BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN
3. Ruang Lingkup Kegiatan dan Jenis- Jenis Kredit 45
3. Menunjang likuiditas kantor cabang.
menurut perjanjian bank dengan pihak ketiga baik dalam rupiah atau dalam valuta asing.
4. Giro
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau pemindahbukuan.
5. Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah atau valas yang dapat diperjualbelikan.
b. Bidang Operasional Kredit
Bidang operasional aktif ini berfungsi untuk menyalurkan kembali dana-dana yang telah berhasil dihimpun oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) kepada masyarakat melalui fasilitas pinjaman atau kredit. Adapun fasilitas kredit yang ditawarkan kepada masyarakat antara lain adalah sebagai berikut:
a. Kredit Swadana
Yaitu diberikan kepada nasabah yang memerlukan dana segera dengan jaminan tabungan atau deposito yang ditempatkan di Bank BTN.
Syarat- syarat dan ketentuannya Perorangan atau lembaga
1. Telah berusia 21 tahun atau telah menikah.
2. Memiliki simpanan dalam bentuk tabungan/deposito dan memenuhi syarat untuk dijadikan jaminan kredit.
3. Jangka waktu kredit minimal 3 (tiga) bulan maksimal 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang atas persetujuan Bank BTN.
b. Kredit Perumahan Perusahaan (KPP)
Yaitu kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk menyediakan fasilitas perumahan dinas perusahaan ataupun fasilitas pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama antara BTN dengan perusahaan dalam mendukung program perumahan.
Syarat-syarat dan ketentuannya:
1. Pemohonan adalah perusahaan atau Badan usaha.
2. Memiliki rekening Giro di Bank BTN.
3. Ada company guarantee dari perusahaan.
Ketentuan kreditnya:
1. Maksimal kredit sebesar 75 % s/d 90 % dari biaya pembangunan atau harga pembelian rumah.
2. Jaminan kredit adalah rumah dan tanah yang dibiayai dari KPP.
3. Jangka waktu kredit sampai dengan 15 tahun.
c. Real Cash
Yaitu penyediaan dan tunai bagi nasabah untuk berbagai keperluan dan dapat ditarik sewaktu-waktu ( stand by loan).
Syarat dan ketentuannya:
1. Pemohon adalah WNI, usia minimal 21 tahun atau telah menikah serta pada usia 65 tahun kreditnya telah lunas.
2. Memiliki KPR atau kredit perorangan lain di Bank BTN.
3. Dana dapat ditarik diseluruh jaringan ATM Bank BTN menggunakan kartu Real Cash atau di loket-loket Bank BTN.
Keunggulan:
1. Diberikan atas kelebihan agunan kredit, karena adanya penurunan oustanding kredit.
2. Jangka waktu 12 bulan dapat diperpanjang.
3. Suku bunga lebih rendah dibanding produk sejenis di bank lain.
4. Bebas biaya proses.
d. KMK – Housing Related
Yaitu kredit modal kerja, diberikan untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja, khususnya sektor industri yang terkait dengan perumahan, termaksud usaha-usaha penunjangnya.
Syarat dan ketentuan :
1. Pemohon adalah badan usaha yang berbentuk perseorangan terbatas (PT), Koperasi, Yayasan, Perseroan Komanditer ( CV ), dan Perorangan.
2. Berkedudukan dalam wilayah R.I.
3. Memiliki perizinan untuk melakukan kegiatan usaha.
4. Telah menjadi pemegang rekening giro di Bank BTN.
5. Agunan pokok berupa proyek/usaha yang dibiayai dan agunan tambahan yang ditentukan oleh Bank.
Keunggulan :
1. KMK diberikan maksimal 70% dari kebutuhan modal kerja.
2. khusus untuk permohonan CV /perorangan maksimal kredit Rp. 500.000.
3. Jangka waktu maksimal kredit 18 bulan.
e. Kredit Usaha Mikro dan Kecil
Tujuan KUMK untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap dana pinjaman yang berasal dari Surat Utang Pemerintah (SUP) untuk pembiayan investasi dan modal kerja dengan persyaratan yang relatif ringan dan terjangkau.
Jenis usaha:
1. Usaha Mikro a. Usaha Kecil
Maksimal Kredit :
1. Usaha Mikro, sampai dengan Rp. 50.000.000 2. Usaha Kecil, sampai dengan Rp. 50.000.000 Pembiayaan sendiri (share)
1. Minimal 20% dari kebutuhan modal kerja, untuk KUMK modal kerja.
2. Minimal 25% dari kebutuhan modal kerja, untuk KUMK investasi.
Jangka Waktu Kredit:
1. Jangka waktu KUMK modal kerja maksimal (satu) tahun dan dapat diperpanjang maksimal (dua) kali dengan mempertimbangkan kondisi usaha dan performance Debitur.
