BAB V PENUTUP
B. Saran
Dari hasil penelitian yang mengindikasikan adanya peningkatan hasil belajar dan terjadinya perubahan aktivitas belajar siswa terhadap pembelajaran sosiologi maka diajukan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada guru khususnya guru Sosiologi agar menerapkan model pembelajaran cooperative script sejak dini untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami suatu pembelajaran yang di sampaikan.
2. Siswa yang hasil belajarnya tergolong rendah hendaknya diberikan perlakuan khusus berupa bimbingan, memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan
75
dengan kerja kelompok. Melakukan penugasan kepada siswa sesuai dengan bahan yang telah dikembangkan baik secara individual maupun kelompok.
3. Guru hendaknya menggunakan strategi pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran cooperative script dalam pelajaran sosiologi , karena strategi ini memotivasi murid, keterbukaan murid, serta dapat membantu murid memahami materi pelajaran.
4. Sekolah hendaknya mengumpulkan bahan informasi tentang proses pembelajaran melalui model pembelajaran cooperative script karena dalam penelitian tindakan kelas ini terjadi peningkatan kualitas hasil dan kualitas proses siswa dalam pelajaran sosiologi.
Ahmadi, Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Aunurrahman, 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dahar, 1989. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Isjoni. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Irma. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Kartono, Kartini. 2007. Patalogi Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Mariana. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Humaniora.
Mirnawati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Muin, Idianto. 2009. Sosiologi SMA/MA X . Jakarta: Erlangga.
Nana Sudjana.2001. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Narwoko J. Dwi, Bagong Suyanto 2007 Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Jakarta : Kencana.
Poloma, M. Margaret. 2007. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Ritzer, George. 2007. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.S
Riyanto, Yatim. 2009. Metodologi Penelitian. Surabaya: SIC Rusdiyanta. 2009. Dasar-Dasar sosiologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sahabudin. 2003. Mengajar Dan Belajar. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Sudjana. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem). Yogyakarta : pustaka pelajar
Sutomo. 1993. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Remaja Rosda Karya.
Suyanto bagong. Sosiologi teks pengantar dan terapan. Jakarta: kencana.
Syani, Abdul, 2002. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Tim Prima Pena. 2006. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Gita Media Press.
Tim Rafapustaka. 2010. Kamus Sosiologi. Yogyakarta: Rafapustaka.
77
Wahyuni, Sri. Niniek,Yusniati, 2004, Manusia Dan Masyarakat. Jakarta: Ganesa Exact.
Wulansari Dewi, 2009, sosiologi konsep dan teori. Bandung: PT Refika Aditama.
Daftar Nilai Hasil Evaluasi
Analisis Data
Lembar Observasi Kehadiran Siswa Kelas X
Instrumen/Tes Akhir Siklus
Foto-Foto Kegiatan Proses Belajar Mengajar
Surat Keterangan Penelitian
1. ARIF ARIFULLAH QODARIA 70 Tuntas
2. ASLAM NUR 65 Tidak Tuntas
3. ASWIR 60 Tidak Tuntas
4. CANE 75 Tuntas
5. DIRHAM 75 Tuntas
6. FIRDA MIRANTIKA 50 Tidak Tuntas
7. HAMDAN 60 Tidak Tuntas
8. ISNANENI 50 Tidak Tuntas
9. JIBRIL 60 Tidak Tuntas
10. KALSUMWATI 60 Tidak Tuntas
11. MESRA 65 Tidak Tuntas
12. MIRA SANTIKA 62 Tidak Tuntas
13. NUR AIDAH 60 Tidak Tuntas
14. NURJANNAH 70 Tuntas
15. NUR RAMADANA 50 Tidak Tuntas
16. PUTRI DEVI ANGRAENI AZIS 60 Tidak Tuntas
17. RAHMIANI 55 Tidak Tuntas
18. RUSMAN 65 Tidak Tuntas
19. SARTIKA 55 Tidak Tuntas
20. SRI DAYANTI 70 Tuntas
21. SUPRIANI 65 Tidak Tuntas
22. TISWANTO 63 Tidak Tuntas
