• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data Metode Campuran

Bab 9 Teknik Analisis (Data)

E. Teknik Analisis Data Metode Campuran

berlaku untuk populasi maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.

Dalam penggunaan statistika, teknik analisis data yang sering digunakan untuk mendeskripsikan data antara lain:

a. Ukuran Pemusatan Data

Proses memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan skor dalam suatu kelompok data. Modus, median, dan rata-rata merupakan jenis ukuran yang sering digunakan dalam mendeskripsikan data kuantitatif. Modus dapat digunakan pada data yang berskala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Median dapat digunakan pada data berskala ordinal, tetapi jika datanya juga berbentuk interval atau rasio sebaiknya juga digunakan ukuran rata-rata.

b. Ukuran Penyebaran Data

Sebaran data menunjukkan variasi datasecara keseluruhan dilihat dari nilai tengahnya. Ukuran penyebaran data biasanya dilakukan dengan melihat rentang skor (kisaran data), varians, dan simpangan baku (standart deviation).

4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinytakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan penelitian kualitatif justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis yang selanjutnya diuji oleh peneliti dengan pendekatan kuantitatif.

Beberapa aspek penting yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu dalam merancang prosedur-prosedur mixed methods research, yaitu sebagai berikut:

a) Timing (waktu)

Peneliti harus mempertimbangkan waktu dalam pengumpulan data kualitatif dan kuantitatifnya. Apakah data akan dikumpulkan secara bertahap (sekunsial) atau dikumpulkan pada waktu yang sama (konkuren). Ketika data dikumpulkan secara bertahap, peneliti perlu menentukan apakah data kuantitatif atau kualitatif yang akan dikumpulkan terlebih dahulu. Hal ini tergantung pada tujuan awal peneliti. Bila data kualitatif dikumpulkan pertama, tujuannya adalah untuk mengeksplorasi topik dengan cara mengamati partisipan di lokasi penelitian. Setelah itu peneliti memperluas pemahamannya melalui tahap kedua, yaitu data kuantitatif, di mana data dikumpulkan dari sejumlah besar partisipan (biasanya sampel dari populasi).

Ketika data dikumpulkan secara konkuren, berarti data kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan pada waktu yang sama dan pelaksanaannya simultan (serempak). Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara bersaman dianggap paling efektif karena tidak membutuhkan waktu lama dalam proses pengumpulannya.

b) Weighting (bobot)

Bobot yang dimaksud dalam merancang prosedur mixed methods adalah prioritas yang diberikan antara metode kuantitatif atau kualitatif. Dalam studi tertentu bobot dapat sama atau seimbang. Dalam beberapa penelitian lain mungkin lebih menekankan pada satu metode. Penekanan pada satu metode tergantung dari kepentingan peneliti, keinginan pembaca (seperti pihak kampus, organisasi profesional) dan hal apa yang ingin diutamakan oleh peneliti. Dalam kerangka yang lebih praktis, bobot dalam mixed methods bisa dipertimbangkan melalui beberapa hal, antara lain apakah data kualitatif dan kuantitatif yang akan diutamakan terlebih dahulu, sejauh mana treatment terhadap masing-masing dari kedua data tersebut atau apakah metode induktif (seperti, membangun tema-tema dalam kualitatif) atau metode deduktif (seperti, menguji suatu teori) yang akan diprioritaskan.

c) Mixing (pencampuran)

Mencampur (mixing) berarti bahwa data kualitatif dan kuantitatif benar-benar dileburkan dalam satu end of continuum, dijaga keterpisahannya dalam end of continuum yang lain atau dikombinasikan dengan beberapa cara. Dua data bisa saja ditulis secara terpisah namun keduanya tetap dihubungkan (connecting) satu sama lain selama tahap-tahap penelitian. bahwa peneliti

mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara konkuren dan menggabungkan (integrating) database keduanya dengan mentransformasikan tema-tema kualitatif menjadi angka-angka yang bisa dihitung (secara statistik) dan membandingkan hasil penghitungan ini dengan data kuantitatif deskriptif. Dalam hal ini, pencampuran menggabungkan dua database dengan meleburkan secara utuh data kuantitatif dengan data kualitatif. Atau dalam hal lain, peneliti tidak menggabungkan dua jenis metode penelitian yang berbeda tetapi sebaliknya peneliti justru tengah menancapkan (embedding) jenis data sekunder (kualitatif) ke dalam jenis data primer (kuantitatif) dalam satu penelitian. Database sekunder memeinkan peran pendukung dalam penelitian ini.

