• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang

48Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, ( Mataram : UIN Mataram, 2018 ), hlm.

20.

memanfaatkan tindakan nyata serta proses untuk meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi dan memecahkan masalah.49

Adapun menurut Ebbutt penelitian tindakan kelas merupakan kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan- tindakan tersebut.50 Menurut Suharsimi PTK adalah gabungan definisi dari tiga pengertian, berikut:

1. Penelitian, kegiatan untuk mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah.

2. Tindakan, suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk suatu rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas, yaitu kelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Siswa yang belajar tidak hanya terbatas pada ruangan saja, melainkan belajar di tempat lain dibawah arahan guru.51

Dari pengertian penelitian tindakan kelas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan

49 Tukiran Taniredja,dkk, Penelitian Tindakan Kelas UntukPengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah, ( Bandung: ALFABETA, 2010 ), hlm. 15.

50 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008 ), hlm. 12.

51 Candra Wijaya, Syahrum, Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2013 ),hlm. 41-42.

terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Adapun dalam konsep pelaksanaannya, prosedur penelitian tindakan kelas memiliki beberapa siklus. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali sehingga tercapai target atau tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran fiqih di kelas, dan setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu : (1) Perencanaan (planning), (2) Aksi atau tindakan (acting), (3) Observasi atau pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas dapat digambarkan dengan model sebagai berikut:

Siklus I

Siklus II Siklus II

Gambar 3.1 PTK Model Lewin52

52 Tukiran Taniredja, dkk, Penelitian…,hlm.3.

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan

Siklus Berikutnya

Untuk mengatasi permasalahan yang ada di dalam kelas, mungkin peneliti perlu melakukan lebih dari satu siklus. Siklus tersebut saling berhubungan dan berkelanjutan. Apabila siklus pertama belum berhasil, maka peneliti melakukan siklus lagi yang keberikutnya. Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan observasi awal, wawancara pada siswa dan guru terkait pembelajaran fiqih.

Berdasarkan gambar siklus penelitian tindakan kelas di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

Siklus I PTK

Siklus I dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 14 Maret 2020, dengan beberapa tahapan yang dilakukan, yaitu :

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan pokok bahasan

2. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang difokuskan pada perencanaan terhadap langkah-langkah perbaikan atau skenario tindakan yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. Dalam perbaikan ini peneliti menggunaka metode make a match.

3. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang telah diperlukan di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.

4. Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data tentang proses dan hasil tindakan yang dilakukan yang terdiri dari :

a) Lembar observasi aktivitas guru terait keterlaksanaan RPP.

b) Lembar pengamatan aktivitas siswa.

c) Menyiapkan lembar kusioner/angket untuk siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Tahap ini dilakukan bersamaan dengan saat pengamatan, di mana dalam hal ini guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti bertindak sebagai observer, perancang tindakan dan pengumpul data.

Pada saat proses pembelajaran guru mengimplementasikan atau menerapkan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat sesui dengan langkah-langkah metode make a match.

Observasi dilaksanakan bersamaan saat proses belajar berlangsung, di mana peneliti/observer akan mengamati kegiatan aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlansung, observer akan mengisi lembar observasi sesuai dengan format yang sudah tersusun dalam lembar observasi. Kegiatan observasi akan dilakukan secara kontinyu selama pelaksanaan tindakan berlangsung dengan mengamati kegitan dari pada guru dan aktivitas belajar siswa.

c. Tahap Evaluasi

Pada setiap akhir pembelajaran guru mengevaluasi siswa dengan memberikan lembar kusioner/angket kepada siswa satu persatu sesuai rencana yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran fiqih.

d. Refleksi

Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang sudah terkumpul dengan mencatat hasil observasi serta mengevaluasinya, menganalisis hasil dari proses pembelajaran dan mencatat kelemahan-kelemahan yang didapatkan guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Kemudian melakukan refleksi tentang penerapan metode make a match pada pembelajaran fiqih.

