• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian Akulturasi Tradisi Maddoja Bine Terhadap Masyarakat Bugis Desa Lipukasi Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai yang dapat diambil dari Tradisi Maddoja Bine yang bermanfaat bagi keidupan sehari-hari dari cerita sejarah tradisi ini walau ada beberapa persi. Selain nilai terdapat pula akulturasi antara Massureq dengan Barazanji dalam perpaduan dua budaya yaitu budaya lokal dan Islam. Maka dari itu peneliti mengemukakan saran yang dianggap perlu yaitu, pengenalan kepada masyarakat Desa Lipukasi baik itu generasi milenial sekarang agar mempertahankan tradisi nenek moyang serta mempertahankan pembacaan naskah (Massureq) dalam Tradisi Maddoja Bine sebagai bentuk perpaduan dua budaya agar tidak hilang atau terkubur dalam zaman milenial seperti yang sekarang.

70

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’anul Karim

Ahmad, Fadli, Melacak Jati Diri Bangsa Dalam Perspektif Mitologi Tradisional.

Aminah, St., Menyoal Eksistensi Jamiyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Makassary di Sulawesi Selatan. Peneliti: STAIN PAREPARE, 2016.

Anggito, Albi dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak, 2018.

Damsar, Pengantar Teori Sosiologi. Jakarta: KENCANA, 2017.

Endraswara, Suwardi, Metode, Teori,Teknik Penelitian Kebudayaan Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Jakarta: Pustaka Widyatama, 2006.

Mamik, Metodologi Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015.

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. Sosiologi. Jakarta: Esis, 2006.

Perlas, Christian, Pendahuluan Siklus La Galigo Yang Tak Dikenal. Donderdag:

Kompas Dikbud, 5 April 2002.

Perlas, Christian, Manusia Bugis. Jakarta: Nalar, 2006.

Widjono Hs. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Peruruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo, 2007.

Aplikasi:

Al-Qur’an Tafsir Jalalain, Tafsir Surah Al-Maa-idah Ayat 104. Tafsir Jalalalin Lengkap Offline.

https://play.google.com/store/apps/details?id.com.shazastudio.tafsir_jalalain_le ngkap

Al-Qur’an Tafsir Tahlili, Tafsir Surah Al-Maa-idah Ayat 104. Qur’an Kemenag Anroid. https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag

71 Jurnal:

Amalia, Khimatun, ‘Urf Sebagai Metode Penetapan Hukum Ekonomi Islam’. Jurnal:

As-Salam I Vol 9.1(2020).

Anizha Rahmadani, Andi., et al., ‘Keberadaan Pengetahuan Lokal Masyarakat Tani Di Era Revolusi Hijau (Studi Kasus Padi Di Desa Carebbu Kecamatan Awongpone Kabupaten Bone PRovinsi Sulawesi Selatan)’. Jurnal: Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 16.2 (2020).

Arfoni, Mochammad, ‘Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam’. Jurnal: Madaniyah, Vol.9, 2 (2019).

Aughina Mekarisce, Arnild, ‘Teknik Pemeriksaan Keabsahan data Pada Penelitian Kualitatif Di Bidang Kesehatan Masyaraka ‘. Jurnal: Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol.12 Edisi.3 (2020).

Fatkhur Rokhzi, Mokh., ‘Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam’. Jurnal:

Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam Vol. 3.1 (2015).

Fattah, Abdul, ‘Mabbarazanji: Tradisi Membaca Kitab Barazanji Dalam Upaya Meneladani Kehidupan Nabi Muhammad SAW’. Jurnal: Studi Keislaman, Vol.7,1 (2021).

Harfila, Mila dan Syamsumarli, ‘Ritual Maccera Darame Dalam Sistem Pertanian Tradisional Sebagai Kearifan Lokal Orang Bugis Di Desa Tombekuku Kecamatan Basala Kabupaten Konawe Selatan’. Jurnal: Sosial dan Budaya Vol. 3.2 (2019).

Harisudin, M. Noor ,‘Urf Sebagai Sumber Hukum Islam (Fiqh) Nusantara’. Jurnal:

Al-Fikr Vol. 20.1 (2016).

Irmayani, et als., Kajian Kearifan Lokal (Local Wisdom) Budidaya Padi (Studi Kasus Di Desa Sadar Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone). Jurnal: Ilmiah Ecosytem, Vol.21. 1 (2021).

Mandjarekki, Sakaruddin, ‘Integrasi Unsur Tradisionalisme Ke Dalam Unsur Modernisme’. Jurnal: Berita Sosial Vol 9.2 (2019).

Miharja, Jaya, ‘Kaidah-Kaidah Al-‘Urf Dalam Bidang Muamalah’. Jurnal:

Pendidikan dan Kajian Keislaman.

Pabbajah, Mustaqim, ‘Relegiusitas Dan Kepercayaan Masyarakat Bugis-Makassar’.

Jurnal: Al-Ulum, Vol.12, 2 (2012).

Petri Roszi, Jurna dan Mutia, ‘Akulturasi Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Keagamaan dan Pengaruhnya terhadap Perilaku-Perilaku Sosial’. Jurnal: Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 3.2(2018).

72

72

Ridhwan, ‘Keparcayaan Masyarakat Bugis Pra Islam’. Jurnal: Ekspose, Vol.17,1 (2018).

Somba, Nani., et als., ‘Mistifikasi Ritual Sistem Pertanian Tradisional Masyarakat Ajatappareng Sulawesi SelatanMakassar’. Jurnal:Walennae Vol. 17.1 (2019).

Suardi Wekke, Ismail, ‘Islam Dan Adat: Tinjauan Akulturasi Budaya Dan Agama Dalam Masyarakat Bugis’. Jurnal: Analisis Vol. 13.1 (2013).