2. Jangka Waktu KUMK investasi maksimal (lima) tahun termaksud tenggang waktu pembayaran anggsuran (graceperiod); jangka waktu masa tenggang maksimal (satu) tahun.
4. Jenis-jenis Kredit Pemilikan Rumah
Jenis-jenis Kredit Pemilikan Rumah yang ditawarkan P.T Bank BTN (Persero) adalah:
1. Kredit Pemilikan Rumah
1.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi disediakan oleh bank dalam rangka memfasilitasi pemilikan atau pembelian rumah sederhana
sehat oleh masyarakat berpenghasilan rendah sesuai dengan kelompok sasaran. Subsidi perumahan diberikan kepada keluarga/rumah tangga yang baru pertama kali memiliki rumah dan termasuk dalam kelompok sasaran berpenghasilan rendah, sebagai berikut:
Tabel 4.1
Kelompok berpenghasilan rendah untuk KPR Bersubsidi Sasaran Batasan penghasilan (Rupiah/bulan)
Kelompok I 900.000,- ≤ penghasilan ≤ 1.500.000,- Kelompok II 500.000,- ≤ penghasilan ≤ 900.000,- Kelompok III 350.000,- ≤ penghasilan < 500.000,- Sumber: PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (2009)
Sedangkan pilihan untuk maksimum nilai subsidi yang diberikan melalui KPRS/KPRS Bersubsidi hanya berupa salah satu dari: (i) subsidi selisih bunga atau (ii) subsidi uang muka, dengan besaran nilai subsidi dan batasan harga rumah yang dapat dipinjam (pagu pinjaman) untuk masing-masing kelompok sasaran sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nilai maksimum subsidi yang diberikan melalui KPRS/KPRS Bersubsidi Kelompok
sasaran
Maksimum nilai subsidi/rumah tangga
Batas harga rumah (pinjaman)
Subsidi selisih bunga
Subsidi uang muka
Minimal Maksimal
I 2.400.000 2.400.000 25.000.000 36.000.000 II 3.000.000 3.000.000 14.000.000 25.000.000
III 3.500.000 3.500.000 - 14.000.000
Sumber: PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (2009)
KPR Bersubsidi memiliki ketentuan sebagai berikut: KPR Bersubsidi diberikan kepada kelompok sasaran untuk memiliki rumah yang memenuhi batasan harga rumah dan memenuhi persyartan yang diberlakukan atas:
• Minimum uang muka
• Maksimum kredit pamilikan rumah (KPR)
• Maksimum Jangka Waktu Kredit (Tenor)
• Skim subsidi
Persyaratan atas minimum uang muka, KPR dan maksimum jangka waktu kredit (Tenor) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Persyaratan atas minimum uang muka, KPR dan maksimum jangka waktu kredit (Tenor)
Kelompok sasaran
Subsidi selisih bunga Subsidi uang muka Min uang
muka
Maks KPR Maks tenor
Min uang muka
Maks KPR Maks Tenor
(%) (Rp) (thn) (%) (Rp) (thn)
I 15 30.600.000 20 22,5 27.900.000 20
II 10 22.500.000 20 27,5 18.125.000 20
III 10 12.600.000 20 35 8.050.000 20
Sumber: PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (2009)
Persyaratan atas skim subsidi selisih bunga adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Persyaratan atas skim subsidi selisih bunga Kelompok
sasaran
Suku bunga bersubsidi (% per tahun)
Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I 12 13 14 15 @ @ @ @ @ @ @
II 10 11 12 13 14 15 @ @ @ @ @
III 8 8,5 9 9,5 10 11 12 13 14 15 @
@ : sesuai bunga pasar yang diberikan
Sumber: PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (2009) Persyaratan atas skim subsidi uang muka adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Persyaratan atas skim subsidi uang muka Kelompok
sasaran
Maks. Subsidi Pemerintah (%)
Min yang Harus Disediakan Kelompok
Sasaran
Total Uang Muka Minimum
(%)
1 2 3 4 = 2 + 3
I 6,7 15,8 22,5
II 12,0 15,5 27,5
III 25,0 10,0 35,0
Sumber: PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (2009)
1.2 Kredit Pembangunan/Perbaikan Rumah Swadaya Milik (KPRS) Bersubsidi Kredit Pembangunan/Perbaikan Rumah Swadaya Milik (KPRS) Bersubsidi disdiakan oleh bank dalam rangka memfasilitasi pembangunan atau perbaikan rumah sderhana sehat (Rs Sehat/RSH) secara swadaya oleh masyarakat berpenghasilan rendah, baik secara individu maupun kelompok dalam wadah koperasi, sesuai dengan kelompok sasaran berpenghasilan rendah yaitu:
