PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kajian ini membahas tentang upaya peningkatan kesejahteraan nelayan, perubahan pola pikir masyarakat dan keterlibatan lembaga penyuluhan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat nelayan secara berkelanjutan sebagai wujud kepedulian pemerintah Kabupaten Batubara dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan. . Karena konsep pemberdayaan masyarakat tidak hanya sekedar upaya pemerintah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, baik bantuan langsung maupun pelatihan keterampilan, namun yang terpenting dalam proses ini adalah bagaimana melahirkan masyarakat yang mandiri dan mampu menabung. . tekanan ekonomi yang mereka hadapi, dalam hal ini masyarakat nelayan khususnya anak buah kapal (ABK) di Desa Tanuntung, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti analisis sistem pengupahan anak buah kapal pada kapal penangkap ikan secara mendalam karena penulis berpendapat masih kurangnya penelitian atau informasi yang lengkap mengenai penangkapan ikan. untuk mengetahui hubungan (linkage) antara sistem pengupahan anak buah kapal dengan kesejahteraan anak buah kapal yang bekerja sebagai nelayan. Dengan ini peneliti mengangkat judul Analisis Sistem Pengupahan Awak Kapal pada Kapal Nelayan di Desa Tanuntung Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teori
- Sistem Upah
- Nelayan
Berikut kerangka penelitian mengenai analisis sistem pengupahan awak kapal pada kapal nelayan di Desa Tanuntung Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini berfokus pada sistem pengupahan awak kapal nelayan yang diterapkan di Desa Tanuntung, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 5 orang yang terdiri dari nakhoda dan anak buah kapal di Desa Tanuntung Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba.
Dari hasil wawancara yang diperoleh peneliti, peneliti menyimpulkan bahwa sistem pengupahan awak kapal di desa Tanuntung menggunakan sistem bagi hasil yang adil, dimana kesenjangan upah disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa tidak pernah ada keluhan dari anak buah kapal (ABK) mengenai sistem penggajian yang diterapkan oleh nakhoda selama melakukan kegiatan penangkapan ikan. Analisis Sistem Gaji Awak Kapal pada Kapal Penangkap Ikan di Desa Tanuntung Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba Masyarakat Nelayan di Desa Tanuntung Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba dalam kaitannya dengan permasalahan pengupahan awak kapal (ABK) yaitu sistem gaji bagi hasil.
Praktek pengupahan ini dilakukan berdasarkan adat istiadat setempat dan masih dipelihara dan ditegakkan oleh masyarakat di Desa Tanuntung, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba dengan alasan agar upah anak buah kapal (ABK) sudah sesuai dan sepadan dengan pekerjaannya (dari Kanan ). Praktek penerapan pengupahan anak buah kapal (ABK) di Desa Tanuntung, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba dilakukan dengan membagi keuntungan sesuai dengan jumlah ikan yang ditangkap di laut. Sistem Gaji : Sistem bagi hasil bagi awak kapal pada kapal penangkap ikan di Kabupaten Lamongan.
Tinjauan Emprimis
Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Fokus Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Jenis dan Sumber Data
- Informan Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Dokumentasi tersebut berguna untuk mengetahui data-data yang berkaitan dengan kinerja penelitian “Analisis Sistem Penggajian Awak Kapal Nelayan di Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba”. Dari hasil wawancara dengan informan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa pada saat anak buah kapal (ABK) dibayar yaitu setiap selesai bongkar muat ikan di pelabuhan dan pada saat nakhoda menerima harga ikan tersebut, maka dimana upah akan didistribusikan. Alasan mengapa pendapatan Kapten dan Anak Buah Kapal (ABK) bisa bertambah atau berkurang seperti yang disampaikan oleh Bapak. MR (30 April 2022) saat wawancara menyatakan bahwa pendapatan kita sebagai nelayan bisa bertambah atau berkurang tergantung musim penangkapan dan harga ikan di pasaran kadang naik turun dan kadang turun.