Suhrah, Sarifah dan Rosita, ‘Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Ritual Maddoja Bine Pada Komunitas Masyarakat Bugis Di Sulawesi Selatan’. Jurnal:Al- Qalam Vol. 26.2 (2020).

Sulkarnaen, A., ‘Kelanjutan Tradisi Lisan Maddoja Bine Dalam Konteks Perubahan Sosial Masyarakat Bugis (The Continuation Of Maddoja Bine Tradition In The Context Of Bugis Society Social Change’. Jurnal: Masyarakat Indonesia, Vol.

43.2 (2017).

Syahruna, Alham R., et al., 2014. ‘Peranan Budaya Tudang Sipulung/Appalili dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bergesernya Nilai Budaya Pertanian Di Sulawesi Selatan’. Jurnal:Pendidikan Sains Dan Kemanusiaan,Vol. 7.2.

Wandi, Sulfan, ‘Eksistensi ‘Urf Adat Kebiassaan Sebagai Dalil Fiqh’. Jurnal: Hukum

Keluarga dan Hukum Islam Vol. 2.1 (2018).

http://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/samarah

Yanasari, Pebri, ‘Pendekatan Antropologi Dalam Penelitian Agama Bagi Sosil Worker’. Jurnal: Pengembangan Masyarakat Islam, Vol.4, 2 (2019).

Skripsi, Tesis dan Article:

Arizatul Mufidoh, Novi, 2019. “Al-‘Urf Dan al-‘Adah; Local Wisdom Mwnjawab Problematika Hukum Islam”. Skripsi: UIN WALISONGO SEMARANG.

Firmansyah, Rangga, 2016. ‘Konsep Dasar ASIMILASI & AKULTURASI Dalam Pembelajaran BUDAYA’. Article: Telkom University.

Kamaruddin, 2017. ”Barazanji (Suatu Tradisi Masyarakat Bugis Di Desa Appanang Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng)”. Skipsi: Universitas Hasanuddin.

Minarni, 2018. “Implementasi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Adat Di Desa Gattareng Toa Kec. Marioriwawo Kab. Soppeng”. Skripsi: UNIVERSITAS MAKASSAR.

Muh. Amin, Husairi, 2020. “Tradisi Ma’Gawe Samampa Di Desa Pattimang Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara (Analisis Maqashid Al- Syari’ah)”. Tesis: IAIN PALOPO.

Suhardi, 2017. “Komunikasi antar Budaya: Akulturasi, Asimilasi dan Problematika”.

Skripsi: Universitas Islam Negeri Ar-Ranny Banda Aceh.

73 Internet:

http://www.google.com/amp/s/zulfa4wliya.wordpress.com/2015/05/09/aplikasi- kaidah-ushul-fiqhi/amp/ (diakses pada hari Jumat, 1 Oktober 2021).

https://adaruddinamir.wordpress.com/author/badaruddinamir/page/9/ (diakses pada hari Sabtu, 11 Desember 2021).

https://attoriolong.com/2019/06/kisah-meong-palo-karellae-di-barru/ (diakses pada hari Sabtu, 11 Desember 2021).

Wawancara:

Basri, Masyarakat Desa Lipukasi, wawancara oleh peneliti di Desa Lipukasi, Januari 2022.

Devi Sarvika, Mahasiswa, wawancara oleh peneliti via online, Januari 2022.

La Kase’, Masyarakat Desa Lipukasi, wawancara oleh peneliti di Desa Lipukasi, 17 Januari 2022

Nurdiah, Masyarakat Desa Lipukasi, wawancara oleh peneliti di Desa Lipukasi, 19 Januari 2022.

Salmiah, Masyarakat Desa Lipukasi, wawancara oleh peneliti di Desa Lipukasi, 15 Januari 2022.

52

LAMPIRAN

V

PEDOMAN WAWANCARA

Judul Penelitian: Akulturasi Tradisi Maddoja Bine Terhadap Masyarakat Bugis Desa Lipukasi Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru.

Lokasi Penelitian: Desa Lipukasi Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru.

Objek Penelitian: Masyarakat Bugis Desa Lipukasi.

Pertanyaan:

1. Bagaimana sejarah dari Tradisi Maddoja Bine ?

2. Apa saja nilai yang terkandung dalam Tradisi Maddoja Bine ? 3. Bagaimana proses pelaksanaan dari Tradisi Maddoja Bine ?

4. Apa dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan Tradisi Maddoja Bine bagi masyarakat yang melaksanakan dan masyarakat yang tidak melaksanakan tradisi tersebut ?

5. Bagimana akulturasi yang terdapat pada Tradisi Maddoja Bine ? 6. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pembacaan Massureq dan

Barazanji pada pelaksanaan Tradisi Maddoja Bine ? apakah masih dilakukan masyarakat sampai saat ini ?

7. Bagaimana proses akulturasi yang terdapat pada Tradisi Maddoja Bine ? 8. Jika salah satu pelaksanaan Tradisi Maddoja Bine dihilangkan atau tidak

diterapkan lagi apakah masih bisa dikatakan sebagai akulturasi atau disebut sebagai asimilasi ?

XI

DOKUMENTASI A. Wawancara dengan Masyarakat Bugis Desa Lipukasi

XII

XIII

XIV

B. Persiapan sebelum melakukan perendaman benih padi

XV C. Perendaman benih padi

XVI D. Proses pencucian dan pembungkusan benih padi

XVII E. Proses pembuatan kue

XVIII

F. Pembacaan Salama’ (Keselamatan) benih padi dan tuan rumah

XIX

XX G. Pembacaan Barazanji

XXI

XXII

Dokumen terkait