• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah menggunakan dokumen dan angket. Dokumen adalah salah satu metode pengumpulan data kuantitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek itu sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.62 Angket adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang dibuat berdasarkan indikator–indikator dari variabel penelitian yang diberikan kepada responden.63 Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan ialah dokumen yang berupa nilai ujian tengah semester ganjil siswa pada mata pelajaran matematika, sedangkan angket yang digunakan ialah angket kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik.

62 Shinta Dwi Puspitarini, “Analisis kreatifitas siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan pemahaman konsep matematika siswa MTs Negeri 5 Jember” (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Jember, 2018).

63 Sugiono, Metodologi, 72.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan dan mempermudah dalam suatu penelitian.64 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dari variabel kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert. Kemudian, indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item–item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.65 Adapun kisi-kisi instrumen kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Angket Kecerdasan Logis Matematis

Dimensi

Indikator

Butir

Pernyataan Jumlah Butir

Soal Positif Negatif

Berhitung

Kemampuan berhitung 1, 6, 9 8, 13 5 Gemar pelajaran

berhitung

3, 11, 14 23, 26 5 Belajar dengan cepat operasi

perhitungan 4, 21 10. 24 4

Berpikir Sistematis

Kemampuan mengurutkan dan mengklasifikasikan Sesuatu

16, 29 2, 28 4

Berpikir Logis

Kemampuan dalam bernalar secara logis

7, 20 5, 17 4 Kemampuan dalam

pemecahan masalah

15, 19 27, 30 4 Senang menghabiskan

64 Widodo, Metodologi Penelitian Populer & Praktis, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2017), 72.

65 Nisa, Pengaruh, 40-41.

waktu dengan

mengerjakan kuis asah otak atau teka-teki

18 25 2

Eksperimen Ingin tahu dan mengamati sesuatu (bereksperimen)

12 22 2

Jumlah 16 14 30

Sumber : Amstrong, 2013: 15766

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Angket Kecerdasan Linguistik

Dimensi Indikator

Butir

Pernyataan Juml

ah Butir

Soal Positif Negatif

Membaca

Gemar membaca 1, 7, 8 21, 25,

27 6

Kemampuan dalam

pemahaman bacaan 11, 16 10 3

Menulis Suka menulis

2, 4, 17 20, 30 5 Berbicara

Berbicara bahasa asing 3 13 2

Memiliki kosa kata yang luas 12 9 2

Bercerita Suka bercerita 6, 19 22, 28 4

Menyukai humor 5, 23 26 3

Mengeja Kemampuan mengeja 18 24 2

Daya ingat Memiliki daya ingat 14, 15 29 3

Jumlah 16 14 30

Sumber : Amstrong, 2013: 16267

Angket tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik. Angket ini dibagikan kepada siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Pasuruan. Data mengenai kecerdasan logis matematis dan kecerdasan lingusitik menggunakan skala

66 Amstrong, Kecerdasan Multipel di dalam Kelas, (Jakarta:Indeks), 157.

67 Amstrong, Kecerdasan Multipel di dalam Kelas, (Jakarta:Indeks), 162.

likert yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif dengan rentang skor 1–5 yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.4 Skala Likert Skor untuk

pernyataan Positif

Skor untuk pernyataan

Negatif

Interprestasi

5 1 Sangat Setuju

4 2 Setuju

3 3 Ragu-ragu

2 4 Tidak Setuju

1 5 Sangat Tidak Setuju

Sumber : Sugiyono, 2019 : 18368 3. Pengujian Instrumen

Angket yang telah diuji cobakan akan disusun ulang dengan memperbaiki/menghilangkan item pernyataan yang tidak sesuai. Perbaikan angket ini bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel sehingga nantinya akan didapatkan hasil penelitian yang maksimal. Untuk pemeriksaan setiap item angket digunakan Uji Validasi dan Uji Reliabilitas.

a. Uji Validitas Insttrumen

Uji validitas bertujuan agar data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang diteliti. Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari

68 Sugiono, Penelitian, 183.

variabel yang diteliti secara tepat.69 Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas isi, konstruksi, dan bahasa yang didapatkan dari tiga validator ahli serta validitas empirik yang menggunakan program IBM SPSS Statistics 22. Tiga validator instrumen peneliti yaitu

1) Mariatul Ilmiah S.Pd (Guru Matematika) 2) Eka Terisia S.Pd (Guru Bahasa Indonesia)

3) Risa Saidatul Azizah S.Pd (Guru Bimbingan Konseling)

Hasil uji validitas isi, konstruksi, dan bahasa dari validator ahli selanjutnya dihitung rataan skor validitasnya dengan rumus:

Kemudian hasil rerataan skor validitas diinterpretasikan pada kategori tingkat kevalidan instrumen.

