BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelian
2. Visi dan Misi Organisasi
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia yaitu pengalihan hak kepemilikan sebuah benda (harta bergerak dan tidak bergerak) dimana registrasi hak kepemilikannya masih dalam kekuasaan pemilik benda tersebut, tentunya selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.
b. Misi PT Pegadaian (Persero) CP Jeneponto adalah :
1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
3. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.
3. Struktur Organisasi dan Job Description PT. Pegadaian (Persero) CP Jeneponto
a. Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) CP Jeneponto
Secara umum struktur organisasai PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jeneponto dipimpin oleh Pemimpin Cabang yang bertanggungjawab atas pengoperasian unit pembantu cabang atau UPC. Salah satu faktor penting dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu terletak pada struktur organisasi perusahaan yang baik dan tepat. Suatu struktur organisasi kemudian dikembangkan untuk menetapkan bagaimana suatu organisasi beroperasi guna mencapai tujuannya. Selain itu struktur organisasi dibuat untuk kepentingan perusaahaan dengan menempatkan orang-orang yang berkompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing.
Pembagian kerja tersebut dimaksudkan supaya karyawan mengetahui apa yang harus dilakukan dan mempertanggung jawabkan tugas tersebut.
Berikut adalah gambar struktur organisasi PT. Pegadaian (Persero) CP Jeneponto:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Perusahaan Pimpinan Cabang Suban Fauzin S.Sos,
AJP,GG Unit Pelayanan Nasabah
Supardi S.E.,M.M
Unit Penjualan Yuniar Rhamdiyani S.E
Unit Pelayanan Cabang Mubarak S.E Penaksir
1. Fadil Nur Putra S.E 2. Amal Ma’ruf S.E 3. Fitria A.Md.Keb 4. H. Kahar S.E.,M.M 5. Anggun A.Md.Keb
Pengelola Angunan Khairuddin S.Sos
Kasir 1. Sartika Ilham S.E 2. Awal Muqtadir
Rudy
3. Nasaruddin S.IP
Relationship Officer Fachrul Hamidin S.E
SS.E Sales Profesional 1. Hardinas
Dewantara S.E 2. Ilham Rubthani S.E 3. Nurul Khaerunnisa
Penaksir 1. Awaluddin S.E
2. Nurdin Takwa S.E 3. Burhanuddin S.E
4. Viktor Huawei S.E
Sales Channel Mardina S.E
BPO Mikro M. Fauzan S.E
E CSO
Paharuddin S.E
Pengelola Angunan Suhardi S.Pd
Kasir 1. Wahyuni S.E 2. Swardi A.Md.Farm 3. Maulana S.E
BPO Mikro 1. Firman Sir S.Pd 2. Abd. Rahman S.E
b. Job Description PT. Pegadaian (Persero) CP Jeneponto 1. Pimpinan Cabang
Adapun tugas dan tanggung pimpinan cabang antara lain :
a) Menyusun rencana kerja dan anggaran kantor cabang dan UPCberdasarkan acuan yang telah ditetapkan.
b) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan juga ikut mengendalikan operasional usaha gadai .
c) Merencanakan serta mengendalikan operasional usaha lain.
d) Mengorganisasikan, menyelenggarakan serta mengendalikan penatausahaan barang jaminan bermasalah taksiran tinggi, rusak palsu, dan barang polisi di kantor cabang dan UPC.
e) Mengawasi lelang barang jaminan.
2. Unit Pelayanan Nasabah a. Penaksir
Mempunyai fungsi yaitu melaksanakan kegiatan penafsiran barang jaminan sesuai dengan kewenangan. Penaksir mempunyai tugas :
1) Melaksanakan kegiatan penaksiran barang jaminan dan menetapkan uang pinjaman sesuai dengan kewenangannya.
2) Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan dilelang, untuk mengetahui mutu dan nilai dalam menentukan harga dasar barang yang akan dilelang.
3) Merencanakan dan menyiapkan barang jaminan yang akan disimpan agar terjamin keamanannya.
4) Menaksir barang sesuai dengan ketentuan barang yang berlaku untuk mengetahui mutu dan nilai barang dalam rangka menentukan dan menetapkan uang kredit gadai.
