• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Kpr) pada PT. Bank Btn (Persero) Tbk. Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisa Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Kpr) pada PT. Bank Btn (Persero) Tbk. Cabang Medan"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Standar Audit Internal

Independensi memungkinkan auditor internal mengambil keputusan yang tidak memihak dalam memberikan jasa kepada entitas. Standar praktik profesional audit internal mendorong auditor internal untuk mendiskusikan kesimpulan dan rekomendasi audit dengan tingkat manajemen yang sesuai sebelum menerbitkan laporan akhir.

Prosedur Audit

Auditor harus membaca risalah rapat pemegang saham, anggota dewan, dan komite yang berwenang yang tersedia.

Prosedur Pemberian Kredit Pemilikan Rumah … 16

Kemampuan, yaitu kemampuan calon debitur dalam membayar kembali pinjamannya, yang berkaitan dengan kemampuan menghasilkan pendapatan. Permodalan yaitu untuk menentukan sumber pembiayaan calon debitur KPR yang dibiayai oleh perbankan.

Pengawasan atas Kredit Pemilikan Rumah

Secara umum pengawasan kredit ekuitas rumah tidak jauh berbeda dengan pengawasan kredit pada umumnya. Apabila sumber dana KPRR/KPRS berasal dari bank (umum), pengawasan dilakukan oleh bank pelaksana. Pengawasan aktif adalah pengawasan yang dilakukan bank dengan melakukan pemeriksaan langsung terhadap tempat perusahaan/kegiatan nasabah.

Audit ini bertujuan untuk memeriksa kebenaran seluruh informasi/data dan laporan pelanggan serta membandingkannya dengan jumlah dan kondisi fisik. Pengawasan fisik ini dilakukan dengan cara wawancara (diskusi) dan survei dan biasanya dilakukan bersamaan dengan pembagian tugas antar pejabat bank yang ada. Manajemen bank akan mengetahui sejauh mana efektivitas pengawasan pasif yang dilakukan oleh bagian kredit.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa surveilans pasif mengandalkan data administratif yang tersedia, sehingga sifatnya cenderung mengubah data statistik dan fase korespondensi dengan klien.

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Analisis aktivitas pengendalian internal pada PT. a) struktur organisasi perusahaan rata, (b) tata cara pengambilan barang di gudang perusahaan cukup efisien, (c) sistem otorisasi telah diterapkan oleh masing-masing manajer departemen, namun tata cara pengeluaran barang belum memiliki izin bagian gudang, (d) pencatatan persediaan dilakukan dengan cara yang permanen dan dengan menerapkan program pengendalian persediaan sehingga seluruh departemen dapat mengetahui informasi persediaan, (e) perusahaan ini menggunakan formulir cetak bernomor urut untuk setiap transaksi, (f) terdapat tidak ada kajian internal terhadap tata cara penerimaan dan pengeluaran barang, (g) pegawai yang bekerja pada perusahaan ini ditugaskan sesuai dengan kemampuannya. a) prosedur penjualan yang dilakukan perusahaan sudah cukup baik yaitu adanya dokumen yang lengkap dan valid, (b) kegiatan pengendalian intern yang dilakukan perusahaan mengenai penjualan kredit dan penagihan utang terdapat beberapa kelemahan yaitu dari segi adanya pemisahan fungsi penjualan dan fungsi pemberian kredit, yang mana dalam perusahaan kedua fungsi tersebut dilaksanakan oleh satu orang yaitu kepala counter penjualan (c) perusahaan tidak menilai risiko yang berkaitan dengan penyajian wajar laporan keuangan , yaitu dengan tidak melakukan penyesuaian kerugian atas piutang. Akibatnya keadaan piutang di neraca tidak dapat diandalkan, karena perusahaan tidak dapat menagih seluruh piutang (d) Perusahaan tidak melakukan kegiatan pemantauan efektivitas pengendalian internal, yang dapat merugikan perusahaan, karena internal Pengendalian tidak berjalan efektif, karena tidak dapat mencegah munculnya permasalahan baru, yang mungkin timbul merugikan perusahaan. Penelitian yang dilakukan Santy menganalisis aktivitas pengendalian internal menurut Mulyadi yang terdiri dari (a) struktur organisasi.

