• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan hasil penelitian, maka saran yang direkomendasikan sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru harus menyadari bahwa siswa yang hadir dikelas memiliki gaya kognitif yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut diharpakan guru dapat memberikan arahan dan bimbingan

72

yang lebih terhadap siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent agar dapat menyelesaikan masalah matematika

2. Bagi Siswa

Bagi siswa field dependent maupun siswa field independent hendaknya sering-sering berlatih mengrjakan soal. Khususnya untuk siswa field dependent diharapkan sering berlatih untuk menganalisis informasi dalam soal.

3. Bagi Peneliti lain

Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian terkait kesulitan siswa dalam memecahaka masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif, dapat melakukan penelitian dengan perspektif teori dan materi matematika yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ardi Gustiadi dkk, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Dimensi Tiga”, BSIS, Vol. 4, Nomor 1, Oktober 2021.

Andi Saparuddin Nur dan Markus Palobo, “Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau Dari Gaya Kognitif dan Gender”, Kreano, Vol. 9, Nomor 2, Desember 2018.

Diana Anggrayni dkk, “Analisis Epistemic Cognition Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Materi Teori Peluang”, JPM, Vol. 05, Nomor 01, Maret 2021.

Dwi Anggraeni dkk, “Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Berdasarkan Teori Van Hiele Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent”, JMPM, Vol. 3, Nomor 5, September 2021.

Edy Yusmin, “Kesulitan Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika ( Rangkuman Dengan Pendekatan Meta-Ethnography) ”, Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, Vol. 9, Nomor 1, 2017.

Himmatul Ulya, “Hubungan Gaya Kognitif Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa”, Jurnal Konseling Gusjigang, Vol. 1, Nomor 2, 2015.

Hadi Cahyono, Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa Min Janti”, JDPP, Vol. 7, Nomor 1, Januari 2019.

Herry Agus Susanto, Pemahaman Pemecahan Masalah Berdasarkan Gaya Kognitif, Yogyakarta: Deepublish, 2015.

Hardani dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, Yogyakarta:

Pustaka Ilmu, 2020.

Ika Maryani dkk, Model Intervensi Gangguan Kesulitan Belajar, Yogyakarta: K-Media, 2018.

Irfan Fauzi dan Andika Arisetyawan “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Geometri di Sekolah Dasar”, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, Vol. 11, Nomor 1, 2020.

Julia Intan Permatasari dkk, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Proses Pemecahan Masalah Soal Cerita Bilangan Pecahan Kelas V SD Negeri Karangtempel Semarang”, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 00, Nomor 0, 2020.

Lina Marlina dkk, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Materi Pokok Geometri Dimensi Tiga Pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Tirtajaya”, SESIOMADIKA , 2017.

Lutfi Ika Nuri Setiani dkk, “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Trigonometri Berdasarkan Teori Newman Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa”, JPM, Vol. 8, Nomor 2, 2020.

Luh Putu Mahyuni dkk, Strategi Praktis Penelitian dan Penulisan Karya Imiah Untuk Sukses Publikasi Pada Jurnal Bereputasi, Banda Aceh:

Syiah Kuala University Prees, 2021.

Muhamad Irfan, “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Kecemasan Belajar Matematika”, Kreano, Vol. 8, Nomor 2, Desember 2017.

Marlina dkk, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Merepresentasikan Soal Cerita Pada Materi Program Linier Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent”, JMPM, Vol. 3, Nomor 3, Mei 2021.

Mukminah, “Analisis Number Sense Siswa MTS Nurul Hakim Kelas VII Ditinjau Dari Gaya Kognitif Tipe Field Dependent dan Field Independent”, Skripsi, FTK, Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, 2019.

Mohammad Khotib dan Rasoul Mohammad Hosseinpur, “On The Validity Of The Group Embedded Figure Test (GEFT)”, Jurnal Of Language Teaching and Research, Vol. 2, Nomor 3, 2011.

Nissa Risma Mulyanti dkk, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Pada Materi Teorema Phytagoras”, JPMI, Vol. 7, Nomor 3, Mei 2018.

Novita Karina Dewi dkk, “Analisis Kesulitan Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Pecahan Siswa Kelas VII”, Jurnal PRIMATIKA, Vol. 9, Nomor 2, Desember 2020.

