BAB IV PENUTUP
B. Saran
1. Kepada Rumah Hijau Consulting Mataram, diharapkan semakin meningkatkan pelayanan serta terus memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual.
2. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyadari penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan penelitian ini untuk penelitian lebih lanjut dengan menggunakan berbagai metode baik kualitatif maupun kuantitatif.
3. Kepada korban kekerasan seksual ingatlah bahwa kejadian yang sudahterjadi bukanlah salah korban, dan carilah seseorang
yang dipercaya untuk mendampingi agar dapat mendukung dalam menguatkan diri dan penyembuhan diri.
4. Kepada orangtua diharapkan memberikan perhatian dan pengawasan kepada anaknya agar terhindar dari kejadian tersebut. Untuk orangtua yang anaknya menjadi korban diharapkan memberikan dukungan dan pendampingan dalam kesembuhan anaknya.
5. Kepada masyarakat umum diharapkan lebih memperhatikan pengawasan ditempat tinggal maupun di lingkungan sosial serta lebih bijaksana dalam meyikapi kasus kekerasan seksual yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Aries Dirgayunita, Gangguan Stress Pasca Trauma Pada Korban Pelecehan Seksual Dan Pemerkosaan, Journal An-nafs: Vol. 1 No.
2, 2016.
Adang Hambali dan Ujam Jaenudin. ―Psikologi Kepribadian (Lanjutan)‖, (Bandung: Pustaka Setia, 2013).
Baiq Farida, ―Ratusan Anak Jadi Korban, Kasus Kekerasan Seksual Di NTB Mengkhawatirkan‖ diakses pada 23 Januari 2022 dari https://lombokpost.jawapos.com/ntb/23/07/2021/ratusan-anak-jadi-korban- kasus-kekerasan-seksual-di-ntb-mengkhawatirkan/
Bagong Suyanto, ―Masalah Sosial Anak‖, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010)
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2010)
Dini Fitriani, Ifdil, ―Peran Konselor Terhadap Klien Yang Mengalami Trauma Melalui Teknik Rational Emotif Behaviour Theraphy (REBT)‖, Indonesian Journal of School Counseling‖, Vol. 3, No. 3, (Oktober 2018)
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta:Rineka Cipta, 2002)
Dewa Ketut Sukardi, ―Pengantar Pelaksanaan Promgram Bimbingan dan Konseling‖, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)
Esmu Diah Purbararas, ―Problema Traumatik: Kekerasan Seksual Pada Remaja‖, Ijtimaiya: Vol. 2 No. 1, Januari-Juni 2021.
Gerald corey, teori dan praktek konseling dan psikoterapi (terj.
E.Koswara, (Bandung:Eresco, 1995).
Hyu Sisca, Clara Moningka, ―Resilensi Perempuan Dewasa Muda Yang Pernah Mengalami Kekerasan Seksual Di Masa Kanak-Kanak‖,
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil):
Vol. 3 No. 1, 2009.
Habsy, B. A., ―Model konseling kelompok cognitive behavior untuk meningkatkan self esteem siswa smk‖, Perspektif Ilmu Pendidikan, Vol 1, Nomor 2, April 2017.
Juli Andriyani, ―Konsep Konseling Individual Dalam Proses Penyelesaian Perselisihan Keluarga‖, Jurnal At-Taujih‖, Vol. 1, No. 1, (Januari- Juni 2018).
John Mcload, Pengantar Konseling:
Teori Dan Studi Kasus, (Jakarta: Kencana, 2006).
