• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran-Saran

1. Hendaknya didalam jual beli sapi tersebut pedagang tidak melakukan kecurangan dengan memberi makan sapi yang kurus dengan lumpur untuk menjadi gemukdan didalam akadnya tidak boleh ada unsur gharar atau ketidak jelasan.

2. Pembeli harus teliti untuk memilih sapi, yang mana sapi diberi makan lumpur dan tidak diberi makan lumpur.

3. Untuk mencegah kecurangan penjual ataupun pembeli seharusnya membuat perjanjian secara tertulis agar kedua belah pihak terlindungi secara hukum.

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Lahir : Jember

Tanggal Lahir : 01 Januari 1995

Agama : Islam

Alamat : Sumber Kejayan – Mayang - Jember

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2000 – 2006 : SDN Kejayan 02

2006 – 2009 : SMP Plus Darul Hikmah- Keranjingan 2009 – 2013 : SMA Plus Darul Hikmah- Keranjingan 2013 – 2017 : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember

Latar Belakang Organisasi

2009 – 2010 : OSIS SMA Plus Darul Hikmah- Keranjingan – Jember 2014 : Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Abu, Narbuko, Cholid. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Al-Waji. 1416H. Fi Fiqhu Sunnah Wa Kitab Al-Aziz Cet. 1: Dar Ibnu Rajab.

Anggoro, Toha. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Universtas Terbuka.

Anwar, Syamsul. Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad dalam Fiqh Muamalah,191.

Ardianti, Windi. 2012. Pelaksanaan Akadjual Beli Jagung Di Desa Warjabakti Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Bandung: Uin Suanan Gunung Jati.

Asy-Syahir, Abdurrahman.2005. Nazhariah Al-Gharar Fi Al-Buyu‟ Kairo: Dar As-Salam.

Bacharuddin Jusuf Habibie, Peraturan Pemerintah Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 20 April 1999.

Departemen Agama Ri. 2004. Al-Qur‟an Dan Terjemah. Cv Penerbit: J-ART.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hariri, Muhwan, Wawan.2011. Hukum Perikatan Dilengkaapi Hukum Perikatan Dalam Islam . Bandung: Pustaka Setia.

Haroen, Nasrun. 2007. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Hasan, Ali. 2004. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam. Jakarta: Raja Grafindo persada.

Imaniyati, Sri Neni,Syawali, Husni. 2000. Hukum Perlindungan Konsumen.

Bandung: Mandar Maju.

Kansil. 2003. Kitab Undang-Undang Hukum Perusahaan. Jakarta: Pradnya Pramita.

Kasiram, Moh. 2008. Metodelogi Penelitian. Malang: Uin Malang Press.

Khallaf, Wahab, Abdul. 2012. Ilmu Ushul Fiqh. Jakarta: Pt.Riena Cipta.

Koto, Alaidin.2013. Fisafat Huikum Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Kristiyanti, Siwi, Celina Tri. 2014. Hukum Perlindungan KonsumenJakarta:Sinar Grafika.

Lexy, J Moleong. 2010.Metodologipenelitiankualitatif. Bandung: Pt Remaja Rosda Karya.

2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pt. Remaja Rosda Karya.

Muslim, Hr. 2006. Kitab Al-Buyu. Surakarta: Yayasan Lajnah Istiqomah.

Muslich, wardi, Ahmad. 2010. Fiqh Muamalat. cet. I; jakarta: amzah.

Patilima, Hamid.2011. Metodepenelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Prihantari, Irma. 2009. Tinjaun Hukum Islam Terhadap Praktik Arisan Sepeda Motor (Paguyupan Agung Rejeki) Di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta: Uin Sunan Kalijaga.

Purnamasari, Devita, Irma. Panduan Lengkap Hukum Praktis, 9.

Qardhawi, Yusuf. 2000. Al-Halal Wa Al-Haram Fi Al-Islam, di terjemahkan oleh Abu Sa‟id Al-Falahi dan Annur Rafiq Shaleh Tamhid, Halal dan Haram.

Jakarta: Robbani Press.

