BAB IV PENUTUP
B. Saran
1. Untuk Tempat Meneliti MA NW Pringgajurang Utara
Saran untuk pihak sekolah agar lebih mengembangkan program-program dari guru bimbingan dan konseling yang ada, agar pelayanan bimbingan dan konseling pada siswa lebih berjalan efektif, dan bisa memberikan perubahan positif yang luar biasa untuk diri siswa ketika mengikuti setiap kegiatan konseling ataupun terapi.
60 2. Untuk Peneliti selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan peneliti menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna karena penelitian ini berpokus pada impelementasi terapi berpikir positif untuk peningkatan self esteem siswa yang di fokuskan kepada sudut pandang siswa dan guru BK saja.
Diharapkan peneliti kedepannya bisa menggunakan penelitian yang serupa pada ranah yang lebih luas lagi seperti melihat sudut pandang dari orang tua siswa.
3. Untuk Siswa
Diharapkan siswa bisa lebih rajin lagi mengikuti kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang di adakan di ranah sekolah, serta siswa jangan takut untuk mengungkapkan masalah yang di hadapi baik secara psikis maupun fisik, agar masalah yang di hadapi bisa di tangani dengan baik olek guru BK dan masalah yang di hadapi bisa segera terselesaikan.
61
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tanzeh, metedologi penelitian praktis, Yogyakarta : Teras, 2011.
Adhi Kusumastuti & Ahmad Mustamil Khoiron, Metode Penelitian Kualitatif, Semarang : Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019.
Anisa febristi dkk, faktor sosial dengan self esteem (harga diri pada remaja di panti asuhan), jurnal kebidanan, vol.6, no.1, januari 2020.
Budiman dkk, faktor yang mempengaruhi harga diri remaja akhir (16-18 tahun) akibat perceraian orang tua di SMA Negeri 3 subang, jurnal industrial research workshop and national seminar, vol.4, no.05, 2011.
Dede Rahmat Hidayat, psikologi kepribadian dalam konseling, Bogor : ghalia Indonesia, 2011.
Ghufron & risnawati, teori-teori psikologi, Yogyakarta : ar-ruz media group, 2011.
Hanggari deasy dkk, pelatihan berpikir positif untuk meningkatkan self esteem pada remaja yatim piatu di Yogyakarta, jurnal psikologi, vol.16, no.2, 2020.
Ibrahim Elfkhy, Terapi Berpikir Positif, Jakarta : zaman, 2009
KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Online, Available At : http://kbbi.web.id/Pusat, Diakses 10 Januari 2022.
Muhammad Suhron, Asuhan Keperawatan Jiwa Konsep Self Esteem, Jakarta : Mitra Wacana Media, 2017.
Mahfudh fauzi, psikologi keluarga, Tangerang : PSP Nusantara Press, 2018.
Muhammad husni, layanan konseling individual remaja pendekatan behaviorisme, jurnal Al-Ibrah, vol.2, no.2, desember 2017.
Peni Andari Putri, “pengaruh berpikir positif pada harga diri remaja”, skripsi program studi psikologi jurusan psikologi fakultas psikologi universitas sanata dharma Yogyakarta, 2010.
62
Richard D.Van Scotteret.al, sosial of education , New Jersey : printice Hll Inc, 1985.
Refnadi, “konsep self esteem serta implikasinya pada siswa”, Jurnal Educatio, Vol. 4, No.2,2018.
Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada , 2011.
Siti Ainur Rochman, “Pengaruh Bimbingan Dan Konseling Dengan Terapi Husnudzon Terhadap Peningkatan Self Esteem Pada Siswa SMP Al Manshur Candi Sidoarjo”, Skripsi prodi bimbingan dan konseling islam jurusan dakwah fakultas dakwah dan komunikasi universitas islam negeri sunan ampel Surabaya, Surabaya, 2019.
Sandu siyato & Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta : Literasi Media Publishing, 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung : ALFABETA, 2019.
Salim & Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : citapustaka media, 2007.
Santrock, adolescence : perkembangan remaja, Jakarta : erlangga, 2007.
Ubaedy, an, “kedahsyatan berfikir positif”, Depok : PT. Visi gagas komunika, 2008.
