• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chart Title

P- CHART

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian guna pengendalian kualitas zinc phosphate coating pada PT. XYZ, maka penulis mengajukan saran yang diharapkan bisa sebagai masukan:

1. Bagi perusahaan

Diharapkan bisa menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan sehingga dapat mengurangi jumlah barang yang mengalami cacat zinc phosphate. Agar perusahaan dapat melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala menggunakan tabel 5 why dan FMEA sebagai alat dalam memonitor dan menilai berbagai mode kegagalan yang terjadi.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya, penulis berharap penelitian ini bisa dijadikan referensi dan metode yang digunakan bisa dikembangkan sesuai dengan penerapan yang akan dilakukan. Dan metode-metode atau tools yang digunakan juga dapat diaplikasikan dalam penelitian-penelitian pada permasalahan lainnya.

Kualitas Produk Komponen Foxing pada Departemen Moulding di PT.

Agung Pelita Menggunakan Metode Statistical Process Control (SPC).

Jurnal Optimalisasi, 7(2), 153. https://doi.org/10.35308/jopt.v7i2.3655 Adyatama, A., & Handayani, N. U. (2018). Perbaikan Kualitas Menggunakan

Prinsip Kaizen Dan 5 Why Analysis: Studi Kasus Pada Painting Shop Karawang Plant 1, Pt Toyota Motor Manufacturing Indonesia. J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri, 13(3), 169. https://doi.org/10.14710/jati.13.3.169-176 Alif, M. I., Purtomo, T., & Khoiroh, S. M. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Menggunakan Metode Statistical Process Control (Spc) Pada Ud.Barokah. 1–13.

Brilliantoro, B. (2022). Literature Review: Studi Pengendalian Korosi menggunakan Coating Zinc (Zn), Zinc Phosphate (Zn3(PO4)2), Zinc Silicate (ZnSiO4) dan Nickel (Ni) pada Industri Otomotif. JIIP - Jurnal

Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(6), 1878–1885.

https://doi.org/10.54371/jiip.v5i6.658

Dewi, L. T., & Pangaribuan, L. V. (2019). Studi Kecelakaan Kerja Operator Mesin di Industri Pengolahan Kelapa Sawit: Investigasi dan Analisis Penyebab dengan Metode 5 Whys dan SCAT. Jurnal Ergonomi Dan K3, 4(2), 10–16. https://doi.org/10.5614/j.ergo.2019.4.2.2

Erdhianto, Y. (2017). Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Departemen Service Pt. Mega Daya Motor Mazda Jatim Dengan Metode 5

Whys Dan Scat. Jurnal IPTEK, 21(1), 1.

https://doi.org/10.31284/j.iptek.2017.v21i1.44

Fahrudin, D., & Cahaya, B. J. (2019). Analisa Penyebab Baterai Volt Rendah dengan Menggunakan Metode SPC dan FMEA di Bagian R6-3 PT . Intercallin. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi, 1, 1–14.

110–119.

Hariyanto, J. (2022). Usulan Mitigasi Berdasarkan Identifikasi Risiko Menggunakan Metode Supply Chain Operation Reference dan 5 Why di PT . ABCD. 1–11.

Havi, N. F., Lubis, M. Y., & Yanuar, A. A. (2018). Penerapan Metode 5S Untuk Meminimasi Waste Motion Pada Proses Produksi Kerudung Instan Di Cv . Xyz Dengan Pendekatan Lean Manufacturing. Jurnal Integrasi Sistem Industri, 5(2), 55–62.

Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2017). Operations Management:

Sustainability and Supply Chain Management. In Edinburgh: Pearson Education Limited.

Helena, A., & HS, M. (2020). Penerapan Metode Statistical Process Control Sebagai Pengendalian Kualitas Mortar.

Rekayasa Teknik Sipil, 1–10.

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/rekayasa-teknik- sipil/article/view/32167

Kartika, H. (2013). Analisis Pengendalian Kualitas Produk CPE Film Dengan Metode Statistical Process Control Pada Pt. MSI.

Ilmiah Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta, 1(1), 50–58. digilib.mercubuana.ac.id

Krisnaningsih, E., Wirawati, S. M., & Febriansyah, Y. (2021). Penerapan Statistical Process Control (SPC) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) pada Proses Produksi Tisu Wajah. Jurnal PASTI, 14(3), 293.

https://doi.org/10.22441/pasti.2020.v14i3.007

Kifta, D. A., & Munzir, T. (2018). Analisis Defect Rate Pengelasan Dan Penanggulangannya Dengan Metode Six Sigma Dan Fmea Di Pt. Profab

Indonesia. Jurnal Dimensi, 7(1), 162–174.

https://doi.org/10.33373/dms.v7i1.1676

Narayanan, T. S. N. S. (2005). Surface pretreatment by phosphate conversion coatings - A review. Reviews on Advanced Materials Science, 9(2), 130–177.