Nurhayati dkk, “Analisis Pemecahan Masalah Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi”, Jurnal Ilmiah Dikdaya, Vol. 10, Nomor 2, September 2020.

Rohmah Ellyana dkk, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa SMP”, JMPM, Vol. 4, Nomor 1, Januari 2022.

Rezki Hidayanti, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDP) Ditinjau Dari Kesadaran Metakognisi”, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Makasar, Makasar, 2019.

Restu Lusiana, “Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Memecahkan Masalah Pada Materi Himpunan Ditinjau Dari Gaya Kognitif”, JPPM, Vol. 10, Nomor 1, 2017.

Risnawati, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa”, Skripsi, FTK, Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, 2018.

Silfi Zainatu Sholihah dan Ekasatya Aldila Afriansyah, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Proses Pemecahan Masalah Geometri Berdasarkan Tahapan Berpikir Van Hiele”, Mosharafa, Vol. 6, Nomor 2, Mei 2017.

Shinta Mariam dkk, “Analisis Kemapuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Madrasah Aliyah Pada Materi Pola Bilangan”, Journal On Education, Vol. 01, Nomor 02, Februari 2019.

Siti Nur Aliah dan Martin Bernard, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaaikan Soal Pemecahan Masalah Pada Materi Segitiga dan Segiempat”, Suska Journal Of Mathematics Education, Vol 6, Nomor 2, 2020.

Sitti Rahmah Tahir dkk, “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Bilangan Bulat Berdasarkan Gaya Kognitif Pada Kelas VII SMP Negeri Marioriwawo Kabupaten Soppeng”, JRIP, Vol. 1, Nomor 2, Agustus 2021.

Sitti Hamsiah Mustamin, Psikologi Pembelajaran Matematika, Makasar:

Alauddin University Press 2013.

Synthia Hotnida Haloho, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Gaya Kognitif Pada Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project”, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNNES, 2016.

Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&N, Bandung:

Alfabeta, 2013.

Wahyu Hidayat dan Ratna Sariningsih, “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Adversity Quotient Siswa SMP Melalui Pembelajaran Open Ended”, JNPM, Vol. 2, Nomor 1, Maret 2018.

Zakiyatul Ilmiyah dkk, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis Ditinjau Dari Gaya Kognitif Peserta Didik Kelas VIII SMP Islam Pakis”, Jp3, Vol. 16, Nomor 25, Agustus 2021.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

INSTRUMEN GROUP EMBEDDED FIGURE TEST (GEFT) Nama : ...

Kelas/ No. Absen : ...

Jenis Kelamin : ...

Tanggal (Hari Ini) : ...

Waktu : 20 menit

PENJELASAN

Tes ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan anda dalam menemukan bentuk sederhana yang tersembunyi pada gambar yang rumit.

Gambar berikut merupakan gambar sederhana yang diberi nama “X”

Bentuk sederhana diberi nama “X” tersembunyi di dalam gambar yang lebih rumit di bawah ini

Coba temukan bentuk sederhana “X” tersebut pada gambar yang rumit dan tebalkanlah dengan bulpoin bentuk yang anda temukan. Bentuk yang ditebalkan ialah bentuk yang ukurannya sama dan arah menghadap yang sama dengan bentuk sederhana “X”

Jika anda selesai baliklah halaman ini untuk memeriksa jawaban anda.Jawaban :

Pada halaman-halaman berikut, akan ditemukan soal-soal seperti di atas. Pada setiap halaman, Anda akan melihat sebuah gambar rumit, dan kalimat di bawahnya merupakan kalimat yang menunjukan bentuk sederhana yang tersembunyi di dalamnya. Untuk mengerjakan setiap soal, lihatlah halaman belakang dari buku ini untuk melihat bentuk sederhana yang harus ditemukan, kemudian berilah garis tebal pada bentuk yang sudah ditemukan dalam gambar rumit. Perhatikan pokok-pokok berikut:

1. Lihat kembali pada bentuk sederhana jika dianggap perlu.

2. Hapus semua kesalahan.

3. Kerjakan soal-soal secara urut, jangan melompati sebuah soal, kecuali jika Anda benar-benar tidak bisa menjawabnya.

4. Banyaknya bentuk yang ditebalkan hanya sebuah saja.

Jika Anda melihat lebih dari sebuah bentuk sederhana

yang tersembunyi pada gambar rumit, maka yang perlu ditebali sebuah saja.