Tabel 4.6
Kelompok sasaran berpenghasilan rendah untuk KPRS Bersubsidi Kelompok Batasan penghasilan (Rupiah/bulan)
Sasaran I 900.000,- ≤ penghasilan ≤ 1.500.000,- Sasaran II 500.000,- ≤ penghasilan ≤ 900.000,- Sasaran III 350.000,- ≤ penghasilan < 500.000,- Sumber: PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (2009)
Sedangkan pilihan untuk maksimum nilai subsidi yang diberikan melalui KPRS Bersubsidi hanya berupa salah satu dari: (i) subsidi selisih bunga atau (ii)
subsidi uang muka, dengan besaran nilai subsidi untuk masing-masing kelompok sasaran sebagai berikut:
Tabel 4.7
Nilai maksimum subsidi yang diberikan melalui KPRS Bersubsidi Kelompok
sasaran
Maksimum nilai subsidi/rumah tangga
Batas harga rumah (pinjaman)
Subsidi selisih bunga
Subsidi uang muka
Minimal Maksimal
I 2.400.000 2.400.000 25.000.000 36.000.000 II 3.000.000 3.000.000 14.000.000 25.000.000
III 3.500.000 3.500.000 - 14.000.000
Sumber: PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (2009)
KPRS Bersubsidi memiliki ketentuan sebagai berikut: KPR Bersubsidi diberiakan kepada kelompok sasaran, yang memiliki kapling milik sertifikat, untuk membangun atau memperbaiki rumah secara swadaya yang memenuhi batasan pagu pinjaman perumahan dan memenuhi persyaratan yang diberlakukan atas:
• Minimum uang muka
• Maksimum kredit pamilikan rumah (KPR)
• Maksimum Jangka Waktu Kredit (Tenor)
• Skim subsidi
Persyaratan atas minimum uang muka, KPR dan maksimum jangka waktu kredit (Tenor) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Persyaratan atas minimum uang muka, KPR dan maksimum jangka waktu kredit (Tenor)
Kelompok sasaran
Subsidi selisih bunga Subsidi uang muka Min uang
muka
Maks KPR Maks tenor
Min uang muka
Maks KPR Maks Tenor
(%) (Rp) (thn) (%) (Rp) (thn)
I 15 30.600.000 20 0 33.600.000 20
II 10 22.500.000 20 0 22.000.000 20
III 10 12.600.000 20 0 10.050.000 20
Sumber: PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (2009) Tabel 4.9
Pengelompokan subsidi total pagu pinjaman, maksimal subsidi pemerintah, dan maksimal pinjaman kelompok sasaran Kelompok Subsidi Total
Pagu Pinjaman
Maks. Subsidi pemerintah
Maks. Pinjaman Kelompok
Sasaran
(1) (2) (3) (4) = 2 - 3
I 36.000.000 2.400.000 33.600.000
II 25.000.000 3.000.000 22.000.000
III 14.000.000 3.500.000 10.500.000
Sumber: PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (2009) 2. Kredit Griya Utama
Kredit Griya Utama (KGU) diperuntukkan kepada pemohon yang telah memenuhi syarat guna membeli tanah dan rumah dengan standar bangunan
minimal sama dengan ketentuan Rumah Sederhana (RS). Rumah yang dapat dijadikan objek Kredit Griya Utama adalah rumah yang dibangun atau dijual perorangan (non developer)
Sedangkan ketentuan untuk Krdit Griya Utama adalah sebagai berikut:
1. Maksimal kredit yang dapat diberikan untuk Kredit Griya Utama adalah sebesar 80% dari harga jual.
2. Jangka waktu kredit yang dapat diberikan untuk Kredit Griya Utama adalah lima belas tahun.
3. Agunan kredit, tanah dan rumah/bangunan yang dibeli melalui fasilitas Kredit Griya Utama yang diikat dengan Hak Tanggungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Pinjaman yang diberikan sampai dengan 1 Milyar, dengan sistem bunga anuitas tahunan.
5. Bangunan rumah tinggi/apartemen/rumah susun yang akan digunakan terletak di areal yang memenuhi penilaian bank yaitu: memiliki kemudahan untuk dijual kembali.
6. Bunga untuk maksimum Kredit Griya Utama adalah sebagai berikut:
MK ≤ Rp 50.000.000,- bunga 14,50%
Rp 150.000.000,- ≥ MK ≥ Rp 50.000.000 bunga 14,00%
MK > Rp 150.000.000 bunga 13,50%