5) Membimbing pendukung administrasi dan pembayaran dalam rangka pembinaan dan kelancaran tugas pekerjaan.
b. Pengelola Agunan
Mempunyai tugas sebagai petugas gudang dan menyimpan barang jaminan. Dalam hal ini pengelola angunan memiliki tugas untuk melaksanakan penerimaan, penyimpanan, perawatan, pengeluaran, serta pemeriksaan barang jaminan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang jaminan.
c. Kasir
Bertugas melakukan penerimaan dan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan operasional kantor cabang.
d. CSO ( Customer Service Officer)
Mempunyai tanggungjawab melayani dan membangunhubungan yang baik dengan nasabah serta menaggungjawabi pelayanan bagi nasabah hingga selesai.
3. Unit Penjualan
a. Relationship Officer
Adapun tugas relationship officer antara lain :
1) Melakukan kegiatan penjualan produk pinjaman melalui cross selling dan up selling pada nasabah di cabang pegadaian.
2) Mendorong pertumbuhan pinjaman dan mendukung pencapaian target
3) Memasarkan dan mengenalkan produk pegadaian lainnya kepada nasabah
4) Mengingatkan debitur agar disiplin dalam membayar angsuran kredit
5) Memberikan laporan periodik kepada atasan.
b. Sales Profesional
Bertugas untuk memasarkan produk-produk Pegadaian seperti kca, kreasi, amanah, arrum haji, logam mulia yang berfokus pada penjualan dan target yang harus dicapai.
c. Sales Chanel
Adapun tugas dari sales chanel yaitu :
1) Mengoptimalkan kegiatan penjualan mealui relasi yang kuat agar dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan lifestyle klien.
2) Meneliti kondisi pasar dan tingkat persaingan dan memiliki wawasan yang luas.
3) Mencapai target penjualan per minggu, per bulan, per tahun.
Melalui keberhasilan penerapan strategi dan taktik pemasaran dan penjualan.
4. UPC (Unit Pelayanan Cabang)
UPC (Unit Pelayanan Cabang) mempunyai tugas :
a. Kegiatan operasional UPC yang dikoordinasikan, dilaksanakan dan diawasi dengan baik, serta menanggungjawabi penanganan barang jaminan yang bermasalah dan yang sudah lewat jadwal pembayaran.
b. Mengawasi kegiatan operasional secara terprogram berdasarkan wewenang yang dimiliki.
c. Sarana dan prasarana, sistem keamanan, tata tertib, serta keberhasilan kantor yang dikoordinasikan, dilaksanakan, dan diawasi pengelolanya.
5. BPO Mikro memiliki tugas menawarkan produk Pegadaian, membantu penagihan dan melakukan survey awal kepada nasabah yang ingin mengajukan pinjaman ke Pegadaian.
4. Produk Pegadaian dan Jenis Produk yang Bisa Digadaikan di PT.
Pegadaian (Persero) CP Jeneponto
Pegadaian memiliki berbagai macam jenis produk yang tebagi ke dalam empat kategori, yaitu produk utama, produk syariah, investasi emas, dan produk lainnya.
a. Produk Utama 1. KCA
Singkatan dari kredit cepat aman. Kredit dengan sistem gadai ini diberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun produktif.
Agunan atau jaminan yang bisa digunakan untuk produk ini adalah emas, emas batangan, kendaraan (Motor,mobil), laptop, handphone, dan barang elektronik lainnya.
2. Krasida
Krasida adalah kredit dengan angsuran bulanan, ditujukan baik untuk kebutuhan konsumtif maupun produktif. Untuk mendapatkan pinjaman ini, barang yang harus kamu gadaikan adalah emas.
3. Kreasi
Produk pegadaian selanjutnya adalah kreasi, kredit yang ditujukan pada usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha.
Kreasi menggunakan sistem fidusia, yang berarti jaminan yang harus diberikan adalah BPKB saja. Jadi, kendaraan nasabah bisa digunakan untuk logistic usaha.
4. Gadai Efek
Gadai efek adalah produk dari pegadaian yang menggunakan saham dan atau obligasi sebagai jaminannya.
b. Investasi Emas 1. Mulia
Mulia dalam pegadaian merupakan layanan penjualan emas batangan secara tunai atau angsuran.
