• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN KECERDASAN LINGUISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 4 PASURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN KECERDASAN LINGUISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 4 PASURUAN"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN KECERDASAN LINGUISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 4 PASURUAN

SKRIPSI

Oleh : Siti Nur Fadilah Nim : T20187106

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PRODI TADRIS MATEMATIKA JUNI 2022

(2)

i

PENGARUH KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN KECERDASAN LINGUISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 4 PASURUAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Kiai Haji Ahmad Siddiq untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Tadris Matematika

Oleh : Siti Nur Fadilah Nim : T20187106

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PRODI TADRIS MATEMATIKA JUNI 2022

(3)

ii

PENGARUH KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN KECERDASAN LINGUISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 4 PASURUAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Kiai Haji Ahmad Siddiq untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Tadris Matematika

Oleh : Siti Nur Fadilah NIM : T20187106

Disetujui Pembimbing

MUH. HARAWAN DIMAS JAKARIA, M.Pd.

NUP. 201768166

(4)

iii

PENGARUH KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN KECERDASAN LINGUISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 4 PASURUAN

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Matematika

Hari : Jum’at Tanggal : 17 Juni 2022

Tim Penguji

Ketua Sekretaris

FIKRI APRIYONO, S.Pd., M.Pd. MOHAMMAD MUKLIS, M.Pd.

NUP. 2001048801 NIDN. 2003019102

Anggota :

1. Dr. Indah Wahyuni, M.Pd. ( )

2. Muh Harawan Dimas Jakaria, M.Pd. ( )

Menyetujui

Dekan Faultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 196405111999032001

(5)

iv MOTTO

باَبالَالْا وُلوُا ُرَّكَذَتَ ي اَمّنا

“Sesungguhnya orang yang ber akal lah yang dapat menerima pelajaran”

(Q.S. Az-Zumar :9)1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-quran dan Terjemahannya, (Surabaya:CV Assalam, 2001), 85.

(6)

v

PERSEMBAHAN

Seiring Ucapan Syukur Kepada Allah SWT dengan rasa tulus dan ikhlas dalam hati, skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Suhanto.(Alm) dan Siti Khotijah, ayah dan ibu yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, cucuran keringat, perjuangan, nasehat yang tiada hentinya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, membesarkan dan membiayai tanpa mengeluh, baik berupa materil maupun spiritual serta mengalirkan doa untuk kebahagiaan putra putrinya di dunia maupun di akhirat nanti dan demi keberhasilan anaknya dalam mencapai cita-cita serta harapan yang lebih baik.

2. Muhammad Rifqi Kurniawan, adik yang sangat mendukung di semua keadaan. Menjadi alasan untuk tetap berusaha sebaik mungkin dalam setiap kesempatan.

3. Fahrur Rozi, suami yang selalu menjadi partener dikala susah maupun senang, trimakasih doa dan dukungan selama ini yang selalu menemani begadang untuk menyelesaikan skripsi, trimakasih untuk banyak hal partner terbaik.

4. Khofif, Virgin, Aulia, Puspita, Iva. Teman yang selalu menjadi tempat pulang saat banyak hal berat harus diselesaikan, saudara yang telah menemani dalam banyak cerita.

5. Nouri Alfin Nabilah, S.Pd yang telah memberi banyak bimbingan, motivasi dan pengarahan di banyak kesempatan.

6. Teman kelas MTK 18.3 yang selalu membersamai keluh kesah dan ramai canda di setiap kelasnya.

7. Orang-orang baik yang banyak memberi bantuan berupa pengarahan, semangat, dan banyak doa yang semoga juga akan menjadi jalan kemudahan padanya.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

ِمْيِحَّرلا ِن ْحَّْرلا ِهّللا مْسِب

Segala puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi, dapat terselesaikan dengan lancar. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman permusuhan menuju zaman yang penuh dengan nuasa persaudaraan seperti saat ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi Tadris Matematika pada Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Ahcmad Siddiq Jember dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Kecerdasan Linguistik terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan”.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan kepada penulis.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan persetujuan pada skripsi ini.

3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sains 4. Bapak Fikri Apriyono, S.Pd,.M.Pd. selaku Koordinator Program Studi

Tadris Matematika yang telah menerima judul skripsi ini.

5. Bapak Muh. Harawan Dimas Jakaria, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan sepenuh hati memberikan arahan, bimbingan dan motivasi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen-dosen di UIN KHAS Jember yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.

(8)

vii

7. Bapak/Ibu Tata Usaha Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran administrasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Tiada kata yang dapat diucapkan selain do’a dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan atas semua jasa yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini pasti memiliki kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penelitian selanjutnya bisa lebih baik. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Jember, 17 Juni 2022

Penulis

(9)

viii ABSTRAK

Siti Nur Fadilah, 2022: Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Kecerdasan Linguistik terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan.

