• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.10 Lokasi dan Jadwal Penelitian

 Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak signifikan.

 Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan.65

H. Tingkat Signifikan

Yang di tetapkan oleh penulis dalam tingkat signifikan adalah 0,05 dimana bahwa periset mempunyai 5% maka dari itu kesempatan untuk mengambil keputusan yang salah mengenai Ho. Penetapan tingkat atau taraf signifikansi tergantung pada jumlah kesalahan periset yang biasa. 66 Dari ketentuan tersebut bisa di lihat uji signifikasinya adalah :

 Nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya signifikan

 Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak signifikan

3.10 Lokasi Dan Jadwal Penelitian

Desa atau Kelurahan yang berbeda, peniliti memilih Kota Serang- Banten sebagai lokasi penelitian, dikarenakan masih banyak masyarakat yang kurang mampu dengan kondisi memiliki rumah yang sudah tidak layak huni.

3.10.2 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Bulan April

2017

Mei 2017

Juni 2017

Juli 2018

Oktober 2017

April 2018

Juni 2018

1 Judul

2 Bab I

3 Bab 2

4 Bab 3

5 Sidang Outline 6 Bab 4 dan 5 7 Sidang Skripsi

80 4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kota Serang

Kota Serang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten.

Kota ini terbentuk sebagai daerah otonom sejalan dengan ditetapkannya Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang pada tanggal 2 November 2007. Memulai pemerintahan secara resmi pada tanggal 5 Desember 2008, setelah melaksanakan pemilihan kepada daerah langsung yang kemudian dilantiklah Walikota dan Wakil Walikota secara definitif. Kota Serang merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Serang dan menjadi salah satu daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten yang mempunyai kedudukan sebagai pusat pemerintahan Provinsi Banten.

Pembentukan Kota Serang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, seperti yang disebutkan didalam visi pembangunan Kota Serang yaitu, “Terwujudnya Landasan Kota Serang yang Global dan Berwawasan Lingkungan”. Visi pembangunan Kota Serang tersebut diharapkan menjadi landasan pencapaian Visi pembangunan Kota Serang tahun 2008 sampai dengan tahun 2025 sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) yakni: “Terdepan Sebagai Pusat Pendidikan, Jasa, dan Perdagangan Menuju Kota Serang Smart 2025”. Smart adalah singkatan dari Sejahtera Maju, Adil, Religius, dan Terdepan. Adapun Misi Kota Serang adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang prima.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keberadaan masyarakat yang produktif, berbudaya dan agamis.

3. Meningkatkan dan mendorong pertumbuhan dan kualitas perekonomian daerah dan masyarakat.

4. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana wilayah yang memadai dan berkualitas.

5. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan penataan ruang yang menunjang pembangunan berkelanjutan.67

Dahulu Serang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Serang, kemudian ditetapkan sebagai kotamadya pada tanggal 2 November 2007. Kota Serang mencakup wilayah daratan seluas 266,74 KM2, yang hampir seluruh bagian wilayahnya berada di daratan, hanya sebagian kecil saja yang berbatasan dengan lautan yaitu Kecamatan Kasemen. Cakupan wilayah Kota Serang terdiri dari 6 (enam) Kecamatan dan 66 (enam puluh enam) Kelurahan, dengan luas wilayah yang berbeda dari setiap masing- masing Kecamatan. Dimana Kota

67 http://dprd-serangkota.go.id/gambaran-umum-daerah-kota-serang/

Serang terdiri atas 6 Kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah kelurahan seperti, Kecamatan Serang, Cipocok Jaya, Curug, Kasemen, Taktakan, dan Walantaka. Seperti yang tertera pada table dibawah ini :

Tabel 4.1

Luas Wilayah Kecamatan di Kota Serang

(Sumber: serangkota.bps.go.id, diakses tanggal 10 Juni 2014)

Kota Serang adalah salah satu dari tujuh Kabupaten/Kota di Provinsi Banten yang mempunyai kedudukan sebagai pusat pemerintahan Provinsi Banten dengan jarak ± 70 KM ke Kota Jakarta, Ibukota Negara Republik Indonesia. Kota Serang mempunyai kedudukan yang strategis karena berada di jalur utama penghubung lintas Jawa-Sumatera. Kota Serang juga dilintasi jalan negara Lintas Jakarta-Merak serta dilintasi jalur kereta apa Lintas Jakarta-Merak.

