• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus I

Dalam dokumen Skripsi ini ku persembahkan buat : (Halaman 57-67)

BAB I PENDAHULUAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

KIT. Alat-alat olahraga terdiri dari: matras, bola kaki, bola voli, matras, bola kasti dan papan catur.

4) Menyusun soal-soal evaluasi siklus I (lihat lampiran ) dan menyusun kunci jawabannya (lihat lampiran ).

5) Menyediakan lembar observasi kegiatan guru (lihat lampiran ) dan lembar observasi kegiatan siswa (lihat lampiran ).

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan tindakan dalam proses belajar mengajar pada siklus satu dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada setiap pertemuan akan diuraikan pada tahap pertemuan berikut ini:

1) Pertemuan I

Proses belajar mengajar pada pertemuan ini dilaksanakan pada hari Senin 4 Februari 2016 yang diikuti oleh 20 siswa dengan materi pelajaran “operasi hitung perkalian”, dan pada tahap pelaksanaan tindakan tentunya sesuai dengan skenario pembelajaran. Yang telah di buat pada pra kegiatan, guru membimbing siswa mengatur tempat duduknya dan salah seorang siswa memimpin do’a dilanjutkan dengan guru mengabsensi siswa, kemudian pada kegiatan awal guru meyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa dengan cara melakukan tanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. Setelah itu baru masuk ke langkah-langkah metode jarimatika dengan fase-fase sebagai berikut:

a) Mengatur tempat duduk siswa, guru menyuruh siswa untuk merapikan tempat duduk mereka supaya proses belajar mengajar berjalan nyaman dan siswapun merasa senang.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai, dan menjelaskan materi.

c) Guru memperhatikan cara menghitung perkalian dua angka dengan menggunakan metode jarimatika.

d) Menyampaikan tugas-tugas yang harus di lakukan siswa, guru membantu siswa memilih hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan pembelajaran kemudian siswa mencatatnya

e) Meransang siswa untuk berfikir, guru memberikan pertanyaa- pertanyaan teka-teki sehingga mendorong peserta didik untuk tertarik memperhatikan metode jarimatika.

f) Menciptakan suasana menyenangkan, guru membuat lelucon supaya peserta didik tidak merasa jenuh dan tidak merasa tegang.

g) Memperhatikan reaksi siswa,guru mengawasi semua peserta didik apakah semuanya memperhatikan pada saat proses belajar mengajar

h) Memberikan kesempatan kepada siswa, guru memberikan kesempata kepada peserta didik untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang diterima pada saat proses belajar mengajar.

2) Pertemuan II

Proses belajar mengajar pada pertemuan ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 09 Februari 2016 yang diikuti oleh 20 orang

siswa dengan materi pelajaran ”operasi hitung perkalian dua angka’’.

Pada pertemuan ke II ini langkah-langkah yang dilaksanakan hampir sama pada pelaksanaan pertemuan I. Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan melakukan apersepsi.

a) Mengatur tempat duduk siswa,setelah guru menyuruh siswa mengatur tempat duduknya, guru memotivasi siswa dan melakukan apersepsi.

b) Menyampaikan tujuan yang harus di capai,setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dan selesai menjelaskan materi, guru memperlihatkan cara menghitung perkalian dua angka menggunakan metode jarimatika, kemudian guru menyuruh siswa memperhatikan proses yang dilaksanakan.

c) Menyampaikan tugas-tugas yang harus di lakukan siswa,guru menyuruh siswa mencatat hal-hal yang penting di dalam presos pembelajaran

d) Merangsang siswa untuk berfikir, guru memberikan pertanyaan kepada siswa supaya siswa terlatih untuk berfikir.

e) Menciptakan suasana menyenangkan, guru berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan.

f) Memperhatikan reaksi siswa, guru mengamati reaksi peserta didik ketika proses pembelajaran berjalan.

g) Memberikan kesempatan kepada siswa, setelah selesai, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang apa yang belum dimengerti, kemudian guru membagikan tes evaluasi dengan 10 butir soal.

c. Tahap Observasi

Observasi terhadap kegiatan guru dan siswa dilakukan dengan mengamati perilaku guru dan siswa pada saat proses pembelajaran dan pada saat menyelesaikan tugas. Semua kegiatan yang nampak kemudian di catat dalam lembar observasi yang sudah disediakan.

Segala kegiatan yang nampak pada diri siswa ditandai dengan tanda rumput (√) dalam lembar kegiatan siswa (terlampir) sesuai dengan indikator yang muncul.

Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Kegiatan Siswa Siklus I

No. Kegiatan Skor Kategori

1 Guru 56 Baik

2 Siswa 50 Cukup Baik

Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I skor yang diperoleh yaitu 50 ini berarti bahwa kategori siswa

masih tergolong cukup didalam proses belajar mengajar berlangsung sedangkan pada hasil observasi kegiatan mengajar guru skor yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung yaitu 56 tergolong pada kategori baik.

Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pelajaran, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan siswa, dan kegiatan siswa dalam mengikuti pelajaran serta partisipasi dalam menyimpulkan materi belum berlangsung secara maksimal akan tetapi proses pembelajaran sudah dikatakan cukup, walaupun masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki.

d. Tahap Evaluasi

Pada kegiatan evaluasi pembelajaran siklus I ini, guru melakukan evaluasi atau penilaian hasil pembelajaran dengan menerapkan metode jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada Mata Pelajaran Matematika di SDN 1 Jelantik yaitu dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua dengan menggunakan 10 butir soal esay untuk dikerjakan secara individu. Masing-masing siswa mendapat satu lembar soal. Jawaban siswa kemudian diperiksa dengan skor maksimal 100 jika semua jawaban siswa benar dan skor 0 jika siswa tidak menjawab sama sekali.