Udik yudiono & sulistyo, self esteem : faktor-faktor yang mempengaruhinya, wiyata dharma : jurnal penelitian dan evaluasi pendidikan, vol.8.no.2, 2020.
Wendy Kristanto Putra,dkk,”Efektivitas pelatihan berpikir positif dalam meningkatkan psychological weel-being dan harga diri pada lansia yang memiliki penyakit kronis”, Jurnal Psikosains, Vol.14, No.2, Agustus 2019.
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, Jakarta : prenadamedia groub, 2011.
63
Lampiran-Lampiran Dokumentasi Foto Penelitian
Wawancara Dengan Siswa Berinisial MKH Kelas XII MA
NW Pringgajurang Utara Wawancara Dengan Siswa
Berinisial MBA Kelas XII MA NW Pringgajurang Utara
Wawancara Dengan Siswi Berinisial S Kelas XII MA NW
Pringgajurang Utara Wawancara Dengan Siswi
Berinisial H Kelas XII MA NW Pringgajurang Utara
64
Wawancara Dengan Siswi Berinisial LR Kelas XII MA
NW Pringgajurang Utara Wawancara Dengan Siswi
Berinisial H Kelas XII MA NW Pringgajurang Utara
Bersama Dengan H. Hairul Hadi, M.Pd.I Selaku Kepala
Sekolah MA NW Pringgajurang Utara
Wawancara Dengan Ibu Nurul Huda, S.Pd Selaku Guru BK MA NW Pringgajurang Utara
65
Wawancara Dengan Siswi berinisial HN Kelas XII MA NW Pringgajurang Utara
Kegiatan konseling kelompok MA NW Pringgajurang utara Proses Terapi dengan Konseling Kelompok MA NW
Pringgajurang Utara
66
Proses Diskusi Dalam Kegiatan Konseling Kelompok MA NW Pringgajurang Utara
67 Pedoman Wawancara
A. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan self esteem pada siswa kelas XII MA NW Pringgajurang utara?
No Pertanyaan Jawaban
1 Kegiatan atau aktivitas apa yang anda sukai ?
a. LR : “saya suka membaca novel”
b. H : “saya paling suka rebahan dan mendengarkan lagu keypop ketika dirumah”.
c. MKH : “saya orang yang sangat suka main futsal, tapi karena sering di marah sama orang tua jadinya saya jarang keluar rumah untuk main sama temen-temen saya, saya diem di rumah sibuk dengan main game online”.
d. H : “saya suka kuliner, treveling dan paling suka ketika dirumah yakni rebahan”.
e. HN : “ketika di rumah saya lebih suka tdr di dalam kamar dari pada keluar bermain main, dan lebih suka membaca buku novel yang saya punya”.
f. S : “saya lebih suka rebahan”
g. MBA : “saya lebih suka nongkrong di luar dibandingkan diem dirumah, karena di rumah saya kurang nyaman dan tidak betah”.
2 Ketika di lingkungan keluarga, anda dekat dengan siapa?
a. LR : “saya tidak dekat dengan siapa-siapa dirumah, karena dari kecil saya sudah tinggal bersama nenek saya, akan tetapi saya juga tidak dekat dengan nenek. Selama ini saya tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dan bapak. Dirumah saya lebih banyak diam dan tidak bisa bercerita apa-apa ketika menghadapi masalah. Saya selalu merasa kesepian ketika dirumah itu yang membuat saya menjadi pemurung dan pendiam”.
b. H : “saya tidak dekat dengan ibu, bapak dan kakak saya, karena orang tua saya sibuk bekerja sehingga ketika dirumah saya selalu sendiri, kakak saya sibuk dengan keluarga barunya karena udah mempunyai anak dan istri. Orang tua saya juga kurang berkomunikasi dengan saya, itu yang
68
membuat saya canggung ketika ngomong sama mereka”.
c. MKH : “saya merasa kurang dekat dengan keluarga saya baik itu ibu, bapak dan adek saya, karena bapak saya orangnya suka marah-marah jadinya saya kurang suka dirumah, orang tua saya juga tidak pernah mensuport apa yang saya inginkan, berbeda dengan adek saya kalau adek saya yang minta pasti apapun itu di turuti. Dari sana saya merasa kalau orang tua saya pilih kasih dengan saya, sehingga itu yang membuat saya jarang banget ngobrol sama mereka.”