23. VINDY ASTRI AGUNG PRATIWI 62 Tidak Tuntas
24. ZAINUDDIN 75 Tidak Tuntas
Jumlah 1.502
Rata-rata 62,58
1. ARIF ARIFULLAH QODARIA 95 Tuntas
2. ASLAM NUR 94 Tuntas
3. ASWIR 92 Tuntas
4. CANE 87 Tuntas
5. DIRHAM 95 Tuntas
6. FIRDA MIRANTIKA 65 Tidak Tuntas
7. HAMDAN 90 Tuntas
8. ISNANENI 90 Tuntas
9. JIBRIL 95 Tuntas
10. KALSUMWATI 75 Tuntas
11. MESRA 95 Tuntas
12. MIRA SANTIKA 94 Tuntas
13. NUR AIDAH 90 Tuntas
14. NURJANNAH 89 Tuntas
15. NUR RAMADANA 65 Tidak Tuntas
16. PUTRI DEVI ANGRAENI AZIS 87 Tuntas
17. RAHMIANI 95 Tuntas
18. RUSMAN 88 Tuntas
19. SARTIKA 88 Tuntas
20. SRI DAYANTI 75 Tuntas
21. SUPRIANI 90 Tuntas
22. TISWANTO 89 Tuntas
23. VINDY ASTRI AGUNG PRATIWI 75 Tuntas
24. ZAINUDDIN 95 Tuntas
Jumlah 2.093
Rata-rata 87.21
50 3 150 - 12,58 158,26 474,78
55 2 110 - 7,58 57,46 114,92
60 6 360 - 2,58 6,66 39,96
62 2 124 -0,58 0,34 0,68
63 1 63 0,42 0,18 0,18
65 4 260 2,42 5,86 23,44
70 3 210 7,42 55,06 165,18
75 3 225 12,42 154,26 462,78
Jumlah 24 1502 1281,92
Nilai Rata-rata:
X=
xi.fi
fi= 1502 24 = 62,58 Nilai Variansi:
n
i
x x f
1
)
2(
S2=
n – 1 𝑆2 = 1281,92
24 − 1 = 55,74
S = 1281 ,92 24−1
S = 55,74 = 7,47
B. Analisis Data Siklus II Nilai Siswa
xi
Jumlah
Siswa (fi) xi.fi (xi–x) (xi–x)2 fi(xi–x)2
65 2 130 - 22,21 493,28 986,56
75 3 225 - 12,21 149,08 447,24
87 2 174 - 0,21 0,04 0,08
88 2 176 0,79 0,62 1,24
89 2 178 1,79 3,20 6,40
90 4 360 2,79 7,78 31,12
92 1 92 4,79 22,94 22,94
94 2 188 6,79 46,10 92,20
95 6 570 7,79 60,68 364,08
Jumlah 24 2.093 1951,95
Nilai Rata-rata:
X=
xi.fi
fi= 2093
24 = 87,21 Nilai Variansi:
𝑆2 = 1951,95
24 − 1 = 84,87
Standar Deviasi:
S =
n
i
x x f
1
)
2(
𝒏−𝟏
S = 1951,95 24−1
S = 84,87 = 9,21
(Analisis Data Statistik Pendidikan. Subana, 2005: 81)
C. Gambaran Peningkatan Hasil No Siklus Subjek
Skor
Ideal Tertinggi Terendah Rentang Skor
Rata-rata
1 I 24 100 75 50 25 62,58
2 II 24 100 95 65 30 87,21
1 2 3 4 1 2 3 4
1 ARIF ARIFULLAH QODARIA L . . . . . . . .
2 ASLAM NUR L . . . . . . . .
3 ASWIR L . s . . . . . .
4 CANE L . . . . . . . .
5 DIRHAM L . . . . . . . .
6 FIRDA MIRANTIKA P a . . . . . . .
7 HAMDAN L . . s . . . . .
8 ISNANENI P s . . . . . . .
9 JIBRIL L . s . . . . . .
10 KALSUMWATI P . . . . . . . .
11 MESRA P . . . . . . . .
12 MIRA SANTIKA P a . . . . . . .
13 NUR AIDAH P . . . . . . . .
14 NURJANNAH P . . . . . . . .
15 NUR RAMADANA P . a . . . . . .
16 PUTRI DEVI ANGRAENI AZIS P . . . . . . . .
17 RAHMIANI P a . . . . . . .
18 RUSMAN L . . . . . . . .
19 SARTIKA P . a . . . . . .
20 SRI DAYANTI P . . . . . . . .
21 SUPRIANI P . . . . . . . .
22 TISWANTO L . . . . . . . .
23 VINDY ASTRI AGUNG PRATIWI P . . . . . . . .
24 ZAINUDDIN L . . . . . . . .
Penilaian kinerja : membuat kesimpulan
Penilaian social : melakukan komunikasi 2. Bentuk
Tes uraian
Tanya jawab
Format penilaian, diskusi
3. Instrumen Penilaian Siklus I (Tes Hasil Belajar) 1. Tuliskan pengertian perilaku menyimpang?
2. Jelaskan pengertian perilaku menyimpang menurut beberapa Ahli?
3. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis perilaku menyimpang?
4. Tuliskan sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang?
5. Tuliskan dan jelaskan aspek-aspek tingkah laku menyimpang?
ALTERNATIF KUNCI JAWABAN
1. Perilaku menyimpang yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
2. Definisi perilaku menyimpang menurut beberapa Ahli, yaitu sebagai berikut:
a. Robert M. Z. Lawang
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
b. James Vander Zander
perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal-hal yang tercela dan diluar batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
c. Bruce J. Cohen
3. Jenis – jenis perilaku menyimpang yaitu:
a. Penyimpangan sosial primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara (temporer)
b. Penyimpamgan sosial sekunder adalah penyimpangan sosial yang dilakukan oleh pelakunya secara terus-menerus, meskipun telah diberikan sanksi-sanksi.
4. sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang antara lain sebagai berikut:
a. Perilaku Menyimpang karena Sosialisasi
Dalam sosialisasi, individu menyerap norma dan nilai. Perilaku menyimpang disebabkan adanya gangguan pada proses penyerapan dan pengamalan nilai-nilai tersebut
b. Perlaku Menyimpang karna Anomie.
anomie adalah suatu keadaan dimasyarakat tanpa norma.
5. aspek-aspek tingkah laku menyimpang adalah sebagai berikut:
1. Aspek lahiriah, Aspek ini bisa dalam dua kelompok, yakni berupa:
a) Deviasi lahiriah yang verbal dalam bentuk; kata-kata, makian, slang (logat, bahasa populer), kata-kata kotor yang tidak senonoh dan cabul.
b) Deviasi lahiriah nonverbal; yaitu semua tingkah laku yang nonverbal yang nyata kelihatan.
2. Aspek-aspek simbolik yang tersembunyi. Khususnya mencakup sikap- sikap hidup, emosi-emosi, sentiment-sentimen, dan motivasi-motivasi yang mengembangkan tingkah laku menyimpang. Seperti berupa mind stream (pikiran yang paling dalam dan tersembunyi) atau berupa iktikad criminal di balik semua aksi-aksi kejahatan dan tingkah laku menyimpang.
1-4 2 jawaban benar 2
1 jawaban benar 1
Tidak ada jawaban 0
perolehan nilai siswa =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ perolehan skor
skor maksimal x 100%
keterangan:
baik sekali : 4
baik : 3
cukup : 2 kurang : 1
Format Penilaian No
Nama siswa Kriteria penilaian Jumlah
skor
1 2 3 4 5
1 2 3 4 Setrusnya
Keterangan:
1. Aktivitas dalam kelompok 2. Tanggung jawab individu 3. Pemikiran
4. Keberanian berpendapat 5. Keberanian tampil
Penilaian kinerja : membuat kesimpulan
Penilaian social : melakukan komunikasi 2. Bentuk
Tes uraian
Tanya jawab
Format penilaian, diskusi
3. instrumen Penilaian Siklus II (Tes Hasil Belajar)
1. Tuliskan pengertian penyimpangan yang bersifat positif dan berikan contohnya ?
2. Dari sudut pandang kriminologi teori konflik terbagi dua sebutkan dan jelaskan ?
3. Tuliskan pengertian anomie Menurut Emile Durkeim ?
4. Sigmund Freud membagi diri manusia menjadi tiga bagian penting secara mental tuliskan dan jelaskan ?
5. Mengapa konflik kelas sosial terjadi ?
ALTERNATIF KUNCI JAWABAN
1. Penyimpangan yang bersifat positif, yaitu penyimpangan yang mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif dan memperkaya alternatif. Penyimpangan demikian umumnya dapat diterima masyarakat karena sesuai dengan perubahan zaman, seperti emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karir.
2. Teori konflik tersebut antara lain :
a. Konflik budaya, terjadi apabila dalam suatu masyarakat terdapat sejumlah kebudayaan khusus yang masing-masing cenderung tertutup sehingga mengurangi timbulnya kesepakatan nilai.
b. Konflik kelas sosial, terjadi akibat suatu kelompok menciptakan peraturan sendiri untuk melindungi kepentingannya. Pada kondisi ini,
arah, sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang diharapkan dan kenyataan sosial yang ada.
4. Secara mental tiga bagian itu antara lain :
a. Id, bagian diri yang bersifat tidak sadar, naluriah, dan implusif (mudah terpengaruh oleh gerak hati).
b. Ego, bagian diri yang bersifat sadar dan rasional (penjaga pintu kepribadian).
c. Superego, bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai cultural dan berfungsi sebagai suara hati.
5. Konflik kelas sosial terjadi karena suatu kelompok menciptakan peraturan sendiri untuk melindungi kepentingannya. Pada kondisi ini, terjadi eksploitasi kelas atas terhadap kelas bawah. Mereka yang menentang hak- hak istimewa kelas atas dianggap mempunyai perilaku menyimpang sehingga dicap sebagai penjahat.
RUBRIK PENILAIAN
Nomor Soal Aspek yang dinilai Skor
1-4
Jawaban lengkap 4
3 jawaban benar 3
2 jawaban benar 2
1 jawaban benar 1
Tidak ada jawaban 0
perolehan nilai siswa =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ perolehan skor
skor maksimal x 100%
keterangan:
baik sekali : 4
baik : 3
cukup : 2 kurang : 1
Format Penilaian
3 4 Setrusnya
Keterangan:
6. Aktivitas dalam kelompok 7. Tanggung jawab individu 8. Pemikiran
9. Keberanian berpendapat 10. Keberanian tampil