• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen peranan orang tua dalam memotivasi belajar (Halaman 97-118)

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

3. Trianggulasi Waktu

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengecekan kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datannya.8

data, kesimpulan-kesimpulan penarikan/ verifikasi. Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan, reduksi data merup akan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan dengan cara sedemikian sehingga kesimpulan kesimpulan finaly dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam pelaksanaan penelitian penyajian-penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid.

3. Menarik kesimpulan/ Verifikasi

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.9 Jadi Setelah peneliti mencari, mereduksi dan mendisplay data Peranan orang tua dalam memotivasi belajar pendidikan agama islam anak Desa Pasar Talo Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma, setelah itu memberikan kesimpulan dari data-data yang sudah didisplay.

9 Ibid, h. 247

85 A. Hasil Penelitian

1. Peranan Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Anak Desa Pasar Talo Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma

Peran orang tua seharusnya adalah sebagai orang pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anak-anaknya. Pada pelaksanaannya keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa dan keluarga juga merupakan lembaga pendidikan tertua, dan bersifat informal. Berikut adalah hasil wawancara dengan orang tua anak di desa pasar talo kecamatan ilir talo kabupaten seluma sebagai berikut:

a. Ibu Piti Lusmaini orang tua dari Selva Dwi Loliati

"Dalam memotivasi saya kurang dalam mendampingi anak saya belajar, sekedar memberikan nasehat dan peringatan dalam belajar agar bisa

mendapatkan prestasi yang baik, saya sibuk dengan bekerja sebagai petani pulang sore dan saya juga memiliki ternak sapi tiap pagi sebelum berangakat memberi makan sapi sore pulang bekerja ngurus ternak sapi,sapi setiap hari di letakan di lapangan sore di bawah pulang jadi waktu untuk mendampingi anak belajar kurang".1

b. Ibu Yulinar Aryani orang tua dari Iksan Maulana

" saya selalu memberikan yang terbaik dalam mendampingi anak belajar setiap hari saya selalu memberikan waktu untuk motivasi

1 Wawancara Dengan Ibu Piti Lusmaini , 26 November 2021

belajar anak saya karena saya ibu rumah tangga".2

c. Ibu Mardiana orang tua dari Erik Ramadan

"saya kurang banyak memberikan waktu belajar kerena pekerjaan petani pulang sore, sedangkan suami saya pekerja nelayan jadi mengurus persawahan itu saya, tidak banyak waktu untuk mendampingi anak belajar sibuk dengan bekerja.3

d. Ibu Junita Lestari Orang tua dari Ageto Noven Pratama

"saya selalu berusha untuk mendampingi anak saya dalam belajar agar dia mendapatkan nilai yang baik, tapi anak saya sangat malas kalau di suruh untuk belajar anak sudah terbiasa menonton tv, main game, saya sudah cukup

2 Wawancara Dengan Ibu Yulinar, 26 November 2021

3 Wawancara Dengan Ibu Mardiana, 28 November 2021

sabar dalam mendidik anak saya supaya ingin belajar “.4

e. Ibu Sunaiti orang tua dari Hanisa Olivia

"saya selalu meluangkan waktu untuk mendampingi anak belajar tetapi anak saya malas, dan setiap hari bermain terus, saya bekerja nya setiap hari mengurus ternak sapi, tpi saya selalu berusaha mendampingi anak belajar tetapi anak saya malas dalam belajar."465 f. Herlina Saragih orang tua dari Mercia Rahayu

" saya selalu mengutamakan kualitas dan kepentingan belajar anak saya agar selalu mendapatkan nilai yang baik ,Karena saya bekerja cuman mengurus ternak itik di kandang itupun tidak sehari penuh, pagi dengan Sore

4 Wawancara Dengan Ibu Junita Lestari , 28 November 2021

5 Wawancara Dengan Ibu Sunaiti, 29 November 2021

memberi itik makan dari itu saya bisa mendidik anak saya di rumah".6

Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua diketahui bahwa perkembangan belajar anak sudah cukup baik, orang tua sudah cukup berperan dalam memotivasi belajar anak. Bentuk motivasi yang diberikan orang tua hanya pada pembiayaan dan kata- kata atau nasehat, tetapi keseharian anak kurang perhatian orang tua banyak sibuk dengan pekerjaan sebagai petani dan peternak. Fasilitas yang diberikan orang tua kepada anak cukup memadai, selain itu anak cukup mendapatkan perhatian dari orang tua tetapi anak rendah dalam belajar pendidikan agama islam anak banyak kurang menuruti orang tua pada saat belajar anak sering menonton tv, main game dan bermain dengan teman-temannya.7

