• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap-Sikap Yang Dibutuhkan Dalam Pendidikan Yang Ramah

KERANGKA TEORI

A. Pendidikan karakter

3. Sikap-Sikap Yang Dibutuhkan Dalam Pendidikan Yang Ramah

yang diterima dan dipahami anak didik di dalam kelas tidak sesuai atau tidak relevan dengan potensi yang dimilikinya sehingga anak didik tidak mampu menerapkan apa yang di dapat di sekolah.

3. Sikap-Sikap Yang Dibutuhkan Dalam Pendidikan

dinyatakan gagal dalam mendidik peserta didiknya.35

Pendidik harus mengenali tipikal dan ciri khas anak didiknya satu persatu sebagai bahan untuk mengemas materi. Kemudian materi disajikan dengan kemasan yang menarik sesuai dengan kemampuan dan pemahaman anak didik. Mendidik tanpa persiapan yang matang merupakan jalan pintas yang merupakan tindakan yang berbahaya. Hal tersebut hanya akan merugikan anak didik dan gurupun akan merasa tidak nyaman karena tidak mempunyai persiapan.

b. Hargailah anak

Anak didik sebagai makhluk hidup diberi penghargaan atau nilai sebagai anak yang memiliki potensi yang harus dikembangkan secara baik. Anak-anak belum bisa diberi penilaian yang buruk atau negative, sebab mereka masih berproses dan memiliki kesempatan yang lebih lama lagi untuk mengembangkan potensinya secara maksimal.

Dengan dihargai anak akan merasa di

35 Nanang Fatchurrochman, Teaching With Love, Pendekatan Cinta Dan Akhlak Mulia Dalam Pembelajaran , h. 101

perhatikan. Bahkan Nabi Muhammad SAW.

Pernah bersabda: “pemberian

(perhatian/penghargaan) orang tua kepada anaknya lebih baik ketimbang hanya bersikap baik (kepada mereka)”. Pada dasarnya anak- anak tumbuh dari penghargaan tersebut.

Semakin baik penghargaan yang di berikan, maka anak akan tumbuh dengan semangat pula.

Sebaliknya, semakin buruk penghargaan yang di berikan kepada anak, maka semakin buruk pula pertumbuhan mentalnya.36

Penghargaan tersebut bisa dilakukan dengan cara memberikan apresiasi jika ada anak didik yang bertanya atau mengemukakan pendapat di kelas atau memajang hasil karya anak didik di kelas, karena dengan demikian anak didik akan lebih termotivasi untuk berbuat yang lebih baik lagi.

c. Tersenyumlah pada peserta didik

Anak didik akan lebih menyukai wajah gurunya yang tersenyum ceria ketimbang wajah

36 Nanang Fatchurrochman, Teaching With Love, Pendekatan Cinta Dan Akhlak Mulia Dalam Pembelajaran, h. 102-104

gurunya yang menyeramkan. Jika seorang pendidik tersenyum dengan anak didiknya, maka mereka akan memberikan cinta 100 kali sebagai pembalasan senyum itu, kemudian senyum seorang pendidik akan di simpan dalam memori peserta didik yang paling dalam.

Memori itu pada akhirnya dapat membangun potensi diri anak itu sendiri. Senyum adalah multivitamin yang mampu menggairahkan jiwa emosional peserta didik37

Seorang guru yang masuk kelas dengan wajah yang penuh senyuman maka murid juga akan merasa nyaman dengan gurunya, belajarmemang harus dengan keadaan serius tapi jangan sampai keseriusan itu hanya akan membuat murid menjadi bosan. Wajah yang penuh keceriaan dari seorang guru bisa membuat murid untuk semangat belajar.

d. Mencuri perhatian anak didik

Mencuri perhatian bukanlah pekerjaan yang mudah, pendidik harus melakukan seribu

37 Nanang Fatchurrochman, Teaching With Love, Pendekatan Cinta Dan Akhlak Mulia Dalam Pembelajaran, h. 111

cara agar anak didik memperhatikan. Cara mengalihkan perhatian anak didik harus mearik, bukan dengan berteriak di dalam kelas akan tetapi dengan menggunakan metode yang baik.38 Mengalihkan perhatian kepada peserta didik memang perbuatan yang tidak gampang, tapi seorang guru yang menerapkan pendidikan ramah anak harus bisa melakukan metode memberikan pertanyaan atau metode yang tidak membuat peserta didik menjadi bosan.

e. Menjadi tauladan yang baik

Anak-anak adalah sebagai peniru dari orang dewasa, mereka juga pengamat yang kritis. Mereka tidak segan untuk mencontohkan sikap orang-orang yang ada di sekelilingya.

