BAB V PENUTUP
B. Saran
1. Bagi orang tua hendaknya lebih memperhatikan pendidikan anaknya dengan cara memberikan motivasi kepada anak untuk terus belajar.
2. Meningkatkan peran orang tua semaksimal mungkin untuk dapat membimbing dan mengarahkan anak agar lebih bersemangat dalam belajar.
3. Memberikan pengertian kepada semua orang tua bahwa masa depan anak ada ditangan mereka, dan pengorbanan yang tulus hendaknya mereka berikan untuk kemajuan anak-anak mereka kelak.
4. Selain itu, orang tua hendaknya selalu aktif dalam memberikan motivasi dan usahakan bisa memberikan waktu untuk anak belajar.
Adapun motivasi yang diberikan dapat berupa perhatian, dorongan belajar pada anak, bimbingan, teguran, dan pemberian fasilitas belajar serta terpenuhinya kebutuhan belajar yang memadai.
Amna Emda, 2017, Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran, Tarbiyah Dan Keguruan, Ar-Raniry Banda Aceh.
Anggi Setia Lengkana Dan N.Siti Nuraeni Sofa, 2017, Kebijakan Pendidikan Jasmani Dalam Pendidikan, Sumedang.
Anggiat Sihombing, 2018, Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggambar Konstruksi Penutup Atap Bangunan Gedung Melalui Metode Tanya Jawab Di Kelas Xi Smk Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.
Aprida Pane Muhamad Darwis Dasopang, 2017. Belajar Dan Pembelajaran, Padang Sidimpuan.
Alimni ,Alfauzan Amin, 2019. Implementasi Bahan Ajar Pai Berbasis Sinektik Dalam Percepatan Pemahaman Konsep Abstrak Dan Peningkatan Karakter Siswa Smp Kota Bengkulu,Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Iain Bengkulu, Institut Agama Islam Negeri (Iain) Bengkulu, Alimni, Alfauzan Amin, Meri Lestari, 2021.Intensitas Media Sosial Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Agama Islam Siswa Sekolah Menegah Pertama Kota Bengkulu, Jurnal El-Ta’dib,Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Arif Gosita, Masalah Korban Kejahatan. Jakarta : Akademik Pressindo, 1983.
Bambang Satriya, 2010, Anak Membutuhkan Penegak Hukum Humanis (Analisis Putusan Perkara Nomor 1 / Puu-Vlll / 2016). Universitas Merdeka Malang.
Darmadji, 2013, Tafsir Al- Qur'an Tentang Teori Pendidikan Islam, Universitas Nahdiatul Ulama Surakarta,Jawa Tengah.
Darmini, 2020, Perlindungan Hukum Terhadap Eksploitasi Pekerja Anak Dibawah Umur, Islam Negeri Mataram.
Galih Prasetyo, 2017, Peranan Orang Tua Dalam Event Olahraga Permanen Sepakbola Kabupaten Tulungagung, Tahun 2016, Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (Fkip), Nusantara Pgri Kediri.
Kaimudin, Pembentukan Karakter Anak Melalui Lembaga Pendidikan Informal, Jurnal Al-Maiyyah, Volume 11 No. 1 (Januari -Juni 2017).
Lusiana Rahmatiani, Sri Wulan Anggraini 2021, Sosialisasi Peran Keluarga Sebagai Pondasi Penguatan Motivasi Belajar Siswa Di Tengah Pendemi Covid-19, Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Buana Perjuangan Kerawang, Vol 3. No 1.
M.Syahran Jailani, 2014, Teori Pendidikan Keluarga Dan Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini,Sultantl Thaha Saifuddin Jambi, Vol.8 No 2.
Makhrifa Nuyanti, Lukman Hakim, 2020,Pemikiran Islam Modern Syed Muhamad Naquib Al-Attas, Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia, Vol.22. No. 1.
M. Akmansyah, 2015, Al-Qur’an Dan Al-Sunnah Sebagai Dasar Ideal Pendidikan Islam, Vol. 8, No, 2.
Misye Makalisang, Roos M.S. Tuerah Dan Danny A.
Masinambow, 2021, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Masa Covid- 19 Di Sd Gunung Tabor Manado, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Ilmu Pendidikan, Negeri Manado, Vol 2, No, 2.
Nurfaidah Dan Irfan, 2019, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Di Kelurahan Margorejo 25 Polos Kecamatan Metro Selatan, ( Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (Iain) Metro.