Selain itu pula Kota Serang merupakan pintu gerbang atau transit perhubungan darat antar Jawa dan Pulau Sumatera.

No. Kecamatan

Luas Wilayah Jumlah

Kelurahan

Km2 Persentase (%)

1. Curug 10 49,60 18,59

2. Walantaka 14 48,48 18,18

3. Serang 12 31,54 11,82

4. Cipocok Jaya 8 25,88 9,70

5. Taktakan 12 47,88 17,95

6. Kasemen 10 63,36 23,75

Jumlah 66 266,74 100

Gambar 4.1

Peta Administrasi Kota Serang

(Sumber: Profil Kota Serang Tahun 2013)

Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl. Selain itu, Kota Serang sendiri beriklim tropis dengan suhu rata-rata tiap bulan 27,070C suhu terendah 23,3 0C dan tertinggi 33,0C. kelembaban udara 84%, rata-rata curah hujan 9,4 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Januari

dan Desember.68

Wilayah Kota Serang berada pada ketinggian 0-100 meter di atas permukaan laut, dengan rata-rata ketinggian sekitar 25 meter di atas permukaan laut. Kemiringan Kota Serang berkisar antara 0-40%.

Keadaan wilayah Kota Serang meliputi sistem air tanah dan air permukaan. Wilayah Kota Serang berada di dataran rendah dan memiliki curah hujan yang cukup, berkisar 1500-200 mm/pertahun.

Sebagian besar wilayah Kota Serang digunakan untuk lahan pertanian yaitu 65,81% dari luas seluruhnya, sementara untuk pemukiman dan perumahan sebesar 28,59% dari luas seluruhnya.

4.1.2 Keadaan Penduduk

Kondisi demografi adalah suatu kondisi dinamika kependudukan, meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi sera penuaan. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah Karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga migrasi atau perpindahan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk di Kota Serang dalam periode 2 tahun terakhir yaitu dari tahun 2010 hingga tahun 2012 sebesar 2,16 persen.

Sensus penduduk tahun 2010 mencatat bahwa Kota Serang dihuni 585.319 jiwa, dengan penduduk laki-laki-laki sebanyak

68 http://dprd-serangkota.go.id/gambaran-umum-daerah-kota-serang/

300.540 jiwa lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan yang sebesar 284.779 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2012 sebesar 611.897 jiwa, dengan jumlah penduduk laki- laki sebesar 314.049 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 297.848 jiwa seperti yang tertera pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Pertumbuhan Penduduk

(Sumber: serangkota.bps.go.id, diakses tanggal 10 Juni 2014)

Adapun untuk jumlah penduduk pada tahun 2012 yang terbesar berada di Kecamatan Serang yakni 216.785 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Curug sebesar 49.110 jiwa.

Begitu pun mengenai kepadatan penduduk yang berada di seluruh Kecamatan di Kota Serang. Dimana Kecamatan Serang tercatat memiliki kepadatan penduduk per Km2 terbesar di Kota Serang yakni 2.293,98 jiwa/Km2. Sedangkan Kecamatan Curug memiliki kepadatan penduduk terendah dari seluruh Kecamatan yang ada di Kota Serang yakni 990,12 jiwa/Km2.