Purwanto, D., & Firial, N. L. (2016). Pengaruh pH Surface Conditioning dan Konsentrasi Phosphating Terhadap Berat Lapisan dan Ukuran Partikel. 31–

35.

Ramadhan, M. (2019). Analisis Pelaksanaan Pengendalian Kualitas Guna Meminimumkan Produk Cacat pada PT.

Vacpack Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan Bogor, http://eprints.unpak.ac.id/2924/1/Mughny

%20Ramadhan-Skripsi-021115703.pdf

Ratri, E. M., G, E. B., & Singgih, M. (2018). Peningkatan Kualitas Produk Roti Manis pada PT Indoroti Prima Cemerlang Jember Berdasarkan Metode Statistical Process Control (SPC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). E-Journal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 5(2), 200.

https://doi.org/10.19184/ejeba.v5i2.8686

Refangga, M. A., Gusminto, E. B., & Musmedi, D. P. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam Kemasan dengan Menggunakan Statistical Process Control (SPC) dan Kaizen Pada PT. Tujuh Impian Bersama Kabupaten Jember. E-Journal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 5(2), 164. https://doi.org/10.19184/ejeba.v5i2.86 78.

Ridwan, A., & Savitri, N. A. (2020). Pengendalian Mutu Inventory Loss Bahan Baku Utama Pakan Ternak Dengan Metode Statistical Process Control (Spc). Journal Industrial Servicess, 5(2), 168–174. https://doi.org/10.36055/jiss.v5i2.7995

Rizki, M., & Saputra, A. (2022). Analisa Risiko Supply Chain Management dengan Metode Grey Failure Mode and Effect Analysis dan Root Cause Analysis di PT Pertamina Fuel Terminal Meulaboh. Jurnal Serambi Engineering, 7(1), 2783–2790. https://doi.org/10.32672/jse.v7i1.3888

41–47. https://www.journal-afamedis.com/index.php/afamedis

Setyawan, I. (2021). Analisis Metode Statistical Process Control (SPC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Produk pada CV. Hanni Abadi Carton Box Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Imiah Teknologi Dan Rekayasa.

Suhartini, N. (2020). Penerapan Metode Statistical Proses Control (Spc) Dalam Mengidentifikasi Faktor Penyebab Utama Kecacatan Pada Proses Produksi Produk Abc. Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Rekayasa, 25(1), 10–23.

https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i1.2565

Supriyadi, E. (2018). Analisis Pengenda-lian Kualitas Produk dengan menggunakan Statistical Process Control (SPC) Di PT.

Surya Toto Indonesia Tbk. Di dalam: JITMI, [Online].Vol.1

Nomor 1. Tersedia

dihttp://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JITM/article/view/

1410/1105[Diakses 1 November 2022]

Widuri, R., Budiman, A. arif, & Jaryono. (2019). Mengelola Kualitas Dengan Statistical Process Control. Sustainable Competitive Advantage, 9(249), 249–

258. http://www.jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/view/1413 Yusuf, M. Y., & Riandadari, D. (2016). Analisis Kualitas Poduk Menggunakan

metode SPC dan RPN untuk Mengurangi Jumlah Cacat Produk Kantong Plastik, studi kasus di PT HSKU. Jurnal Teknik Mesin, Universitas Negeri Surabaya, Vol 4(No 2), 185–194.

Sampel hari ke 1 proporsi cacat p = 19

444

=

0.0428 Sampel hari ke 2 proporsi cacat p = 22

325

=

0.0677

Sampel hari ke 3 proporsi cacat p = 8

460

=

0.0174

Sampel hari ke 4 proporsi cacat p = 14

484

=

0.0289 Sampel hari ke 6 proporsi cacat p = 8

487

=

0.0164

Sampel hari ke 7 proporsi cacat p = 28

388

=

0.0722

Sampel hari ke 8 proporsi cacat p = 17

539

=

0.0315 Sampel hari ke 9 proporsi cacat p = 17

492

=

0.0346

Sampel hari ke 10 proporsi cacat p = 11

498

=

0.0221

Sampel hari ke 11 proporsi cacat p = 33

315

=

0.1048 Sampel hari ke 13 proporsi cacat p = 2

485

=

0.0041

Sampel hari ke 14 proporsi cacat p = 26

415

=

0.0627

Sampel hari ke 15 proporsi cacat p = 21

441

=

0.0476

Sampel hari ke 16 proporsi cacat p = 12

501

=

0.0240

Sampel hari ke 17 proporsi cacat p = 20

489

=

0.0409 Sampel hari ke 18 proporsi cacat p = 14

500

=

0.0280

Sampel hari ke 23 proporsi cacat p = 13

521

=

0.0250

Sampel hari ke 24 proporsi cacat p = 15

513

=

0.0292

Sampel hari ke 25 proporsi cacat p = 86

468

=

0.0128 Sampel hari ke 27 proporsi cacat p = 17

478

=

0.0356

Sampel hari ke 28 proporsi cacat p = 6

481

=

0.0125

Sampel hari ke 29 proporsi cacat p = 26

400

=

0.0650 Sampel hari ke 30 proporsi cacat p = 15

498

=

0.0301

Sampel hari ke 31 proporsi cacat p = 14

511

=

0.0274

Sampel hari ke 1 = + 3

444 = 0.0599

Sampel hari ke 2 = + 3

0.0341(1−0.0341)