Cemara Cahaya Gemilang mempunyai struktur organisasi garis lurus, (b) prosedur pengambilan barang gudang perusahaan cukup efektif, (c) sistem otorisasi dilakukan oleh masing-masing manajer bagian, namun prosedur pengeluaran barang tidak ada izin dari bagian gudang, (d) pencatatan persediaan dengan metode perpetual dan melakukan program pengendalian persediaan sehingga seluruh departemen dapat memperoleh informasi mengenai persediaan, (e) perusahaan ini menggunakan formulir cetak dengan nomor seri untuk setiap transaksi, (f) tidak adanya pengendalian internal terhadap persediaan. tata cara penerimaan dan pengeluaran barang, (g) Pegawai yang bekerja pada perusahaan ini ditugaskan sesuai dengan keahliannya masing-masing. Penelitian yang dilakukan Talita menganalisis karakter pengendalian internal yang andal menurut Hartad, yang meliputi: (a) kualitas pegawai sesuai dengan tanggung jawabnya (b) rencana organisasi yang memberikan pembagian tanggung jawab fungsional yang sesuai. c) sistem pemberian wewenang, tujuan dan teknik serta pengawasan yang wajar untuk melakukan pengendalian atas penggunaan aset dan dokumen dan. Kesimpulan dari penelitian ini antara lain: (a) prosedur penjualan yang diterapkan perusahaan sudah cukup baik, (b) aktivitas pengendalian internal yang diterapkan perusahaan mengenai penjualan kredit dan penagihan piutang mempunyai beberapa kelemahan yaitu dalam hal pemisahan fungsi penjualan dan fungsi otorisasi kredit yang dalam perusahaan ini kedua fungsi tersebut dipegang oleh satu orang yaitu manajer penjualan (c) perusahaan tidak menilai risiko terkait penyajian laporan keuangan secara wajar yaitu tidak melakukan penyisihan kerugian pada piutang.

Akibatnya, keadaan piutang di neraca tidak dapat diandalkan karena perusahaan tidak dapat menagih seluruh piutang.

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu  Nama
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama

Kerangka Konseptual

Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) dalam SAS (Statement on Auditing Standards) No. 78 menyatakan bahwa.. komponen pengendalian internal terdiri dari: a) lingkungan pengendalian, b) penilaian risiko, c) informasi dan komunikasi d ) kegiatan pengendalian dan (e) pemantauan'. Komponen pengendalian internal yang berada di bawah AICPA merupakan variabel yang akan digunakan penulis untuk mengkaji sistem pengendalian internal.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisa Data
  • Jadwal dan Lokasi Penelitian

Tabungan Post berubah nama menjadi “Bank Tabungan Negara” berdasarkan Peraturan Pemerintah, bukan UU No. Sedangkan pengawasan terhadap KPR/KPRS yang dikelola PT Bank Tabungan Negara (Persero) dilakukan oleh Departemen Pengawasan Divisi Pengelolaan Kredit Divisi Pengembangan Kredit (SPSK). Bank Tabungan Negara (Persero) mengikuti prosedur persetujuan KPR yang telah ditentukan, yang didukung dengan diagram alir sederhana yang diterapkan oleh PT.

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang dalam hal ini tidak disebutkan dalam teori yang ada. Bank Tabungan Negara (Persero) mempunyai keraguan terhadap jawaban nasabah atau debitur mengenai besaran pendapatannya (khususnya bagi pedagang). Bank Tabungan Negara (Persero) sebenarnya digunakan untuk tujuan sebenarnya mendapatkan debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk jika proses pembelian rumah yang diinginkan meliputi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) telah memberi wewenang kepada PUPLN (Komisi Piutang Negara) untuk menjual atau melelang rumah debitur yang menunggak.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

ANALISA HASIL PENELITIAN

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi suatu perusahaan merupakan cerminan dari kebijakan yang diambil untuk mengoordinasikan orang, peralatan, dan fasilitas lain yang terlibat di dalamnya, guna mencapai tujuan yang ditetapkan dengan cara yang paling efisien. Persero) Cabang Medan dengan jumlah pegawai 150 orang termasuk dalam kategori perusahaan besar ditinjau dari jumlah pegawainya, mempunyai hubungan kerja yang terpusat dengan kantor pusat yang berlokasi di Jakarta. Artinya, seluruh kegiatan yang dilakukan Cabang, termasuk Cabang Pembantu di 9 lokasi, harus dilaporkan ke Kantor Pusat.

Tugas dan tanggung jawab Wakil Kepala Cabang adalah membantu Kepala Cabang dalam kelancaran kegiatan usaha bank, terutama yang berkaitan dengan tugas yang dilaksanakan oleh unit kerja atau divisi yang termasuk dalam ruang lingkup kepengurusan menurut organisasi. struktur dan pengawasan.