5. Bentuk sederhana yang tersembunyi pada gambar rumit, mempunyai ukuran, perbandingan, dan arah menghadap yang sama dengan bentuk sederhana pada halaman belakang.

Jangan membalik halaman sebelum ada instruksi.

BENTUK-BENTUK SEDERHANA

SESI PERTAMA

1.

Carilah bentuk sederhana “B”

2.

Carilah bentuk sederhana “G”

3.

Carilah bentuk sederhana “D”

4.

Carilah bentuk sederhana “E”

5.

Carilah bentuk sederhana “C”

6.

Carilah bentuk sederhana “F”

7.

Carilah bentuk sederhana “A”

SILAHKAN BERHENTI Tunggu pada instruksi lebih lanjut

SESI KEDUA

1.

Carilah bentuk sederhana “G”

2.

Carilah bentuk sederhana “A”

3.

Carilah bentuk sederhana “G”

4.

Carilah bentuk sederhana “E”

Teruskan ke halaman berikutnya

5.

Carilah bentuk sederhana “B”

6.

Carilah bentuk sederhana “C”

7.

Carilah bentuk sederhana “E”

8.

Carilah bentuk sederhana “D”

9.

Carilah bentuk sederhana “H”

SILAHKAN BERHENTI

Tunggu pada instruksi lebih lanjut

SESI KETIGA

1.

Carilah bentuk sederhana “F”

2.

Carilah bentuk sederhana “G”

3.

Carilah bentuk sederhana “C”

4.

Carilah bentuk sederhana “E”

5.

Carilah bentuk sederhana “B”

6.

Carilah bentuk sederhana “E”

7.

Carilah bentuk sederhana “A”

8.

Carilah bentuk sederhana “C”

9.

Carilah bentuk sederhana “A”

SILAHKAN BERHENTI Tunggu pada instruksi lebih lanjut

Kunci JawabanTes Group Embedded Figure Test (GEFT)

Bentuk sederhana “B” Bentuk sederhana “G”

Bentuk sederhana “D” Bentuk sederhana “E”

Bentuk sederhana “C” Bentuk sederhana “F”

Bentuk sederhana “A”

SESI KEDUA

1. 2. 3.

Bentuk sederhana”G” Bentuk sederhana”A Bentuk sederhana”G” 4.

Bentuk sederhana”E”

5.

Bentuk sederhana”B”

6. 7.

Bentuk sederhana”C” Bentuk sederhana”E”

8.

Bentuk sederhana”D” Bentuk sederhana”H”

SESI KETIGA

Bentuk sederhana”F” Bentuk sederhana”G”

Bentuk sederhana”C” Bentuk sederhana”E”

Bentuk sederhana”B”

Bentuk sederhana”E” Bentuk sederhana”A”

Bentuk sederhana”C” Bentuk sederhana”A”

Lampiran 3

Lampiran 4

KISI-KISI SOAL TES

Satuan Pendidikan : MA NWDI Pringgasela Kelas : XII IPA Mata Pelajaran : Matematika Wajib Semester : 1 Materi : Dimensi Tiga

Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Soal

Jumlah soal 4.1Menyelesaikan

masalah yang berkaitan

dengan dimensi tiga

Mampu

menyelesaikan soal kontekstual yang berkaitan dengan dimensi tiga

uraian 1

Lampiran 5

MADRASAH ALIYAH NWDI PRINGGASELA

Prnggasela Desa Pringgasela Kecamatan Pringgasela Lombok Timur NTB

Jln. Pendidikan No.42/C

Kode Pos. 83661 Tlp. (0376) 2926169

Mata Pelajaran :Matematika Wajib Kelas : XII IPA

Materi : Dimensi Tiga

Semester : Ganjil Waktu : 45 Menit

Petujuk :

1. Berdo’a terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal 2. Jawablah soal pada lembar jawaban yang telah disediakan 3. Kerjakan secara individu tidak boleh bekerja sama 4. Kerjakan soal tanpa menggunakan alat bantu hitung 5. Tuliskan jawaban anda dengan jelas dan rapi

6. Periksa kembali hasil pekerjaanmu sebelum dikumpulkan

Soal Tes :

Kamar Akbar berbentuk balok dengan ukuran panjang 5 m, lebar 5 m, dan tinggi 4 m. Jika di tengah-tengah langit-langit kamar terdapat lampu dan di tengah- tengah salah satu dinding kamar terpasang saklar lampu tersebut. Tentukan jarak saklar ke lampu!