KOMNAS Perempuan, ―15 Bentuk Kekerasan Seksual: Sebuah Pengenalan‖ diakses pada 22 Januari 2022 dari https://komnasperempuan.go.id/instrumen-modul-referensi-pemantauan- detail/15-bentuk-kekerasan-seksual-sebuah-pengenalan
Khusnul Fadilah, ―Pemulihan Trauma Psikososial Pada Perempuan Korban Kekerasan Seksual Di Yayasan Pulih‖, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2018)
Lebrina Uneputty, ―5 Tahun Kasus Tersimpan Akhirnya Terbongkar, 12 Santri Diperkosa Hingga Melahirkan 8 Bayi‖, diakses pada 1 Januari 2022 dari https://bekaci.suara.com/read/2021/12/09/080343/5-tahun- kasus-disimpan-akhirnya-terbongkar-12-santri-diperkosa-hingga-
melahirkan-8-bayi
Lia Hutasoit, ―Empat Kasus Kekerasan Seksual Yang di Sorot Sepanjang
2021‖, diakses 1 Januari 2022 dari
https://www.idntimes.com/news/indonesia/lia-hutasoit-1/empat- kasus-kekerasan-seksual-yang-disorot-sepanjang/4
Lia Hutasoit, ―Kaleidoskop 2021: Daftar Kasus Pelecehan Seksual Di Perguruan Tinggi‖, diakses 1 Januari 2022 dari https://www.idntimes.com/news/indonesia/lia-hutasoit-1/kaleidoskop- 2021-daftar-kasus-pelecehan-seksual-di-perguruan-tinggi/6
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000).
Martha, Elmina, Aroma, Perempuan, Kekerasan, dan Hukum, (Yogyakarta: Press UII 2003).
Masthuriyah Sa’dan, ―Kekerasan Seksual Dikandang Kiai: Lima Alternatif Solusi‖, diakses 1 Januari 2022 dari https://magdalene.co/story/kekerasan-seksual-di-kandang-kiai-lima- alternatif-solusi
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta:
Bumi Aksara, 1995).
Martin, G. & Pear, J. Modifikasi perilaku makna dan penerapannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015).
Nadia Faradiba, ―15 Macam Kekerasan Seksual Yang Perlu Anda Ketahui‖ diakses pada 23 Januari 2022 dari https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/10/080000823/15- macam-kekerasan-seksual-yang-perlu-anda-
ketahui?page=all#:~:text=Menurut%20naskah%20Rancangan%20U ndang-
Undang%20tentang%20Penghapusan%20Kekerasan%20Seksual,fu ngsi%20reproduksi%2C%20secara%20paksa%2C%20bertentangan
%20dengan%20kehendak%20seseorang.
Nina W. Syam. ―Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi‖, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012).
Nadia Faradiba, ―15 Macam Kekerasan Seksual Yang Perlu Anda Ketahui‖ diakses pada 23 Januari 2022 dari https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/10/080000823/15- macam-kekerasan-seksual-yang-perlu-anda-
ketahui?page=all#:~:text=Menurut%20naskah%20Rancangan%20U ndang-
Undang%20tentang%20Penghapusan%20Kekerasan%20Seksual,fu ngsi%20reproduksi%2C%20secara%20paksa%2C%20bertentangan
%20dengan%20kehendak%20seseorang.
Ni Luh Ade Yurawati, ―Kajian Yuridis Tentang Pemulihan Psikologis Bagi Korban Kekerasan Terhadap Perempuan (Studi Kasus di NTB), Jurnal Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Mataram‖, Vol. 4, No. 1, (Februari 2010).
Nelson. R., & Jones. Teori dan praktik konseling dan terapi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011).
Reivich dan Shatté, ―The Resilience Factor; 7 Essential Skill For Overcoming Life’s Inevitable Obstacle‖, dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Resiliensi#cite_note-:0-1, diakses tanggal 30 Januari 2022, pukul 17.18.
Suhaimi Arkanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006).
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002).