Tahun

Jenis Kelamin

Jumlah Petumbuhan Penduduk Laki-Laki Perempuan

2010 300.540 284.779 585.319

2,16

2012 314.049 297.848 611.897

Tabel 4.3

Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kota Serang Tahun 2012

( S u m b e r :

4.1.3 Gambaran Umum Dinas Sosial Kota Serang

Dinas Sosial Kota Serang adalah unit pelaksana teknis yang berada di daerah dalam naungan Kementerian Sosial RI dan salah satu SKPD Pemerintahan Kota Serang. Dinas Sosial Kota Serang terbentuk Tahun 2008 melalui Peraturan Daerah Kota Serang nomor 9 tahun 2008 tentang pembentukan dan susunan organisasi Dinas Daerah Kota Serang dan Peraturan Daerah Kota Serang nomor 14 tahun 2010 tentang pembentukan dan susunan organisasi..

Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Sosial Kota Serang Banten dibantu oleh bidang-bidang dibawahnya yang terdiri dari 5 bidang,yakni 4 bidang pelaksana teknis, serta 1 bidang sekretariatan, dan 2 Unit Pelaksana teknis yaitu Badan Perlindungan Sosial (BPS) serta Balai Perlindungan dan Pemulihan Sosial (BPPS). Setiap bidang di Kepalai oleh seorang kepala bidang yang memiliki kepala seksi- kepala seksi di bawahnya, dalam rangka membantu tugas dan program masing-masing bidang.

No Kecamatan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk per Km2

1. Curug 49.110 990,12

2. Walantaka 81.503 1.681,17

3. Cipocok Jaya 89.950 2.851,93

4. Serang 216.785 8.376,55

5. Taktakan 83.059 1.734,73

6. Kasemen 91.490 1.443,97

4.1.4 Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Serang

Adapun Visi yang disepakati dan ditetapkan untuk Dinas Sosial Kota Serang tidak dapat lepas dari ruang lingkup “Visi Pemerintah Kota Serang”, karena Inspektorat Kota Serang merupakan Perangkat Daerah di Bidang

Dalam hal ini Visi Dinas Sosial Kota Serang adalah

“TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL”

Misi Dinas Sosial kota Serang sebagai tingdak lanjut dari visi adalah

1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dan infrastruktur dalam rangka penataan kelembagaan.

2. Meningkatkan akses pelayanan sosial dalam aspek: rehabilitasi, pemberdayaan, perlindungan, dan jaminan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

3. Memperkuat kelembagaan dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam rangka mendorong inisiatif dan partisipasi masyarakat sehingga terjalin kemitraan dalam kesejahteraan sosial.

4. Meningkatkan system informasi dan pelaporan

88

DEWI YULIANI NIP. 19630711 198303 2 007 BIDANG PENGEMBANGAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL

Drs.H.M.SYAMLAN.MM NIP. 19590315 198603 1 014

SEKSI PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN IIP MUHAMAD ARIF, S.Pd NIP. 19680904 199005 1 001

AGUS M. ARIF DJ, S.Sos, M.Si NIP. 19610223 198603 1 003

SEKSI PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN

IIN MAYA ALIYYUIDA, S.Pd, M.Pd NIP. 19730116 199703 2 004

SEKSI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN SEKSI PENYULUHAN DAN PELATIHAN

KESEJAHTERAAN SOSIAL HJ. IMAS LASTURIAH, S.Pd, M.Si

NIP. 19691021 199702 2 006

SEKSI PEMBERDAYAAN SDM DAN LINGKUNGAN SOSIAL TB. AHMAD SAFARI, SE

SEKSI REHABILITASI TUNA SOSIAL DAN EKS KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

HELI PRIATNA, A.Ma.Pd NIP. 19620301 198204 1 001 NIP. 19600807 198303 1 015

SEKSI PEMBERDAYAAN KELUARGA

UDIN BAKHRUDIN, M.Pd NIP. 19600604 197912 1 003

SEKSI PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA TATANG SUTRISNO, S.Pd, M.Pd NIP. 19660211 199212 1 003

