BAB V PENUTUP
B. Saran
1. Kepada juragan atau pemilik kapal hendaknya lebih menghargai dan memperhatikan lahi hak-hak anak buah kapal (ABK), tentang tengtang nilai upah sesuai dengan jerih payah anak buah kapal (ABK) dan sistem pengupahan bagi hasil tersebut harus sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan sebelum mengadakan sewa-menyewa jasa hendaknya diadakan terlebih dahulu perjamjian atas kespakatan secara tertulis antara juragan atau pemilik kapal dengan anak buah kapal (ABK) sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman antara kedua belah pihak dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
2. Diharapkan penelitian selanjutnya agar mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang berkaitan dengan Ananalis Sistem Upah Anak Buah Kapal Pada Perahu Penagkap Ikan dan meyertakan variabel lain.
51
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahannya,2009. Jakarta: Lautan Lestari,.
Afrizal, 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Arifin, Zainal, 2010. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Bahri, Aris Syaifullah, 2019. Analisis Sistem Pengupahan Pada UMKM Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Buruh Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada UD Sukri Dana Abadi Cabang Abadan Ponorogo)
Hafinuddin, Nilam Shantica, Dan Zuraidah Syarifah, 2019. Studi Pendapatan dan Pola Bagi Hasil Nelayan Pukat Payang yang Menggunakan Alat Bantu Rumpon.
Heidjrachman, Ranupandojo dan Suad Husnan, 2012. Manajemen Personalia, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Imam Soepomo, 2003. Pengantar Hukum Perburuhan, Jakarta,Djambatan.
Kartasapoetra, G, 1998. Hukum Perburuhan di Indonesia Berlandaskan Pancasila, Jakarta: Sinar Grafika, hml.100.
Lulu Husni, 2010. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia ,(Jakarta:Rajawalipers).
Magfiroh, Henni. 2018. Analisis Sistem Pembayaran Upah Pada Penggilingan Padi Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam.
Muhammad Sulaiman dan Aizuddinur Zakaria, 2010. Jejak Bisnis Rasul, (Jakarta:Cet.1,PT. Mizan Publika).
Mukhtar, 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta: GP Press Group).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan, Bab 1 (Ketentuan Umum) Pasal 1.
Putra, R.T. 2017. Sistem Upah Sistem Bagi Hasil Anak Buah Kapal Pada Perahu Penangkap Ikan di Kabupaten Lamongan.
Qiswah, Nur. 2020. Sistem Upah Buruh Pabrik Gabah Prespektif Etika Bisnis Islam (Studi di Biranti Kab. Sidrap)” Undergrate thesis, IAIN Parepare.
Ritonga, Tuti Dayanti, 2020. Analisis Sistem Pengupahan Buruh Harian Lepas Pada Usaha Karet Di Desa Padang Malakka Kecamatan Dolok Sigompulon Di Tinjau Menurut Ekonomi Syari’ah.
52
Rosin, 2017. Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.
Sadono, Sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005.
Silmi, A Nucifera Nida, Eko S Wiyono, dkk.(2018). “Pola Bagi Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Pancing Cisolok”.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Penerbit Alfabet: Bandung.
Susilawati, Seli. 2018. Analisis prosedur Pembayaran Gaji Dan Upah Di PT.
UBK.
Sutanto, Azhar. 2013. Pengantar Informasi Akutansi .
---, Azhar. 2013. Sistem Infomasi Akutansi. Lingga Jaya, Bandun Badan Pusat Statistik, 2005. “Indikator Kesejahteraan”.
Syafi’i, Ahmad Ghozali. 2020. Analisis Sistem Bagi Hasil Pada Masyrakat Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.
Tanjung, Rezki Hamdani. 2019. “Sistem Bagi Hasil Usaha Alat Tangkap Purse Seine Di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara”.
Theana, Elma. 2020. Sistem Pengupahan Anak Buah Kapal (ABK) Penangkap Ikn di CV.Karya Mandiri Kecamatan Karimun Kepulauan Riau Persfektif Ekonomi Islam.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Tentang ketenagakerjaan, Bagian Kedua: Pengupahan.
Undang-Undang Nomor 78 Tahun 2015. Tentang Jenis Upah Minimum.