Rasjid, Sulaiman. 2007.Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Rofiq, Ahmad. 2013.Hukum Perdata Islam Di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Rosyidah, Nur, Malikah, Dewi. 2009. Tinjaun Hukum Islam Terhadap Arisan Sepeda Motor Dengan Sistem Lelang (Di Desa Klagen, Kecamatan Karang Mojo Kabupaten Magetan). Ponorogo: Stain Ponorogo.

Sabiq, Sayyid. 1993. Fiqh Sunnah, alih bahasa oleh Kamaluddin A Marzuki dkk., Jilid ke-12. Bandung: Alma‟arif.

Salim, As-Sayyid, Bin, Kamal, Malik Abu. 2007. Shahih Fikih Sunnah. Terj.

Khairul Amru, Cet, I. Jakarta: Pustaka Azzam.

. 2006. Shahih Fikih Sunnah, Ter. Abu Ihsan Al-Atsari. Jakarta: Pustaka At-Taskia.

Sarjito. 2010. Praktik Jual Beli Gula Kelapa Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Desa Jatirejo, Purwokerto).Yogyakarta: Uin Sunan Kalijaga.

Satori, Djam‟an dan Komariah.2014.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Shidarta. 2000. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Grasindo.

. 2006. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Grasindo.

Sugiono.2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suhendi, Hend. 2010. Fiqh Muamalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suwandi, Basrowi.2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Syafe‟i, Rachmat. 2001. Fiqh Muamalah. Bandung: Cv Pustaka Setia.

Tim Penyusun. 2015.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN Jember Pres.

Tim Revisi STAIN Jember, Panduan Penulisan Karya Ilmiah (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 45.

Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Hukum Prlindungan Konsumen.

Yodo, Sutarman, Miru, Ahmadi. 2008. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

AB, Wawancara, Jember, 16 November 2017.

AD, Wawancara, Jember, 18 November 2017.

AH, Wawancara, Jember, 19 November 2017.

BA, Wawancara, Jember, 03 Oktober 2017.

Dedy Sucipto, Mentri Pasar, Jember, 08 November 2017.

DI, Observasi, Jember, 29 November 2017.

FA, Observasi, Jember, 26 November 2017.

HA, Wawancara, Jember, 12 November 2017.

HO, Wawancara, Jember, 14 November 2017.

HU, Wawancara, Jemeber, 08 November 2017.

IS, Wawancara, Jember, 18 November 2017.

Mentri Pasar, Wawancara, 04 Desember 2017.

MU, Wawancara, Jember, 09 November 2017.

RA, Wawancara, Jember, 22 November 2017.

SA, Wawancara, Jemeber, 08 November 2017.

SO, Wawancara, Jember, 25 November 2017.

S, Observasi, Jember, 30 November 2017.

SU, Wawancara, Jember, 12 November 2017.

Http://Www.Sarjanaku.Com/2011/08/Pengertian-Hukum-Islam-Syariat-Islam.

html (05 Februari 2018).

LUMPUR DI PASAR SAPI KELAYU KEC.

MAYANG KAB.

JEMBER DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGA N KONSUMEN

Lumpur di Pasar Sapi Kelayu Kec.

Mayang Kab.

Jember

2. Hukum Islam

3. UU No. 8 Tahun 1999

Pasar Sapi Kelayu Kec.

Mayang b. Jual Beli Sapi

Lumpur di Pasar Sapi Kelayu Kec.

Mayang a. Jual Beli dalam

Fiqh muamalah

a. Konsumen b. Hak dan

Kewajiban Konsumen dan Produsen c. Perbuatan yang

dilarang bagi pelaku uasaha dan tanggung jawabnya

sapi di kec. Mayang (secara umum)

2. Macam-macam sapi yang di perjual belikan

1. Ciri-ciri/bentuk sapi

lumpur yang ada di pasar sapi kelayu

2. Model transaksi jual beli sapi lumpur yang ada di pasar sapi Kelayu

1. Devinisi, Rukun dan Syarat 2. Dasar Hukum gharar 3. Macam-macam gharar 4. Jenis-jenis gharar 1. Pengertian konsumen

1. Hak dan kewajiban konsumen

2. Hak dan kewajiban pelaku usaha

1. Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha

2. Tanggung jawab pelaku usaha

a. Partisipasi Pasif 2. Wawancara:

Wawancara tak

berstruktur 3. Dokumentasi

a. pendekatan kualitatif b. Jenis Penelitian

Deskriptif

1. Lokasi penelitian:

Pasar sapi kelayu kecamatan mayang

kabupaten jember 2. Teknik

pengumpulan data:

a. Observasi b. Wawancara c. Dokumentasi 3. Teknik Analisis:

a. Reduksi data b. Penyajian data c. Penarikan

kesimpulan 4. Keabsahan Data:

Triangulasi:

a. Triangulasi sumber b. Triangulasi

teknik

jual beli sapi lumpur?

b. Bagaimana tinjaun hukum islam terhadap jual beli sapi lumpur?

c. Bagaimana tinjaun UU No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen terhadap jual beli sapi lumpur?

2. Sejak kapan jual beli “sapi lumpur” itu ada ?

3. Bagaimana cara memperjual belikan “sapi lumpur” ?

4. Bagaimana cara melihat sapi itu diberi makan lumpur apa tidak ?

5. Apakah ada perbedaan anatara sapi yang di beri makan lumpur atau tidak ?

6. Bagaimana cara berakad yang dilakukan antara penjual “sapi lumpur” dan pembeli ? 7. Bagaimana hak dan kewajiban antara penjual “sapi lumpur” dan pembeli ?

8. Adakah lembaga/pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan jual beli “sapi lumpur?

9. Akad apa yang digunakan dalam jual beli “sapi lumpur” di pasar sapi Kelayu?

10. Bagaimana sistem pembayaran jual beli “sapi lumpur” yang dilakukan?

11. Jika terjadi suatu persoalan atau masalah bagi jual beli “sapi lumpur” bagaimana penyelesaiannya?

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang tidak memberatkan penganutnya, salah satunya adalah masalah jual-beli. Pada umumnya jual beli adalah pertukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan ada penggantiya melalui cara yang di bolehkan. Kata al- bay‟ (jual) dan asy-syira (beli) dipergunakan dalam pengertian yang sama, yaitu perniayagaan yang berkaitan dengan pertukaran barang dengan alat penukarnya atau dengan barang yang nilainya sama. Akan tetapi ada batasan- batasannya dalam aktivitas jual-beli tersebut.1

Salah satunya adalah jual beli yang merugikan salah satu pihak maupun yang mengandung unsur penipuan. Sesuai dengan Dalil Al-Qur‟an surah An- Nisa‟ Ayat 29 yaitu.2

















































Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

1 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat (Cet. I; Jakarta: Amzah, 2010) 173.

2 Al-Qur‟an Surah. An-Nisaa Ayat: 29.

dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.(QS. An-Nisaa:29)

Jadi sudah jelas bahwasannya manipulasi dan merugikan salah satu pihak dilarang dalam jual beli. Akan tetapi praktik yang ada dalam masyarakat menyimpang dari koridor-koridor syariat islam dan aktivitas tersebut masih ada hingga saat ini.

Dalam perlindungan hukum konsumen hak konsumen secara umum di kenal ada 4 (empat) hak dasar konsumen yaitu:3

1. Hak untuk mendapatkan keamanan (the right to safety) 2. Hak untuk mendapatkan informasi (the right to be informed) 3. Hak untuk memilih (the right to choose)

4. Hak untuk didengar (the right to be heard)

Akan tetapi teori yang ada dalam syari‟at islam dan juga Undang- Undang tidaklah sinkron dengan praktik yang terjadi dalam masyarakat.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Jual Beli Sapi Lumpur di Pasar Sapi Kelayu Kecamatan Mayang Kabupaten Jember dalam Perspektif Hukum Islam dan UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen”.

Salah satu kasus yang ada dalam Desa Tegal Waru (Pasar Sapi Kelayu) Kecamatan Mayang Kabupaten Jember yaitu transaksi jual beli sapi yang diberi makan lumpur, agar sapi yang diberi makan lumpur tersebut menjadi gemuk dan laku lebih cepat dari sapi yang lain. Sapi yang asalnya kurus jika diberi makan lumpur, maka sapi tersebut akan menjadi gemuk dan cepat laku

3Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen (Jakarta: Grasindo, 2006), 16.

di pasaran. Sedangkan pedagang yang menjual sapi lumpur kebanyakan berasal dari desa sebelah yaitu desa Sukowono, akan tetapisapi yang diberi makan lumpur dijualnya ke pasar mingguan kelayu.