SEKSI PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG CACAT

BARANI SIHALOHO, NIP. 19591231 198403 1 079

SEKSI PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL ANAK DAN

LANSIA HENDRI SUDIARNI, S.Sos NIP. 19620126 198502 2 002

SEKSI PERLINDUNGAN SOSIAL TINDAK KEKERASAN DAN PEKERJA

MIGRAN AHMAD SAMLAWI, S.Ag, M.Si NIP. 19681010 199303 1 008

SEKSI PENGELOLAAN SUMBER DANA SOSIAL DAN JAMINAN SOSIAL

SAFANI, SE NIP. 19620604 198308 1 002 BIDANG PELAYANAN DAN

REHABILITASI SOSIAL H. DULBARID, M.Si NIP. 19730317 200112 1 001

BIDANG PERLINDUNGAN DAN JAMINAN

Dra. ETI MULYATI, MM NIP. 19660209 199303 2 007 KEPALA DINAS

EDINATA SUKARYA, S.Sos, M.Si NIP. 19610625 198303 1 009

NIP. 19700410 199103 2 005 NIP. 19581114 198603 2 007 NIP. 19600617 198602 2 001 HJ. VENI MARYATI, SKM, MM

KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

SEKRETARIS Dra. HJ. DINAR TRICAHYANI, M.Si

NIP. 19660504 199202 2 002 KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

UNIT PELAKSANA TEKNIS

KASUBAG UMU HIKMAH, SIP

KASUBAG PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN

H. ETI SUKMAWATI, S.Sos

(Sumber:Dinas Sosial Kota Serang)

4.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi

Adapun tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Kota Serang Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 5 Tahun 2014, Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang dan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor Nomor 28 Tahun 2014, Tentang Tugas Pokok, fungsi dan Rincian Tugas Dinas Sosial Kota Serang.adalah :

Tabel 4.4

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota Serang

NO NAMA BIDANG/SEKSI URAIAN TUGAS POKOK

1 Sekretaris Menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, serta Program, evaluasi dan Pelaporan.

Sub bagian Umum dan Kepegawaian

Melaksanakan sebagaian tugas dan fungsi sekretariat dibidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

Sub bagian Keuangan Melaksanakan sebagaian tugas dan fungsi sekretariat di bidang keuangan

Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan

Melaksanakan sebagaian tugas danfungsi sekretariat di bidang Program,Evaluasi dan Pelaporan

2 Bidang Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial

Memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelengaraan sebagai tugas dinas dalam lingkup pembinaan, pengendalian, pengaturan bidang pengembangan dan potensi kesejahteraan

Seksi Penyuluhan dan Kesejahteraan Sosial

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengembanagan dan Potensi Kesejahteraan yang berkenaan dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat

Seksi Pengambangan Nilai-nilai Kepahlawanan

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengembanagan dan Potensi Kesejahteraan yang berkenaan

dengan upaya pengembangan dan perwujudan nilai-nilai kepahlawanan

Seksi Pengembangan

Kelembagaan

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengembangan dan Potensi Kesejahteraan yang berkenaan dengan upaya pengembangan kelembagaan social

3 Bidang Pemberdayaan Sosial Memimpin, merencanakan, mengatur dan mengedalikan kegiatan penyelengaraan sebagai tugas dinas dalam lingkup pembinaan, pengendalian, pengaturan bidang Pemberdayaan Sosial.

Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang Pemberdayaan social yang berkenaan dengan upaya Pemberdayaan Fakir Miskin

Seksi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Sosial

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang Pemberdayaan social yang berkenaan dengan Pemberdayaan SDM dan Lingkungan Sosial.