d. H : “saya tidak dekat dengan siapa-siapa dirumah, saya tidak suka ikut kumpul keluarga. Orang tua saya sangat sensitive dan overprotektif terhadap saya sehingga saya lebih suka dikamar dibandingkan ngobrol bareng keluarga.
e. HN : “ saya dirumah tidak terlalu dekat dengan keluarga saya, karena dari dulu saya anak yang tertutup, jarang banget untuk berinteraksi dengan orang tua. Saya juga kurang merasakan kasih sayang mereka”.
f. S : “saya dirumah dekat dengan ibu saya, tapi untuk bercerita saya sangat tertutup, saya malu ketika meminta ataupun bercerita masalah yang saya hadapi. Kalau bapak saya dia pergi merantau ke Malaysia dari saya kecil sehingga saya juga tidak pernah melihat secara langsung gimana rupa bapak saya dan gimana rasanya kasih sayang seorang ayah saya tidak tau”.
g. MBA : “dirumah saya tidak dekat dengan kedua orang tua saya karena sejak saya SMP orang tua saya bercerai, saya tinggal bersama bapak saya dan memiliki ibu tiri, dan bapak saya pergi merantau ke luar negeri. Saya tidak dekat dengan ibu tiri saya, karena dia sering marah-marah dan lebih memanjakan
69
anak kandungnya”.
3 Ketika anda berada di lingkungan masyarakat, apakah anda merasa diterima oleh masyarakat?
a. LR : “saya tidak tau apakah saya diterima atau tidak karena memang saya tidak pernah keluar rumah”.
b. H : “saya merasa kurang diterima, karena saya juga jarang bergaul dan tidak pernah ikut membantu kegiatan di masyarakat”.
c. MKH : “saya tidak tau apakah saya diterima atau tidak, karena saya tidak pernah ikut kumpul di lingkungan masyarakat”.
d. H : “saya merasa tidak terima, karena di dalam kegiatan karang taruna aja saya ikutkan, maupun di kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga saya merasa kalau saya diterima”.
e. HN : “kalau melihat cara masyarakat kesaya ya saya merasa diterima oleh masyarakat”.
f. S : “saya merasa diterima”
g. MBA : “ saya merasa diterima karena memang saya sering juga ikut membantu masyarakat untuk gontong royong dan kegiatan lainnya”.
4 Bagaimana hubungan anda dengan teman sekolah?
a. LR : “hubungan pertemanan saya dengan teman sekolah kurang baik karena saya juga sering di katakana bodoh oleh teman sekolah saya sehingga membuat saya menjadi tidk percaya diri.”
b. H : “saya memili hubungan yang kurang baik dengan teman sekolah saya, karena saya sulit dalam menyesuaikan diri”.
c. MKH : “di sekolah saya dekat Cuma sama satu orang, selain itu hubungan dengan teman sekolah kurang baik”.
d. H : “saya memiliki hubungan yang kurang baik dengan teman sekolah saya karena saya sering di ejek saya sering di katakana gendut sehingga saya lebih suka diam.”
e. HN :” saya tidak dekat dengan teman sekolah maupun teman di lingkungan rumah saya, saya itu lebih suka bermain dengan anak kecil karena saya merasa bahwa anak kecil itu lebih menyenangkan dari pada teman seumuran saya”.
f. S : “hubungan pertemanan saya di sekolah kurang baik, karena teman saya sering
70
membuat saya marah dengan hal-hal yang tidak membuat saya nyaman”.
g. MBA :” saya tidak memiliki hubungan yang baik dengan teman sekolah saya karena saya walaupun laki-laki tidak banyak ngomong, lebih suka sendiri, dan susah memang bagi saya untuk mendapatkan teman yang menurut saya sejalan dengan diri saya”.