Siklus II

Pada tahapan siklus II ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 21 Maret 2020. Tujuan dilakukannya siklus II ini, yaitu untuk mengevaluasi hasil yang didapatkan dari refleksi ketika siklus I tidak berhasil maka akan diperbaiki pada siklus II, jika belum mencapai target maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya dan seterusnya.

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaanya

Adapun instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan kusioner/angket. Instrumen ini, digunakan oleh peneliti untukk mengumpulkan data-data ataupun informasi yang diperlukan dalam penelitian. Berikut ini beberapa metode penggumpulan data yang digunakan, yaitu:

1. Observasi

Sutrisno Hadi, mengartikan bahwa observasi adalah suatu proses yang kompleks dan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antaranya yang terpenting adalah proses-

proses pengamatan dan ingatan.53Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik pengumpul data karena peneliti dapat mengumpulkan data secara langsung, dengan cara mencatat hasil pengamatan langsung secara sistematis di lapangan.

Observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati beberapa hal, yaitu aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Tahap ini , akan dilakukan pada saat pelaksanaan. Peneliti akan mengamati aktivitas guru dan siswa sesuai format penilaian observasi yang sudah dibuat di lembar observasi, dengan cara memberikan tanda centang apabila dalam lembar observasi ada deskriptor yang nampak.

2. Kusioner/Angket

Kusioner/angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam hal ini, kusioner bisa berupa pertanyaaan/ pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan pada responden ssecara langsung atau dikirim melalui pos, atau jejaring sosial.54

Kusioner/angket ini, akan dibagikan pada setiap siswa kelas VIII MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok untuk dijawab disetiap akhir pembelajaran secara tertutup menggunakan lembar kusioner/angket siswa yang sudah dibuat oleh peneliti. Hal ini, digunakan untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa kelas VIII selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

53 Sugiyono, Metode…,hlm.145.

54 Ibid.,hlm.142.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang sudah ada, berupa catatan, transkif, buku, agenda dan lain-lain, selanjutnya dijadikan sebuah dokumen yang akan menjadi acuan dalam penelitian. Berikut data-data yang diambil melalui dokumentasi, yaitu:

a. Sejarah singkat berdirinya MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok b. Letak geografis MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok

c. Visi dan misi MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok d. Keadaan guru MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok e. Keadaan siswa MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok

f. Keadaan sarana dan prasarana MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok g. Struktur organisasi MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok

E. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahapan ini guru menerapkan metode pembelajran yang sudah disesuaikan dengan skenario pembelajaran yang terkait, di mana peneliti/observer mengamati aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

a. Guru memberikan salam b. Guru menyapa siswa

c. Guru mengabsen siswa untuk mengetahui kehadiran siswa

d. Guru memberikan motivasi dan tujuan pembelajaran

e. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan menjelaskan jalannya kegiatan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban

b. Siswa diberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran c. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban d. Setiap siswa memikirkan jawaban/ soal dari kartu yang dipegang

e. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya ( jawaban / soal )

f. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point.

g. Setiap siswa yang tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya tidak mendapatkan nilai.

h. Setelah satu babak selesai, kartu dikocok lagi agar siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.

i. Guru dan siswa bersama-sama membahas hasil pengerjaan soal/jawaban yang sudah dilakukan siswa.

j. Guru mengumpulkan nilai setiap siswa 3. Kegiatan Penutup

a. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikkan kesimpulan yang didapat dari pembelajaran yang dilakukan

b. Siswa diminta mempelajari kembali di rumah tentang materi pembelajaran yang sudah disampaikan hari ini.

c. Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do’a dan salam F. Cara Pengamatan ( Monitoring )

Pengamatan dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran yang dilakukan secara langsung di dalam kelas oleh guru dan peneliti yang bertindak sebagai observer. Cara pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti keterlibatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran fiqih selama proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan instrumen observasi dan kusioner/angket. Observasi digunakan untuk memastikan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran telah sesuai atau tidak dengan format RPP yang sudah dibuat. Kusioner diperuntukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa sampai sejauh mana peningkatan motivasi belajar siswa tersebut.