Kunci Jawaban Tes Jawaban

Misalkan diketahui:

Pajang kamar = 5m Lebar kamar= 5m Tinggi kamar= 4m

Lampu berada di titik tengah langit-langit kamar dan saklar berada pada titik tengah salah satu dinding kamar, maka dapat di ilustrasikan seperti gambar berikut:

Ditanya: berapa jarak dari saklar ke lampu?

Berdasarkan gambar maka untuk menentukan jarak lampu dan saklar berlaku teorema Pythagoras yaitu:

m

m 5m

5m 4m

Lampu

●Saklar jarak 2m

2.5m

Lampiran 6

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR No Jenis

Kesulitan

Indikator kode No

Pertanyaan 1. Kesulitan

konsep

 Siswa sulit dalam

menerjemahk an

bentuk/ilustra si dari soal

Sulit

menerjemahk an ilustrasi

5-13

 Siswa sulit dalam

menggunakan rumus/teorem a sesuai kondisi syarat berlakunya rumus/teorem a

Sulit

menggunaka n

rumus/teorem a sesuai syarat

14-16

2. Kesulitan prinsip

 Siswa tidak cermat dalam perhitungan atau operasi aljabar

Sulit dalam operasi aljabar

17-19

 Siswa tidak menyelesaika n perhitungan

Sulit

menyelsaikan perhitungan

22 dan 23

3. Kesulitan verbal

 Siswa sulit menerjemahk an maksud soal ke dalam bahasa matematika

Sulit

menerjemahk an soal

2-4

No Jenis Kesulitan

Indikator kode No

Pertanyaan

 Siswa sulit dalam

menggunakan data-data yang akan

digunakan

Sulit

menggunaka n data

20 dan 21

 Siswa tidak tepat dalam menarik kesimpulan

Sulit

memberikan kesimpulan

24

Lampiran 7

PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR

Nama : ………..

Tanggal Wawancara : ………..

Petunjuk wawancara:

1. Wawancara dilakukan setelah tes pemecahan masalah matematika dilaksanakan

2. Wawancara dilakukan dengan bantuan media berupa audio hp 3. Wawancara tidak harus sesuai dengan pedoman wawancara 4. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan hasil lembar jawaban

yang dimiliki siswa

Pedoman wawancara sebagai berikut:

1. Apa yang kamu ketahui tentang materi dimensi tiga?

2. Dari soal tersebut informasi apa yang kamu proleh?

3. (Jika menjawab disuruh menentukan jarak saklar ke lampu) Kalo dalam dimensi tiga soal tersebut disuruh menentukan apa? Apakah menentukan jarak antar titik, jarak titik ke garis, jarak titik ke bidang dst?

4. Apa yang kamu ketahui tentang jarak antar titik (mengacu ke pertanyaan no 3)?

5. Coba lihat bentuk ilustrasi pada jawaban kamu!

6. Apa yang kamu ketahui tentang gambar tersebut? (mengacu pada pertanyaan no 5)

7. (Dari gambar pada jawaban) tunjukan manakah yang dimaksud panjang, lebar dan tinggi dari gambar tersebut!

8. Tunjukan mana yang disebut tengah-tengah langit-langit kamar dan tengah-tengah salah satu dinding kamar dari ilustrasi yang telah kamu gambar!

9. Jika ditarik garis dari saklar ke lampu, maka akan menghasilkan segitiga apa?

10. Coba gambarkan segitiga siku-siku itu seperti apa dek!

11. Kenapa dikatakan segitiga siku-siku/bukan sgitiga siku-siku?

12. Ada berapa sisi dalam segitiga dek? Coba sebutkan sisi apa saja namanya!

13. Sisi mana yang harus di tentukan untuk mengetahui jarak saklar ke lampu pada soal tersebut?

14. Rumus/teorema apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal

tersebut? tuliskan bentuk teorema tersebut!

