BAB II STUDI PUSTAKA
Strategi 1. Kekuatan
5.2 SARAN
perikanan tangkap masih terbatas jumlahnya 6o armada, dan pada umumnya hasil ikan dihasilkan adalah ikan demarsal atau ikan jenis ikan batu, dan sumber daya manusia nelayan rendah, dan bantuan permodalan dari perbankan relatif rendah sehingga para nelayan sangat rendah motivasinya untuk berlayar mencari ikan. Hasil manfaat sosial mmepunyai nilai negatif - 4.50926555536221 artinya manfaat sosial nelayan kegiatannya dilihat dari partisipasi kerabat dan keluarga, persentase pendapatan keluarga dari hasil nelayan hanya 55%, relatif kecil masih dibawah standar QSPM. Tingkat pendidikan rendah dan pengetahuan tentang lingkungan sangat rendah seperti halnya pencemaran lingkungan akibat pembuangan oli, sampai di perairan dan persentase hasil sebesar 70% dan hal ini akan menimbulkan pencemaran lingkungan sekitarnya di daerah penangkapan, hal menimbulkan racun bagi ikan berdampak pada kesehatan manusia.Hasil Quantitatif strategi Plane Manajemen (QSPM) pelabuhan Pagimana masih berada dibawah standar QSPM yaitu ada tiga rencana A,B,C dan D nilai QSPM yang tertinggi pada rencabna Strategi D dimana bobot tertinggi total skoring (11,88) , dan usaha pengembangan kedepan nilai skoring (0,78) dan iklim mempunyai skoring (1,2). Iklim sangat berpengaruh pada produksi ikan, semakin baik iklim semakin meningkat hasil produksi ikan tuna dan kelemahan pada distribusi jaringan pemasaran skoring (1,&), peralatan penangkapan belum memadai dari unsur analisis SWOT, sehingga perlu bantuan dari pihak Pemerintah daerah Sulawesi Tengah memberikan bantuan KUB )kelompok Usaha Kerja Bersama) seperti armada penangkapan ikan, peralatan penagkapan, dan modal pinjaman lunak dari perbankan dan pemerintah daerah didalam menunjang pembangunan ekonomi kerakyatan dan memacu desa pantai yang tertinggal, di dalam menunjang perluasan dan pertumbuhan pembangunan ekonomi daerah pesisir di tiga lokasi penelitian di Sulawesi Tengah.
nelayan, sarana pabrik Es untuk pembekuan ikan diatas kapal
4. Diharapkan dapat membentuk Koperasi Nelayan simpan Pinjam untuk para nelayan dalam bentuk KUB di tiga lokasi penelitian di dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah di desa pantai tertinggal propinsi Sulawesi Tengah
5. Diharapkan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah perlu melaksanakan pelatihan Manajemen pengelolaan industri pengolahan pengalengan ikan kepada masyarakat dalam bentuk paket Teknologi Tepat Guna (TTG) yaitu pemberdayaan ekonomi kerakyatan nelayan dengan paket seperti revitalisasi lion tuna untuk kualitas export, pengalengan ikan, abon ikan, ikan asap dan lain sebagainya dalam kemasan kualitas export baik ditingkat nasional dan Internasional khususnya ke Eropa, Australia, Amerika, dan Asia di tiga lokasi penelitian sesuai di dalam tujuan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, 2011-2025) , Selain untuk peningkatan devisa negara disisi lain untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Tengah, kontribusi sektor perikanan Tuna hanya sekitar 37% pemanfaatan oleh masyarakat di Sulawesi Tengah. Hal ini dikatakan masih relatif rendah. Apabila produksi tangkap tuna ditingkatkan dan harga expor tuna per 1kg 4$ dapat tingkatkan 7-8 dollar US per kilogram hasilnya akan semakin baik dan dapat menunjang pembangunan ekonomi dalam upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi non migas di desa pantai yang tertinggal di Daerah Propinsi Sulawesi Tengah . Mengingat produksi ikan tuna banyak permintaan exportir dan dari hasil penelitian nutrisinya / gizi tuna banyak mengandung omega 3, sangat baik untuk kesehatan anak-anak dan orang dewasa dan jumlah produksinya semakin meningkat dan sangat diperlukan pengolahan industri perikanan tangkap yang hiegienis di tiga lokasi penelitian di Propinsi Sulawesi Tengah
6. Diharapkan Political Will dari Pemerintah dalam mengatur Kebijakan penangkapan ikan tuna dan pengelolaan pengembangan desa pesisir pantai yang dituangkan dalam bentuk peraturan daerah.Propinsi Sulawesi Tengah 7. Diharapkan membentuk mekanisme pajak lingkungan terhadap industri
sebagai salah satu pendekatan dalam mengendalikan pencemaran di tiga lokasi penelitian pelabuhan pendaratan ikan PPI) dan termasuk kawasan pesisirnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anna, S. 2003. Model Embedded Dinamik Ekonomi Interaksi Perikanan- Pencemaran. Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan). 371 hal.