5 Bagaimana perasaan anda ketika menghadapi suatu masalah?
a. LR : “sedih, dan merasa sendiri, karena saya tidak mempunyai tempat untuk bercerita, terutama kedua orang tua saya”.
b. H : “saya merasa down, dan sedih, karena saya merasa tidak ada yang mengerti saya”.
c. MKH :”saya merasa cemas dan stress, saya tidak tau mau melakukan apa untuk menyelesaikan masalah terutama masalah di sekolah”.
d. H : “saya merasa stress, dan sering menangis dikamar.
e. HN : “saya merasa sedih, dan tidak tau mau melakukan apa”.
f. S : “saya selalu merasa cemas ketika menghadapi masalah.
g. MBA :” saya sering bodoh amat ketika menghadapi masalah, saya tidak perduli apa pun itu”.
6 Bagaimana perasaan anda ketika melihat teman anda lebih pintar?
a. LR : “saya merasa malu ketika berada dikelas hal ini disebabkan Karenna saya merasa bahwa teman saya lebih pintar sari saya.
b. H : “saya merasa iri dan tidak percaya diri, walaupun saya merasa begitu saya tidak mempunyai semangat belajar dan saya tidak ada usaha untuk lebih baik dari mereka”.
c. MKH : “saya merasa malu, kemudian juga merasa tidak percaya diri ketika berada di dalam kelas”.
d. H : “saya tidak perduli walaupun teman saya lebih pintar dari pada saya”.
e. HN : “saya merasa tidak percaya diri, saya ingin seperti dia tapi karena kurangnya dukungan membuat saya kurang bersemangat untuk menjadi siswa yang berprestasi juga”.
f. S : “saya sering minder ketika berada di kelas karena melihat teman-teman saya lebih pintar”.
g. MBA : “saya merasa kurang percaya diri”.
71 7 Apakah anda berani untuk
menghadapi suatu tantangan yang baru kedepannya?
a. LR : “kedepannya saya tidak tau apakah saya akan berani untuk menghadapi tantangan- tantangan yang baru”.
b. H : “saya berani untuk menghadapi tantangan-tantangan baru kedepannya”.
c. MKH : “saya orang yang tidak berani untuk menghadapi tantangan dan menghadapi hal- hal yang menurut saya banyak tuntutannya atau aturannya”.
d. H : “saya tidak berani, karena tidak ada dukungan dari keluarga saya”.
e. HN: “saya tidak tau apakah saya berani atau tidak karena untuk saat ini saya tidak punya cita-cita”.
f. S : “kedepannya saya tidak tau apakah saya mampu atau berani untuk menghadapi tantangan yang baru, walaupun saya memiliki cia-cita yang tinggi”.
g. MBA:”kedepannya saya tidak tau akan seperti apa karena saya siswa yang tidak disiplin dan selalu datang terlambat kesekolah”.
8 Ketika anda disuruh maju kedepan oleh guru, apa yang akan anda lakukan?
a. LR : “ketika maju kedepan saya menjadi kaku dan tidak percaya diri, ketika saya di suruh maju kedepan untuk mengerjakan soal, saya tidak bisa menjawab dan langsung ditertawakan oleh teman kelas, dari sana saya tidak pernah mau maju kedepan lagi”.
b. H : “saya tidak tau apa yang akan saya lakukan, kalau saya bisa saya akan maju dan kalau saya tidak bisa saya lebih baik di hukum”.
c. MKH : “ ketika di suruh maju kedepan oleh guru saya tidak mau dan saya sering melawan”.
d. H : “ saya hanya bisa diam, dan maju kedepan walaupun saya tau saya tidak mampu mengerjakan apa yang di suruh guru”.
e. HN : “ketika saya di suruh maju kedepan saya selalu gemetaran dan kaku”.
f. S : “saya merasa tidak percaya diri dan saya berpikir bahwa saya tidak bisa mengerjakan apa yang di suruh”.
g. MBA :”saya hanya diam di bngku dan tidak berani maju kedepan”.