6 Wawancara Dengan Ibu Herlina 30 November 2021

7 Observasi 27-30 November 2021

Peran orang tua dalam memotivasi belajar anak memiliki hubungan yang signifikan yang saling mempengaruhi satu sama lain antara lingkungan keluarga dan motivasi belajar. Dengan demikian mendidik yang diterapkan orang tua kepada anak sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Selain itu hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menjalin hubungan baik dengan anak. Dengan hal tersebut, akan terciptalah suasana yang menyenangkan dalam keluarga dan pada akhirnya akan mempengaruhi keberhasilan anak. Dapat dikatakan bahwa berjalannya pendidikan itu tidak terlepas dari yang namanya lingkungan keluarga, dimana lingkungan keluarga berperan penting pada peningkatan mutu pendidikan dan lingkungan keluarga juga menjadi motivasi bagi anak untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan anaknya adalah dengan memberikan

perhatian dan motivasi, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka di rumah. Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya perhatian dan motivasi dari orang tua, anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tua nya pun demikian. Perhatian orang tua dalam bentuk lain dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belajar.

Pemberian bimbingan dan nasihat menjadikan anak memiliki tujuan, pemberian pengawasan terhadap belajarnya adalah untuk melatih anak memiliki kedisiplinan, pemberian motivasi dan penghargaan agar anak terdorong untuk belajar dan berprestasi, sedangkan pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan dalam belajar adalah agar anak semakin teguh pendiriannya pada suatu

tujuan yang ingin dicapai dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.

2. Faktor Kendala Orang tua Dalam Memotivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Anak Di Desa Pasar Talo Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma

Pelaksanaan belajar Pendidikan Agama Islam di rumah pada anak pastinya memiliki hambatan. Hambatan dan upaya, ini dapat dikatakan sebagai kewajaran sebab ketika seseorang mengingingkan sesuatu yang baik pasti ada saja hambatan yang dialami. Berdasarkan penelitian awal pada kenyataannya terlihat kendala yang di hadapi orang tua sebagian orang tua mempunyai kesibukan sehingga kurangnya perhatian kepada seorang anak.

Orang Tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari mereka lah anak mula-mula menerima pendidikan. Orang tua memegang peranan penting untuk menimbulkan motivasi belajar dalam diri anak. Karena keberhasilan anak dalam

meningkatkan motivasi belajar tidak hanya ditentukan oleh kegiatan belajar mengajar di sekolahan saja tetapi juga perlu didukung dengan kondisi dan perlakuan orang tua (Pola asuh orang tua di rumah) yang dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik. Dalam proses belajar di rumah orang tua memiliki kendala dalam mengajarkan pendidikan agama islam, berikut ini wawancara peneliti terkait dengan tidak ada kendala dalam belajar pendidikan agama islam pada anak.

Wawancara dengan Ibu Yulinar tidak ada faktor kendala yang dihadapi tidak terlalu banyak dari yang lainnya karena bisa di lihat di lapangan bahwasannya ibu yulinar bisa menjadi peran utama dalam membimbing dan memotivasi anak belajar karna ibu yulinar dia sebagai rumah tangga yang banyak memiliki waktu dirumah untuk mendampingi anak belajar, sebagai berikut Penjelasan dari ibu yulinar.

“saya mendidik anak saya cukup banyak waktu, karena kegiatan saya dirumah hanya mengurus anak dan menjadi ibu rumah tangga sangat tanggung jawab saya tentu banyak mengontrol dirumah untuk mendampingi anak belajar dirumah, Allahmdulillah iksan anak saya anak nya tidak terlalu sulit untuk di kontrol waktu belajar, karena saya terus mendorong anak saya supaya dapat menjadi anak yang berguna untuk kedepannya terutama dalam pendidikan agama”8 Penjelasan dari ibu yulinar bahwasannya dalam memberikan motivasi belajar ibu yulinar cukup untuk menjadi peranan utama untuk membimbing anaknya belajar.