Misalkan sapi tersebut mau dijual ke pasar sekarang, sehari sebelum mau dijual kepasar, sapi tersebut diberi makan lumpur terlebih dahulu, agar sapi yang kurus itu terlihat gemuk. Dan ketika sampai di pasar biasanya sipenjual sapi menyuruh makelar untuk mempromosikan sapinya, agar sapi tersebut cepat laku. Misalkan sapi tersebut tidak laku dipasar, sapi tersebut diberi obat penawar yaitu air kelapa muda di campur dengan telur bebek, agar lumpur yang berada didalam tubuh sapi tersebut keluar sehingga sapi tersebut bisa bertahan hidup. Apabila sapi tersebut laku dan dibawa pulang kerumah orang yang membeli sapi tersebut, sapi yang dibeli tadi itu sakit-sakitan dan tidak bisa bangun, suka buang air besar, sehingga susah untuk makan, lama kelamaan sapi tersebut akan mati jika orang yang membeli sapi tadi tidak tau obat penawarnya.

Itulah sedikit gambaran mengenai fenomena kecurangan pedagang sapi lumpur yang terjadi di pasar sapi Kelayu. Jadi sudah terbukti bahwa apa yang diatur oleh syari‟at islam tidak sinkron dengan praktek yang terjadi dalam masyarakat dan hal itu tetap dilakukan dalam masyarakat.

B. Fokus Penelitian

1. BagaimanPraktik Jual Beli “Sapi Lumpur” di Pasar Sapi Kelayu Kecamatan Mayang Kabupaten Jember?

2. Bagaiman Tinjauan Hukum Islam tentang Jual Beli “Sapi Lumpur” ?

3. Apakah perlindungan konsumen dalam jual beli “Sapi Lumpur” di pasar sapi Kelayu sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen?

C. Tujuan penelitin

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang di tuju dalam melakukan penelitian.4Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai, demikian pula dalam penelitian ini. Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui praktik jual beli “Sapi Lumpur” di pasar sapi Kelayu Kecamatan Mayang Kabupaten Jember

2. Untuk mengetahui pandangan Hukum Islam terhadap peraktik jual beli

“Sapi Lumpur” di Pasar Sapi Kelayu Kecamatan Mayang Kabupaten Jember.

3. Untuk mengetahui apakah perlindungan konsumen dalam jual beli “Sapi Lumpur” di pasar sapi Kelayu sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat bersifat teoritis dan kegunaan peraktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan. Kegunaan penelitian harus realistis.5

4Tim Penyusun Iain Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Iain Jember (Jember: Iain Jember Press, 2015), 45.

5Ibid., 45.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi pengetahuan baru, yang tentunya terkhusus dalam pengetahuan hukum pada aspek perlindungan terhadap pembeli “Sapi Lumpur” di Pasar Sapi Kelayu Kecamatan Mayang Kabupaten Jember serta dapat dijadikan rujukan dalam penelitian selanjutnya.

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

Sebagai langkah awal untuk mengasah kemampuan dalam melakukan kajian ilmiah, guna menambah wawasan keilmuan serta pemecahan masalah jual beli “Sapi Lumpur” yang ada di Pasar Sapi Kelayu Kecamatan Mayang Kabupaten Jember menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 serta dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.

b. Bagi IAIN Jember

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi koleksi dan referensi dalam mengembangkan kajian penelitian berikutnya untuk para mahasiswa.

c. Bagi Masyarakat

Semoga dapat memberikan sudut pandang masyarakat sebagai upaya memberikan kesadaran Hukum bagi masyarakat yang awalnya belum mengetahui dan menerapkan konsep perlindungan hukum

terhadap pemebeli “Sapi Lumpur” sesui Undang-undang Perlindungan Konsumen dan Hukum Islam

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti didalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.

1. Jual Beli

Jual beli dalam bahasa Arab yaitu al-bai, menurut etimologi dapat diartikan dengan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain.6 Pengertian jual beli secara bahasa dalam lingkup bahasa Indonesia yaitu, kegiatan tukar menukar barang dengan barang lain dengan tatacara tertentu.