72 9 Bagaimana sikap anda bila ada
teman sekolah anda mengatakan hal-hal negatif tentang diri anda?
a. LR : “saya mendiamkan mereka kalaupun mereka udah capek pasti akan berhenti sendiri”.
b. H : “saya hanya diam, dan ndk tau apa yang akan saya lakukan , saya cukup memendam dalam hati apa yang mereka bilang ke saya”.
c. MKH : “ saya sering melawan mereka dengan marah-marah”.
d. H : “saya lebih suka diam tidak membalas dengan kata-kata apapun”.
e. HN : “saya diam dan membiarkan mereka mengatakan apapun yang mereka suka”
f. S : “saya diam dan juga kadang-kadang marah dan lebih memilih untuk sendiri, saya lebih suka meluangkan kekesalan saya dengan menggambar”.
g. MBA : saya bodo amat dan tidak perdulikan apapun yang mereka bilang walaupun itu sangat menyakitkan hati”.
10 Jika kamu mengalami kegagalan,
bagaimana cara kamu
menyikapinya?
a. LR : “saya tidak tau apa yang akan saya lakukan”.
b. H : “saya tidak tau apa yang akan saya lakukan, karena saya sudah terbiasa menghadapi ke gagalan”.
c. MKH : “ saya diam dan tidak mau mecoba lagi kalau udah gagal satu kali”.
d. H : “Dari kegagalan itu saya tidak perduli dan saya tidak mempunyai usaha yang tinggi untuk mendapatkan apa yang saya harapkan lagi”.
e. HN : “saya pernah mengalami suatu kegagalan yang cukup membuat saya sedih berkepenjangan, saat itu saya tidak tau mau melakukan apa, saya tidak mempunyai orang terdekat”.
f. S : “saya orang yang mudah putus asa, sehingga ketika saya sudah mencoba tus gagal lagi, ya saya berhenti sampai sana”.
g. MBA : “ya saya mencoba untuk bangkit, akan tetapi pada waktu itu ada permasalahn keluarga hingga saya down dan membuat saya tidak bersemangat lagi”.
11 Siapa orang yang paling mengerti tentang diri anda?
a. LR : “saya dirumah maupun disekolah tidak dekat dengan siapa-siapa, jadi saya selalu sendiri dan yang bisa ngertiin saya ya hanya diri saya sendiri”.
73
b. H : “saya tidak dekat dengan orang tua maupun teman saya, jadinya saya merasa tidak ada yang memahami dan mengerti selain diri sendiri”.
c. MKH : tidak ada orang yang mengerti dan memotivasi saya tentang apa yang saya inginkan”.
d. H :”saya tidak punya teman dekat untuk bercerita apa yang saya alami, saya selalu merasa kesepian dan sendiri”.
e. HN :”saya tidak mempunyai orang terdekat untuk bercerita dan tidak ada orang yang bisa mengerti tentang diri saya”.
f. S :”saya tidak memiliki orang yang mengerti saya”.
g. MBA : “tidak ada orang yang bisa mengerti saya terutama keluarga saya, karena kedua orang tua saya sudah bercerai”.
12 Mata pelajaran apa yang anda sukai?
a. LR : “saya suka pelajaran matematika”.
b. H : “saya suka pelajaran matematika”.
c. MKH : “saya lebih suka jam kosong”.
d. H :”: saya suka mata pelajaran matematika”.
e. HN : “saya suka pelajaran agama”
f. S : “saya suka pelajaran matematika”.
g. MBA : “saya suka pelajaran sejarah.
13 Bagaimana upaya anda untuk mencapai apa yang anda harapkan atau inginkan?
a. LR : “tidak ada upaya yang saya lakukan, karena saat ini saya tidak mempunyai keinginan apa-apa dan jika saya menginginkan sesuatu pasti saya pendam di dalam hati”.
b. H : “tidak ada upaya yang saya lakukan saya hanya diam, saya malas untuk berusaha mencapai apa yang diinginkan”.
c. MKH :”saya tidak tau apa yang saya akan lakukan karena saya tidak mempunyai dukungan yang baik dari orang tua saya”.
d. H :”saya mencoba berusaha tapi ketika usaha saya tidak ada hasilnya ya saya akan berusaha sampai disana saja”.
e. HN :”untuk mencapai apa yang saya harapkan kedepannya, saya belum tau apa yang akan saya lakukan karena saat ini saya belum punya keinginan apa-apa”.
f. S :”saya mempunyai cita-cita tapi saya tidak tau apa yang akan saya lakukan kedepannya, karena saya takut gagal”.
74
g. MBA : “saya tidak tau apa yang akan saya lakukan untuk mencapai apa yang saya inginkan”.