2. Tabungan Emas
Untuk kamu yang ingin investasi emas secara aman dan terpercaya pegadaian juga menyediakan layanan tabungan emas. Dengan biaya administrasi yang ringan dan juga proses pembelian yang mudah, kamu bisa menabung emas 24 karat yang sudah terjamin keasliannya.
3. Konsinyasi Emas
Konsinyasi emas adalah jual titip emas logam mulia di Pegadaian, dengan jumlah minimal 5 gram. Keuntungan hasil penjualan akan diberikan kepada nasabah.
c. Produk Syariah 1. Rahn
Produk Rahn bisa mengajukan pinjaman (Marhun Bih) mulai dari Rp.
50.000 sampai Rp. 1 miliar atau bahkan lebih.
2. Amanah
Produk lainnya dari pegadaian syariah adalah amanah, pinjaman untuk pengusaha kecil, karyawan internal dan eksternal serta professional.
Pinjaman ini ditujukan untuk pembelian kendaraan bermotor.
3. Arum
Untuk kamu yang sedang mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan butuh pinjaman dengan prinsip syariah, Arrum BPKB adalah jawabannya.
4. Arrum Haji
Produk pegadaian syariah yang terakhir adalah Arrum Haji, pinjaman untuk membiayakan porsi ibadah haji. Menggunakan produk ini denganmemberikan jaminan emas batangan (LM) minimal 3,5 gram atau bisa juga emas perhiasan dengan berat kurang lebih 7 gram (kadar minimal 70%).
B. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, secara khusus terfokus pada bagaimana penerapan kesesuaian penempatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT.
Pegadaian (Persero) CP Jeneponto. Berikut alur dan gambaran penelitian diantaranya :
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan.Tujuannya yaitu memberikan gambaran yang ingin diketahui mengenai keadaan diri responden, selain itu karakteristik responden digunakan untuk mengetahui keragaman dari responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja. Dalam literatur keilmuan responden merupakan sumber untuk memperoleh data dan juga informasi yang tentunya berkaitan langsung pada topik penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Pegadaian (Persero) CP Jeneponto, berikut data responden yang telah dikelompokkan peneliti sebagai berikut :
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Menurut Hungu (2016:43) jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis sejak seorang itu dilahirkan.
Perbedaan biologis dan fungsi biologis laki-laki dan perempuan tidak dapat dipertukarkan diantara keduanya. Berdasarkan pernyataan di atas maka diperoleh tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Laki-Laki 24 80%
2 Perempuan 6 20%
Total 30 100
Sumber : Data Primer, Tahun 2021
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden pada tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa responden laki-laki sebanyak 24 orang dengan presentase sebesar 80% dan responden perempuan yaitu sebanyak 6 orang dengan presentase sebesar 20%. Dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang ada adalah berjenis kelamin laki-laki. Hal ini sesuai dengan persentase karywan PT. Pegadaian (Persero) CP Jeneponto, dimana terlihat jumlah karyawan laki-laki jauh lebih banyak dibandingkan karyawan perempuan.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun, selain itu umur merupakan lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Usia Responden Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 21-29 tahun 18 60%
2 30-39 tahun 9 30%
3 40-49 tahun 3 10%
Total 30 100
Sumber : Data Primer, Tahun 2021
Berdasarkan karakteristik umur responden menunjukkan bahwa responden yang berumur 21-29 tahun sebanyak 18 orang dengan persentase sebesar 60%,responden yang berumur 30-39 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 30%, selain itu responden yang berumur 40-49 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase 10%.
Berdasarkan karakteristik umur responden sebagian besar responden berumur antara 21-29 tahun yakni sebesar 60%. Hal tersebut dikarenakan lokasi yang menjadi studi kasus adalah PT. Pegadaian (Persero) CP Jeneponto, sehingga sebagian besar responden masih muda.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.
Menurut Yunus (2018) Pendidikan adalah usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan kepada tujuan dan cita-citanya yang tinggi.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 SMA/SMK/MA 3 10%
2 DIPLOMA III 3 10%
3 S1 21 70%
4 S2 3 10%
Total 30 100
Sumber : Data Primer, Tahun 2021
Berdasarkan karakteristik responden yang terlihat pada tabel 4.3 maka karakteristik responden pada tingkat pendidikan sarjana (S1) mendominasi, dimana berada pada angka 21 responden dengan persentase sebesar 70%, sehingga tingkat pendidikan yang lain hanya berada dibawah 15% . Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan PT.
