• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi ini ku persembahkan buat :

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Skripsi ini ku persembahkan buat : "

Copied!
103
0
0

Teks penuh

Kepada Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) atas bimbingan dan ilmu yang diberikan. Kepala SDN 1 Jelantik Desa Jelantik Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

Alfira Mulya Astuti, M.Si ABSTRAK

PENDAHULUAN

Sasaran Tindakan

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoretik
  • Manfaat Praktis
  • Pengertian
  • Sejarah Singkat Metode Jarimatika
  • Keunggulan dan Kelemahan Metode Jarimatika
  • Langkah-Langkah Pembelajaran Jarimatika Format jari untuk perkalian 5 – 25

Menyenangkan karena siswa merasa seperti sedang bermain sambil belajar dan merasa tertantang dengan metode hands-on. Jarimatika mengajak siswa untuk dapat melakukan operasi hitung dengan cepat dan akurat menggunakan jari tangan.

Gambar 1           Gambar 2
Gambar 1 Gambar 2
  • Pengertian Matematika
  • Ruang Lingkup dan Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SD/MI Ruang lingkup pembelajaran matematika mencakup beberapa
  • Sejarah Singkat Matematika
  • Operasi Hitung Perkalian Pada Mata Pelajaran Matematika
  • Tahap Persiapan Mata Pelajaran Matematika di SD/MI

Ciri utama pembelajaran matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu pernyataan diperoleh sebagai konsekuensi logis dari suatu kebenaran sebelumnya, sehingga hubungan antar pernyataan dalam matematika konsisten. Ruang Lingkup dan Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SD/MI Ruang lingkup pembelajaran matematika meliputi beberapa Ruang lingkup pembelajaran matematika meliputi beberapa komponen yang meliputi. Tujuan utama pembelajaran matematika di SD/MI adalah untuk meningkatkan kemampuan matematika siswa, selain itu tujuan pembelajaran matematika adalah untuk memberi manfaat bagi kehidupan siswa di lingkungannya, mengembangkan pemikirannya dan mempelajari ilmu-ilmu yang ada.

Padahal, tujuan akhir pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar siswa menjadi terampil menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Kata “matematika” berasal dari kata (mathema), yang dalam bahasa Yunani diartikan sebagai “sains, pengetahuan atau pembelajaran”. Karena hasil kali 2 bilangan bulat adalah bilangan bulat, perkalian atau perkalian dikatakan tertutup dalam bilangan bulat.

Karena untuk setiap 3 bilangan bulat sembarang hasilnya tidak berubah jika 2 bilangan pertama atau 2 bilangan terakhir dikalikan terlebih dahulu, perkalian pada himpunan bilangan bulat tersebut dikatakan memenuhi sifat pengelompokan atau asosiatif. Karena untuk sembarang bilangan bulat sembarang a, b dan c berlaku, dikatakan bahwa dalam himpunan perkalian bilangan bulat terdapat penjumlahan yang memenuhi sifat distributif atau sifat dispersi. Memang pada dasarnya tujuan akhir pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mahir dalam menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Kemampuan Berhitung

  • Pengertian Kemampuan Berhitung
  • Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berhitung a. Faktor internal
  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri anak berupa motivasi, kematangan, gaya belajar yang khas pada setiap anak, bakat yang ada dalam diri anak selama proses pembelajaran yang berlangsung di dalam dan di luar kelas. Faktor ekstrinsik adalah faktor dari luar anak, seperti proses belajar mengajar, yang dapat mempengaruhi rendahnya kemampuan berhitung anak, misalnya pembelajaran yang kurang menarik (menyenangkan), pembelajaran yang monoton dan media pembelajaran yang kurang menarik, pembelajaran yang kurang menarik. tidak memfasilitasi keragaman siswa39. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan berhitung anak adalah faktor internal dan faktor eksternal.

Satu-satunya faktor yang mempengaruhi kemampuan matematika adalah keunikan gaya belajar setiap anak. PTK secara harfiah berasal dari bahasa Inggris class action research, yang berarti penelitian tindakan (penelitian dengan tindakan), yang dilakukan di dalam kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran apabila dilaksanakan dengan baik dan benar.

Siklus pertama dilakukan untuk melihat perubahan dalam hal peningkatan kemampuan berhitung siswa dengan menerapkan metode Jarimatika yang telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang dirancang dalam skenario penelitian yang dibuat. Hasil belajar siswa dapat menghasilkan data sesuai dengan yang peneliti butuhkan, jika hasil data yang diperoleh pada siklus I kurang dari yang telah ditentukan, peneliti kembali melaksanakan pelaksanaan tindakan pada siklus II, memperbaiki kekurangan yang dialami pada siklus pertama agar dapat diperbaiki. Pada siklus kedua data yang diperoleh peneliti sesuai dengan yang telah dilaksanakan, hal tersebut akan membuktikan tingkat keberhasilan setiap siklus yang telah dilaksanakan dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa dalam matematika dengan penerapan metode Jarimatika.