Wawancara dengan ibu herlina saragih tidak ada faktor yang dihadapi oleh ibu herlina, dilihat dari lapangan ibu herlina cukup berperna dalam mendidik

8 Wawancara Dengan Ibu Yulinar, 26 November 2021

anaknya belajar, waktunya banyak dirumah karena ibu herlina cuman sekedar mengurus ternak itik didekat rumah yang tidak terlalu sibuk dengan bekerja, ibu herlina masih tetap mengutamakan untuk mendampingi anaknya belajar,ini penjelasan dari ibu herlina saragih sebgai berikut :

“saya tidak terlalu sulit memberikan motivasi kepada anak saya, saya mengutamakan anak saya untuk belajar dengan baik, maka terus saya dorong untuk belajar lebih giat karena untuk kedepannya itu tentu untuk anak saya sendiri, saya dirumah banyak waktu untuk mengontrol anak saya dalam belajar agama, saya bersyukur faktor kendala saya tidak ada yang saya hadapi karena saya dapat mendampingi anak belajar, walau saya ada perternakan tapi tidak terlalu sibuk dengan mengurus perternakan saya, maka

waktu untuk utama yaitu membimbing anak untuk belajar dengan baik”9

Dilihat dari penjelasan ibu herlina bahwa ibu herlina cukup banyak waktu untuk mendampingi anaknya belajar, dan itupun tidak ada faktor kendala yang dihadapai ibu herlina sebagai peranan orang tua dalam memotivasi belajar pendidikan agama anaknya.

Berikut ini wawancara peneliti terkait dengan kendala dalam belajar pendidikan agama islam pada anak.

a. Kurang Sabar membimbing Anak

Belajar Salah satu faktor yang menyebabkan orang tua merasa kurang sabar dalam mendidik anak dan mengajar anak karena anak memiliki jiwa yang malas untuk belajar.

“wawancara dengan ibu Junita lestari orang tua dari Ageto noven pratama yang mana

9 Wawancara Dengan Ibu Herlina 30 Novemver 2021

mengalami kesulitan dalam membimbing anak nya yang Malas dalam belajar pendidikan agama islam “.10

Ibu junita lestari dapat dilihat bahwa para orang tua harus lebih bersabar dalam menghadapi anak malas belajar. karena kondisi anak sudah terbiasa menonton tv, main game belajar nya tidak serius dan tidak fokus dan susah untuk di ajak belajar serius kadang harus di bujuk baru mau belajar itupun belajar tidak serius. Ibu sunaiti juga mengungkapkan hal yang sama:

“Dalam memotivasi perlu ekstra dalam mendidik anak supaya anak mau belajar dengan serius dan fokus dalam belajar, saya pun hanya memberikan nasehat agar anak rajin belajar walau pun mungkin anak merasa bosan dan

10 Wawancara Dengan Ibu Junita Lestari , 28 November 2021

mulai acuh saat disuruh belajar, hal ini lah yang kadang membuat saya marah”.11

Ibu Sunaiti mengungkapkan bahwa dalam mendidik anak di rumah perlu adanya pendampingan yang ekstra, di mana anak sering merasa bosan dan jenuh saat belajar apalagi saat di suruh untuk mengaji anak sangat malas apalagi belajar. Keadaan yang seperti ini membuat orang tua menjadi emosi serta marah pada anak harus banyak sabar.

b. Kurang dalam membagi waktu karena sibuk bekerja Manusia mempunyai hak dan kewajibannya masing-masing. Setiap aktivitas yang dilakukan manusia termasuk dalam hak dan kewajiban yang mana semua itu di atur dalam suatu waktu atau masa.

Menghargai waktu sebagai realisasi disiplin adalah salah satu sikap individu manusia yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik. Kita semua pasti

11 Wawancara Dengan Ibu Sunaiti, 29 November 2021

tahu bahwa manusia mempunyai waktu yang sangat singkat di dunia ini. Dengan diberikannya waktu yang begitu singkat, sudah sepantasnya kita mempergunakan waktu semaksimal dan sebaik mungkin, bukan malah membuang-buang waktu. Diantara wawancara dengan orang tua anak Desa Pasar Talo Yang mengalami kesulitan dalam membagi waktu untuk mendampingi anak dalam belajar adalah sebagai berikut :

Wawancara dengan Ibu Piti Lusmaini orang tua dari Selva Dwi Loliati

"Dalam memotivasi saya kurang dalam mendampingi anak saya belajar, sekedar memberikan nasehat dan peringatan dalam belajar agar bisa mendapatkan prestasi yang baik, saya sibuk dengan bekerja sebagai petani pulang sore dan saya juga memiliki ternak sapi tiap pagi sebelum berangakat memberi makan sapi sore pulang bekerja ngurus ternak sapi,sapi setiap hari

di letakan di lapangan sore di bawah pulang jadi waktu untuk mendampingi anak belajar kurang".12