Seksi Pemberdayaan Keluarga Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang Pemberdayaan social yang berkenaan dengan upaya Pemberdayaan Keluarga

4 Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Memimpin, merencanakan, mengatur dan mengedalikan kegiatan penyelengaraan sebagai tugas dinas dalam lingkup pelayanan penganggulangan masalah social melalui upaya-upaya rehabilitasi social terhadap para pnyandang masalah social Seksi Pelayanan dan

Perlindungan Sosial Anak dan Lansia

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang pelayanan dan rhabilitasi social yang berkenaan dengan pemberian pelayanan dan perlindungan social anak dan lanjut usia

Sumber : Dinas Sosial Kota Serang Tahun 2017 Seksi Pelayanan Rehabilitasi

Sosial dan Penyandang Cacat

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang pelayanan dan rehabilitasi social yang berkenaan dengan pemberian pelayanan rehabilitasi social bagi penyandang cacat.

Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Eks Korban Penyalahgunaan Napza

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang pelayanan dan rehabilitasi social yang berkenaan dengan upaya pelaksanaan rehabilitasi social bagi tuna social dan eks korban penyalahgunaan napza.

5 Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

Memimpin, merencanakan, mengatur dan mengedalikan kegiatan penyelengaraan sebagai tugas dinas dalam lingkup pelayanan penganggulangan masalah social melalui upaya-upaya pemberian perlindungan dan jaminan social terhadap para penyandang masalah sosial.

Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang perlindungan dan jaminan social yang berkenaan dengan pemberian perlindungan social kepada korban bencana.

Seksi Perlindungan Sosial Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang perlindungan dan jaminan social yang berkenaan dengan pemberian perlindungan social kepada korban tindak kekerasan dan pekerja migran.

Seksi Pengelolaan Sumber dana dan Jaminan Sosial

Memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang perlindungan dan jaminan social yang berkenaan dengan Pengelolaan sumber dana sosial

4.1.7 Sumber Daya Manusia Dinas Sosial Kota Serang

Keadaan Pegawai pada Dinas Sosial Kota Serang sampai dengan 31 desember 2016 berjumlah 27 orang dengan rincian sebagai berikut :

a. Eselon II : 1 orang b. Eselon III : 5 orang;

c. Eselon IV : 14 orang;

d. Pelaksana : 7 orang

Jumlah : 27 orang

Tabel 4.5

Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

NO PENDIDIKAN BANYAKNYA

(ORANG)

PROSENTASE (%) 1

2 3 4 5 6 7 8 9

SD SLTP SLTA

D.I D.II D.III

S.1 S.2 S.3

- - 1 - 2 1 10 13 -

- - 3 - 4 3 44 46 0

JUMLAH 27 100

Sumber : Dinas Sosial Kota Serang Tahun 2017

Tabel 4.6

Pegawai Menurut Golongan No Golongan Banyaknya

(Orang) Persentase Ket 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11

II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c

- - 2 - - 3 1 11

7 2 1

- - 3 - - 15 11 34 31 3 3

Jumlah 27 100

Sumber : Dinas Sosial Kota Serang Tahun 2017

4.2 Deskripsi Responden 4.2.1 Identitas Responden

Responden dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh kredibilitas penyuluh dinas sosial kota serang terhadap tingkat pemahaman masyarakat pada program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni” ini adalah masyarakat yang telah mendapatkan bantuan program rehailitasi social rumah tidak layak huni pada tahun 2016 sebanyak 100 orang.

Dalam rangka memudahkan penelitian, peneliti mengelompokan dan mengolah data hasil penelitian, maka peneliti membagi pertanyaan- pertanyaan dalam kuesioner sesuai dengan indikator-indikator yang akan diukur berdasarkan teori yang peneliti anggap sesuai dengan tujuan penelitian yang peneliti lakukan.