Tabel 3.5

Kategori Tingkat Kevalidan Instrumen

Nilai V Tingkat Kevalidan

V = 5 Sangat Valid

4 ≤ V < 5 Valid

3 ≤ V < 4 Cukup Valid

2 ≤ V < 3 Kurang Valid

1 ≤ V < 2 Tidak Valid

Sumber: Arikunto, 2016: 27670

Untuk memperkuat kevalidan instrumen, maka dilakukan uji coba kepada peserta didik bukan sampel, kemudian dilakukan uji korelasi product moment pearson,71 yaitu:

69 Mufida, Diana, dkk, “Pengaruh kecerdasan Intelegensi dan task Commitment terhadap Hasil belajar Matematika Siswa kelas XII MAN 1 Jember”, (Jurnal Edukasi Vol. 1, 2016), 39.

70 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta), 276.

71 Lestari, Penelitian, 193.

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ] [ ∑ ]

Keterangan :

= Koefisien korelasi antar skor butir soal (X) dan total skor (Y) N = Banyak subjek

X = Skor butir soal atau skor item pertanyaan/pernyataan Y = Total skor

Untuk mempermudah melakukan uji validitas instrumen pada penelitian ini, maka peneliti menggunakan program IBM SPSS Statistics 25.

Kriteria pengujian validitas instrumen didasarkan pada r tabel dengan tingkat signifikansi 5%. Dimulai dengan menentukan derajat kebebasannya dengan rumus dk = n-2. Kemudian dicari rtabel product moment pada taraf 5% . Apabila rhitung atau rxy ≥ rtabel , maka butir pernyataan tersebut dikatakan valid. Namun, jika rhitung < rtabel, maka butir pernyataan tidak valid.72

1) Angket Kecerdasan Logis Matematis

Adapun hasil analisis dari perhitungan validasi instrumen oleh validator ahli adalah sebagai berikut:

72 Indah Wahyuni, Statistik Pendidikan, (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 78-79

Tabel 3.6

Perhitungan Validasi Angket Kecerdasan Logis Matematis Validator Ahli

Validator Total Skor Ai V Ket

1 33 4,125

4,041 Valid

2 32 4

3 32 4

Berdasarkan rata–rata yang diperoleh yakni 4,041 maka instrumen berupa angket kecerdasan logis matematis termasuk dalam kriteria valid. Untuk memperkuat kevalidan angket kecerdasan logis, maka peneliti melakukan uji coba angket kecerdasan matematis-logis yang telah divalidasi dan direvisi kepada kelas VIII E yang diikuti oleh 31 siswa. Setelah mendapatkan data kecerdasan matematis-logis, peneliti memberikan skor total sesuai dengan pedoman skala likert yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya dengan berbantuan program IBM SPSS Statistics 25, peneliti menghitung validitas sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7

Tabel Validitas SPSS Angket Kecerdasan Matematis-Logis

No. Item R hitung R tabel (5%)

Kriteria

1 0,324 0,355 Tidak Valid

2 0,768 0,355 Valid

3 0,802 0,355 Valid

4 0,286 0,355 Tidak Valid

5 -0,317 0,355 Tidak Valid

6 0,661 0,355 Valid

7 0,240 0,355 Tidak Valid

8 0,768 0,355 Valid

9 0,482 0,355 Valid

10 0,802 0,355 Valid

11 0,845 0,355 Valid

12 0,802 0,355 Valid

13 0,547 0,355 Valid

14 0,156 0,355 Tidak Valid

15 0,005 0,355 Tidak Valid

16 0,508 0,355 Valid

17 0,639 0,355 Valid

18 0,702 0,355 Valid

19 0,661 0,355 Valid

20 0,845 0,355 Valid

21 0,607 0,355 Valid

22 0,556 0,355 Valid

23 0,651 0,355 Valid

24 0,639 0,355 Valid

25 0,556 0,355 Valid

26 0,817 0,355 Valid

27 0,525 0,355 Valid

28 0,702 0,355 Valid

29 0,768 0,355 Valid

30 0,129 0,355 Tidak Valid

Sumber :Eka Nur Kamilah, 2015:201.73

Dari hasil uji validitas 30 item butir pernyataan angket kecerdasan matematis-logis dapat dikatakan valid apabila rhitung ≥ rtabel pada taraf signifikansi 0,05 dan dk = n-2 = 31-2 = 29. Untuk angket kecerdasan matematis-logis dari perhitungan validitas diperoleh 23 item butir pernyataan yang valid, yaitu butir pernyataan nomor 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29. Sedangkan butir pernyataan yang tidak valid diperoleh 7 item butir pernyataan yaitu nomor 1, 4, 5, 7, 14, 15, 30.

73 Eka Nur Kamilah¸ Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta), 201.

Item butir pernyataan yang tidak valid, dibuang oleh peneliti dan item butir pernyataan yang valid akan disebar peneliti ke kelas VIII A, VIII B dan VIII C.