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada informan dapat disimpulkan bahwa pendapatan nakhoda dan anak buah kapal (ABK) bisa bertambah dan berkurang tergantung musim ikan di laut dan harga ikan di pasaran kadang naik dan kadang turun. Dari hasil wawancara dengan informan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa sistem perjanjian atau kontrak kerja antara nakhoda dan anak buah kapal (ABK) hanya dijelaskan secara lisan tentang segala akibat atau syarat-syarat ketika melaut. Padahal teori ini berbeda dengan upah bagi hasil, yaitu biaya awak kapal (SCC) yang tidak ditanggung oleh nakhoda atau pemilik kapal, melainkan ditanggung bersama oleh sistem pengupahan bagi hasil.
Sistem Gaji Anak Buah Kapal (ABK) di CV.Karya Mandiri Kecamatan Karimun Kepulauan Riau Perspektif Ekonomi Islam.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Luas wilayah Kabupaten Bulukumba sekitar 1.154,7 km2 atau sekitar 2,5 persen luas wilayah Sulawesi Selatan yang meliputi 10 kecamatan dan terbagi menjadi 27 kecamatan dan 109 kota. Desa Tanuntung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba. Desa Tanuntung terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu Kelurahan Tanuntung, Kelurahan Duriang, Kelurahan Alorang, Kelurahan Banyoro, dan Kelurahan Bontobana.
Sebagai pusat Pemerintahan Kabupaten Herlang, sebagian besar lahan di Desa Tanuntung digunakan untuk pemukiman dan kawasan kantor pemerintahan daerah. Berdasarkan data arsip, Desa Tanuntung, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba berjumlah 1.682 KK dengan jumlah penduduk 4.656 jiwa. Desa Tanuntung merupakan pusat dari kecamatan Herlang, sebagian besar penduduk di desa Tanuntung berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Desa Tanuntung juga merupakan kota jasa dan perdagangan, sehingga sektor ini juga menjadi tumpuan kehidupan sebagian warganya, hanya sebagian kecil yang berprofesi sebagai nelayan.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat mata pencaharian penduduk kecamatan Tanuntung 25% bekerja sebagai petani, 5% nelayan, 5% peternak, 20% wiraswasta, 35% Pegawai Negeri Sipil (PNS), 1 orang pegawai. 9%.
Deskripsi Narasumber
Hasil Penelitian
Sistem bagi hasil dibebankan pada pendapatan bersih hasil tangkapan setelah dikurangi biaya penangkapan ikan. Hal ini diketahui saat proses wawancara dengan informan yaitu Bpk. MR (30 April 2022) selaku ketua yang mengatakan sistem penggajian dilakukan dengan membagi hasil tangkapan anak buah kapal (ABK). Dari hasil wawancara yang diperoleh peneliti, peneliti menyimpulkan bahwa mekanisme atau perhitungan pengupahan diterapkan di desa Tanuntung.
Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba yang bergantung pada hasil yang dicapai dan tugas yang dilaksanakan setelah dikeluarkannya biaya operasional pada saat melaut. Waktu pembayaran upah dalam sistem bagi hasil ini yang mengemuka saat wawancara dengan Pak MR (30 April 2022), mengatakan bahwa waktu pembayaran upah anak buah kapal (ABK) adalah setiap kali setelah pembongkaran ikan di pelabuhan dan harga jual ikan dibayar oleh. Di sana kami juga membagikan upah kepada awak kapal, mulai dari pembeli hingga nakhoda. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan informan yaitu Bapak MR (30 April 2022), beliau mengatakan bahwa tidak pernah ada keluhan dari anak buah kapal (ABK) terhadap sistem pengupahan yang digunakan karena seluruh biaya operasional di laut ditanggung oleh saya selaku pimpinan, maka keuntungan atau kerugian kegiatan selama berlayar di laut ditanggung oleh saya selaku pimpinan.