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP), Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan. 2009.
Pendekatan Bio-Ekonomi : Penentuan Tingkat Pemanfaatan dan Optimasi Pengelolaan Perikanan Tangkap, Jakarta.
Balai Riset Perikanan Laut. 2005. Penelitian Sumberdaya Perikanan Teluk Tomini.
Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Charles, A.T. 2001. Sustainable Fisheries Systems. In Pitcher T.J. (Series Eds.).
Fish and Aquatic Resources Series. Blackwell Science. Oxford.
Clarke, R.P., S.S. Yoshimoto and S.G. Pooley. 1992. A Bioeconomic Analysis of the Northwestern Hawaiian Islands Lobster Fishery. Marine Resource Economics, Vol 7, pp 115-140. Printed in the USA.
Cochran, W.G. 1993. Sampling Techniques. Third Edition, New York : John Wiley
& Sons, Inc.
Dahuri, R., J. Rais., S.P. Ginting dan M.J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta Departemen Kelautan dan Perikanan. 2003. Wilayah Pengelolaan Perikanan Laut
Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gulland, J.A. 1983. Fish Stock Assessment : A Manual of Basic Methods. Food and Agriculture Organization of United State. Rome. John Willey & Sons.
Singapore, 233p
Hannesson, R. 2008. Sustainability of Fisheries. The Electronic Journal of Sustainable Development (2008) 1 (2).
Hendrartini,J., 2010, Model Kinerja Dokter dengan Pembayaran Kapitasi dalam Program asuransi Kesehatan , Disertasi Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Uiniversitas Gadjah Mada
Koswara, B. 2009. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di Daerah Padat Tangkap Melalui Pemberdayaan Nelayan Skala-Kecil Dalam Konteks Pembangunan Berkelanjutan. Orasi Ilmiah. Disampaikan pada Puncak Acara Dies Natalis ke-4 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad.
King .1995. Fisheries Biology Assessment and Management Fishing News Book Blackwell Science L.td.
Laporan Statistik Perikanan Tangkap 2007 sd 2012 Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah
Mukti.A.G.2007. Reformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan di Indonesia dan Prospek ke Depan, Magister Pembiayaan dan Manajemen Asuransi/Jaminan Kesehatan FK UGM Yogyakarta.
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. (Terjemahan).
Cetakan I. Penerbit Gramedia. Jakarta. 488 hal.
Olii, A.H. 2007. Analisis Kapasitas Perikanan Tangkap dalam Rangka Pengelolaan Armada Penangkapan di Provinsi Gorontalo. Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan). 217 hal.
Profil Dinas Perikanan Dan Kelautan Sulawesi Tengah , 2012 Panayotou, T. 1982. Management Concepts for Small-scale Fisheries :
Economic and Social Aspects. FAO Fish.Tech.Pap.,(228) : 53p
Rahmawati, S. 202. Clinical Pathway dan Aplikasi Activity Based Costing System Bedah Sesar di Rumah Sakit Undata Sulawesi Tengah.Disertasi Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
Rokhmin Dahuri, Strategi Pengembangan Rumput Laut Sebagai Komoditas Unggulan Indonesia, dalam paper Seminar Nasional Rumput Laut di Sulawesi Tengah, 6 Desember 2012
Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Sparre, P.E. Ursin and S.V. Venema. 1989. Introduction To Tropical Fish Stock Assessment. Part I Manual FAO. Fisheries Tech. Rome.
Tinungki, G.M. 2005. Evaluasi Model Produksi Surplus dalam Menduga Hasil Tangkapan Maksimum Lestari untuk Menunjang Kebijakan Pengelolaan Perikanan Lemuru di Selat Bali. Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan). 196 hal.
GLOSARIUM
Catch per Unit C
Effort : Stok ikan dengan menggunakan hasil tangkapan ikan
Catch per Unit Effort (CPUE) : alat tangkap pada waktu t (unit) dengan upaya penangkapan adalah linear
Catch per Unit Effort (CPUI) dari alat tangkap yang dijadikan dasar standarisasi
Code of Counduct for Responsible Fisheries (CCRF) modernisasi kapal perikanan harus dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengelola sumberdaya ikan melalui penggunaan armada kapal penangkapan ikan
Cold Chain System (CCS) : Penerapan melalui pembangunan dan optimalisasi pabrik es dengan alat pendingin tempat ikan dibekukan
Community Property Rights : Kepemilikan oleh msyarakat : Pengelola sumberdaya perikanan dikuasai dan dikendalikan oleh komunitas tertentu.