d) Teorizing (teorisasi)

Faktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam merancang mixed method adalah perspektif teori apa yang akan menjadi landasan bagi keseluruhan prosesw/tahap penelitian perspektif ini bisa berupa teori ilmu-ilmu sosial atau perspektif-perspektif teori lain yang lebih luas. Dalam mixed methods research, teori biasanya muncul dibagian awal penelitian untuk membentuk rumusan masalah yang diajukan, siapa yang berpartisipasi dalam penelitian, bagaimana data dikumpulkan dan implikasi-implikasi apa yang diharapkan dari penelitian.

Strategi analisis data utama metode campuran adalah untuk mengubah data yang dikumpulkan dalam satu tradisi penelitian ke tradisi lainnya sebagaimana teknik alternatif yang dapat digunakan untuk menganalisis data yang sama. Strategi Analisi data Campuran:

1) Transformasi data: Perubahan atau transformasi satu jenis data ke jenis lainnya sehingga keduanya dapat dianalisis bersama. Dalam strategi-strategi konkuren, peneliti bisa saja menghitung data kuantitatif atau sebaliknya, peneliti juga dapat mengklasifikasi data kuantitatif.

2) Mengeksplorasi Outlier-outlier: dalam strategi-strategi sekuensial analisis data kuantitatif pada tahap pertama dapat menghasilkan kasus-kasus ekstrem dan outlier. Setelah analisis peneliti dapat menindaklanjuti dengan wawancara kualitatif tentang kasus-kasus outlier tersebut untuk memperoleh pengetahuan tentang mengapa kasus ini berbeda atau menyimpang dari sampel kuantitatif.

3) Membuat instrument: dengan menerapkan salah satu strategi sekuensial, kumpulkan tema-tema atau statemen tertentu dari partisipan pada tahap pertama, selanjutnya gunakan statemen tersebut sebagai item-item spesifik dan

temanya sebagai skala-skala untuk membuat instrument survey kuantitatif.

Pada tahap ketiga cobalah untuk memvalidasi instrument tersebut dengan sampel yang representative dari populasi.

4) Menguji level-level ganda: dengan menerapakan strategi embedded konkuren, lakukan survey (misalnya pada kelompok-kelompok) untuk mengumpulkan hasil-hasil kuantitatif tentang sampel. Pada waktu bersamaan, lakukan wawancara kualitatif (seperti pada individu-individu) untuk mengeksplorasi suatu fenomena, berdasarkan pandangan individu-individu dalam kelompok- kelompok tersebut.

5) Membuat matriks atau tabel: dengan menerapkan salah satu strategi konkuren, kombinasikan informasi-informasi yang diperoleh dari pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif kedalam bentuk matrix atau tabel.

Analisis paralel dari dua jenis data yaitu Kualitatif dan Kuantitatif menyediakan pemahaman yang lebih bernuansa atas variabel dan keterkaitannya. Seorang peneliti harus lebih memahami data kualitatif dan kuantitatif dengan:

1. Melakukan kedua jenis analisis data (Kual dan Kuan) pada data yang sama secara berbarengan

2. Menegaskan/memperluas inferensi yang diturunkan dari satu metode analisis data (misal, Kual) dengan analisis sekunder atas data yang sama melalui pendekatan berbeda (misal, Kuan)

3. Secara berurutan menggunakan hasil yang diperoleh melalui satu pendekatan (misal mengklasifikasikan individu ke dalam kelompok melalui analisis kualitatif) sebagai titik permulaan untuk analisis data yang lain dengan pendekatan alternatif (misal secara statistik membandingkan kelompok yang telah diidentifikasikan dengan pengamatan kual)

4. Menggunakan hasil dari satu model analisis (misal, wawancara permulaan dan atau analisis isi suatu teks) sebagai titik permulaan untuk merencanakan langkah selanjutnya (misal, pengembangan instrumen) atau pengumpulan data baru dengan menggunakan pendekatan lain. Sebagai contoh, banyak kuisioner survei disusun sesudah kajian kualitatif permulaan dalam populasi yang sesuai. Tashakkori dan Teddle (2010)

Analisis Statistika