Termasuk dalam hal ini adalah jasa dan juga penggunaan alat tukar seperti uang.7

2. Sapi Lumpur

“Sapi Lumpur” adalah sapi yang diberi makan lumpur agar terjadi penggemukan, yang awal mulanya sapi tersebut kurus dan diberi makan lumpur menjadi gemuk. Awal mula kenapa sapi tersebut di beri makan lumpur dikarenakan sapi yang asalnya kurus jika di beri makan lumpur, maka sapi tersebut akan menjadi gemuk dan kemungkinan besar cepat untuk laku di pasar.

6Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), 68.

7Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2001),124.

3. Hukum Islam

Hukum syara‟ menurut ulama ushul ialah doktrin (kitab) syari‟

yang bersangkutan dengan perbuatan orang-orang mukallaf secara perintah atau diperintahkan memilih atau berupa ketetapan (taqrir). Sedangkan menurut ulama fiqh, hukum syara‟ ialah efek yang dikehendaki oleh kitab syari‟ dalam perbuatan seperti wajib, haram, dan mubah.

Syariat menurut bahasa berarti jalan. Syariat menurut istilah berarti hukum-hukum yang diadakan oleh Allah untuk umatnya yang dibawa oleh seorang nabi, baik hukum yang berhubungan dengan kepercayaan (aqidah) maupun hukum-hukum yang berhubungan dengan amaliyah.

Menurut prof. Mahmud Syaltout, syariat adalah peraturan yang diciptakan oleh Allah supaya manusia berpegang teguh kepadanya didalam perhubungan dengan tuhan dengan saudaranya sesama muslim dengan saudaranya sesama manusia, beserta hubungannya dengan alam seluruhnya dan hubungan dengan kehidupan.

Menurut Muhammad „Ali At-Tahanawi dalam kitabnya kisyaaf ishthilaahaat al-funun memberikan pengertian syari‟ah mencakup seluruh ajaran islam, meliputi bidang aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah.8

Berdasarkan pendapat diatas, hukum islam adalah syariat yang berarti hukum-hukum yang diadakan oleh Allah untuk umat-Nya yang dibawa oleh seorang nabi, baik hukum yang berhubungan dengan

8 Http://Www.Sarjanaku.Com/2011/08/Pengertian-Hukum-Islam-Syariat-Islam. html (05 Februari 2018).

kepercayaan (aqidah) maupun hukum-hukum yang berhubungan dengan amaliyah (perbuatan).

Telah ditetapkan dengan suatu ketetapan bahwa dalil syar‟i yang dipergunakan oleh hukum amaliyah dikembalikan kepada empat hal, yaitu al-qur‟an, sunnah, ijma‟, qiyas. Keempatnya telah disepati oleh seluruh umat islam.9

Demikian yang dimaksud dengan judul skripsi ini, yakni “ Jual Beli “Sapi Lumpur” Di Pasar Sapi Kelayu Kecamatan Mayang Kabupaten Jember Dalam Perspektif Hukum Islam Dan UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen” adalah pertukaran benda (sapi yang diberi makan lumpur) dengan benda lain (uang) dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan ada penggantinya, yang terjadi di pasar sapi Kelayu Kecamatan Mayang Kabupaten jember ditinjau dari Perspektif Hukum Islam dan UU No 8. Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif.10 Adapun skripsi ini terdiri dari lima bab yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

9 Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh (Jakarta: Pt.Riena Cipta, 2012), 14.

10Tim Penyusu, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (Jember: IAIN Jember Press, 2015), 48

Bab 1 Pendahuluan. Bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika pembahasan.

Bab II Kajian Kepustakaan. Kajian kepustakaan tersebut meliputi penelitian terdahulu dan kajian teori. Penelitian terdahulu berguna untuk melihat sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan ini. Sedangkan kajian teori berisi tentang teori yang terkait sehingga berguna sebagai perspektif dalam penelitian.

Bab III Metode Penelitian.Metode penelitian dalam bab ini meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

Bab IV Penyajian Data dan Analis Data.Pada bab ini dijelaskan tentang gambaran objek penelitian berupa Jual Beli “Sapi Lumpu” Perspektif Hukum Islam dan Uu No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, beserta kegiatan yang dilakukan. Selain berisi gambaran objek penelitian terdapat juga penyajian data dan analisis serta mengenai pembahasan temuan yang diperoleh dilapangan.