Widihastuti, Retno dan Lathifatul Rosyidah, 2018. Sistem Bagi Hasil Pada Usaha Perikanan Di Kepulauan Aru.
L A M
P
I
R
A
N
54
Lampiran 1 Pedoman Wawancara
No. Rumusan Masalah Coding
1.1 Bagaiman sistem pembagian upah yang anda lakukan? MR 1.2 Bagaimana mekanisme atau perhitungan yang diterapkan
dalam pengupahan ini?
MR
1.3 Kapan waktu dalam melakukan pengupahan? MR 1.4 Apa yang menyebabkan sehingga pendapatan anda dan
ABK dapat meningkat dan menurung?
MR
1.5 Apakah selama ini ada keluhan dari ABK terkait sistem upah yang anda terapkan?
MR
1.6 Apakah ada sistem perjanjian atau kontrak kerja antara juragan dan anak buah kapal (ABK)?
MR
No. Rumusan Masalah Coding
2.1 Bagaiman sistem pembagian upah yang juragan lakukan? SDR 2.2 Bagaimana mekanisme atau perhitungan yang diterapkan
dalam pengupahan ini?
SDR
2.3 Kapan waktu dalam melakukan pengupahan? HM 2.4 Apa yang menyebabkan sehingga pendapatan anda dan
ABK dapat meningkat dan menurung?
SB
2.5 Apakah selama ini ada keluhan dari ABK terkait sistem upah yang juragan terapkan?
S
2.6 Apakah ada sistem perjanjian atau kontrak kerja antara juragan dan anak buah kapal (ABK)?
HM
Lampiran 2 Transkip Wawancara Nama Peneliti : Ariswandi
Jumlah Informan : 5 orang
Tempat : Kelurahan Tanuntung
Topik Wawancara : Sistem Upah Anak Buah Kapal (ABK)
No. Coding Transkip
1.1 MR sistem pengupahan yang dilakukan dengan cara bagi hasil tangkapan para anak buah kapal (ABK).
1.2 MR Total pendapatan dilihat dari tugasnya, jika pendapatan bersih Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) maka bagian untuk perahu dan alat tangkap yaitu Rp 3.000.000 (Tiga juta rupiah) dan yang menerimanya adalah juragan darat, Rp 2.000.000 (Dua juta rupiah) untuk juragan laut (Juru mudi), Rp 3.000.000 (Tiga juta rupiah) untuk ABK (Penarik Jaring) biasanya terdiri dari 3-5 orang, Rp 1.000.000 (Satu juta rupiah) untuk yang bertugas sebagai pakkaca (Penyelam), Rp 1.000.000 (Satu juta rupiah) untuk mekanik mesin.
1.3 MR Waktu pembayaran upah anak buah kapal (ABK) yaitu setiap selesai membongkar ikan di pelabuahan dan harga hasil penjualan ikan telah dibayarkan oleh pembeli kepada juragan di situ juga kita melakukan pengbagian upah kepada anak buah kapal.
1.4 MR Pendapatan kita sebagai nelayan dapat meningkat dan menurun tergantung musimnya ikan dan harga ikan dipasaran kadang naik dan kadang juga turung.
1.5 MR Tidak pernah terjadi keluhan dari anak buah kapal (ABK) mengenai sistem upah yang diterapkan karna semua biaya operasional melaut itu ditanggup oleh saya sebagai juragan jadi untung atau ruginya aktivitas saat melaut itu ditanggung oleh saya sebagai juragan.
1.6 MR Perjanjian atau kontrak kerja yang kita lakukan yaitu, hanya disebutkan atau secara lisan saja dan setiap ada anggota
56
yang baru mau ikut bergabung, semua telah kita jelaskan konsekuensi mulai dari tata tertib disaat melaut, jam kerja, tugas dan tanggung jawab, kecelakaan kerja dan pengupahan disaat melaut baik itu pendapatan kita normal maupan tidak normal apakah siap mengikuti kontak kerja yang kita terapkan dan jika siap maka akan kita ikutkan dalam aktivitas melaut.
No. Coding Transkip
2.1 SDR Sistem pengupahan yang dilakukan oleh juragan kepada kami menggunakan sistem bagi hasil yang tidak merugikan kami para anak buah kapal (ABK) dan juragan.