2) Angket Kecerdasan Linguistik

Adapun hasil analisis dari perhitungan validasi instrumen oleh validator ahli adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Perhitungan Validasi Angket Kecerdasan Linguistik Validator Ahli

Validator Total Skor

Ai V Ket

1 31 3,875

4 Valid

2 32 4

3 33 4,125

Berdasarkan rata–rata yang diperoleh yakni 4 maka instrumen berupa angket kecerdasan linguistik termasuk dalam kriteria valid. Untuk memperkuat kevalidan angket kecerdasan linguistik, maka peneliti melakukan uji coba angket kecerdasan linguistik yang telah divalidasi dan direvisi kepada kelas VIII D yang diikuti oleh 20 siswa. Setelah mendapatkan data kecerdasan linguistik, peneliti memberikan skor total sesuai dengan pedoman skala likert yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya dengan berbantuan program IBM SPSS Statistics 25, peneliti menghitung validitas sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.9

Tabel Validitas SPSS Angket Kecerdasan Linguistik No. Item R hitung R tabel

(5%)

Kriteria

1 0,54 0,44 Valid

2 0,68 0,44 Valid

3 0,47 0,44 Valid

4 0,42 0,44 Tidak Valid

5 0,46 0,44 Valid

6 0,45 0,44 Valid

7 0,6 0,44 Valid

8 0,48 0,44 Valid

9 0,11 0,44 Tidak Valid

10 -0,2 0,44 Tidak Valid

11 0,51 0,44 Valid

12 0,14 0,44 Tidak Valid

13 -0,1 0,44 Tidak Valid

14 0,52 0,44 Valid

15 0,7 0,44 Valid

16 0,29 0,44 Tidak Valid

17 0,54 0,44 Valid

18 0,63 0,44 Valid

19 0,39 0,44 Tidak Valid

20 -0,2 0,44 Tidak Valid

21 0,16 0,44 Tidak Valid

22 0,29 0,44 Tidak Valid

23 -0,1 0,44 Tidak Valid

24 0,46 0,44 Valid

25 0,57 0,44 Valid

26 0,33 0,44 Tidak Valid

27 0,45 0,44 Valid

28 0,27 0,44 Tidak Valid

29 0,5 0,44 Valid

30 0,59 0,44 Valid

Sumber :Eka Nur Kamilah, 2015:20174

Dari hasil uji validitas 30 item butir pernyataan angket kecerdasan linguistik dapat dikatakan valid apabila rhitung ≥ rtabel

74 Eka Nur Kamilah¸ Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta), 201

pada taraf signifikansi 0,05 dan dk = n-2 = 31-2 = 29. Untuk angket kecerdasan linguistik dari perhitungan validitas diperoleh 17 item butir pernyataan yang valid, yaitu butir pernyataan nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 11, 14, 15, 17, 18, 24, 25, 27, 29, 30. Sedangkan butir pernyataan yang tidak valid diperoleh 13 item butir pernyataan yaitu nomor 4, 9, 10, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 28.

Item butir pernyataan yang tidak valid, dibuang oleh peneliti dan item butir pernyataan yang valid akan disebar peneliti ke kelas VIII A, VIII B dan VIII C.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas suatu instrument adalah kekonsistenan instrument tersebut bila diberikan pada subjek yang sama meskipun oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, atau tempat yang berbeda, maka akan memberikan hasil yang sama atau relatif sama (tidak berbeda secara signifikan).75

Rumus yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrumen tes tipe subjektif atau instrument non tes adalah rumus Alpha Cronbach, yaitu :

(

) ( )

Keterangan :

r = Koefisien reliabilitas n = Banyak butir soal

75 Lestari, Penelitian, 206.

= Variansi skor butir soal ke-i = Variansi skor total

Kriteria pengujian reliabilitas tes adalah setiap item soal reliabel apabila r ≥ rtabel. Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen tes ditentukan berdasarkan kriteria menurut Guilford,76 sebagai berikut:

Tabel 3.10

Kriteria koefisien korelasi reliabilitas instrument Koefisien

Korelasi

Korelasi Interprestasi reliabilitas 0,90 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tetap/sangat baik 0,70 ≤ r < 0,90 Tinggi Tetap/baik 0,40 ≤ r < 0,70 Sedang Cukup tetap/cukup baik 0,20 ≤ r < 0,40 Rendah Tidak tetap/buruk

r < 0,20 Sangat rendah Sangat tidak tetap/sangat buruk Sumber : Wahyudin Zarkasyi, 2017:205.77

Dari hasil perhitungan uji reliabilitas yaitu Cronbach’c Alpha menggunakan program IBM SPSS Statistics 25 pada lampiran terlihat angket variabel kecerdasan logis matematis sebesar 0,947 dengan kategori sangat baik. Untuk angket kecerdasan linguistik sebesar 0,920 dengan kategori sangat baik. Berikut tabel hasil perhitungan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 25.

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Kecerdasan Logis

Matematis 0,947 23

Kecerdasan Linguistik 0,63 17

76 Lestari, Penelitian, 206

77 Wahyudin Zarkasyi, Penelitian Pendidikan Matematika, (Bandung: Alfabeta), 205.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen angket kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik sangat baik atau sangat reliabel.

Dokumen terkait