Ruang Lingkup Kegiatan dan Jenis- Jenis Kredit 45

Jangka waktu kredit minimal 3 (tiga) bulan, maksimal 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan Bank BTN. Jangka waktu KUMK modal kerja paling lama (satu) tahun dan dapat diperpanjang paling banyak (dua) kali, dengan memperhatikan kondisi usaha dan kinerja Debitur. Jangka waktu penanaman modal KUMK paling banyak (lima) tahun, termasuk masa penangguhan pembayaran angsuran; masa tenggang maksimum (satu) tahun.

Sedangkan pilihan nilai maksimum subsidi yang diberikan KPRS Bersubsidi hanya salah satu dari: (i) subsidi selisih bunga atau (ii). Kelompok Subsidi Jumlah Plafon Pinjaman, Maksimum Subsidi Pemerintah dan Maksimum Kelompok Sasaran Pinjaman Total Kelompok Subsidi. Kredit Griya Utama (KGU) diperuntukkan bagi pemohon yang telah memenuhi persyaratan untuk membeli tanah dan rumah dengan standar bangunan.

Rumah yang dapat dijadikan fasilitas Kredit Griya Utama adalah rumah yang dibangun atau dijual oleh perorangan (non pengembang). Jaminan kredit, tanah dan rumah/bangunan yang dibeli melalui Unit Kredit Griya Utama dikenakan hak tanggungan sesuai ketentuan yang berlaku.

Sistem Pengendalian Intern

Keputusan kredit yang ditetapkan oleh komite kredit dituangkan dalam memo proposal kredit dan disertai dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Penilaian terhadap modal yang dimiliki calon debitur ingin melihat kekuatan modal, serta komitmen terhadap perusahaan. Permohonan kredit terlebih dahulu dilakukan oleh calon debitur untuk memperoleh kredit, pemohon mengisi formulir permohonan kredit perorangan.

Bank akan meminta debitur untuk melengkapi berbagai dokumen yang diperlukan untuk realisasi permohonan kredit yang disetujui, seperti data kepegawaian, data lengkap calon debitur, dan lain-lain. Setelah calon debitur mengajukan permohonan dan melengkapi dokumentasi, pihak bank akan melakukan wawancara terhadap calon debitur yang meliputi analisis 5C. Apabila calon debitur memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan dan melengkapi dokumen yang diperlukan, bank menyiapkan daftar usulan permohonan pengajuan pertanyaan pendapatan.

Dalam proses pembuatan perjanjian kredit dan penandatanganan kredit, bank dan calon debitur menyepakati berbagai hak dan kewajiban sehubungan dengan kredit yang akan diberikan. Analisis kredit berkaitan dengan permohonan kredit, melakukan verifikasi kredit dan memutuskan jumlah kredit yang disetujui.

Analisa hasil Penelitian

  • Analisa Sistem Pengendalian Intern pada

Bank Tabungan Negara (Persero) yang memiliki debitur KPR-BTN telah diberhentikan, sekaligus BUPLN/Pengadilan telah diberi wewenang oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) untuk menjual/lelang rumah kepada debitur yang menunggak. . Artinya PT Bank Tabungan Negara (Persero) sangat cermat menganalisis calon debitur yang benar-benar produktif agar tidak terjadi penyalahgunaan kredit nantinya. Bank Tabungan Negara masih menetapkan persyaratan tambahan yang harus dipenuhi oleh calon debitur atau nasabah yang ingin mendapatkan fasilitas CPR.

Bank Tabungan Negara (Persero) Tindakan pemeriksaan lapangan ini sebenarnya merupakan bagian dari prosedur pemberian CPR yang memang perlu segera dilakukan. Bank Tabungan Negara (Persero) pada saat tata cara pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada nasabah atau debitur dilaksanakan, namun masih dilaksanakan kembali pada tahap pengawasan ini. Bank Tabungan Negara (Persero) tidak membeli rumah yang kemudian dijual secara mencicil kepada debiturnya.

Bank Tabungan Negara (Persero) menjadi BUPLN (Badan Piutang dan Lelang Negara), artinya PT. Bank Tabungan Negara (Persero), karena langkah ini jelas merupakan langkah untuk mencegah tunggakan pembayaran.

Gambar

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu  Nama
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

v KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini yang