15. Apa alasan kamu menggunakan rumus/teorema tersebut?

16. Jika bukan segitiga siku-siku bisa atau tidak kita menggunakan teorema tersebut?

17. (Setelah menentukan teorema pada no 15) Apakah kamu sudah mengoperasikan teorema tesebut hingga mendapatkan hasil?

18. (jika jawab iya ) berapa hasilnya?

19. Menurut kamu apakah kamu mengalami kesulitan atau melakukan kekeliruan ketika menyelesaikan perhitungan?

20. Apakah data yang kamu masukan ke dalam rumus/teorema sudah lengkap dan benar?

21. Coba masukan ulang datanya ke dalam teorema!

22. Apakah perhitungan yang kamu lakukan sudah selesai dan benar?

23. Apakah kamu yakin jawaban kamu sudah benar?

24. Coba berikan kesimpulan dari hasil yang kamu peroleh!

Lampiran 8

Hasil Tes Pemecahan Masalah Subjek DN

Hasil Tes Pemecahan Masalah Subjek HN

Hasil Tes Pemecahan Masalah Subjek MJ

Hasil Tes Pemecahan Masalah Subjek SRA

Lampiran 9

Transkip Wawancara Subjek DN P1

DN1 P2 DN2 P3

DN3 P4 DN4 P5 DN5 P6 DN6 P7 DN7 P8

DN8

P9 DN9

: Apa yang kamu ketahui tentang materi dimensi tiga?

:Setau saya materi dimensi tiga yaitu suatu materi yang berkaitan dengan bangun ruang.

: Dari soal tersebut informasi apa yang kamu peroleh?

: Diketahui kamar akbar berbentuk balok panjang 5m, lebar 5m, tinggi 4m, yang ditanyakan: jarak saklar ke lampu?

: (Jika menjawab disuruh menentukan jarak saklar ke lampu) Kalau dalam dimensi tiga soal tersebut disuruh menentukan apa? Apakah menentukan jarak antar titik, jarak titik ke garis, jarak titik ke bidang dst?

: Kalau saya liat sih Mungkin jarak antar titik kayaknya : Apa yang kamu ketahui tentang jarak antar titik (mengacu

ke pertanyaan no 3) ?

: (Berpikir) Iya mencari jarak antar titik dah kak : Coba lihat bentuk ilustrasi pada jawaban kamu!

: Sudah kak

: Apa yang kamu ketahui tentang gambar tersebut berdasarkan soal?

: Balok yang memiliki panjang 5m, lebar 5m, dan tinggi 4m kak.

:(Dari gambar pada jawaban) Tunjukan manakah yang dimaksud panjang, lebar dan tinggi dari gambar tersebut!

: Ini panjang, ini lebar, dan ini tinggi.(sambil menunjuk gambar pada jawabannya)

: Tunjukan mana yang disebut tengah-tengah langit-langit kamar dan tengah-tengah salah satu dinding kamar dari ilustrasi yang telah kamu gambar!

: Ini tengah langit-langit kak yang di atas (sambil nunjuk gambar pada jawabannya), kalau tengah dinding itu yang samping kak (sambil nunjuk gambar pada jawabannya) : Jika ditarik garis dari saklar ke lampu, maka akan

menghasilkan segitiga apa?

: Hemm… kalau diliat sih segitiga siku-siku kak

P10 DN10 P11 DN11 P12 DN12 P13 DN13 P14

DN14 P14A DN14A P15 DN15 P15A DN15A P16 DN16 P17

DN17 P17A

: Coba gambarkan segitiga siku-siku itu seperti apa dek!

:Seperti ini kak (sambil nunjuk gambar yang ia buat pada jawabannya)

: Kenapa dikatakan segitiga siku-siku/bukan segitiga siku- siku?

: Karena memiliki salah satu garis yang tegak lurus kak : Ada berapa sisi dalam segitiga siku-siku dek? Coba

sebutkan sisi apa saja namanya!

