• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Dalam meningkatkan pemberdayaan kepada masyarakat, Setelah melakukan penelitian kelapangan peneliti mencoba memberikan suatu saran sekiranya dapat menjadi pertimbangan kepada pihak pemerintah dan masyarakat:

1. program pemberdayaan yang dilakasanakan kepada masyarakat pemerintah harus benar-benar memperhatikan dari kebutuhan dari

masyarakat sehingga program tersebut benar-benar dapat memenuhi apa yang dibutuhkan. Dan merencanakan program sesuai dengan potensi yang di miliki oleh daerah sekitar tempat tinggal dan pengetahuan serta keterampilan masyarakat. Dan kepada masyarakat harus bersyukur dan melaksanakan program tersebut dengan sungguh-sungguh dengan kerjasama yang baik dengan masyarakat lainnya agar program tersebut memberikan manfaat kepada dirinya sendiri.

2. Pada peningkatan kemampuan pemberdayaan pemerintah harus lebih mensupport atau mendukung baik dalam bentuk materi maupun pembinaan kepada anggota kelompok atau masyarakat agar dapat berproses, berjalan dengan baik dan dapat memberdayakan masyarakat miskin sehingga menuju kualitas hidup yang lebih baik. Kemudian kepada masyarakat agar supaya tidak berhenti untuk belajar dan mengasah keterampilan yang dimiliki.

3. Untuk upaya–upaya peningkatan kemampuan pemberdayaan masyarakat maka pemerintah harus bekerjasama pemerintah melakukan pembinaan, monitoring dan mengevaluasi program yang dilakasanakan kepada masyarakat, sedangkan masyarakat menjalankan program tersebut dengan kerjasama secara solidaritas agar tujuan program tercapai secara efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

African Capacity Building Foundation (ACBF), 2001, Capacity

Needs Assessment : A Conceptual Framework, in ACBF Newsletter Vol. 2, p. 9-12.

Apridar, dkk. 2011. Ekonomi Kelautan dan Pesisir. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Anonim, 1989. Pedoman Perencanaan Pesisir Terpadu. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Rineka Cipta. Jakarta.

Awang, San Afri, 1995. “Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Lokal dalam Program IDT: Studi Kasus Tipologi Desa Hutan di Kabupaten Madium”. Dalam Mubyarto (ed.), Program IDT dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Aditya Media.

Badan Pusat Statistik (BPS), 2011. Perhitungan dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia Tahun 2011, (BPS: CV Nario Sari), hal 19-20.

Budiardjo, Miriam 2000. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Gramedia. Jakarta.

Climer Rodee, Carlton, 2002. Pengantar Ilmu Politik. Rajawali. Jakarta.

Chambers, Robert, 1983Pembangunan Desa –Mulai dari Belakang, Jakarta Ip3es

Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Daldjoeni, N dan A. Suyitno 2004. Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan. Bandung: PT. Alumni.

Davidoff. 1965. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Rajawali: Jakarta.

Dekdikbud 1999. Kamus Besar Indonesia, Balai Pustaka. Jakarta.

Depkes. 2007. Pedoman Pelaksanaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin. Jakarta : Dirjen Binkesmas.

http:)//eprints.ui.ac.id.

Elliot. 1987. Strategi Pemberdayaan dalam Pembangunan Masyarakat.

Balai Pustaka. Jakarta.

Faishal Zaini, Helmy A. Artikel/Pembangunan_Pedesaan. Pdf

“Pembangunan Pedesaan” (PDF). Diakses tanggal 14 Mei 2014 Friedmann. 1992. Strategi Pembangunan dan Pemberdayaan Lokal.

Bandung: PT. Alumni.

Ife, Jim, 1995, Community Development, Creating Community Alternatives Vision Analysis and Practice, Melbourne , Longmen Australiapty ltd.

Iyami. 2007. Keanekaragaman Biota Laut. Titian Ilmu. Bandung.

Jazairy, Idris, Et Al, 1992The State Off Worl Rural Proverty,an Inguiryinto Its Causes and Concequencies, New York Univ. Press.

Johermansyah, Djohan, 2007. Potret Otonomi Daerah dan Wakil Rakyat di Tingkat Local, Pustaka Pelajar. Jogyakarta.

Juan Linz, J 2001. Menjauhi Birokrasi Kaum Penjahat: Belajar dari Kekeliruan Negara-Negara Lain. Mizan. Bandung.

