• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.2 Saran

Bertolak dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut:

5.2.1 Untuk mencapai hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan hubungan yang baik dan keterlibatan pasien, keluarga dan tim kesehatan yang lainnya.

5.2.2 Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan mempunyai pengetahuan, keterampilan yang cukup serta dapat bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dengan memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan diagnose medis Diabetes Mellitus.

5.2.3 Dalam meningkatkan asuhan mutu keperawatan yang profesional alangkah baiknya diadakan suatu penyuluhan atau suatu pertemuan yang membahas tentang kesehatan yang ada pada klien seperti melakukan perawatan luka pada kaki, diet makanan khusus diabetes, serta menganjurkan control rutin.

5.2.4 Pendidikan dan pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu ditingkatkan baik secara formal dan informal khususnya dalam bidang pengetahuan.

5.2.5 Kembangkan dan tingkatkan pemahaman perawat terhadap konsep manusia secara komprehensif sehingga mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan baik.

86

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, BN. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ulkus Diabetikum.

American Diabetes Association. (2013). Classification of Diabetes Mellitus

Diagnostic. Alexandria: American Diabetes Association.

Anisah, S. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diagnosa Medis Dmnd + Dm Gangren Pedis Sinistra + Vertigo Di Ruang Tulip Lantai 2 Rsud Sidoarjo.

Anonim. (2014). Chapter II. www.repository.usu.ac.id.. Diakses pada 11 Agustus 2019 pada pukul 09.00 WIB.

Askandar, T. (2015). Prevalensi Diabetes Mellitus. www.jawapos.com. Diakses pada tanggal 24 juli 2019 pada pukul 21.09 WIB.

Bilous, R, dan Donelly, R. (2015). Buku Pegangan Diabetes Edisi Ke 4. Jakarta:

Bumi Medika.

Damayanti. (2015). Klasifikasi Kaki Diabetikum. www.diabetic_foot.co.id.

Diakses pada tanggal 24 Juli 2019 pada pukul 11.00 WIB.

Edmonds dan Wagner. (2014). Klasifikasi Kaki Diabetikum.

https://www.academia.edu/9163205/DIABETIC_FOOT_KAKI_DIABET IK. Diakses pada tanggal 24 Juli 2019 pada pukul 09.38 WIB.

Funk dan Feingold. (2011). Sebab Akibat Terjadinya Diabetes Melitus.

https://scholar.google.sebab_akibat.co.id. Diakses pada tanggal 24 Juli 2019 pada pukul 21.45 WIB.

Herdman , T. Heather, PhD, Rn. (2018). Nanda International Nursing Diagnoses Definisi dan klasifikasi 2018-2020. Jakarta : EGC.

Indriani, R. (2016). Definisi Diabetes Mellitus. www.suara.com. Diakses pada tanggal 24 juli 2019 pada pukul 21.05 WIB.

Lativa, N. (2014). Studi Penggunaan Antibiotic Golongan Kuinolon Pada Pasien

DM Gangrene.

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q

=definisi+gangrene&oq=definisi+ganre. Diakses pada tanggal 24 Juli 2019 pada pukul 09.19 WIB.

87

Mardhiyah, C. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diagnose Medis Diabetes Mellitus Gangrene Pedis Dekstra Diruang Mawar Putih Rsud Sidoarjo.

Mutmainah, S. (2013). Penatalaksanaan Diabetes Dan Gangrene. (Studi Kasus Di Ruang 22 RS Dr.Saiful Anwar Malang). www.google/scholar.

Eprints.umm.ac.id. Diakses pada tanggal 24 Juli 2019 pada pukul 09.18 WIB.

Nurarif, Amin, H, Kusuma, H. (2015). North American Nursing Diagnosis Association NIC-NOC . Jilid 1,2,3. Yogyakarta : Penerbit Mediaction.

Perkeni. (2011). Tanda Gejala Terjadinya Diabetes Mellitus. www.gejalasebab_

akibat.co.id. Diakses pada tanggal 24 Juli 2019 pada pukul 21.30 WIB.

Power. (2013). Analisis Faktor yang Berkontribusi Terhadap Self Care Diabetes Pada Klien DM Tipe II di Rumah Sakit Umum Tangerang. Jakarta:

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Putra, WKR. (2019). Askep Diabetes Mellitus.

RISKESDAS. (2015). Masih Tinggi, Prevalensi Diabetes Di Jawa Timur.

www.google.com. Diakses pada tanggal 24 juli 2019 pada pukul 21.09 WIB.

