecamatan Narmada Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam proses pembelajaran , khususnya dalam IPS konten dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar 2.
Penutup
Kesimpulan
Saran
Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada setiap kelompok terkait dengan konten IPS yaitu tentang daerah tempat tinggal saya. Sekolah : SDN 2 Gerimak Indah Mata Pelajaran : IPS Materi Utama : Daerah tempat tinggalku Kelas/Semester : IV. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada setiap kelompok yang berkaitan dengan konten IPS yaitu tentang daerah tempat tinggal saya 3.
Mendemonstrasikan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berhubungan dengan keluarga, teman, guru dan tetangga 3. Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan bidang pekerjaan yang berbeda dan dengan kehidupan sosial budaya daerah sekitarnya. Sekolah : SDN 2 Gerimak Indah Mata Pelajaran : IPS Materi Utama : Daerah tempat tinggal saya Kelas/semester : IV. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa dipimpin oleh salah satu siswa/ketua kelas.
Guru memperkenalkan topik yang akan dipelajari yaitu muatan IPS tentang kegiatan ekonomi meliputi produsen, distributor dan konsumsi.