Ibu piti lusmaini dapat dilihat bahwa sebagai orang tua terkendala dalam mengatur waktu antara bekerja dengan mendampingi anak belajar. Wawancara dengan Ibu Mardiana orang tua dari Erik Ramadan

"Saya kurang banyak memberikan waktu belajar kerena pekerjaan petani pulang sore, sedangkan suami saya pekerja nelayan jadi mengurus persawahan itu saya, tidak banyak waktu untuk mendampingi anak belajar sibuk dengan bekerja”.13

Dari apa yang dikatakan ibu mardiana dapat dilihat bahwa sebagai orang tua terkendala dalam mengatur waktu antara bekerja dengan mendampingi anak belajar karena kesibukan bekerja.

12 Wawancara Dengan Ibu Piti Lusmaini , 26 November 2021

13 Wawancara Dengan Ibu Mardiana, 28 November 2021

c. Kurang Kerjasama antara kedua orang tua

Kedua Orang tua antaar suami dan istri kurang untuk bekerja sama dalam membimbing anak karena kendala dalam bekerja. dalam bentuk memberikan anak pelajaran, akan tetapi ini kurang berjalan dengan lancar dan masih belum efektif sebab orang tua kurang perhatian dan tatkala di tanya pihak sekolah baru ditanggapinya. Hal ini tentunya juga dikarenakan kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak dianggap masih sangat minim.

3. Solusi Kendala Yang Dihadapi Oleh Orang tua Dalam Memotivasi Belajar pendidikan agama islam Anak Di Desa Pasar Talo Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma

Solusi dalam mengatasi kendala umum yang dihadapi oleh orang tua dalam memotivasi belajar Pendidikan agama islan anak adalah dengan melakukan

pembinaan dan pendidikan yang mestinya bisa dilakukan orang tua dirumah meliputi:

a. Pembiasaan, membiasakan juga berarti mengajar, melatih dan memudahkan seseorang yang telah membiasakan sesuatu pekerjaan m atau perbuatan, akan terlatih dengan pekerjaan itu dan mudah mengerjakannya. Oleh karena itu anak jika dibiasakan sejak dini, maka ia akan terlatih dengan ajaran-ajaran itu dan mudah untuk melakukannya.

b. Pengawasan, adalah suatu metode pendidikan terhadap anak-anak yang perlu dimiliki orang tua, agar anak tetap melaksanakan peraturan (hukum) yang berlaku.

c. Pemberian hadiah, merupakan cara yang dapat mendorong anak agar lebih semangat dalam belajar.

d. Pemberian hukuman, adalah tindakan yang ditujukan kepada anak secara sadar dan sehingga menimbulkan nestapa, dan dengan adanya nestapa itu anak menjadi

sadar akan perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulangi.

e. Memberikan ulangan, adalah hal yang menunjukan agar anak bisa tekun dan mulai bisa terbiasa pada saat ada tugas.

f. Membiasakan Bisa mengatur waktu untuk mendampingi anak dalam belajar dengan pekerjaan.14

B. Pembahasan

Dalam sub bab IV ini peneliti akan membahas dari peranan orang tua dalam memotivasi belajar pendidikan agama islam anak di Desa Pasar Talo Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma. Dari analisis tersebut peneliti menyinggung mengenai peranan orang tua dalam memotivasi belajar.

14 Erma Fitriana, Peran Orangtua Dalam Memotivasi Belajar Anak Di Dusun Vi Tanjung Mulya Kampung Tanjung Ratu Ilir Kecamatan Way Pengubuan Lampung Tengah, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (Pgmi), Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (Iain) Metro, 2020, Hal 49.

1. Peranan orang tua dalam memotivasi belajar pendidika agama islam anak Desa Pasar Talo Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma

Peran orang tua seharusnya adalah sebagai orang pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anak-anaknya. Pada pelaksanaannya keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa dan keluarga juga merupakan lembaga pendidikan tertua, dan bersifat informal. Peran orang tua dalam memotivasi belajar anak memiliki hubungan yang signifikan yang saling mempengaruhi satu sama lain antara lingkungan keluarga dan motivasi belajar. Dengan demikian mendidik yang diterapkan orang tua kepada anak sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Selain itu hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menjalin hubungan baik dengan anak. Dengan hal tersebut, akan terciptalah

suasana yang menyenangkan dalam keluarga dan pada akhirnya akan mempengaruhi keberhasilan anak. Dapat dikatakan bahwa berjalannya pendidikan itu tidak terlepas dari yang namanya lingkungan keluarga, dimana lingkungan keluarga berperan penting pada peningkatan mutu pendidikan dan lingkungan keluarga juga menjadi motivasi bagi anak untuk meningkatkan prestasi belajarnya.15

Peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan anaknya adalah dengan memberikan perhatian dan motivasi, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka di rumah. Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak.