Pegadaian (Persero) CP Jeneponto lebih mengutamakan rekrutmen pegawai yang berlatar belakang pendidikan strata 1 (S1) dibandingan jenjang yang lain.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja
Menurut Andini (2015) Masa kerja adalah jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja pada suatu instansi, kantor, dan sebagainya.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja No Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 1-5 tahun 15 50%
2 6-10 tahun 9 30%
3 11-15 tahun 6 20%
Total 30 100
Sumber : Data Primer, Tahun 2021
Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat bahwa sebanyak 15 responden (50%) dengan masa kerja 1-5 tahun, 9 responden (30%) dengan masa kerja 6-10 tahun, selain itu terdapat 6 responden (20%) dengan masa kerja 11-15 tahun.
2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisi deskriptif penelitian merupakan hasil pengeumpulan data terkait masalah penelitian terkhusus proses realisasi penerapan kesesuaian penempatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pegaadaian (Persero) CP Jeneponto. Menurut Sugiyono (2018: 48) mengemukakan bahwa metode analisis deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain.
Variabel penelitian terdiri dari 2 (dua) yaitu, variabel independent yaitu Penempatan Kerja (x) dan variabel dependent yaitu Prestasi Kerja (Y).Skala pengukuan menggunakan skala likert dengan bobot tertinggi disetiap pertanyaan yaitu 5 (llima) dan bobot terendah yaitu 1 (satu) dengan jumlah responden sebanyak 30 orang.
a. Deskripsi Variabel Penempatan Kerja
Penempatan kerja karyawan adalah kebijakan terhadap sumber daya manusia untuk menentukan posisi atau jabatan seseorang, dengan menempatkan pegawai pada pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan pengetahuannya memungkinkan perusahaan mencapai tujuannya.
Oleh karena itu pihak perusahaan harus menyeleksi terlebih dahulu guna mengetahui kesesuaian penempatan kerja yang cocok untuk para karyawan yang memiliki kemampuan yang beragam. Adapun deskripsi data tanggapan respondon mengenai penempatan kerja pada PT.
Pegaadaian (Persero) CP Jeneponto terlihat pada tabel berikut : Tabel 4.5
Deskripsi Variabel Penempatan Kerja (X) Deskripsi Mean Median Std
Daviaton
Min Max Variance Sum
X1 3.6333 4 0.88992 2 5 0.792 109
X2 3.5667 4 0.85836 2 5 0.737 107
X3 3.4333 3 1.00630 2 5 1.013 103
X4 3.3667 3 0.76489 2 5 0.585 101
X5 3.2333 3 1.07265 1 5 1.151 97
Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 25
Berdasarkan output diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Penempatan kerja diinstansi ini sudah disesuaiaikan dengan prestasi akademik karyawan. Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 2 dan sum 109 dengan mean 3.6333 median 4 standar deviation 0.88992 serta variance 0.792.
2) Saya ditempatkan sesuai dengan pengalaman yang saya miliki.
Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 2 dan sum 107 dengan mean 3.5667 median 4 standar deviation 0.85836 serta variance 0.737.
3) Saya merasa penempatan karyawan berdasarkan kondisi kesehatan fisik dan mental. Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 2 dan sum 103 dengan mean 3.4333 median 3 standar deviation 1.00630 serta variance 1.013.
4) Status perkawinan sangat menentukan posisi saya dalam perusahaan.
Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 2 dan sum 101 dengan mean 3.3667 median 3 standar deviation 0.76489 serta variance 0.585.
5) Menurut saya faktor usia sudah dipertimbangkan, sehingga perusahaan tahu dimana posisi karyawan ditempatkan. Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 1 dan sum 97 dengan mean 3.2333 median 3 standar deviation 1.07265 serta variance 1.151.
b. Analisis Variabel Prestasi Kerja
Menurut Mulyadi (2016:63) menyatakan bahwa kinerja (prestasi kerja) merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pekerja atau karyawan secara kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab mereka. Penilaian kinerja merupakan tugas penting organisasi sehingga mengetahui sejauh mana karyawan berhasil atau tidak dalam bekerja selama masa kerja yang ditentukan. Informasi mengenai tinggi rendahnya prestasi kerja karyawan tidak daapat diperoleh begitu saja, bisa jadi melalui proses yang panjang yaitu proses performance appraisal.