2.2 SDR perhitungan pembagian upah kami itu tergantung dari hasil tangkapan, misalnya kita mendapat tangkapan ikan yang total bersih harganya Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) maka itu akan dibagi menjadi Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah) untuk juragan atau pemilik perahu, Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) untuk saya sebagai Juragan Laut atau Juru Mudi, Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah) untuk anak buah kapal (ABK), Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) untuk tukang mesin, dan Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) lagi itu untuk pakkaca (penyelam).
2.3 HM Pembayaran upah di lakukan setelah selesai bongkar muat ikan di pelabuhan dan harga ikan telah diterima oleh juragan disitulah kita akan diberi upah oleh juragan.
2.4 SB Pedapatan nelayan itu dapat meningkat saat musim ikan dilaut dan harga dipasaran naik.
2.5 S Selama saya ikut melaut dengan juragan Bapak MR saya tidak pernah mendengar ada anak buah kapal (ABK) yang mengeluh terkait sistem upah yang diterapakan juragan.
2.6 HM perjajian kerja yang juragan lakukan itu hanya secara lisan saja dan semua telah dijelaskan tentang konsekuensi di saat kita pertama mulai ikut melaut.
Lampiran 3 Reduksi Data
No. Coding Reduksi
1.1 MR, SDR Sistem pengupahan anak buah kapal di Kelurahan Tanuntung ini mengunakan sistem bagi hasil yang adil, dimana jurangan dalam pemberian upah disesuaikan dengan jenis pekerjaan. Jika ada dua orang atau lebih mengerjakan pekerjaan yang sama, maka upah yang didapatkan mesti sama, siapapun pekerja, apakah tua atau muda, berpendidikan atau tidak, selagi mengerjakan pekerjaan yang sama, maka mereke akan dibayar dengan upah yang sama.
1.2 MR, SDR mekanisme atau perhitungan dalam pengupahan yang di terapkan di Kelurahan Tanuntung Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba yaitu tergantung dari hasil yang didapatkan dan tergantung dari tugas yang dikerjakan setelah dikeluarkan biaya-biaya operasional saat melaut.
Adapun persensetase perhitungan upah yang didapatkan saat mendapatkan hasil melaut adalah jika pendapatan bersih 100%, maka bagian untuk juragan darat (pemilik perahu) sebanyak 30%, juragan laut (juru mudi) sebanyak 20%, anak buah kapal (ABK) sebanyak 30% biasanya berjumlah 3-5 orang, penyelam (pakkaca) mendapatkan sebanyak 10%, dan mekanik mesin mendapatkan sebanyak 10%.
1.3 MR, HM Waktu pengupahan anak buah kapal (ABK) yaitu setiap selesai bongkar muat ikan di pelabuhan maka disitulah akan dilakukan pembagian upah.
1.4 MR, SB Penyebab pendapatan juragan dan anak buah kapal (ABK) dapat meningkat dan menurung karta tergantung pada musimnya ikan dilaut dan harga ikan dipasaran kadang meningkat dan kadang juga menurung.
1.5 MR, S Tidak pernah ada keluhan dari anak buah kapal (ABK) terkait
58
sistem upah yang diterapkan juragan selama ini dalam aktivitas melaut.
1.6 MR, HM sistem perjanjian atau kontrak kerja antara juragan dan anak buah kapal (ABK) itu hanya dijelaskan secara lisan tentang semua konsekuensi atau keadaan disaat melaut.
Lampiran 4
Gambaran Lokasi Penelitian
Gambar Kapal Nelayan
60
LAMPIRAN 5 Dokumentasi Wawancara
Pengambilan Data Sekunder di Kantor Kelurahan Tanuntung pada tanggal 25 April 2022.
Wawancara bersama Bapak Muh. Ramli selaku Juragan atau pemilik kapal pada tanggal 30 april 2022
Wawancara bersama Bapak Sudirman selaku Juragan Laut (Juru mudi) pada tanggal 8 mei 2022.
Wawancara bersama Bapak Hermansa ABK (pakkaca/penyelam) pada tanggal 5 mei 2022.
62
Wawancara bersama bapak Sultan Baco ABK (Penarik jarring) pada tanggal 8 mei 2022.
Wawancara bersama saudara Sabri ABK (Penarik Jaring) pada tanggal 8 mei 2022.
Lampiran
(Surat)
64
66
68
70
72
74