E
Efforts : Upaya penangkapan ikan yang distandarisasi
Economic : Efficiency Objective (EEO) : Peningkatan efisiensi dan produktivitas
Ecological Sustainability Objective (ESO) : pencapaian keberlanjutan sumberdaya diperlukan suatu strategis agar tujuan dapat tercapai
K
Koefisien Tangkap : nilai kekuatan menangkap (fishing power) dari alat tangkap pada waktu t
M
Makximum Social Yield (MSY) : harga ikan dan biaya sosial dapat dihitung upaya hasil optimal dengan nilai ekonomi produktif.
Maksimum Economic Yield (MEY) : membandingkan manfaat (rente) ekonomi aktual dengan manfaat (rente) ekonomi optimal.
Makximum Sustainable Yield (MSY) : tingkat upaya optimumyang diperlukan untuk menghasilkan nilai tangkap maksimal letari
Model produksi surplus : model holistik yang dapat digunakan dalam menduga stok ikan dengan menggunakan data hasil tangkapan (catch) dan upaya penangkapan (effort)
O
Ordinary Least Square (OLS) : Dengan cara meregresikan yang dimanfaatkan oleh manusia saat ini tanpa harus meninggalkan beban baik dari sisi ekologi, ekonomi maupun sosial.
P
Private Property Rights : swasta /perorangan diberikan hak untuk mengelola sumberdaya perikanan dengan kewajiban harus dapat memenuhi kuota hasil tangkapan
G
Gross Tonnage (GT): armada kapal motor perikanan tangkap indonesia di dominasi ukuran kecil yaitu kapal motor kurang dari 5GT-10 GT
I
Ikan pelagis besar: kelompok ikan yang hidup pada kolom ikan dari permukaan secara fisik berukuran besar antara lain tuna mata besar, madidihang, albakora, cakalang, tongkol, marlin
P
Pertumbuhan intrinsik: pertumbuhan dengan meregrasikan hasil tangkap dan harga ikan per unit effort
S
Social Equaity Objective (SEO): pemerataan hasil dan kesejahtraan sosial para nelayan secara proporsional
Stakeholder: pemangku kepentingan dalam pengelolaan kebijakan pemanfaatan sumberdaya perikanan laut
Strategi pengembangan : Strenghts, Weaknessess, opportunities, thereats:
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman.
State Property Rights : pengelolaan sumberdaya perikanandilakukan benar oleh pemerintah pusat dari suatu negara, pemerintah memegang yuridis tunggal atas sumberdaya perikanan kelautan
Surplus produksi ekonomi: Dimanakungan (carrying capasity) Cl adalah tingkat pennagkapan pada waktu t.sedangkanq.K dan r = pertumbuhan alami dimana parameter-parameter biologi yang diperoleh dari model yakni K adalah kelimpahan populai yang didukung oleh lingkungan(carrying capacity) q= koefisien pennagkapan
State Property Rights ( Kepemilikan oleh negara) pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap dilakukan oleh pemerintah pusat suatu negara
U
UU No. 31.Tahun 2004: tentang perikanan dimana secara tegas dalam pasal 6 ayat 1 (1) diamanatkan bahwa pengelolaan perikanan dalam wilayah perikanan republik Indonesia dilakukan tercapainya manfaat yang optimal dan berkelanjutan serta terjaminnya kelestarian sumberdaya ikan.kemudian pada pasal 6 ayat (2) disebutkan bahwa pengelolaan perikananuntuk kepentingan penangkapan ikan dan pembudidayaan ikan harus mempertimbangkan hukum adat dan atau kearifan lokal serta mmeperhatikan peran serta masyarakat
4 DAFTAR INDEX PENGARANG
C hal
Clarce-Yosimotho-Pooley Cochran G
Gulland N Nybakken H Hanneson P Pilla Tomlinson S Schaefer
BIODATA PENULIS
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap Dr.Sitti Rahmawati. SE.M.Si, NIDN/NIDK 0013096205/196209131990012002 Program Studi
Bidang Keahlian Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Ekonomi Kesehatan
Perguruan Tinggi Universitas Tadulako Pangakat /Masa
Kerja
Terhitung Mulai Tanggal
Status Dosen Tempat TGL Lahir Status Perkawinan
Lektor Kepala/IV/ b . Masa Kerja 28 tahun 2 bulan
1 Januari 1990
Dosen Tetap Pada Fakultas Ekonomi Univ Tadulako
Palu, 13 September 1962 Kawin Alamat
Korespendensi Alamat Kantor
Jl.Sultan Hasanudin No. 52 Palu Sulawesi Tengah
Jl. Sukarno Hatta Km 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo
0451) 422611/(0451)422844 Handphone +62 081392124551
Email [email protected] Lulusan Yang
Telah Dihasilkan S-1 = 200 orang dan S2= 30 orang, S3=
belum selesai/pembimbingan
B.Nama Mata Kuliah yang Pernah Diasuh 3 Tahun Terakhir