Raihan, 2019, Penerapan Reward Dan Punishment Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Terhadap Siswa Sma Di Kabupaten Pidie, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Ricardo, Rini Intansari Meilani, 2017, Impak Minat Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Vol 2.No.2.
Rohinah, 2015, Pendidikan Keluarga Menurut Al-Qur'an Surah At-Tahrim Ayat 6, Ilmu Tarbiyah, Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Siti Kasanah, 2017. Relevansi Pemikiran Pendidikan Abdurrahman Wahid Dan Abdurrahman An- Nahlawi Di Era Modern, Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Siti Suprihatin, Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, Promosi (Jurnal Pendidikan Ekonomi) 3, No 1 (2015).
Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung: Alfabeta.
Suhelin Setyaningsih, Ali Sunarso, 2020, Hubungan Variasi Mengajar Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Ilmu Pendidikan, Negeri Semarang Indonesia.
Purwanto, 2013, Motivasi Belajar Dalam Peniddikan Islam, Jurnal Ilmu Tarbiyah ”At-Tajdid”, Vol.2, No. 2.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan.
Zakiah Daradjat, 2015. Tentang Peran Pendidikan Islam Dalam Kesehatan Mental, Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Vol.21,No.1.
L A M P
I R A N
INSTRUMEN PENELITIAN
Peranan orang tua dalam memotivasi dalam belajar pendidikan agama islam anak di desa pasar talo kecamatan ilir talo kabupaten
seluma Pedoman obsevasi
No Indikator Uraian observasi Ada ( )
Tidak
1 Profil a. Sejarah
terbentuknya Desa
Pasar Talo
Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma
b. Letak geografis Desa Pasar Talo Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma
c. Visi-misi
d. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Pasar Talo
Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma
e. Jumlah Penduduk 2 Kegiatan
harian
a. Orang tua sebagai panutan
b. Orang tua sebagai motivator
c. Orang tua sebagai cermin utama anak d. Orang tua sebagai
fasilator anak 3 Peranan
orang tua
a. Motivator, yaitu mendorong anak
Memotivasi belajar anak
semakin aktif dan kreatif dalam belajar b. Organisator, yaitu
memiliki kemampuan
mengelola kegiatan pembelajaran anak dengan baik dan benar.
c. Fasilitator , yaitu menyediakan
fasilitas pendidikan pembelajaran bagi kegiatan belajar anak.
d. Pembimbing, yaitu membimbing dan membina anak ke
arah kehidupan yang bermoral, rasional, dan kepribadian, luhur sesuai dengan nilai- nilai ajaran islam dan sesuai norma yang berlaku di masyarakat.
Yulinar aryani
1. Dalam upaya menumbuhkan
semangat belajar
anak apakah
Bapak/Ibu sudah menggunakan
motivasi kepada anak
?
2. Apakah Bapak/Ibu sudah memberikan keteldanan tentang agama islam terhadap anak ? misal mengajarkan sholat ?
3. Apakah dengan cara memberikan dan contoh-contoh
kepada anak
semangat dalam belajar pendidikan agama islam ?
“ Selalu mendukung belajar pendidikan agama islam dan kreativitas anak apa yang dilakukan anak untuk kedepannya membiayai semua keperluan yang dibutuhkan anak“
“setiap hari senin- jum’at sore-sore di suruh mengaji di tempat rumah pengajian, kadang- kadang sholatnya itu cuman sholat
maggrib iksan ikut berjam’ah kalau sholat sendiri belum pernah “.
“Allhamdulillah, anak saya kalau saya berikan contoh- contoh tentang agama dia semangat seperti belajar sholat, berbuat kebaikan misal suka berbagi dengan tetangga “
“Di suruh main game sebentar baru dia mau belajar”
4. Bagaimana cara Bapak/Ibu
meningkatkan
motivasi anak agar anak mau belajar ?
5. Apakah Bapak/Ibu memberikan pujian ketika anak mendapat nilai baik ?
6. Apakah Bapak/Ibu memberikan hadiah ketika anak mendapat peringkat ?
7. Apakah Bapak/Ibu mengarhkan anak-
anak untuk
mengulang pelajaran setelah pulang sekolah ?
“Ya”
“biasanya saya kasih hadiah uang, tapi sekarang dia sudah tidak pernah dapat perringkat lagi, mengkin karena gejala covid banyak belajar di rumah jadi dia kurang aktif belajar tidak pernah dapat peringkat lagi
“.