: Tiga kak. Sisi depan, samping, dan miring.

: Sisi mana yang harus di tentukan untuk mengetahui jarak saklar ke lampu pada soal tersebut?

: Sisi miring kak.

: Rumus/teorema apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut? tuliskan bentuk teorema tersebut!

: Kalau itu saya nggak tau pakek rumus apa kak (kebingungngan)

:Jadi rumus/teorema yang digunakan itu adalah teorema pythagoras dek

: Ooo iya kak lupa

: (Setelah di kasih tau teoremanya) Apa alasan kamu menggunakan rumus/teorema tersebut?

: Iya mungkin karena berbicara tentang segitiga kak

:Jadi dek makanya menggunakan teorema pythagoras karena menentukan sisi miring dari segitiga suku-siku dek.

: Ooo gitu ya kak

: Jika bukan segitiga siku-siku bisa atau tidak kita menggunakan teorema tersebut?

: Semua segitiga bisa menggunakan rumus piythagoras itu kak

:(Setelah menentukan teorema) Apakah kamu sudah mengoperasikan teorema tesebut hingga mendapatkan hasil?

: Belum kan kak saya belum.

: Coba sekarang bisa atau tidak mengoperasikan? Coba di oret-oret dulu!

DN17A P18 DN18 P19 DN19 P20 DN20 P22 DN22 P23 DN23 P24 DN24

: Masi belum paham kak cara menggunakan teorema pythagoras itu kayak gimana

: Berapa hasilnya?

: Belum dapat hasil kak

: Menurut kamu apakah kamu mengalami kesulitan atau melakukan kekeliruan ketika menyelesaikan perhitungan?

: Sulit kak karea belum paham rumus yang akan digunakan : Apakah data yang kamu masukan ke dalam rumus/teorema

sudah lengkap dan benar?

: Belum masukin datanya kak

: Apakah perhitungan yang kamu lakukan sudah selesai dan benar?

: Belum selesai kak saya belum memahami cara ngerjakan soal ini

: Apakah kamu yakin jawaban kamu sudah benar?

: Belum selesai itu kak

: Coba berikan kesimpulan dari hasil yang kamu peroleh!

: Hmm… gak tau kak jawabannya aja belum selesai gimana bisa kasi kesimpulan kak

Transkip Wawancara Subjek HN P1

HN1 P2 HN2 P2A

HN2A

P3

HN3

P4 HN4

P5 HN5 P6 HN6 P7

HN7

: Apa yang kamu ketahui tentang materi dimensi tiga?

: Hmm… lupa kak pokonya yang berkaitan dengan bangun ruang itu dah kayaknya

: Dari soal tersebut informasi apa yang kamu peroleh?

: (Berpikir) diam.

: Mengarahkan baca ulang soal) Coba baca ulang soalnya terus setelah kamu baca ulang informasi apa yang kamu dapatkan?

: Ooo iya kak. Diketahui kamar akbar berbentuk balok, panjang 5m, lebar 5m, tinggi 4m. kalau tidak salah ditanya: jarak saklar ke lampu?

: (Jika menjawab disuruh menentukan jarak saklar ke lampu) Kalau dalam dimensi tiga soal tersebut disuruh menentukan apa? Apakah menentukan jarak antar titik, jarak titik ke garis, jarak titik ke bidang dst?

: Hmm.. apa ya kak (sambil mikir). Mungkin jarak antar titik karena ada dua titik itu di saklar dan dilampu, tapi gak tau juga kak

: Apa yang kamu ketahui tentang jarak antar titik (mengacu ke pertanyaan no 3) ?

: Jarak antar titik itu intinya gini kak, pokoknya kita disuruh cari jarak 1 titik ke titik lain itu berapa (sambil tersenum)

: Coba lihat bentuk ilustrasi pada jawaban kamu!

: Iya kak sudah

: Apa yang kamu ketahui tentang gambar tersebut berdasarkan soal?

: Kan balok yang punya panjang 5m, lebar 5m, dan tinggi 4m

: (Dari gambar pada jawaban) tunjukan manakah yang dimaksud panjang, lebar dan tinggi dari gambar tersebut!