325 = 0.0643

Sampel hari ke 3 = + 3

0.0341(1−0.0341)

460 = 0.0594

Sampel hari ke 4 = + 3

0.0341(1−0.0341)

484 = 0.0588

Sampel hari ke 6 = + 3

0.0341(1−0.0341)

487 = 0.0587

Sampel hari ke 7 = + 3

0.0341(1−0.0341)

388 = 0.0617

Sampel hari ke 8 = + 3

0.0341(1−0.0341)

539 = 0.0575

Sampel hari ke 9 = + 3

0.0341(1−0.0341)

492 = 0.0586

Sampel hari ke 10= + 3

0.0341(1−0.0341)

498 = 0.0585

Sampel hari ke 11= + 3

0.0341(1−0.0341)

315 = 0.0647

Sampel hari ke 13= + 3

0.0341(1−0.0341)

485 = 0.0588

Sampel hari ke 14= + 3

0.0341(1−0.0341)

415 = 0.0608

Sampel hari ke 15= + 3

0.0341(1−0.0341)

441 = 0.0600

Sampel hari ke 16= + 3

0.0341(1−0.0341)

501 = 0.0584

Sampel hari ke 17= + 3

0.0341(1−0.0341)

489 = 0.0587

Sampel hari ke 18= + 3

0.0341(1−0.0341)

500 = 0.0584

Sampel hari ke 23= + 3

0.0341(1−0.0341)

521 = 0.0579

Sampel hari ke 24 = + 3

0.0341(1−0.0341)

513 = 0.0581

Sampel hari ke 25= + 3

0.0341(1−0.0341)

468 = 0.0592

Sampel hari ke 27= + 3

0.0341(1−0.0341)

478 = 0.0590

Sampel hari ke 28= + 3

0.0341(1−0.0341)

481 = 0.0589

Sampel hari ke 29= + 3

0.0341(1−0.0341)

400 = 0.0613

Sampel hari ke 30= + 3

0.0341(1−0.0341)

498 = 0.0585

Sampel hari ke 31= + 3

0.0341(1−0.0341)

511 = 0.0581

Sampel hari ke 1 = - 3

444 = 0.0082

Sampel hari ke 2 = - 3

0.0341(1−0.0341)

325 = 0.0039

Sampel hari ke 3 = - 3

0.0341(1−0.0341)

460 = 0.0087

Sampel hari ke 4 = - 3

0.0341(1−0.0341)

484 = 0.0093

Sampel hari ke 6 = - 3

0.0341(1−0.0341)

487 = 0.0094

Sampel hari ke 7 = - 3

0.0341(1−0.0341)

388 = 0.0064

Sampel hari ke 8 = -3

0.0341(1−0.0341)

539 = 0.0106

Sampel hari ke 9 = -3

0.0341(1−0.0341)

492 = 0.0095

Sampel hari ke 10= - 3

0.0341(1−0.0341)

498 = 0.0097

Sampel hari ke 11= -3

0.0341(1−0.0341)

315 = 0.0034

Sampel hari ke 13= - 3

0.0341(1−0.0341)

485 = 0.0094

Sampel hari ke 14= - 3

0.0341(1−0.0341)

415 = 0.0074

Sampel hari ke 15= - 3

0.0341(1−0.0341)

441 = 0.0082

Sampel hari ke 16= - 3

0.0341(1−0.0341)

501 = 0.0098

Sampel hari ke 17= - 3

0.0341(1−0.0341)

489 = 0.0095

Sampel hari ke 18= - 3

0.0341(1−0.0341)

500 = 0.0097

Sampel hari ke 20= - 3

0.0341(1−0.0341)

449 = 0.0084

Sampel hari ke 21= - 3

0.0341(1−0.0341)

512 = 0.0100

Sampel hari ke 25= - 3

0.0341(1−0.0341)

468 = 0.0089

Sampel hari ke 27= - 3

0.0341(1−0.0341)

478 = 0.0092

Sampel hari ke 28= - 3

0.0341(1−0.0341)

481 = 0.0093

Sampel hari ke 29= - 3

0.0341(1−0.0341)

400 = 0.0069

Sampel hari ke 30= - 3

0.0341(1−0.0341)

498 = 0.0097

Sampel hari ke 31= - 3

0.0341(1−0.0341)

511 = 0.0100

Dokumen terkait