“Pulang sekolah tas langsung saya periksa, ada tugas apa tidak dan melihat dapat nilai berapa, misal ada tugas langsung saya suruh untuk
mengerjakan, saat selesai ganti baju dan makan, karena saya tidak mau tugas menumpuk".
“ Syukur
Allahamdulillah, fasilitas terpenuhi,
8. Apakah Bapak/Ibu memberikan fasilitas belajar anak ?
9. Bagaimana sikap Bapak/Ibu ketika anak mendapat nilai kurang baik?
10. Apa Bapak/Ibu membantu anak ketika mengalami kesulitan dalam belajar dirumah ? 11. Apa hambatan
Bapak/Ibu dalam memotivasi belajar anak ?
seperti papan tulis kecil ada, meja belajar, poster belajar huruf hijaiyah sudah ada sejak Tk sudah di belikan “
“ ada rasa kecewa, saya tegur untuk lebih belajar lagi“.
“Ya.
“Malas belajar kalau bapaknya tidak dirumah, selalu saya bujuk agar mau belajar, kalau ada bapaknya di rumah dia mau belajar karena takut dimarah sama bapaknya kalau tidak dirumah berani tidak mau belajar menonton tv “.
“memberikan contoh-contoh tentang agama misal kalau menonton tv saya
12. Bagaimana Bapak/Ibu
mendorong anak aktif dan kreatif dalam belajar pendidikan agama islam ?
13. Bagimana Bapak/Ibu
memberikan sifat keterbukaan belajar kepada anak sebagai tempat berdiskusi dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan pendidikan agama islam ?
ajarkan untuk menonton sinetron yang positif”.
“langsung saya tanya kalau ada kesulitan, sebelum tidur saya tanyakan dulu bagaimana belajar tadi siang disekolah”.
No Nama informan
Pertanyaan Jawaban
2 Sunaiti 1. Dalam upaya menumbuhkan semangat belajar anak apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan motivasi kepada anak ?
2. Apakah
Bapak/Ibu sudah memberikan
” sekedar
memberikan nasehat dengan teguran”.
“kadang-kadang ada anak saya sholat ikut berjam’ah, kalau sholat sendiri belum pernah”
keteldanan tentang agama islam terhadap anak ? misal mengajarkan sholat ?
3. Apakah dengan cara memberikan dan contoh- contoh kepada anak semangat dalam belajar pendidikan agama islam ?
4. Bagaimana cara Bapak/Ibu
meningkatkan motivasi anak agar anak mau belajar ?
5. Apakah Bapak/Ibu memberikan pujian ketika anak mendapat nilai baik ? 6. Apakah
Bapak/Ibu
“kalau masalah belajar misal ada tugas agama atau yang lain anak saya malas mengerjakan, terus dipaksa supaya mau mengerjakan saya jarang
memberikan contoh- contoh sekedar beri nasihat dan
masukan”.
“sekedar nasihat, karena anak saya malas belajar, terus mau main“.
“ Ya.
“Ya kalau hati saya, anak mendapat peringkat itu bahagia pasti di berikan hadiah kalau dapat peringkat, tapi anak saya tidak pernah mendapat peringkat belajarnya malas”.
“tidak, pulang
memberikan hadia ketika anak mendapat
peringkat ?
7. Apakah Bapak/Ibu mengarhkan anak-anak untuk mengulang pelajaran setelah pulang sekolah ? 8. Apakah
Bapak/Ibu memberikan fasilitas belajar anak ?
9. Bagaimana sikap Bapak/Ibu ketika anak mendapat nilai kurang baik?
10. Apa Bapak/Ibu
sekolah anak saya langsung bermain dengan teman- temannya “.
“Fasilitas lengkap, meja belajar, papan tulis, spidol,
penghapus,lampu belajar, buku terpenuhi”.
“biasa saja, karena sudah terbiasa nilainya kurang baik kerena
sudah saya lihat dari kemalasannya belajar”.
“saya terus mengejakan tugasnya kalau ada (PR), karena disuruh mengerjakan tidak pernah di kerjakan, saya tidak mau pusing langsung saya kerjakan , anak saya menulis
memindahkan jawaban “.
“tidak mau belajar, sulit dibujuk, kalau
membantu anak ketika
mengalami sesuatu dalam belajar di rumah
?