14 Bagaimana ketertarikan anda untuk mengikuti organisasi yang ada disekolah?
a. LR : “saya tidak suka ikut organisasi apapun di sekolah saya lebih suka diam dirumah dan rebahan”.
b. H : “saya tidak tertarik untuk mengikuti organiasi yang ada disekolah, karena tidak ada yang menarik”.
c. MKH : saya tidak ikut organisasi apapun disekolah karena tidak ada yang menarik untuk di ikuti”.
d. H :”saya tidak tertarik untuk ikut organisasi yang ada di sekolah”.
e. HN : ”Saya tidak tertarik untuk ikut organisasi di sekolah”.
f. S :”saya tidak mengikuti organisasi apapun karena saya merasa tidak ada besik dalam hal tersebut”.
g. MBA :”saya tidak tertarik untuk mengikuti organisasi”.
B. Bagaimana hasil implementasi terapi berpikir positif terhadap peningkatan self esteem siswa kelas XII di MA NW PringgaJurang Utara?
No Pertanyaan Jawaban
1. Langkah apa saja yang diberikan konselor ketika akan melakukan terapi?
ibu nurul huda, S.Pd : “Sebagai tahapan awal sebelum melakukan terapi, selaku guru BK mengajak siswa untuk membuka kegiatan terapi dengan membaca basmalah dan doa untuk kelancaran kegiatan terapi, kemudian selaku guru BK saya juga menanyakan kabar semua siswa yang mengikuti kegiatan terapi untuk membangun situasi yang lebih nyaman, disini juga sebelum dimulai terapi kita membuat kesepakatan bersama agar tidak siswa mampu menjaga dan tidak membocorkan apa yang didengar ketika terapi. Yang terakhir saya meminta siswa agar duduk senyaman mungkin agar nyaman ketika mengikuti kegiatan terapi”.
Pada tahap proses ini, yakni tahapan dimulainya terapi, dimana pada pertemuan pertama selaku konselor terlebih dahulu saya menjelaskan
75
materi mengenai pentingnya terapi berpikir positif yang dibuat dalam bentuk power point, kemudian dipertemuan kedua saya menggunakan sistem kelompok yang dibagi menjadi dua kelompok agar siswa bisa belajar membangun hubungan yang baik antara satu dengan lainnya yang mengikuti kegiatan, dan yang terakhir memberikan bimbingan terkait dengan perilaku positif yang bisa diterapkan oleh siswa di kehidupan sehari-hari. Pada tahap terakhir, diadakan proses evaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan ketika proses terapi, disini juga selaku guru BK melihat dan memutuskan apakah terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa, saya juga meminta agar siswa bisa menerapkan hal- hal positif yang sudah ditulis ketika kegiatan terapi, kemudian pada tahap ini juga di lakukan evaluasi tindak lanjut untuk proses terapi jika terlihat berhasil maka pengembangan program akan lebih di tingkatkan lagi, dimana tahap akhir ini akan di katakana berhasil jika terjadinya peningkatan self esteem.
2. Kegiatan terapi ini dilakukan berapa kali?
Ibu nurul huda, S.Pd : “ waktu pelaksanakan
kegiatan terapi ini dilakukan 2 kali dalam seminggu,pada hari jumat dan sabtu. Karena kalau dilakukan secara berturut turut siswa akan merasa jenuh dan juga ini hari yang di sepakati bersama dengan siswa yang mengikuti kegiatan terapi yakni atas kesepakatan bersama”.
3. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan terapi?
Ibu nurul huda, S.Pd : “yang dilibatkan dalam kegiatan terapi berpikir positif ini hanya guru BK dan siswa yang mengikuti kegiatan terapi agar siswa bisa fokus ketika kegiatan terapi berlangsung”.
4. Bagaimana perasaan anda setelah melakukan terapi berpikir poistif?
a. HN : “saya sangat senang mengikuti kegiatan terapi, karena guru BK yang memberikan terapi sangat menarik dan tidak membosankan. Saya juga rajin mengikuti terapi. Setelah saya mengikuti terapi saya lebih merasa percaya diri, bisa berpikir dengan jernih, bisa mengontrol diri, bisa