Dalam pengisian kuesioner peneliti meminta responden untuk memberikan data identitas dirinya sebagai penunjang data. Adapun data identitas diri respondem yang diminta adalah jenis kelamin, usia dan penghasilan perbulan responden. Berikut pemaparan data identitas diri responden yang terdapat dalam kuesioner. Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka disajikan tabel mengenai responden seperti dijelaskan berikut ini:

1. Jenis Kelamin

Tabel 4.7

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 69 69.0 69.0 69.0

Perempuan 31 31.0 31.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden

Dari tabel 4. Dan diagram 4. Datas dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil dari 100 responden responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, dari segi usia didapatkan sebanyak 69 orang

atau 69% berjenis kelamin laki-laki dan 31 atau 31% orang berjenis kelamin perempuan

2. Usia

Tabel 4.8 Usia Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15 - 20 tahun 1 1.0 1.0 1.0

30 - 40 tahun 8 8.0 8.0 9.0

40 - 50 tahun 22 22.0 22.0 31.0

50 tahun keatas 69 69.0 69.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.2 Usia Responden

Dari tabel 4. Dan diagram 4. Datas dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil dari 100 responden responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, dari segi usia didapatkan sebanyak 1 responden atau 1% berusia dikisaran 15-20 tahun dan 8 atau 8% orang berusia sekitar 20-30 tahun, 22 atau 22% responden berumur sekitar 40-50 tahun dan 69 atau 69% responden berusia diatas 50 tahun

3. Penghasilan

Tabel 4.9 Penghasilan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid dibawah Rp. 500.000 49 49.0 49.0 49.0

Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 51 51.0 51.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.3 Penghasilan Responden

Dari tabel 4. Dan diagram 4. Datas dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil dari 100 responden responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, dari segi penghasilan perbulan responden didapatkan sebanyak 49 responden atau 49% berpenghasilan dibawah Rp. 500.000 perbulan dan 51 atau 51% responden berpenghasilan dikisaran Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 perbulan

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data hasil penelitian yang diperoleh. Data tersebut kemudian dianalisis berdasarkan

perhitungan frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel oleh penulis. Penulis melakukan pembahasan berdasarkan Sub Variabel penelitian yang digunakan oleh penulis.

1. Hasil Jawaban Responden Terhadap Kompetensi Tenaga Penyuluh Dinas Sosial Kota Serang

Tabel 4.10

Hasil Jawaban Responden pada Pernyataan (Q1 ) Tenaga Penyuluh Tahu Banyak Tentang Informasi yang Berkaitan dengan Program Rehabilitasi

Sosial – Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) X1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 12 12.0 12.0 12.0

Setuju 77 77.0 77.0 89.0

Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.4

Hasil Jawaban Responden pada Pernyataan (Q1 )

Berdasarkan hasil tabel 4.10 dan diagram 4.4 diatas mengenai tanggapan responden tentang “Penyuluh tahu banyak mengenai informasi program Rehabilitasi Sosial- Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) yang disampaikan kepada masyarakat” dapat kita ketahui bahwa dari 100 responden 11 orang (11%) menjawab sangat setuju, 77 (77%) responden menjawab setuju dan sisanya 12 responden (12%) menjawab kurang setuju.

Dari hasil data tersebut, dapat dilihat jawaban responden terhadap pernyataan bahwa Penyuluh tahu banyak mengenai informasi program Rehabilitasi Sosial- Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) yang disampaikan kepada masyarakat memiliki tanggapan positif, hal ini dibuktikan tidak adanya responden yang menjawab tidak setuju dan saggat tidak setuju.

Tabel 4.11

Hasil Jawaban Responden pada Pernyataan (Q2 ) Penyuluh memiliki keahlian dalam mengkomunikasikan program Rehabilitasi Sosial-Rumah

Tidak Layak Huni (RS-RTLH) dengan baik, sehingga mudah dipahami

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 24 24.0 24.0 24.0

Setuju 53 53.0 53.0 77.0

Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.5

Hasil Jawaban Responden pada Pernyataan (Q2 )

Berdasarkan hasil tabel 4.11 dan diagram 4.5 diatas mengenai tanggapan responden tentang “Penyuluh memiliki keahlian dalam mengkomunikasikan program Rehabilitasi Sosial-Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) dengan baik, sehingga mudah dipahami” dapat kita ketahui bahwa dari 100 responden 23 orang (23%) menjawab sangat setuju, 53 (53%) responden menjawab setuju dan sisanya 24 (24%) responden menjawab kurang setuju.