11. Apa hambatan Bapak/Ibu dalam memotivasi belajar anak ?
12. Bagaimana Bapak/Ibu
mendorong anak aktif dan kreatif dalam belajar pendidikan agama islam ? 13. Bagimana
Bapak/Ibu
memberikan sifat keterbukaan belajar kepada
dipaksa dia
menangis, jadi saya bosan terus
maksanya belajar, dan saya juga sudah banyak lupa dengan pelajaran pendidikan agama islam, kadang mencari jawaban di Hp”.
“sekedar nasihat dengan kata-kata”.
“Tidak pernah berdiskusi, di ajak belajarpun malas apa lagi kalau saya mengajak ngobrol tentang agama langsung pergi tidak mau mendengar main handphone atau menonton tv,kalau siang main dengan teman- temannya”.
anak sebagai tempat
berdiskusi dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan
pendidikan agama islam ?
3. Mardiana 4) Dalam upaya menumbuhkan semangat belajar anak apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan motivasi kepada anak ?
5) Apakah
Bapak/Ibu sudah memberikan keteldanan tentang agama islam terhadap anak ? misal mengajarkan sholat ?
6) Apakah dengan cara memberikan dan contoh- contoh kepada anak semangat dalam belajar
" Sekedar di belikan buku pelajaran, kalau motivasi dari saya paling kata- kata nasihat dan teguran saja".
"Jarang,paling saya sekedar menegur untuk sholat ke masjid, itupun sekali-kali puas negur, banyak menonton tv,main handphone".
"Saya jarang mengajarkan dia belajar,sibuk dengan bekerja,pulang sore kadang tidak sempat untuk mengajari nya belajar".
"sekedar dengan
pendidikan agama islam ?
7) Bagaimana cara Bapak/Ibu
meningkatkan motivasi anak agar anak mau belajar ?
8) Apakah Bapak/Ibu memberikan pujian ketika anak mendapat nilai baik ? 9) Apakah
Bapak/Ibu memberikan hadia ketika anak mendapat
peringkat ? 10) Apakah
Bapak/Ibu mengarahkan anak-anak untuk mengulang pelajaran setelah pulang sekolah ? 11) Apakah
Bapak/Ibu memberikan
nasihat dan kata- kata".
"Ya”.
"Ya".
" Tidak ketemu, dia pulang sekolah saya sudah berangkat bekerja".
"Fasilitas lengkap di rumah, tapi jarang di gunakan".
" Sudah biasa kalau dapat nilai kurang baik, jadi kecewanya tidak terlalu, tapi ada juga perasaan hati ,melihat anak tetangga dapat nilai baik,ada rasa sedih”.
"ada kadang-kadang, kadang kalau ada
fasilitas belajar anak ?
12) Bagaimana sikap Bapak/Ibu ketika anak mendapat nilai kurang baik?
13) Apa Bapak/Ibu membantu anak ketika
mengalami kesulitan dalam belajar di rumah
?
14) Apa hambatan Bapak/Ibu dalam memotivasi belajar anak ? 15) Bagaimana
Bapak/Ibu
mendorong anak aktif dan kreatif dalam belajar pendidikan agama islam ? 16) Bagimana
Bapak/Ibu
memberikan sifat keterbukaan
tugas langsung mencari jawaban di Hp ".
"Tidak ada waktu, sibuk bekerja".
" saya tempat leskan guru privat
seminggu 1 kali pertemuan dengan mengaji di tempat pengajian".
" Tidak terlalu akrab, anak saya kalau malam dia menonton TV jarang bertanya tentang pelajaran ".
belajar kepada anak sebagai tempat
berdiskusi dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan
pendidikan agama islam ?
4 Herlina Saragih
1. Dalam upaya menumbuhkan semangat belajar anak, apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan motivasi kepada anak ?
2. Apakah
Bapak/Ibu sudah memberikan keteladanan tentang agama Islam terhadap anak?misal mengerjakan sholat ?
3. Apakah dengan cara memberikan dan contoh-
" Motivasi yang saya ajarkan
memberikan contoh- contoh tentang agama".
"Setiap hari ikut sholat berjama’ah dirumah selesai sholat mengaji ".
“semangat anak saya kalau belajar
agama”.
contoh kepada anak semangat dalam belajar pendidikan agama islam ? 4. Bagaimana cara
Bapak/Ibu meningkatkan motivasi anak agar anak mau belajar ?