Bab V Penutup.Terdapat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang bersifat kontruktif.

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan. Kemudian membuat ringkasan, baik penelitian yang sudah dipublikasikan maupun belum dipublikasikan. Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh orisionalitas dan posisi penelitian yang hendak dilkukan.11

Penelitian yang memiliki tema hampir sama dengan tema yang diangkat peneliti, pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya diantara penelitian tersebut adalah.

1. Dewi Malikah Nur Rosyidah (2009), STAIN Ponorogo, “Tinjaun Hukum Islam Terhadap Arisan Sepeda Motor Dengan Sistem Lelang (Di Desa Klagen, Kecamatan Karang Mojo Kabupaten Magetan)”.

Persmaan, penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan di teliti yaitu sama-sama meneliti tentang jual beli tipuan dan metode yang digunkan sama yaitu pendekatan kualitatif yang jenisnya deskriptif.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan di lakukan yaitu, penelitian terdahulu di tinjau dari hukum islam sedangkan

11Tim Revisi STAIN Jember, Panduan Penulisan Karya Ilmiah (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 45.

penelitian yang akan di teliti yaitu perspektif hukum islam dan UU No.

8 Tahun 1999 Tentanghukum perlindungan konsumen.12

2. Irma Prihantari (2009), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, “Tinjaun Hukum Islam Terhadap Praktik Arisan Sepeda Motor (Paguyupan Agung Rejeki) Di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo”.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan di teliti yaitu sama-sama meneliti tentang jual beli tipuan. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti yaitu terdapat pada rumusan masalah dan sumber hukum yang di gunakan.13

3. Windi Ardianti (2012), Skripsi UIN Sunan Gunung Djati Bandung,

“Pelaksanaan Akadjual Beli Jagung Di Desa Warjabakti Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung”. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu, objek yang digunakan den jenis penelitian yang digunakan. Sedangkan persamaannya yaitu sama-sama ditinjau dari perspektif hukum islam.14

4. Sarjito (2017), Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyaakarta, “Praktik Jual Beli Gula Kelapa Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Desa Jatirejo, Purwokerto)”. Persamaan, penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan di teliti yaitu sama-sama meneliti tentang jual beli

12Dewi Malikah Nur Rosyidah, Tinjaun Hukum Islam Terhadap Arisan Sepeda Motor Dengan Sistem Lelang (Di Desa Klagen, Kecamatan Karang Mojo Kabupaten Magetan), (Ponorogo:

STAIN Ponorogo), 2009.

13Irma Prihantari, Tinjaun Hukum Islam Terhadap Praktik Arisan Sepeda Motor (Paguyupan Agung Rejeki) Di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo, (Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga), 2009.

14Windi Ardianti, Pelaksanaan Akadjual Beli Jagung Di Desa Warjabakti Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, (Bandung: UIN Sunan Gunung Djati), 2012.

penipuan dan metode yang digunkan sama yaitu pendekatan kualitatif yang jenisnya deskriptif. perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan di lakukan yaitu, penelitian terdahulu di tinjau dari perspektif sosiologi hukum islam, sedangkan penelitian yang akan di teliti yaitu dari perspektif hukum islam dan hukum perlindungan hukum konsumen.15

B. Kajian Teori 1. Jual beli

a. Pengertian jual beli

Jual beli diatur oleh hukum syariah dalam bab yang dinamakan dengan mu‟amalat. Yang dimaksud dengan mu‟amalat ialah tukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditentukan.

Sedangkan pengertian jual beli sendiri adalah menukar suatu barang yang lain dengan cara tertentu (akad).16

b. Rukun dan syarat jual beli

Adapun rukun jual beli menurut jumhur ulama‟ ada empat, yaitu:

1) Penjual

2) Mustari (pembeli) 3) Shigat (ijab dan qabul)

4) Ma‟qud „alaih (benda atau barang)

15 Sarjito, Praktik Jual Beli Gula Kelapa Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Desa Jatirejo,

Purwokerto), (Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga), 2009.

16 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007),278.

Dokumen terkait