Smeltzer dan Bare. (2012). Karakteristik Penederita Tipe 2 dengan Komplikasi yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

www.repository.usu.ac.id. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2019 pada pukul 20.00 WIB.

Subekti. (2014). Komplikasi Diabetes Mellitus Mikrovaskuler. www.google.com /pataulanursing.wordpress.com. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2019 pada pukul 21.00 WIB.

Sutanto. (2013). Penyebab Terjadinya Diabetes Mellitus.

www.sebab_akibat.co.id. Diakses pada tanggal 24 Juli 2019 pada pukul 21.30 WIB.

Utomo, B, Julianti, S, Pramono, E. (2011). Latar Belakang Diabetes Mellitus Serta Tanda Dan Gejala. https://scholar.google.co.id. Diakses pada tanggal 24 Juli 2019 pada pukul 20.59 WIB.

Widagdo, P. (2017). Definisi Diabetes Mellitus. www.suara.com. Diakses pada tanggal 24 juli 2019 pada pukul 21.05 WIB.

88

Widodo, P. (2013). Hubungan Kepatuhan Diet dengan Kualitas Hidup pada Penederita Diabetes Mellitus di RSUD Dr. Perngadi Medan. www.

Repository.usu.ac.id. Diakses pada tanggal 28 Juli 2019 pada pukul 20.05 WIB.

World Health Organization. (2013). Definisi Diabetes Mellitus. www.suara.com.

Diakses pada tanggal 24 juli 2019 pada pukul 21.05 WIB.

World Health Organization. (2016). Definisi Diabetes Mellitus. www.suara.com.

Diakses pada tanggal 24 juli 2019 pada pukul 21.05 WIB.

89

90

91

INFORMED CONSENT

Judul: “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diagnosa Medis Diabetes Mellitus Gangrene Di Ruang Bngsal Melati RSUD Bangil Pasuruan”.

Tanggal pengambilan studi kasus 28 Januari 2020. Sebelum tanda tangan dibawah, saya telah mendapatkan informasi tentang tugas pengambilan studi kasus ini dengan jelas dari mahasiswa yang bernama Lailis Rizky Amalia proses pengambilan studi kasus ini dan saya mengerti semua yang telah dijelaskan tersebut.

Saya setuju untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan studi kasus ini dan saya telah menerima salinan form ini.

Saya, Nona/Nyonya/Tuan ………, dengan ini saya memberikan kesediaan setelah mengerti semua yang telah dijelaskan oleh peneliti terkait dengan proses pengambilan studi kasus ini dengan baik. Semua data dan informasi dari saya sebagai partisipan hanya akan digunakan untuk tujuan dari studi kasus ini.

Tanda tangan ……….. Partisipan ( ………...)

Tanda tangan ……….. Saksi ( ………...)

Tanda tangan ……….. Peneliti ( ………...)

92

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DIABETES MELITUS GANGREN

Dosen Pembimbing

Ns. Kusuma Wijaya Ridi Putra, S.Kep.,MNS Disusun Oleh :

Lailis Rizky Amalia (1701066)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2020

93

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN DIABETES MELLITUS GANGREN

A. PENGANTAR

Materi : Penyakit Diabetes Melitus

Pokok Bahasan : Perawatan Diabetes Melitus Gangren Hari/tanggal : Kamis, 30 Januari 2020

Waktu pertemuan : 30 menit

Tempat : Ruang Bangsal Melati kamar 15G2 RSUD Bangil Pasuruan

Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan pasien dan keluarga Ny. S dapat melakukan perawatan pada penyakit DM

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit, Ny.S dan keluarga dapat menjelaskan kembali tentang :

a. Pengertian DM Gangren b. Penyebab DM

c. Tanda dan gejala DM d. Pengelolaan DM e. Komplikasi DM

f. Makanan yang di pantang dan juga yang diperbolehkan.

g. Cara perawatan luka gangrene h. Manfaat perawatan luka gangrene C. MATERI

(Terlampir)

94 D. MEDIA

Media yang digunakan adalah leaflet E. METODE

➢ Ceramah

➢ Tanya jawab

➢ Diskusi

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu 1. Pembukaan

❖ Memberi salam

❖ Memberi pertanyaan apersepsi

❖ Menjelaskan tujuan penyuluhan

❖ Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam Memberi salam

Menyimak

5 menit

2 Pelaksanaan

Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.