1. Analisis Data dan Refleksi a. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan merefleksi hasil observasi dan kusioner/angket, berikut ini merupakan cara menganalisis data:

1)Analisi data observasi guru

Hasil observasi guru tentang keterlaksanaan RPP yang sudah diperoleh dapat diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

% Keterlaksanaan RPP

%

Keterangan:

X = Jumlah skor yang diperoleh Y = Jumlah skor maksimal

Berikut tabel intensitas persentase keterlaksanaan prosese pembelajaran dicocokan dengan kriteria pencapaian tujuan pembelajaran berikut ini:

Tabel 3.1 Kriteria pencapaian tujuan pembelajaran55

No Presentase Kriteria

1 80 - 100% Sangat baik

2 60 - 79% Baik

3 40 - 59% Cukup

4 20 - 39% Kurang

5 < 20% Kurang sekali

2)Analisis hasil observasi aktivitas siswa

Adapun mengenai analisis hasil observasi siswa tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran diolah menggunakan rumus sebagai berikut :

Skor

%

Tabel 3.2 Kriteria ketercapaian aktivitas siswa56

No Presentase Kriteria

1 80 - 100% Sangat baik

2 60 - 79% Baik

55Baiq Yulia Ariani, “ Penerapan Strategi Pembelajaran Course Review Horay Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Biologi Siswa Kelas Viii di Mts Negeri Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017” ( Skripsi, UIN Mataram, 2017 ), hlm. 59.

56 Muhammad Husnaedi, Penerapan…, hlm.99.

3 40 - 59% Cukup

4 20 - 39% Kurang

5 < 20% Kurang sekali

3)Analisis hasil kusioner/angket

Kusioner/angket diberikan pada akhir siklus untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar dari diri siswa.Sedangkan kusioner/angket yang digunakan yaitu angket langsung atau tertutup dengan bentuk peryataan positif dan negatif. Dalam kusioner tersebut siswa memilih pilihan dengan kriteria berikut:

1. Pernyataan positif : Sangat setuju ( skor 4 ), setuju ( skor 3 ), tidak setuju ( skor 2 ), dan sangat tidak setuju ( skor 1 ).

2. Pernyataan negatif : Sangat setuju ( skor 1 ), setuju ( skor 2 ), tidak setuju ( skor 3 ), dan sangat tidak setuju ( skor 4 ).

Untuk data yang didapatkan dari hasil kusioner/angket, selanjutnya dianalisis secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut :

P

%

Keterangan :

P = Angka prosentase motivasi belajar

= Jumlah siswa yang termotivasi N = Jumlah responden

Untuk menentukan tingkat motivasi belajar siswa , berikut tabel kriteria tingkat motivasi belajar siswa:

Tabel 3.3

Kriteria Tingkat Motivasi Belajar Siswa57

No Tingkat Motivasi Kategori

1 80% - 96% Sangat termotivasi

2 66% - 75% Termotivasi

3 52% - 65% Cukup termotivasi

4 38% - 51% Kurang termotivasi

5 24% - 37% Kurang sekali

b. Refleksi

Refleksi adalah mengulas secara kritis tentang perubahan yang dilakukan baik pada siswa, suasana kelas maupun proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Untuk mengatasi suatu masalah mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus satu sama yang lainnya saling berkaitan dan berkelanjutan. Maka dari itu, siklus dua nantinya akan dilaksanakan apabila dalam siklus satu ada hal-hal yang belum berhasil maka akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

G. Indikator Keberhasilan

Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini, yaitu:

57 Baiq Yulia Ariani, Penerapan…,hlm. 60-61.

1. Penerapan metode make a match bisa dikatan meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan jumlah siswa dari kurang termotivasi menjadi termotivasi atau sangat termotivasi, yang ditandai dengan nilai persentase motivasi belajar siswa selama proses belajar mencapai 75%.