Berikut data tanggapan responden mengenai variabel prestasi kerja karyawan :
Tabel 4.6
Deskripsi Variabel Prestasi Kerja (Y) Deskripsi Mean Median Std
Daviaton
Min Max Variance Sum
Y1 4.1333 4 0.62881 3 5 0.395 124
Y2 4.2333 4 0.62606 3 5 0.392 127
Y3 4.1333 4 0.62881 3 5 0.395 124
Y4 3.9333 4 0.78492 2 5 0.616 118
Y5 3.9667 4 0.61495 3 5 0.378 119
Y6 3.7333 4 0.58329 2 5 0.340 112
Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 25
Berdasarkan output diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Pencapaikan kerja Bapak/Ibu sesuai dengan target yang ditentukan.
Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 3 dan sum 124 dengan mean 4.1333 median 4 standar deviation 0.62881 serta variance 0.395.
2) Pengetahuan pekerjaan karyawan telah meningkatkan prestasi kerja.
Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 3 dan sum 127 dengan mean 4.2333 median 4 standar deviation 0.62606 serta variance 0.392.
3) Inisiatif karyawan dalam melaksanakan tanggungjawab telah menghasilkan kinerja yang baik. Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 3 dan sum 124 dengan mean 4.1333 median 4 standar deviation 0.62881 serta variance 0.395.
4) Karyawan mampu memahami arahan yang diberikan oleh pimpinan.
Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 2 dan sum 118 dengan mean 3.9333 median 4 standar deviation 0.78492 serta variance 0.616.
5) Dalam meningkatkan prestasi kerja harus dilandaskan pada sikap dan semangat bekerja. Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 3 dan sum 119 dengan mean 3.9667 median 4 standar deviation 0.61495 serta variance 0.378.
6) Disiplin merupakan cara meningkatkan kualitas kerja. Tanggapan dari responden maksimal 5 minimal 2 dan sum 112 dengan mean 3.7333 median 4 standar deviation 0.58329 serta variance 0.340.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dapat dikatan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk melihat item pertanyaan itu valid dengan melihat corrected Item Total Corelation. Indikator dalam kuesioner dapat dikatakan valid apabila nilar r hitung > dari r tabel. Dipenelitian kali ini jumlah sampel (n) = 30 dan besarnya df dapat dihitung 30-2 = 28 dengan taraf signifikan 5% didapat r tabel = 0,361 sehingga item pertanyaan dikatan valid jika r hitung lebih besar dari = 0,361. Berikut hasil uji validitas data dalam penelitian ini terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Uji Validitas
No. Item
Pernyataan
R hitung Rtabel Keterangan
1. X1
X2 X3 X4 X5
0,825 0,735 0,753 0,662 0,812
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid
2. Y1
Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
0,773 0,768 0,812 0,726 0,683 0,571
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 25
Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan memiliki nilai koefisien korelasi positif dan lebih besar dari R tabel. Ini menandakan bahwa data yang di dapatkan telah valid dan bisa di lakukan pengujian data selanjutnya.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan salah satu cara dalam mengukur suatu kuesioner yang merupakan suatu indikator dari variabel atau konstruk.
Dikatakan reliabel apabila jika tanggapan seseorang terhadap pernyataan konsisten dari hasil pengukuran kuesioner yang berulang. Berikut hasil uji realibilitas :
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach’
Alpha
Batas Reliabilitas
Keterangan
1. Penempatan kerja (X) 0.814 0.60 Reliabel 2. Prestasi Kerja (Y) 0,815 0.60 Reliabel Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 25
Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas semua nilai dari variabel penempataan kerja (X) sebesar 0.814 dan variabel prestasi kerja (Y) sebesar 0,815 menandakan bahwa nilai tersebut lebih besar dari nilai probabilitas = 0.60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument dari kuesioner yang dugunakan untuk menjelaskan variabel penempatan kerja dan prestasi kerja dinyatakan reliabel atau terpercaya sebagai alat ukur variabel.
4. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana merupakan sebuah metode pendekatan untuk pemodelan hubungan antara satu variabel dependen (terikat) dan satu variabel independen (bebas). Analisis regresi linear sederhana digunakann untuk memprediksi berapa besar kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut hasil uji data regresi linear sederhana :
Tebel 4.9
Uji Regresi Linear Sederhana
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y) Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 25
Berdasarkan hasil uji di atas maka diperoleh hasil sebaagai berikut :
Y = α+β×
Y = 13.704 + 0.605 X
Merujuk pada output di atas maka diperoleh hasil analisis variabel bebas ke terikat sebagai berikut :
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 13.704 1.738 7.885 .000
Penempatan Kerja (X)
.605 .099 .756 6.120 .000
1) Nilai konstanta sebesar 13.704, artinya jika kesesuaian penempatan kerja nilainya 0 atau konstant maka prestasi kerja karyawan sebesar 13,704.
2) Koefisien regresi untuk variabel bebas (penempatan kerja) sebesar 0,605 artinya jika penempatan mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi kerja (variabel terikat) akan mengalami peningkatan sebesar 0,605. Koefisien bernilai positif artinya ada pengaruh positif antara penempatan kerja dengan prestasi kerja karyawan.
5. Pengujian Hipotesis
Analisis data menggunakan pengujian analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui berapa besar kekuatan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu menggunakan dua metode yaitu berdasarkan uji koefisien determinasi (R2) dan uji t :
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui kemampuan semua variabel independent dalam menjelaskan variabel dependen. Penelitian ini menggunakan koefisien determinasi adjusted R2 untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 4.10
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .756a ,572 ,557 1,86422
a. Predictors: (Constant), Penempatan Kerja (X)
Berdasarkan hasil uji diatas, koefisien korelasi menunjukkan bahwa variabel penempatan kerja sebagai variabel independen, memiliki korelasi atau searah sebesar 75,6%. Nilai R square menunjukkan bahwa variabel Y yaitu prestasi kerja dipengaruhi oleh prestasi kerja (X) sebesar 57,2% dan sisanya 42,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum di teliti.
b. Uji Parsial (Uji - t)
Uji Parsial (Uji - t) bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yang ditunjukkan oleh tabel coefficient. Jika nilai signifikasi > 0.05 maka keputusannya adalah ditolak atau variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai signifikasi < 0.05 maka keputusannya diterima atau variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Uji t dapat dilihat berdasarkan output coefficient berikut : Tabel 4.11
Hasil Uji parsial (Uji - t) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 13,704 1,738 7,885 ,000 Penempatan
Kerja (X) ,605 ,099 ,756 6,120 ,000 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)
Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 25
Berdasarkan hasil output di atas dapat dijelaskan bahwa koefisien regresi variabel penempatan kerja (x) sebesar 0,605 dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05 sedangkan nilai t hitung = 6,120 dan nilai t tabel = 1,701 artinya penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Hal ini menandakan bahwa semakin baik realisasi penerapan kesesuaian penempatan kerja maka prestasi kerja karyawan semakin meningkat.
C. Pembahasan
Koefisien regresi variabel penempatan kerja (x) sebesar 0,605 dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05 sedangkan nilai t hitung = 6,120, dan nilai t tabel = 1,701 (6,120 > 1,701) artinya penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Pegadaian (Persero) CP Jeneponto. Hal ini menandakan bahwa semakin baik realisasi penerapan kesesuaian penempatan kerja maka prestasi kerja karyawan semakin meningkat. Sehingga secara parsial berdasarkan uji koefisien determinasi output diatas, nilai adjusted R2 dari model regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Dimana bahwa nilai R Square sebesar 0.572 menunjukkan bahwa 57,2% yang menunjukkan bahwa prestasi kerja (Y) dipengaruhi oleh variabel penempatan kerja (X), dan sisanya 42,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil diatas dapat di simpulkan bahwa pengaruh kesesuaian penempatan kerja bepengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, yang tentunya memberikan manfaat yang besar terutama untuk perusahaan maupun karyawannya.