Hasil evaluasi penerapan metode jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada Mata Pelajaran Matematika di SDN 1 Jelantik

Tabel 6. Hasil Evaluasi Siklus I

No. Aspek yang diukur Nilai

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai terendah 40

3 Siswa seluruhnya 20

4 Siswa yang mengikuti evaluasi 20 5 Banyak siswa yang tuntas secara

individu (siswa yang mencapai nilai >

70)

13 6 Banyak siswa yang belum tuntas secara

individu (siswa yang nilainya < 70)

7 7 Persentase ketuntasan klasikal 71,4 %

9 Nilai rata-rata kelas 76,4

Setelah disajikan data hasil evaluasi penerapan metode jarimatika sikus I, langkah berikunya adalah menentukan ketuntasan individu siswa yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual apabila memperoleh nilai > 80 pada mata pelajaran Matematika. Maka diperoleh data dari hasil tes siswa yaitu 13 orang siswa tuntas dan 7 orang siswa tidak tuntas.

Selanjutnya akan dicari ketuntasan klasikal (KK) dari siswa yaitu jika jumlah siswa mendapat nilai > 80% maka proses belajar mengajar sudah bisa dikatakan mencapai ketuntasan klasikal. Maka diperoleh ketuntasan klasikal dari hasil evaluasi siklus I yaitu 71,4%.

Jadi pembelajaran pada siklus I ini belum mencapai ketuntasan klasikal.

Jadi, hasil evaluasi siklus I dapat disimpulkan bahwa nilai siswa kelas IV pada Mata Pelajaran Matematika cukup baik dengan nilai rata-rata 76,4 dan masih harus ditingkatkan lagi karena masih terdapat siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 80, dan belum mencapai standar ketuntasan klasikal, oleh karena itu pembelajaran masih harus dilanjutkan ke siklus II.

e. Tahap Refleksi

Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 71,4%, ini menunjukkan bahwa ketuntasan dilihat dari hasil evaluasi masih belum mencapai hasil yang diharapkan yaitu > 80%.

Adapun kekurangan-kekurangan yang ditemukan dari hasil refleksi pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7. Hasil Refleksi pada Siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No. Aspek Observasi Refleksi

1 Membangkitkan

minat dan

motivasi siswa dalam belajar

o Guru tidak melakukan suatu permainan untuk memotivasi siswa.

o guru tidak menyampaik an tujuan dan

Dalam proses

pembelajaran, guru hendaknya memiliki beberapa keterampilan agar siswa berminat dan termtivasi belajar sehingga siswa tidak jenuh dalam belajar, misalnya:

membuat yel-yel, melakukan permainan dan

arti penting pembelajaran .

tidak lupa untuk meyampaikan tujuan dan arti penting mengikuti pembelajaran.

2 Membimbing proses belajar

o guru tidak mengatur alokasi waktu sesuai

dengan RPP

Seharusnya guru mengatur alokasi waktu sesuai dengan RPP agar pembelajaran berlangsung dengan sistematis.

3 Membuat rangkuman materi

o guru tidak menciptakan relasi

stimulus- respon antara guru dan siswa dalam menarik kesimpulan.

o Guru tidak meminta siswa untuk membuat kesimpulan sendiri.

Seharusnya guru dan siswa saling memberikan stimulus-respon berupa pertanyaan-pertanyaan beserta jawabannya dalam membuat kesimpulan materi agar suasana kelas menjadi aktif dan kondusif.

4 Evalusi o Guru tidak

memberikan penghargaan kepada siswa.

Hendaknya guru

memberikan penghargaan terhadap siswa yang berprestasi baik dalam bentuk individu ataupun kelompok setidaknya bertepuk tangan, mengacungkan jempol dan mengatakan “bagus”,

”pintar”.

5 Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran

o Siswa

mengerjakan kegiatan lain ketika

kegiatan sedang berlangsung.

Seharusnya siswa memiliki keantusiasan dalam mengikuti pembelajaran agar apa yang disampaikan oleh guru dapat dimengerti.

6 Interaksi siswa o Siswa tidak Antara guru dan siswa

dengan guru menanyakan hal-hal yang belum

dipahami pada guru.

o Siswa tidak menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

hendaknya berinteraksi (tanya jawab) dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung secara maksimal.

7 Kerjasama o Siswa tidak saling

membantu dalam memahami materi yang dipelajari.

Siswa harus

salingmembantu dalam memahami materi yang dipelajari agar kegiatan pembelajaran berlangsung dengan lancar.

8 Interaksi siswa dengan siswa

o Siswa tidak menjawab pertanyaan- pertanyaan yang

diajukan oleh temannya.

Hendaknya antara siswa yang satu dengan yang

lainnya saling

membantu/memperbaiki apabila ada siswa yang belum mengerti.

Dari tabel di atas masih banyak kekurangan-kekurangan mulai dari nilai yang tidak mencapai target sampai keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karna itu harus dievaluasi dan menjadi refleksi untuk keberhasilan pada siklus selanjutnya. Untuk itu kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I akan dilakukan perbaikan pada siklus II.

Dalam dokumen Skripsi ini ku persembahkan buat : (Halaman 57-67)

Dokumen terkait