5. Apakah Bapak/Ibu memberikan pujian ketika anak mendapat nilai baik ? 6. Apakah
Bapak/Ibu memberikan hadiah ketika anak mendapat peringkat ? 7. Apakah
Bapak/Ibu mengarahkan anak-anak untuk mengulang pelajaran setelah pulang sekolah ?
"Menyiapkan keperluan yang di butuhkan untuk belajar, buku-buku tidak sekedar beli di sekolah, di luar sekolah saya belikan buku-buku tentang agama".
"Ya”.
“Ada, biasanya membelikan apa yang disuka anak saya”.
" Setiap hari saya suruh buku di buka ulang ".
"Sudah lengkap".
" Ada rasa Kecewa sedikit, tapi di dorong lagi untuk lebih giat belajar, di beri semangat ".
8. Apakah Bapak/Ibu memberikan fasilitas belajar anak ?
9. Bagaimana sikap Bapak/Ibu ketika anak mendapat nilai kurang baik
?
10. Apa Bapak/Ibu membantu anak ketika
mengalami kesulitan dalam belajar di rumah
?
11. Apa hambatan Bapak/Ibu dalam memotivasi belajar anak ?
12. Bagaimana Bapak/Ibu
mendorong anak aktif dan kreatif dalam belajar pendidikan agama islam?
" Kalau ada tugas saya bantu
mengerjakan, misal mencari jawaban”.
"Banyak untuk mengulang lagi pelajaran, kadang saya banyak lupa dengan pelajaran agama".
"Ada Hapalan ayat pendek yang terus saya ajarkan, kalau seminggu itu sekali di ulang dan di hapal".
"Saya terbuka dengan anak saya itu ngobrol kadang- kadang selesai makan siang atau pun malam lagi ngumpul ngobrol, berdiskusi masalah pelajaran nya selalu dekat dengan anak saya".
13. Bagimana Bapak/Ibu
memberikan sifat keterbukaan belajar kepada anak sebagai tempat
berdiskusi dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan
pendidikan agama islam ? 5 Junita
Lestari
1. Dalam upaya menumbuhkan semangat belajar anak, apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan motivasi kepada anak ?
2. Apakah
Bapak/Ibu sudah memberikan keteladanan tentang agama Islam terhadap anak?misal mengerjakan sholat ?
3. Apakah dengan cara memberikan dan contoh- contoh kepada
"sekedar nasihat dengan kata-kata “.
" Diingatkan terus dan kadang saya ajak untuk sholat berjama'ah tapi anak saya malas, main game, menonton TV terus".
"Tidak ada, sekedar dengan kata-kata dan nasihat ".
“menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan”.
anak semangat dalam belajar pendidikan agama islam ? 4. Bagaimana cara
Bapak/Ibu meningkatkan motivasi anak agar anak mau belajar ?
5. Apakah Bapak/Ibu memberikan pujian ketika anak mendapat nilai baik ? 6. Apakah
Bapak/Ibu memberikan hadiah ketika anak mendapat peringkat ? 7. Apakah
Bapak/Ibu mengarahkan anak-anak untuk mengulang pelajaran setelah pulang sekolah ?
“Ya”.
“ tidak pernah “.
” sekedar menegur untuk mengulang lagi belajar, tapi anak saya malas tidak pernah buka lagi pelajaran pulang sekolah langsung bermain dengan teman-temannya”
“sudah lengakap kalau fasilitas “.
”sekedar menegur untuk belajar supaya mendapat nilai bagus”.
“Ya, paling
8. Apakah Bapak/Ibu memberikan fasilitas belajar anak ?
9. Bagaimana sikap Bapak/Ibu ketika anak mendapat nilai kurang baik
?
10. Apa Bapak/Ibu membantu anak ketika
mengalami sesuatu kesulitan dalam belajar di rumah ?
11. Apa hambatan Bapak/Ibu dalam memotivasi belajar pendidikan agama islam anak ?
12. Bagaimana Bapak/Ibu
mendorong anak aktif dan kreatif dalam belajar
membantunya mengerjakan tugas”.
“banyak kurang paham pelajaran agama, anak malas belajar”.
“sekedar nasihat dengan kata-kata”.
“jarang sekali”
pendidikan agama islam ? 13. Bagimana
Bapak/Ibu
memberikan sifat keterbukaan belajar kepada anak sebagai tempat
berdiskusi dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan
pendidikan agama islam ? 6 Piti
lusmaini
1. Dalam upaya menumbuhkan semangat belajar anak, apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan motivasi kepada anak ?