Bahkan keteladan seorang pendidik tidak bisa di remehkan. Perilaku seorang pendidik dapat memberikan efek yang luar biasa terhadap psikologi anak. Disamping itu, perilaku seorang pendidik juga kerap kali menjadi referensi yang paling valid bagi peserta didik untuk melakukan

38 Nanang Fatchurrochman, Teaching With Love, Pendekatan Cinta Dan Akhlak Mulia Dalam Pembelajaran, h. 112

setiap perbuatan yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, seorang pendidik tugasnya bukan hanya menyuruh saja, tetapi mereka harus memberikan kesadaran kepada peserta didik dari hati ke hati dengan rasa yang penuh cinbta dan kasih sayang dan juga di dukung dengan cara komunikasi yang baik tentang landasan sebuah perilaku, moral dan akhlak.39

Ada semboyan yang mengatakan bahwa guru adalah pribadi yang digugu dan di tiru.

Segala perkataan dan perbuatan dari guru tersebut merupakan contoh bagi anak didiknya, maka seorang guru harus bisa menjadi contoh yang baik untuk anak didiknya. Oleh karena itu, pendidik yang baik harus bisa menjadi pribadi yang baik untuk dirinya sendiri dan harus juga bersikap baik kepada anak didiknya dan kepada orang lain.

39 Nanang Fatchurrochman, Teaching With Love, Pendekatan Cinta Dan Akhlak Mulia Dalam Pembelajaran, h. 120

f. Berkomunikasi dengan peserta didik

Menurut Theodore Roosevalt sebagaimana yang dikutip oleh Nanang Fatchurrochman satu-satunya unsur terpenting dalam memformulasikan sukses adalah mengetahui cara yang baik dalam berhubungan dengan orang banyak. Salah satu cara tersebut adalah dengan berkomunikasi. Pendidik harus mampu kedalam dunia peserta didik. Dunia ini akan mencakup hal-hal yang sangat kompleks.

Yakni, bahasa anak, perasaan anak, gaya anak, mood anak dan lain sebagainya. Berkomunikasi dengan nada suara yang kasar akan menjadikan peserta bersikap kasar. Sebab apa yang dilakukan pendidik tersebut akan secara otomatis di tiru oleh peserta didiknya begitu pula sebaliknya ketika pendidik memberikan contoh yang baik maka baik pula peserta didik tersebut.40

Guru mengetahui apa yang akan diajarkan kepada siswa. Guru menyiapkan metode dan media pembelajaran

40 Nanang Fatchurrochman, Teaching With Love, Pendekatan Cinta Dan Akhlak Mulia Dalam Pembelajaran, h. 121-122

setiap akan mengajar. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajran akan menimbulkan dampak positif berikut ini: pertama, siswa akan mendapatkan pengetahuan baru dari guru, tidak akan terjadi pengulangan materi yang tidak perlu dan yang dapat mengakibatkan kebosanan siswa dalam belajar. Pengulangan materi perlu akan tetapi hanya sebatas untuk penguatan saja. Kedua, menumbuhkan kepercayaan siswa pada guru, sehingga mereka senang dan giat belajar. Ketiga, belajar akan menjadi aktifitas yang menyenangkan dan yang di tunggu-tunggu oleh siswa, karena mereka tidak akan sia- sia dating belajat kesekolah.41

Menurut Ibnu Khaldun “ ilmu pengetahuan dalam kaitannya dengan proses pendidikan, sangat tergantung pada guru dan bagaimana mereka menggunakan berbagai metode yang tepat dan baik, guru wajib mengetahui dari metode yang digunakan”.

Salah satu pendidikan yang mengarah pada pendidikan ramah anak adalah pendidik menggunakan berbagai macam metode sesuai dengan materi yang akan disampaikan, akan tetapi jangan sampai lupa,

41 Jejen Musfah, Penngkatan kompetensi Guru, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011) cet. Ke-1, h. 36-37

penggunaan metode juga harus di sesuaikan dengan kemampuan pendidik. Metode digunakan agar dalam proses belajar mengajar siswa tidak merasa jenuh atau bosan terhadap proses belajar mengajar tersebut. Kualitas pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan profesioanl guru, terutama dalam memberikan kemudahan belajar kepada anak didik secara efektif dan efesien.

Dokumen terkait