Perjanjian atau kontrak kerja antara nakhoda dan anak buah kapal (ABK) yang terungkap saat wawancara dengan Pak MR (30 April 2022) mengatakan bahwa perjanjian atau kontrak kerja yang kami lakukan hanya disebutkan atau lisan dan setiap kali ada yang baru. member Jika anda ingin bergabung, semua konsekuensi sudah kami jelaskan berdasarkan peraturan perundang-undangan saat melaut, jam kerja, tugas dan tanggung jawab, kecelakaan kerja dan upah saat melaut, apakah penghasilan kami normal atau tidak normal. jika kami siap maka kami akan mengikuti kontrak kerja yang kami gunakan dan jika kami siap maka kami akan ikut dalam kegiatan penangkapan ikan.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengupahan dengan sistem bagi hasil yang adil dilakukan di Desa Tanuntung Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba dimana kepala suku membayar upah sesuai dengan jenis pekerjaan yang sama. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan informasi yang mendalam dan dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa pada kapal besar jumlah anggotanya paling banyak adalah anak buah kapal (ABK) karena jumlah awak kapal pada kapal besar lebih dari 10 orang. -Setiap anak buah kapal (ABK) mendapat bagian rata-rata 1½ bagian. Jadi persentase pembagian gaji dengan sistem bagi hasil yang diberikan kepada anak buah kapal (ABK) adalah setelah dikurangi penghasilan bersihnya sebesar ≥40%, namun hasil penghasilan anak buah kapal (ABK) tersebut masih di bawah UMK Kabupaten Lamongan. pada tahun 2016 dan jam kerjanya Meski masih lebih dari delapan jam tanpa memberikan kompensasi dalam jumlah tertentu, namun dalam memberikan kompensasi masyarakat nelayan mempunyai budaya yaitu kearifan lokal.
Penerapan sistem pengupahan di Desa Tanuntung Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba adalah sistem bagi hasil yang disesuaikan dengan hasil tangkapan. Nakhoda atau pemilik kapal hendaknya menghormati dan lebih memperhatikan hak-hak anak buah kapal (ABK), dalam hal nilai upah sesuai dengan kerja keras anak buah kapal (ABK), dan sistem pengupahan bagi hasil. harus teratur. sesuai dengan prinsip keadilan dan untuk. Dalam melaksanakan suatu jasa persewaan, harus dibuat perjanjian tertulis terlebih dahulu antara pimpinan atau pemilik kapal dengan anak buah kapal (ABK), agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali lebih banyak sumber dan referensi terkait analisis sistem pengupahan awak kapal pada kapal ikan dan juga memasukkan variabel-variabel lainnya.
Sistem bagi hasil pada usaha penangkapan ikan purse seine di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
- Data Upah Minimun
- Penelitian Terdahulu
- Data Informan Penelitian
- Daftar Pedoman Wawancara
- Keadaan Penduduk Kelurahan Tanuntung Tahun 2022
- Tingkat Kesejahteraan Penduduk
- Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian
- Sarana Umum
- Sarana Pendidikan
- Identitas Responden
Analisis sistem pengupahan pada UMKM dalam upaya peningkatan kesejahteraan pekerja dalam perspektif ekonomi Islam (Studi pada UD Sukri Dana Abadi Cabang Abadan Ponorogo). Sistem Pengupahan Pekerja Pabrik Gandum Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi di Biranti Kabupaten Sidrap)” Skripsi, IAIN Parepare. Analisis Sistem Pengupahan Buruh Harian Lepas Industri Karet di Desa Padang Malakka Kecamatan Dolok Sigompulon Ditinjau Menurut Ekonomi Syariah.
Apabila dua orang atau lebih melakukan pekerjaan yang sama, maka upahnya harus sama, siapapun pekerjanya, tua atau muda, berpendidikan atau tidak, akan menerima upah yang sama untuk pekerjaan yang sama. Perhitungan persentase gaji ketika melaut adalah jika penghasilan bersih 100%, maka bagi hasil nakhoda darat (pemilik kapal) 30%, nakhoda laut (juru mudi) 20%, anak buah kapal (ABK) adalah biasanya 30% yang dihitung 3 -5 orang, penyelam (pakkaca) mendapat 10%, dan mekanik mesin 10%.