: Ini yang AB panjangnya, BC lebar, dan tinggnya AE.(sambil menunjuk gambar pada jawabannya)

P7A HN7A P8

HN8

P9 HN9 P9A HN9A P10 HN10 P11 HN11 P11A HN11A P12 HN12 P13 HN13 P14

HN14 P14A

: Kalau begitu kenapa tidak dimasukan nilainya dek?

: Aduh… lupa soalnya kemarin saya bingung juga

: Tunjukan mana yang disebut tengah-tengah langit-langit kamar dan tengah-tengah salah satu dinding kamar dari ilustrasi yang telah kamu gambar!

: (Berpikir) Ooo iya kak ini tengah langit-langit kak yang di atas), kalok tengah dinding itu yang samping kak (sambil nunjuk gambar pada jawabannya)

: Jika ditarik garis dari saklar ke lampu, maka akan menghasilkan segitiga apa?

: hemm… segitiga apa ya kak (sambil berpikir). Nggak tau kak segitiga apa mungkin

: Jadi dek ini nanti akan menghasilka segitiga siku-siku : Ooo begitu ya kak

: Coba gambarkan segitiga siku-siku itu seperti apa dek kan di jawaban kamu belum digambar!

: Seperti ini kak (sambil nunjuk gambar yang ia buat) : Kenapa dikatakan segitiga siku-siku/bukan segitiga siku-

siku?

: Karena sudutnya siku-siku kak

:Iya dek kak tau sudutnya siku-siku tapi yang kak tanyakan kenapa dikatakan siku-siku?

: (Berpikir) Ooo karena begini kak garisnya itu ada yang tegak lurus

: Ada berapa sisi dalam segitiga siku-siku dek? Coba sebutkan sisi apa saja namanya!

: Tiga Kak. Sisi depan, samping, dan miring.

: Sisi mana yang harus di tentukan untuk mengetahui jarak saklar ke lampu pada soal tersebut?

: Sisi mana ya kak. Kurang tau.

:Rumus/teorema apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut? Tuliskan bentuk teorema tersebut!

: Saya nggak tau pakek rumus apa kak (kebingungngan) : Jadi rumus/teorema yang digunakan itu adalah teorema

pythagoras dek

HN14A P15 HN15 P15A

HN15A P16 HN16

P17

HN17

P17A HN17A P18 HN18 P19 HN19 P20

HN20 P21 HN21

: Ooo gitu ya kak

:(Setelah di kasih tau teoremanya) Apa alasan kamu menggunakan rumus/teorema tersebut?

: Hmm… Mungkin karena bicara tentang segitiga kak kan rumus itu yang saya tau identik dengan segitiga kak : Jadi dek makannya menggunakan teorema pythagoras

karena menentukan sisi miring dari segitiga siku-siku dek.

: Ooo gitu ya kak

: Jika bukan segitiga siku-siku bisa atau tidak kita menggunakan teorema tersebut?

: Hmm… kemungkinan besar semua segitiga bisa kak solnya yang saya tau teorema pythagoras itu berkaitan dengan segitiga

:(Setelah menentukan teorema) Apakah kamu sudah mengoperasikan teorema tesebut hingga mendapatkan hasil?

: Belum kan kak. Saya belum mengoperasikan karena nggaktau rumusnya kemarin. Coba kakak kasihtau rumusnya kemarin pas ngasih soal mungkin bisa selesai.

: Coba sekarang bisa atau tidak mengoperasikan? Coba di oret-oret dulu!

: Mungkin kak : Berapa hasilnya?

: Hehe… nggak tau kak saya masih bingung

: Menurut kamu apakah kamu mengalami kesulitan atau melakukan kekeliruan ketika menyelesaikan perhitungan?

: Hmm… iya kak setelah ku coba oret-oret ternyata masih sulit kak

: Apakah data yang kamu masukan ke dalam rumus/teorema sudah lengkap dan benar?

: Belum masukin apa-apa kak

: Coba masukan datanya ke dalam teorema sekarang kan tadi sudah dikasihtau rumusnya!

: Gak bisa kak aku masih bingung belum paham materi dimensi tiga ini memang agak sulit

Dalam dokumen analisis kesulitan siswa dalam memecahkan (Halaman 88-147)

Dokumen terkait