Materi :

❖ Pengertian DM

❖ Penyebab DM

❖ Tanda dan gejala DM

❖ Pengelolaan DM

❖ Cara perawatan luka gangrene

❖ Manfaat perawatan luka gangrene

Menyimak dan Memperhatikan

15 menit

3 Evaluasi

❖ Menyimpulkan inti penyuluhan

❖ Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan

❖ Memberi kesempatan kepada pasien untuk

Memperhatikan dan menjawab

5 menit

95 bertanya

❖ Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan

4 Penutup :

❖ Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan

❖ Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta

❖ Mengucapkan salam

Menyimak Mendengarkan Menjawab salam

5 menit

G. EVALUASI Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur

• Laporan telah di koordinasi sesuai rencana

• 60% peserta menghadiri penyuluhan

• Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana 2. Evaluasi proses

• Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

• Waktu yang dilksanakan sesuai perencanaan

• 70% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.

• 70% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan 3. Evaluasi hasil

Peserta mampu:

a. Menjelaskan Pengertian DM Gangren b. Menyebutkan Penyebab DM

c. Menjelaskan Tanda dan gejala DM d. Menjelaskan Pengelolaan DM

e. Menjelaskan Makanan yang di pantang dan juga yang diperbolehkan.

f. Menjelaskan komplikasi DM

g. Menjelaskan Cara perawatan luka gangrene h. Menjelaskan Manfaat perawatan luka gangren

96

MATERI PENYULUHAN DIABETES MELITUS GANGREN A. PENGERTIAN

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara efektif.

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal.

Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy atau disimpan sebagai cadangan energi.

Gangren adalah Suatu luka yang terjadi oleh kematian jaringan tubuh setempat karena gangguan peredaran darah, cedera, atau penyakit yang biasanya terjadi pada penderita DM.

B. PENYEBAB 1. Keturunan 2. Usia

3. Kegemukan 4. Kurang gerak 5. Kehilangan insulin 6. Alkoholisme 7. Obat-obatan

C. TANDA DAN GEJALA 1. Sering merasa haus

2. Sering kencing terutama malam hari 3. Pandangan menjadi kabur

4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk 5. Penurunan berat badan

6. Kulit terasa kering

97

7. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh

8. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan 9. Mual dan muntah

D. PENGELOLAAN DM

Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.

Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan : 1. Minum obat secara teratur sesuai program

2. Diet yang tepat 3. Olahraga yang teratur 4. Kontrol GD teratur 5. Pencegahan komplikasi

E. MAKANAN YANG DIPANTANG DAN DIPERBOLEHKAN Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM :

Berdasarkan anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi Indonesia ) diet harian penderita DM disusun sebagai berikut:

a. Karbohidrat : 60-70 % b. Protein : 10-15%

c. Lemak : 20-25%

Jenis Makanan yang Harus diKonsumsi yang dikonsumsi oleh penderita DM diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Jenis Makanan yang Tidak Boleh dikonsumsi : 1. Manisan Buah

2. Gula pasir

3. Susu Kental Manis 4. Madu

5. Abon 6. Kecap

7. Sirup dan es cream

98

b. Jenis Makanan Yang Boleh Dimakan Tetapi Harus Dibatasi : 1. Nasi

2. Singkong 3. Roti 4. Telur 5. Tempe 6. Tahu

7. Kacang Hijau 8. Kacang Tanah 9. Ikan

c. Jenis Makanan Yang Dianjurkan Untuk Dimakan : 1. Kol

2. Tomat 3. Kangkung 4. Oyong 5. Bayam

6. Kacang Panjang 7. Pepaya

8. Jeruk 9. Pisang 10. Labu Siam F. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga gula darah selalu tinggi adalah :

1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi 2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung 3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati 4. Syaraf : Neuropati, mati rasa

5. Kulit : Luka lama, gangren 6. Hipoglikemi

7. Ketoasidosis

99

Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah : 1. Diet dengan benar

2. Minum obat teratur 3. Kontrol gula darah teratur

4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)

5. Bila saat aktifitas kemudian Pusing, Keringat Dingin Maka Cepat Minum Teh Manis

6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin, tangga ( undak-undakan tidak tinggi)

7. Cegah Kegemukan

Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada penderita DM :

1. Hindari terlalu sering merendam kaki

2. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik

3. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan kalus

4. hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit 5. Hindari Rokok

Mengapa pengidap DM beresiko terhadap Ulkus Diabetik 1. Sirkulasi darah kaki kurang baik

2. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka 3. Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun

Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka:

1. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter

2. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter

100 Perawatan kaki Diabetik :

1. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat halus

2. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari

3. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna (pucat,kemerahan), bentuk (pecah-pecah,lepuh,kalus,luka), Suhu (dingin, lebih panas)

4. Bila kaki kering, olesi dengan lotion

5. Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras kaki direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5 menit.

6. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol

7. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar

8. Lakukan senam kaki

9. Jangan biarkan luka sekecil apapun

Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM :

1. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar kurang lebih ½ inchi lebih panjang dari kaki

2. Bentuk : Ujung sepatu jangan runcing,tinggi tumit < 2 inchi 3. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut

4. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin G. CARA PERAWATAN LUKA GANGREN

1. Sebelum melakukan perawatan luka terlebih dahulu cuci tangan 2. Alat-alat didekatkan yang terdiri dari :

• Kassa steril dari apotek

• Larutan NaCL 0,9% + Jaramicyn 80 mg

• Spuit 2 cc

• Pinset steril bila ada, tidak ada pakai lidi waten steril yang dijual di apotek

101

• Plester dan gunting

• Kapas alkohol

• Kom kecil

• Tempat sampah

3. Verban dibuka, kemudian bekas verban dibuang ke tempat sampah 4. Luka dibersihkan dengan larutan NaCL 0,9% + garamycin dimulai

dari membersihkan harus satu arah jangan diulang-ulang.

5. Luka dikeringkan memakai kassa, bila luka kering tidak perlu di tutup, sebaliknya bila luka basah luka harus ditutup untuk mencegah terjadinya infeksi.

6. Alat-alat dirapihkan kemudian mencucui tangan kembali H. MANFAAT PERAWATAN LUKA GANGREN

1. Mencegah terjadinya infeksi

2. Mencegah penyebaran ke tempat lain 3. Mempercepat penyembuhan jaringan 4. Memberikan rasa nyaman

102

DAFTAR PUSTAKA

Brunner &Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 2 .EGC: Jakarta.

Nurarif, Amin Huda, dkk.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC.Yogyakarta:Mediaction

Sidarwan, S, 2002, PetunjukPraktisPengelolaan DM Perkeni 2002, FKUI-RSU pnCipto Jakarta.

Soeparman dkk, 1987, Ilmu Penyakit dalam, Jilid 1, edisi 2. UI Press, Jakarta.

Disajikan Oleh Mahasiswa

AKPER KERTA CENDEKIA SIDOARJO

Bekerja Sama Dengan RSUD BANGIL PASURUAN

penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara efektif.

Gangren adalah Suatu luka yang terjadi oleh kematian jaringan tubuh setempat karena gangguan peredaran darah, cedera, atau penyakit yang biasanya terjadi pada penderita DM.

Keturunan, Usia, Kegemukan, Kurang gerak, Kehilangan insulin, Alkoholisme, Obat-obatan.

Dianjurkan :

1. Daging ayam, ikan, telur, daging sapi tanpa lemak.

2. Tempe, Tahu Kacang Hijau.

3. Sayur tinggi serat, sawi, kangkong, brokoli.

4. Jeruk, Apel, Pepaya, Jambu air.

Dibatasi :

1. Nasi, Roti, Singkong, Ubi, Jagung.

2. Sosis, Sarden, Kornet, Jeroan.

3. Bayam, Buncis, Daun singkong, Daun papaya.

4. Nanas, Anggur, Mangga, Pisang, Semangka.

5. Makanan yang digoreng,

bersantan kental, Kue-kue

Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan : Minum obat secara teratur sesuai program, Diet yang tepat, Olahraga yang teratur, Kontrol Gula Darah teratur, Pencegahan komplikasi.

Sebelum melakukan perawatan luka terlebih dahulu cuci tangan

1. Alat-alat didekatkan yang terdiri dari :

 Kassa steril dari apotek

 Larutan NaCL 0,9% + Jaramicyn 80 mg

 Spuit 2 cc

 Pinset steril bila ada, tidak ada pakai lidi waten steril yang dijual di apotek

 Plester dan gunting

 Kapas alkohol

 Kom kecil

 Tempat sampah

dibuang ke tempat sampah

3. Luka dibersihkan dengan larutan NaCL 0,9% + garamycin dimulai dari membersihkan harus satu arah jangan diulang-ulang.

4. Luka dikeringkan memakai kassa, bila luka kering tidak perlu di tutup, sebaliknya bila luka basah luka harus ditutup untuk mencegah terjadinya infeksi.

5. Alat-alat dirapihkan kemudian mencucui tangan kembali

P

MANFAAT PERAWATAN LUKA

GANGREN

Mencegah terjadinya infeksi, Mencegah penyebaran ke tempat lain,

Mempercepat penyembuhan jaringan, Memberikan rasa nyaman.

Dokumen terkait