Sasaran Penelitian

Rencana Tindakan

  • Identifikasi masalah
  • Perencanaan
  • Pelaksanaan
  • Observasi
  • Refleksi

Setelah siswa menguasai teknik aritmatika dengan metode jarimatika, guru mempersilakan siswa untuk maju secara bergantian sesuai jumlah siswa yang tidak hadir untuk mencoba menyelesaikan operasi hitung perkalian yang telah disiapkan guru di papan tulis.

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins

Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya 1. Tes

  • Observasi
  • Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu cara yang digunakan untuk menelusuri data sejarah.45 Jadi dokumentasi adalah laporan tertulis tentang suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan atau pemikiran tentang peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan dan menyampaikan informasi tentang peristiwa itu. Peneliti menggunakan metode dokumentasi ini untuk memperoleh data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan jurnal guru dalam proses pembelajaran matematika di kelas.

Pelaksanaan Tindakan

Dengan metode ceramah dan tanya jawab, guru memberikan persepsi tentang materi yang akan dipelajari.

Cara Pengamatan

Observasi berlangsung selama pembelajaran dan pembelajaran, observasi dilakukan dengan lembar observasi oleh observer atau orang yang dipercaya.

Analisis Data dan Refleksi 1. Analisis Data

  • Sejarah Singkat Berdirinya SDN 1 Jelantik
  • Letak Geografis SDN 1 Jelantik
  • Keadaan Siswa SDN 1 Jelantik
  • Keadaan Guru SDN 1 Jelantik
  • Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 1 Jelantik

Dengan skor rata-rata aktivitas belajar (AS) siswa yang diperoleh kemudian dicocokkan dengan aturan penilaian di atas, sehingga diperoleh aktivitas belajar setelah tindakan. Hasil observasi dan evaluasi hasil belajar siswa dikumpulkan dan dianalisis agar berdasarkan hasil tersebut guru dapat melakukan refleksi terhadap proses yang terjadi di dalam kelas dengan melihat data yang diamati yaitu identifikasi, sehingga kekurangan ditemukan pada siklus satu dan siklus 2, yang selanjutnya dapat dianalisis penyebab kekurangannya. Dari analisis tersebut dapat dijadikan tolok ukur untuk menentukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Pendirian SDN 1 Jelantik pada tanggal 14 Sya'ban 1404 H, bertepatan dengan tanggal 14 Mei 1984, mengawali pembangunan sekolah bersama masyarakat setempat.

Data terakhir yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah siswa di SDN 1 Jelantik pada tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 95 siswa, terdiri dari 51 anak laki-laki dan 44 anak perempuan. Guru merupakan objek pendidikan yang bertanggung jawab atas kelangsungan proses belajar mengajar, selain itu guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar. Jumlah guru di SDN 1 Jelantik adalah 20 orang, sebagian besar guru tersebut berlatar belakang pendidikan IS.

Akibatnya, proses belajar mengajar dapat berjalan secara optimal untuk mencapai hasil belajar siswa dan tujuan pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan berhasil apabila didukung dengan fasilitas yang memadai. Mengenai keadaan sarana dan prasarana di SDN 1 Jelantik yaitu: Bangunan terdiri dari: ruang kelas, ruang direktur, ruang guru, perpustakaan dan kantin.

Tabel 1. Penggolongan Katagori Aktivitas Guru dan Siswa
Tabel 1. Penggolongan Katagori Aktivitas Guru dan Siswa

Hasil Penelitian

  • Siklus I
  • Siklus II

Dengan memberikan kesempatan kepada siswa, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berpikir lebih jauh berdasarkan apa yang diterima selama proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar pada pertemuan ini berlangsung pada hari Sabtu, 9 Februari 2016 dan diikuti oleh 20 orang mahasiswa pada materi “operasi hitung dua digit”. Kekurangan yang teridentifikasi dari hasil refleksi pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

Pada pertemuan ini, proses belajar mengajar dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2016, diikuti oleh 20 siswa dengan materi “perkalian”. Proses belajar mengajar pada pertemuan ini dilaksanakan pada hari Senin, 18 Februari 2016, diikuti oleh 20 siswa dengan mata pelajaran “operasi hitung dua digit”, kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan membuat apresepsi. Berdasarkan hasil observasi belajar siswa pada pembelajaran siklus II diperoleh skor 90 yang berarti kategori siswa.

Pada kegiatan penilaian pembelajaran siklus II ini guru mengevaluasi atau menilai hasil belajar dengan menerapkan metode jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran Matematika di SDN 1 Jelantik yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran sesi kedua dengan menggunakan 10 butir soal pilihan ganda. . Hasil analisis rinci hasil penilaian hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran. Hasil penelitian yang dilakukan pada Siklus II menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode demonstrasi seperti kekurangan yang dilakukan pada Siklus I dapat diperbaiki pada Siklus II dan ketuntasan belajar klasikal tercapai.

Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Kegiatan Siswa     Siklus I
Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Kegiatan Siswa Siklus I

Pembahasan

Hal ini menyimpulkan penggunaan metode jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 1 Jelantik. Aktivitas siswa kelas IV SDN 1 Jelantik dalam mengikuti pembelajaran meningkat dari I. menjadi II. Hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang berada pada tahap pertama dengan skor 50 dan tahap kedua dengan skor 75.

Aktivitas guru SDN Jelantik 2 dalam memberikan tindakan pada proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I dengan skor 56 dan meningkat pada siklus II dengan skor 80. Hal ini meningkatkan hasil refleksi aktivitas guru pada siklus I dapat meningkat pada siklus II seiring dengan guru telah memastikan motivasi dan pemaparan materi yang maksimal. Untuk memperbaiki berbagai kekurangan selama pelaksanaan Siklus I, guru melakukan perbaikan pembelajaran pada Siklus II berikutnya dan menambahkan hal-hal yang dianggap kurang pada Siklus I. karena seseorang yang tidak memiliki motivasi belajar tidak dapat mengikuti dan melakukan kegiatan belajar.

Maka pada siklus II dilakukan tindakan yang merupakan penyempurnaan dari kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis pada siklus II menunjukkan bahwa persentase hasil belajar siswa sebesar 85,7%. Sesuai dengan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa “penerapan metode jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa kelas IV SDN 1 Jelantik Kec. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata pada siklus I sebesar 66,4 dengan siswa yang mendapat nilai di atas 70 sebanyak 13 siswa dan pada siklus II sebesar 80,4 dengan siswa yang mendapat nilai di atas 70 sebanyak 16 siswa dan hasil analisis aktivitas siswa dan guru mengalami peningkatan dari siklus I setelah siklus II mengalami sebuah makna.

Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa “dengan menggunakan metode jarimatic terjadi peningkatan kemampuan matematika siswa kelas IV SDN 1 Jelantik Desa Jelantik Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah pada tahun tahun ajaran 2015/2016.” Haerani “pemanfaatan jarimatika dalam meningkatkan kesempurnaan pembelajaran paket warga belajar b PKBM jug ampenan al-kautsar pada mata pelajaran operasi bilangan bulat untuk tahun ajaran (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2008). Linda Nurmasari” meningkatkan kecepatan berhitung menggunakan metode jarimatika" http://core.ac.uk/download/pdf/12352110.pdf, diakses pada tanggal 21 Oktober 2015 pukul 21.00.

Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Merancang Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014). Keterangan : Untuk jari yang dilipat adalah puluhan, sedangkan jari yang terbuka adalah jari untuk satuan. Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai dengan sifat-sifat operasi perkalian bilangan bulat.

2 Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai dengan sifat perkalian dan pembagian bilangan bulat.

Kompetensi Dasar

Indikator

Tujuan Pembelajaran

Materi Pembelajaran Perkalian

Metode dan Model Pembelajaran 1. Metode: Jarimatika

Langkah-langkah pembelajaran

Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber

  • Penilaian Tes

Metode dan Model Pembelajaran 1. Metode: Jarimatika

Sumber dan Media Pembelajaran a. Buku Paket SD/MI kelas 4

  • Penilaian 1. Tes

Gambar

Gambar 1           Gambar 2
Gambar 5           Gambar 5
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins
Tabel 1. Penggolongan Katagori Aktivitas Guru dan Siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi dari kegiatan pembelajaran pada siklus I. Peneliti dan guru kolaborator mengkaji apa yang telah dilakukan pada pembelajaran

28 Hasil Observasi Penilaian Kinerja Guru Dalam Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Uang Pada Siklus II Pertemuan II

Tahap perencanaan pada siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran guru dan siswa, tes evaluasi akhir dan hasil refleksi pada siklus I yang

Berdasarkan paparan di atas, kegiatan guru dan siswa pada tahap pramenulis, tahap menulis, dan tahap pascamenulis siklus II menunjukkan bahwa kegiatan belajar selama proses

Hasil refleksi siklus II menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran telah berhasil terbukti dengan kreativitas guru dalam melakukan pembelajaran dengan metode SAS

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode jarimatika dan metode drill pada siklus I dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu, sebagai berikut: Tahap Perencanaan

(2) Kemampuan guru menerapkan metode jarimatika pada siklus II sudah sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP dan aktifitas guru sudah mencapai target yang

Implemetasi pembelajaran oleh guru sudah menggunakan pendekatan saintifik, meliputi proses mengamati, menanya,mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasikan atau menalar dan