2. Ketercapaian aktivitas guru terhadap keterlaksanaan RPP bisa dikatakan meningkat apabila selama proses pembelajaran terjadi peningkatan aktivitas guru dalam menerapkan RPP metode make a match yang ditandai dengan hasil observasi bahwa 80% aktivitas guru dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Terciptanya proses belajar mengajar yang aktif, dan menyenangkan yang ditandai dengan hasil observasi aktivitas belajar siswa bahwa 80% siswa aktif selama proses belajar berlangsung.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Setting Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok

MTs Al-Muslimun NW didirikan pada tanggal 1juli 1989 yang dilatar belakangi karena tempat dan lokasi berdirinya madrasah belum ada lembaga yang setingkat untuk MTs atau SMP sehingga banyak dari putra putri masyarakat di sekitar pondok pesantren tidak melanjutkan pendidikannya dan berhenti hanya sampai jenjang pendidikan Sekolah Dasar ( SD ) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sehingga pendiri dari pondok pesantren Al-Muslimun NW yaitu bapak TGH.Zubaedi Abdun Napis berinisiatif untuk mendirikan madrasah tsanawiyah di bawah naungan departemen agama yang beralamat di Dusun Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.58

2. Keadaan Madrasah

Secara geografis MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok terletak di Desa Suka Makmur Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat NTB dengan batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Kedatuq b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Banyumulek c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Perampuan

58 H.Moh. Farhan, Wawancara, Kebon kongok, 17 November 2020.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Dusun Pegilen59 3.Visi dan Misi MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok

a. Visi Madrasah: Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa berilmu pengetahuan berketerampilan dan berdaya saing.

b. Misi Madrasah:

1. Memberikan pengetahuan dan penanaman ketauhidan melalui pembelajaran kitab-kitab, pengajian umum, dan pembahasan kajian islami secara rutin dan terprogram.

2. Membiasakan siswa melaksanakan kewajiban keagamaan melalui sholat berjamaah dan prilaku akhlakul karimah.

3. Memberikan pembelajaran secara terstruktur, terprogram dan disiplin.

4. Melaksanakan kegiatan program keterampillan terpadu.

5. Melaksanakan kegiatan program pembinaan dan bimbingan belajar untuk mendukung prestasi siswa.60

4. Keadaan guru, siswa, sarana dan prasarana MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok

a. Keadaan Guru

Di antara salah satu penyebab keberhasilan dalam proses belajar mengajar adalah adanya peranan pendidik. Berikut ini dapat dilihat data mengenai keadaan guru beserta pegawai Madrsasah Tsanawiyah Al-Muslimun NW Kebon Kongok tahun pelajaran 2019/2020 pada tabel di bawah ini:

59 Data Keadaan Madrasah MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok ( Diperoleh dari Tata Usaha MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok, tanggal 17 September 2020 ).