Dengan adanya perhatian dan motivasi dari orang tua, anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang

15 Zakiyah Derajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, Jakarta : Gunung Agung, 1973,Hal. 35.

berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tua nya pun demikian. Perhatian orang tua dalam bentuk lain dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belajar. Pemberian bimbingan dan nasihat menjadikan anak memiliki tujuan, pemberian pengawasan terhadap belajarnya adalah untuk melatih anak memiliki kedisiplinan, pemberian motivasi dan penghargaan agar anak terdorong untuk belajar dan berprestasi, sedangkan pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan dalam belajar adalah agar anak semakin teguh pendiriannya pada suatu tujuan yang ingin dicapai dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.16

2. Faktor Kendala Orang tua Dalam Memotivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Anak Di Desa Pasar Talo Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma

16 Zakiyah Derajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, Jakarta : Gunung Agung, 1973,Hal. 41

Pelaksanaan belajar Pendidikan Agama Islam di rumah pada anak pastinya memiliki hambatan. Hambatan dan upaya, ini dapat dikatakan sebagai kewajaran sebab ketika seseorang mengingingkan sesuatu yang baik pasti ada saja hambatan yang dialami. Berdasarkan penelitian awal pada kenyataannya terlihat kendala yang di hadapi orang tua sebagian orang tua mempunyai kesibukan sehingga kurangnya perhatian kepada seorang anak. Orang Tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari mereka lah anak mula-mula menerima pendidikan. Orang tua memegang peranan penting untuk menimbulkan motivasi belajar dalam diri anak. Karena keberhasilan anak dalam meningkatkan motivasi belajar tidak hanya ditentukan oleh kegiatan belajar mengajar di sekolahan saja tetapi juga perlu didukung dengan kondisi dan perlakuan orang tua (Pola asuh orang tua di rumah) yang dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik. Dalam proses belajar di

rumah orang tua memiliki kendala dalam mengajarkan pendidikan agama islam, berikut kendala dalam belajar pendidikan agama islam pada anak. kendala dalam belajar pendidikan agama islam pada anak sebagai berikut : a. Kurang Sabar membimbing Anak

Belajar Salah satu faktor yang menyebabkan orang tua merasa kurang sabar dalam mendidik anak dan mengajar anak karena anak memiliki jiwa yang malas untuk belajar.

b. Kurang dalam membagi waktu karena sibuk bekerja Manusia mempunyai hak dan kewajibannya masing-masing. Setiap aktivitas yang dilakukan manusia termasuk dalam hak dan kewajiban yang mana semua itu di atur dalam suatu waktu atau masa.

Menghargai waktu sebagai realisasi disiplin adalah salah satu sikap individu manusia yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik. Kita semua pasti tahu bahwa manusia mempunyai waktu yang sangat

singkat di dunia ini. Dengan diberikannya waktu yang begitu singkat, sudah sepantasnya kita mempergunakan waktu semaksimal dan sebaik mungkin, bukan malah membuang-buang waktu.17

c. Kurang Kerjasama antara kedua orang tua

Kedua Orang tua antaar suami dan istri kurang untuk bekerja sama dalam membimbing anak karena kendala dalam bekerja. dalam bentuk memberikan anak pelajaran, akan tetapi ini kurang berjalan dengan lancar dan masih belum efektif sebab orang tua kurang perhatian dan tatkala di tanya pihak sekolah baru ditanggapinya. Hal ini tentunya juga dikarenakan kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak dianggap masih sangat minim.

17 Yanuarius Jack Damsy, Peran Orang Tua Dan Guru Dalam Mengatasi Sikap Dan Perilaku Menyimpang Anak, Program Pendidikan Sosiologi FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak, 2010, Hal 47.

Dalam dokumen peranan orang tua dalam memotivasi belajar (Halaman 97-118)

Dokumen terkait