Kinseng, A Rilus 2014. Konflik Nelayan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta

Koropitan, A. F. 2009. Peranan Sumber Daya Kelautan Indonesia dalam Perubahan Iklim (Bahan Presentasi Komprensi Pers Tanggal 30 Desember 2009. Jakarta

Kusnadi, 2007. Jaminan Sosial Nelayan. LKIS. Yogyakarta.

Marjo, 2007. Kompas, 2 Januari. 2009 :13

Moelyarto, 1999. Ilmu Pemberdayaan Masyarakat. Gramedia. Jakarta Pipin, Syarifin, Ede Djubaedah, 2005. Pemerintah Daerah di Indonesia.

Pustaka Setia. Bandung.

Prayitno, Hadi dan Arsyad, Lincolin 1987. Petani Desa dan Kemiskinan Yogyakarta: BPFE. Hal 36-37

Sanit, Arbi, 2003. Sistem Politik Indonesia, Kestabilan, Peta Kekuatan Politik dan Pembangunan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudarwati, Ninik. 2009. Kebijakan Pengentasan Kemiskinan.Malang:

Intimedia. hal 34-35.

Schumacher. 1973. Aspek Ekonomi dalam Proses Pemberdayaan

Masyarakat. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Siagian, Sondang P.,Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi dan Strateginya. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Soejono, Soekanto, 1990. Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Publik ZR. Lestiasa. Jakarta.

Soeprapto, Riyadi, H.R. 2010, The Capacity Building for Local Government toward Good Governance, Work Bank.

Solihin, dkk, 2005. Strategi Pembangunan Kelautan dan Perikanan Indonesia. Humaniora. Bandung.

Sulistiany, Ambar Teguh, 2004.Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan, Yogyakarta Gaya Gava Media.

Thoha, Mifta. 1985. PerilakuOrganisasi.Rajawali. Jakarta.

Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah.

Undang-Undang RI No. 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir.

Undang-Undang No. 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

Winarno, 2007. Presiden (Eksekutif), Yudikatif, Lembaga Legislatif Badan-badan Administrasi. Titian Ilmu. Jakarta.

INSTRUMENT INFORMAN PENELITIAN Data Informan

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Tingkat pendidikan :

Jabatan :

PEMBERDAYAAN

a. Terkait dalam program peningkatan kesejahteraan atau taraf hidup masyarakat miskin khususnya pada rumah tangga nelayan miskin, program pemberdayaan apa saja yang dilakukan oleh pemerintah pada Desa Mattiro Bombang Kabupaten Pangkep?

Jawab:

b. Program-program apa saja yang terbentuk pada Desa Mattiro Bombang sesuai dengan sumber daya stempat ?

Jawab:

c. Program-program pemberdayaan apa saja yang masih berlanjut dari lima tahun terakhir ini sampai sekarang?

Jawab:

d. Program-program pemberdayaan apa saja yang tidak berjalan dari lima tahun terakhir ini?

Jawab:

e. Apakah pemerintah melaksanakan pelatihan-pelatihan terkait program-program pemberdayaan yang akan dijalankan di masyarakat Desa Mattiro Bombang?pelatihan-pelatihan seperti apa yang dilakukan?

Jawab:

f. Seberapa sering pelatihan-pelatihan itu dilaksanakan?

Jawab:

g. Apakah pemerintah setempat melakukan pertemuan-pertemuan dengan tokoh masyarakat untuk membicarakan tentang program pemberdayaan apa yang cocok untuk desa tersebut?

Jawab:

h. Apakah pemerintah memfasilitasi segala bentuk pelatihan atau pertmuan-pertemuan terkait dengan program pemberdayaan masyarakat miskin

Jawab:

i. Apakah masyarakat di turut sertakan untuk berpartisipasi langsung dalam pelaksanaan pelatihan?

Jawab:

j. Apakah yang dilakukan oleh bapak atau pemerintah daerah sehingga program pemberdayaan yang telah terbentuk dapat berlangsung secara berkelanjutan khususnya pada masyarakat Nelayan yang ada di Desa Mattiro Bombang Kabupaten Pangkep?

Jawab:

k. Apakah pemerintah memberikan program tersendiri terhadap masyarakat yang tergolong lemah atau sangat miskin khususnya rumah tangga nelayan miskin sehingga tidak terjadi kesenjangan social terhadap masyarakat?

Jawab:

l. Apakah pemerintah memberikan bantuan modal pada masyarakat miskin yang ada di Desa Mattiro Bombang Kabupaten Pangkep?

Jawab:

m. Apakah pemerintah membantu dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat yang ada di Desa Mattiro Bombang Kabupaten Pangkep?

Jawab:

Dokumen terkait