60 Ibid.

Tabel 4.1

Data Guru MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok61

NO NAMA GURU IJAZAH JABATAN

Kepala Madrasah

1 H.Moh Farhan, S.Ag, ME S2 Kepala Madrasah Wakil Kepala Madrasah

1 H.Sarudin, S.Adm S1 Waka Bid Kurikulum

2 Ahmad Solihin,S.Pd S1 Waka Bid Kesiswaan

3 Syahrul Amin, S.Adm S1 Waka Bid Humas

4 H.Sariman, S.Pd.I S1 Waka Bid Sarana

Wali Kelas

1 Johaeratun Anwariyah, S.Pd.I S1 Wali Kelas VII Putra

2 Suri Mardiyah, SE S1 Wali Kelas VII Putri

3 .H. Sariman, S.Pd.I S1 Wali Kelas VIII Putra

4 Suniati, S.Pd S1 Wali Kelas VIII Putri

5 H.Ahmad A,S.Ag S1 Wali Kelas IX Putra

6 Ramli Ahmad, S.Pd S1 Wali Kelas IX Putri

Tata Usaha

1 Umar, S.Pd S1 Kepala Tata Usaha

2 Sopyan Hadi Pratama S1 Staf Bid Administrasi

3 Ahmad Jaelani S1 Staf Bid Perlengkapan

4 Khaeriyah S1 Staf Bid Rumah Tangga

5 Qodri Abdianto Ramdhan S1 Operator

6 Marleni, S.Pd S1 Bendahara

7 Kamarudin S1 Tukang Kebun

8 Saban S1 Penjaga Malam

9 Dani Ramdani S1 Satpam

10 Agus Hariyanto S1 Satpam

BP, Pustakawan, Kepala

61 Ibid.

Lab

1 Zulkarnaen Iskandar S1 BP

2 Saupi Lahili, S.Pd S1 Pustakawan

3 Abdul Karachi, S.Pd S1 Kepala Lab Computer

4 Murnah, S.Pd S1 Kepala Lab IPA

Komite Sekolah

1 H. Khaerul Mukmin S1 Ketua Komite

Guru-Guru Kelompok A (Umum)

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

1 H. Sarudin,S.Adm S1 Al-Qur’an Hadits

2 H. Sariman, S.Pd.I S1 Akidah Akhlak

3 H. Ahmad A, S.Ag S1 Fiqih

4 Syahrul Amin, S.Adm S1 SKI

5 Nasrun, S.Pd.I S1 Bahasa Arab

6 Hotimul Hisom, S.Pd.I S1 Bahasa Arab

7 Marleni, S.Pd S1 PPKN

8 Moh.Ramli, S.Pd S1 Bahasa Indonesia

9 Johairatun Anwariyah, S.Pd S1 Bahasa Indonesia

10 Suniati, S.Pd S1 Matematika

11 Murnah, S.Pd S1 IPA

12 Suriati, S.Pd S1 IPA

13 Suri Mardiyah, SE S1 IPS

14 Ramli Ahmad, S.Pd S1 Bahasa Inggris

Kelompok B (Umum)

15 Ahmad Solihin, S.Pd S1 Penjaskes

16 Ayu Sumartini, S.Pd S1 Prakarya

b. Keadaan Siswa

Data jumlah siswa-siswi di MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok tahun pelajaran 2019/2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2

Data Siswa-Siswi MTs Al-Musliun NW Kebon Kongok Tahun Pelajaran 2019/2020.62

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 VII 14 18 32

2 VIII 15 16 31

3 IX 17 20 37

Jumlah Siswa 46 54 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah semua siswa/siswi MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok sebanyak 100 orang, terdiri dari 46 siswa laki-laki dan 54 siswa perempuan.

c. Keadaan sarana dan prasarana

Agar terciptanya proses belajar mengajar yang baik maka diperlukan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut sebagai alat untuk menunjang tercapainya pembelajaran yang baik. Adapun keadaan sarana dan prasarana yang dimiliki MTs Al- Muslimun NW Kebon Kongok hingga saat ini sebagai berikut:

Tabel 4.3

Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok Tahun Pelajaran 2019/2020.63

No Sarana Prasarana Jumlah Keterangan

1 Ruang kepala sekolah 1 Baik

2 Ruang guru dan tata usaha 1 Baik

62 Ibid.

63 Ibid.

3 Ruang kelas 6 Baik

4 Ruang perpustakaan 1 Baik

5 Aula 1 Baik

6 Wc guru 2 Baik

7 Wc siswa 2 Kurang baik

8 Kantin 2 Baik

9 Tempat parker 1 Baik

5. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Al-Muslimun NW Kebon Kongok