Dari hasil data tersebut, dapat dilihat jawaban responden terhadap pernyataan bahwa Penyuluh memiliki keahlian dalam mengkomunikasikan program Rehabilitasi Sosial-Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) dengan baik, sehingga mudah dipahami memiliki tanggapan yang sangat positif, hal ini dibuktikan sebanyak 23 responden (23%) menjawab sangat setuju, 53 (53%) responden menjawab setuju dan sisanya 24 (24%) responden menjawab kurang setuju.

Tabel 4.12

Hasil Jawaban Responden pada Pernyataan (Q3 ) Penyuluh dinilai sebagai orang yang sudah berpengalaman karena sering memberikan penyuluhan

terutama mengenai informasi program Rehabilitasi Sosial-Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 26 26.0 26.0 26.0

Setuju 56 56.0 56.0 82.0

Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.6

Hasil Jawaban Responden pada Pernyataan (Q3)

Dari hasil tabel 4.12 dan diagram 4.6 diatas mengenai tanggapan responden tentang “Penyuluh dinilai sebagai orang yang sudah berpengalaman karena sering memberikan penyuluhan terutama mengenai informasi program Rehabilitasi Sosial-Rumah Tidak Layak Huni (RS- RTLH)” dapat kita ketahui bahwa dari 100 responden 18 orang (18%) menjawab sangat setuju, 56 (56%) responden menjawab setuju dan sisanya 26 (26%) responden menjawab kurang setuju.

Dari hasil data tersebut, dapat dilihat jawaban responden terhadap pernyataan bahwa Penyuluh dinilai sebagai orang yang sudah berpengalaman karena sering memberikan penyuluhan terutama mengenai informasi program Rehabilitasi Sosial-Rumah Tidak Layak Huni (RS- RTLH), hal ini dibuktikan sebanyak 18 responden (18%) menjawab sangat setuju, 56 (56%) responden menjawab setuju dan sisanya 26 (26%) responden menjawab kurang setuju.

Berdasarkan hasil 3 pernyataan responden diatas mengenai komptensi tenaga penyuluh, dapat diambil kesimpulan bahwasannya penyuluh memiliki tingkat kompetensi yang baik, dan dapat memberikan pendampingan yang baik pula kepada para penerima bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Sosial Kota Serang

2. Hasil Jawaban Responden terhada Sikap Tenaga Penyuluh Dinas Sosial Kota Serang Program Rehabilitasi Sosial – Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH)

Tabel 4.13

Penyuluh menggunakan tutur kata yang sopan dalam menyampaikan materi penyuluhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0

Kurang Setuju 22 22.0 22.0 26.0

Setuju 63 63.0 63.0 89.0

Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Diagram 4.7

Hasil Jawaban Responden pada Pernyataan (Q4)

Dari hasil tabel 4.13 dan diagram 4.7 diatas mengenai tanggapan responden tentang “Penyuluh menggunakan tutur kata yang sopan dalam menyampaikan materi penyuluhan” dapat kita ketahui bahwa dari 100 responden 11 responden (11%) menjawab sangat setuju, 63 (53%) responden menjawab setuju, 22 (22%) responden menjawab kurang setuju dan sisanya 4 responden (4%) menjawab tidak setuju.

Dari hasil data tersebut, dapat dilihat jawaban responden terhadap pernyataan bahwa Penyuluh menggunakan tutur kata yang sopan dalam menyampaikan materi penyuluhan dianggap cukup baik, hal ini dibuktikan sebanyak 11 responden (11%) menjawab sangat setuju, 63 (53%) responden menjawab setuju, 22 (22%) responden menjawab kurang setuju dan hanya 4 responden (4%) menjawab tidak setuju.

Dokumen terkait