2. Apakah
Bapak/Ibu sudah memberikan keteladanan tentang agama Islam terhadap anak?misal
” sudah,paling dengan kata-kata dan nasihat
membiasakan anak untuk setiap hari mengaji dan sholat saat saya lagi tidak dirumah terus saya tanyakan saat pulang kerja, waktu untuk mendampingi tidak bisa karena pulang sudah sore“.
“menasehati dan menegur”.
“sibuk bekerja, sekali-kali sekedar
mengerjakan sholat ?
3. Apakah dengan cara memberikan dan contoh- contoh kepada anak semangat dalam belajar pendidikan agama islam ? 4. Bagaimana cara
Bapak/Ibu meningkatkan motivasi anak agar anak mau belajar
5. Apakah Bapak/Ibu memberikan pujian ketika anak mendapat nilai baik ? 6. Apakah
Bapak/Ibu memberikan hadiah ketika anak mendapat peringkat ? 7. Apakah
Bapak/Ibu mengarahkan anak-anak untuk mengulang pelajaran setelah
menegur”.
“setiap hari saya menanyakan sholat, mengaji atau tidak hari ini, kalau tidak paling saya marahi”
“Ya”.
“Ada”.
“tidak sempat ketemu, dia pulang sekolah saya sudah berangkat kerja, paling sudah malam saya tanyakan ada tugas apa tidak”.
“fasilitas lengkap”.
“ada rasa kesal, karena jarang bisa mendampinginya anak saat belajar”.
pulang sekolah ? 8. Apakah
Bapak/Ibu memberikan fasilitas belajar anak ?
9. Bagaimana sikap Bapak/Ibu ketika anak mendapat nilai kurang baik
?
10. Apa Bapak/Ibu membantu anak ketika
mengalami kesulitan dalam belajar di rumah
?
11. Apa hambatan Bapak/Ibu dalam memotivasi belajar anak ? 12. Bagaimana
Bapak/Ibu
mendorong anak aktif dan kreatif dalam belajar pendidikan agama islam ? 13. Bagimana
Bapak/Ibu
“membantu
mengerjakan tugas, kadang-kadang saya suruh mencari jawaban sendiri di Hp”.
“sibuk bekerja”.
“tidak ada sekedar nasihat dengan kata- kata”
“jarang ngobrol”.
memberikan sifat keterbukaan belajar kepada anak sebagai tempat
berdiskusi dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan
pendidikan agama islam ?
KISI-KISI WAWANCARA No Fokus
penelitian
Sub fokus penelitian Item
1. Peranan orang tua dalam memotivasi belajar pendidikan agama islam anak
1. Korektor, yaitu perbuatan yang baik dan yang buruk agar anak memiliki kemampuan memilih yang terbaik bagi kehidupannya 2. Inspirator, yaitu
memberikan ide-ide yang positif bagi pengembangan
kreativitas anak.
3. Orang tua sebagai motivator yaitu orang tua dapat mewujudkan potensi
pada diri anak agar dapat mewujudkan tujuan belajar.
4. Informator, yaitu memberikan ragam informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan kepada anak agar ilmu pengetahuan anak semakin luas dan mendalam.
5. Organisator, yaitu memiliki kemampuan mengelola kegiatan pembelajaran anak dengan baik dan benar.
6. Motivator, yaitu mendorong anak semakin
aktif dan kreatif dalam belajar.
7. Inisiator, yaitu memiliki pencetus gagasan bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan anak.
8. Fasilitator, yaitu menyediakan fasilitas pendidikan pembelajaran bagi kegiatan belajar anak.
9. Pembimbing, yaitu
membimbing dan
membina anak ke arah kehidupan yang bermoral, rasional, dan kepribadian, luhur sesuai dengan nilai- nilai ajaran Islam dan
sesuai norma yang berlaku di masyarakat.
10. Orang tua sebagai cermin utama anak, yaitu memberikan sifat keterbukaan belajar kepada anak sebagai tempat berdiskusi dalam berbagai masalah yang erkaitan pendidikan agama islam.
FOTO DOKUMENTASI
Wawancara Dengan Ibu Herlina Saragi
Wawancara Dengan Ibu Sunaiti
Wawancara Dengan Ibu Piti Lusmaini
Wawancara Dengan Ibu Junita Lestari
Wawancara Dengan Ibu Yulinar Aryani
Wawancara Dengan Ibu Mardiana