Gambar 4.1 Struktur Organisasi MTs Al – Muslimun NW Kebon Kongok64

64 Ibid.

KETUA YAYASAN

TGH. Ahmad Zubaedi Abdun Napis, S.Ag

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Agama dan KKM

KEPALA SEKOLAH H. Moh. Farhan, S.Ag. ME

KETUA KOMITE H. Moh. Sulhan Hadi, M.Pd

KTU H. Mukmin, S.Adm

WK. KURIKULUM H. Sarudin, S.Adm

WK. KESISWAAN Akhmad Solihin,S.Pd WK. HUMAS

Syahrul Amin, S.Adm

GURU

SISWA

B.Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk menerapkan metode pembelajaran make a match dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih pada pokok bahasan haji dan umrah. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, dimulai dari tanggal 9 Maret sampai pada tanggal 5 April 2020. Subyek penelitian ini adalah kelas VIII Putra pada semester genap MTs Al-Muslimun NW Kebon Kongok Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 15 orang.

Pada penelitian ini, seperti yang dijelaskan di atas terdiri dari 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2 ,di mana setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, dimulai dari tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan dan tahap refleksi.

Kemudian, untuk data yang berkaitan tentang keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi, sedangkan data untuk mengetahui motivasi belajar siswa diperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran.

Adapun uraian pelaksanaan penelitian tindakan pada penelitian ini, yang diuraikan sebagai berikut ini:

1. Siklus I

Pada siklus I dilaksanakan 1 kali pertemuan,dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Adapun materi yang diajarkan pada siklus I yaitu bab haji dan umrah yang dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah dibuat sebelumnya.

Berikut rancangan kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam siklus I, yaitu :

a. Tahap Perencanaan Tindakan ( Planning )

Pada tahap perencanaan tindakan ini disusun beberapa hal, diantaranya:

1)Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) bersama guru fiqih

2)Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu – kartu make a match untuk kegiatan belajar siswa yang berisi soal atau jawaban

3)Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru 4)Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa 5)Menyiapkan lembar angket motivasi belajar siswa b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting )

Tahap pelaksanaan tindakan ini adalah implementasi dari perencanaan tindakan yang sudah dibuat. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan satu kali pertemuan dengan jumlah alokasi waktu 2 x 45 menit ( 2 jam pelajaran ), bertepatan pada hari sabtu tanggal 14 Maret 2020. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini guru menerapkan metode pembelajaran make a match yang sudah dibuat sesuai dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), sedangkan peneliti bertugas mengamati jalannya proses pembelajaran di kelas dengan mempersiapkan lembar aktivitas guru dan lembar aktivitas siswa.

Pada pertemuan ini peneliti yang bertugas menjadi observer dan guru fiqih tetap bertugas sebagai pengajar.Guru memberikan pendahuluan dengan mengucapkan salam kepada siswa, berdo’a, mengecek kehadiran siswa dan mengeluarkan RPP sebagai panduan dalam proses mengajar.

Setelah itu, pada kegiatan awal pembelajaran guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dipelajari kemudian menuliskan sub pokok bahasan haji dan umrah tentang pengertian haji, hukum haji, syarat haji, rukun dan wajib haji, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran serta menjelaskannya kepada siswa, berhubung materi haji dan umrah sudah lewat, jadi siswa tidak mencatat kembali apa yang dijelaskan oleh guru, siswa hanya tinggal memperhatikan dan mendengarkan kembali materi yang dijelaskan oleh guru sebagai bentuk review atau mengulas kembali materi yang sudah diajarkan. Selanjutnya, guru menjelaskan jalannya kegiatan pembelajaran kepada siswa.

Kemudian pada kegiatan inti pembelajaran guru menyiapkan kartu- kartu yang berisi soal atau jawaban sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam metode make a match sambil menjelaskan kembali kepada siswa tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti pembelajaran guru membagikan kartu-kartu yang bertuliskan soal atau jawaban ke semua siswa secara acak dan guru memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk memikirkan jawaban atau soal yang dipegang sambil mencari pasangan kartu yang sesuai dengan yang mereka dapatkan.

Dokumen terkait