Tempo.co, ―Pelecehan Seksual Dalam Hukum Kita‖ diakses pada 22
Januari 2022 dari
https://hukum.tempo.co/read/1055000/pelecehan-seksual-dalam- hukum-kita/full&view=ok
Triantoro Safaria, ―Terapi Kognitif Untuk Anak‖, (Yogyakarta: UAD Press, 2021).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 diakses
pada 22 Januari 2022 dari
https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2000_26.pdf Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 yang diakses pada tanggal 3
Januari 2022 dari
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/40597/uu-no-23- tahun-2004
Windaretta mardianinta, ―Perilaku Prososial Pada Scooterist Vespa Ekstrim Di Semarang‖ (Skripsi, UNIKA, Semarang, 2016).
DOKUMENTASI
Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram
Ruang Konseling Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram
Wawancara dengan A.A Sagung Ratih Damayanti, M.Psi psikolog di Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram. Menjelaskan proses pemulihan korban kekerasan seksual di RH Consulting Mataram.
Wawancara dengan Nur Indah Agustini, M.Psi psikolog di Rumah Hojau (RH) Consulting Mataram. Menjelaskan proses pemulihan
korban kekerasan seksual di RH Consulting Mataram.
Wawancara dengan Saleh Hambali S.sos salah satu staff di Rumah Hojau (RH) Consulting Mataram. Menjelaskan alur
pendaftaran klien yang akan konseling.
PEDOMAN WAWANCARA INFORMAN Informan : Ketua Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram
Nama :
Hari, Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Pertanyaan
1. Bagaimana Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram ini didirikan?
2. Sejak kapan Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram ini terbentuk?
3. Bagaimana sejarah singkat terbentuknya Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram?
4. Bagaimana tujuan dan visi misi yang ingin dicapai oleh Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram?
5. Bagaimana pembagian tugas dan fungsi serta struktur organisasi Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram?
6. Ada berapa jumlah staff dan praktisi Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram saat ini?
7. Bagaimana alur penangan korban yang datang ke Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram?
8. Bagaimana program yang di berikan oleh Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram ini?
9. Bagaimana program khusus yang diberkan Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram untuk korbankekerasan seksual?
10. Bagaimana tujuan utama program dan layanan Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram?
11. Bagaimana kriteria penerima program yang ada di Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram?
12. Bagaimana proses awal mensosialisasikan fungsi dari Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram kepada masyarakat?
13. Bagaimana fasilitas yang di berikan oleh Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram dalam upayanyapemulihan klien?
14. Bagaimana dan dengan siapa saja Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram menjalin kerjasama ataukemitraan?
PEDOMAN WAWANCARA INFORMAN Informan : Psikolog/Praktisi di Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram
Nama :
Hari, Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Pertanyaan :
1. Bagaimana pandangan anda untuk kasus kekerasan seksual pada 2. Bagaimana menurut anda pelayanan sosial
yang di berikan untukpemulihan klien?
3. Bagaimana peran anda sebagai psikolog di Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram?
4. Bagaimana upaya pemulihan untuk korban kekerasan seksual di Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram?
5. Bagaimana anda memberikan layanan konseling pada klien di Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram?
6. Mengapa memilih menggunakan layanan dan program tersebut?
7. Bagaimana anda memberikan pendampingan untuk perempuan korban kekerasan seksual?
8. Bagaimana tahapan pemulihan kepada perempuan korban kekerasan seksual?
9. Bagaimana bentuk kekerasan seksual yang pernah anda tangani di Rumah Hijau (RH)
Consulting Mataram?
10. Bagaimana trend permasalahan klien yang anda tangani?
11. Bagaimana kondisi korban pada saat menghadapi permasalahan tersebut?
12. Bagaimana peran anda sebagai psikolog dalam memberikan alternatif pemecahan masalah kepada klien?
13. Bagaimana anda memberikan terapi atau pendekatan khusus kepada klien di Rumah Hijau (RH) Consulting Mataram?
14. Bagaimana performan klien dalam setiap sesi konseling?
15. Bagaimana hambatan dan pendukung dalam membantu korban untuk pemulihan dirinya?
16. Bagaimana kondisi tiap klien setelah diberikan layanan dan program?
17. Berapa kali sesi konseling dilakukan?