Kata Kunci: Kecerdasan Logis Matematis, Kecerdasan Linguistik , Hasil Belajar.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kecerdasan logis matematis yang sangat berkaitan erat dengan kemampuan kognitif dalam pembelajaran matematika. Untuk lebih mendukung dan memaksimalkan kecerdasan logis matematis juga diperlukan aspek afektif. Salah satu aspek afektif yang dapat menguatkan kecerdasan logis matematis siswa adalah kecerdasan linguistik.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kecerdasan logis matematis, kecerdasan linguistik, dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTs Negeri 4 Passuruan baik secara simultan maupun individu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan di MTs Negeri 4 Pasuruan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik cluster random sampling, dan penentuan ukuran sampel menggunakan rumus slovin, Berdasarkan rumus slovin diperoleh jumlah sampel yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 65 siswa, sedangkan populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan, dimana kelas VIII terdapat 5 kelas yang terdiri dari 158 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan dokumen dan angket. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan ialah dokumen yang berupa nilai ujian tengah semester ganjil siswa pada mata pelajaran matematika, sedangkan angket yang digunakan ialah angket kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial, pada statistik inferensial menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Kecerdasan logis matematis siswa kelas VIII terdapat 7 siswa dengan kategori sangat tinggi, 23 siswa dengan kategori tinggi, 34 siswa dengan kategori sedang, dan 1 siswa gengan kategori rendah. 2) Kecerdasan Linguistik siswa terdapat 9 siswa dengan kategori sangat tinggi, 27 siswa dengan kategori tinggi, 29 siswa dengan kategori sedang, dan 10 siswa dengan kategori rendah, 3) Hasil belajar matematika siswa terdapat 41 siswa dengan nilai pada kategori sangat tinggi, dan 24 siswa dengan kategori tinggi. 4) Terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik secara simultan dan parsial terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan. 5) Terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik secara individu terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan.

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

1. Variabel Penelitian ... 9

2. Indikator Variabel ... 11

F. Definisi Oprasional ... 12

(11)

x

G. Asumsi Penelitian... 13

H. Hipotesis ... 14

I. Sistematika Pembahasan ... 15

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 17

B. Kajian Teori ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 40

B. Populasi dan Sampel... 42

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 44

D. Analisis Data ... 56

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian ... 65

B. Penyajian Data ... 66

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 68

D. Pembahasan ... 80

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 92

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 100

(12)

xi

DAFTAR TABEL

1. 1 Indikator Variabel Penelitian ... 11

2. 1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 20

3. 1 Data Jumlah Siswa Kelas VIII MTs Negeri 4 Pasuruan ... 42

3. 2 Kisi-kisi Instrumen Angket Kecerdasan Logis Matematis ... 45

3. 3 Kisi-kisi Instrumen Angket Kecerdasan Linguistik ... 46

3. 4 Skala Likert... 47

3. 5 Kategori Tingkat Kevalidan Instrumen ... 48

3.6 Perhitungan Vakidasi Angket Kecerdasan Logis Matematis Validator Ahli 50 3. 7 Tabel Validitas SPSS Angket Kecerdasan Logis Matematis ... 50

3. 8 Perhitungan Validasi Angket Kecerdasan Linguistik Validator Ahli . 52 3. 9 Tabel Validitas SPSS Angket Kecerdasan Linguistik ... 53

3.10 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ... 55

3.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 55

3.12 Tingkat Pencapaian Skor pada Variabel Kecerdasan Logis- Matematis 57 3.13 Tingkat Pencapaian Skor pada Variabel Kecerdasan Linguistik ... 57

3.14 Tingkat Pencapaian Skor pada Variabel Hasil Belajar ... 58

3.15 Kriteria Uji Durbin Waston ... 61

4.1 Data Hasil Penelitian ... 67

4.2 Deskripsi Kecerdasan Logis Matematis ... 69

4. 3 Deskripsi Kecerdasan Linguistik ... 70

(13)

xii

4. 4 Deskripsi Kategori Hasil Belajar ... 71

4. 5 Uji Kolinieritas ... 73

4. 6 Uji Autokorelasi ... 75

4. 7 Rekapitulasi Hasil Regresi Linear Berganda ... 77

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

3. 1 Alur Penelitian ... 41

3. 2 Paradigma Penelitian ... 62

4. 1 Uji Normalitas ... 72

4. 2 Uji Heteroskedastisitas ... 74

4. 3 Kecerdasan Logis Matematis ... 80

4. 4 Kecerdasan Linguistik ... 82

4. 5 Hasil Belajar ... 83

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1 : Matrik Penelitian ... 101

2 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 103

3 : Validasi Instrumen Penelitian ... 105

4 : Instrumen Penelitian Sebelum di Validasi ... 111

5 : Instrumen Penelitian Setelah di Revisi ... 117

6 : Instrumen Penelitian Oleh Responden... 121

7 : Daftar Nama Responden ... 133

8 : Daftar Hasil Instrumen Kecerdasan Logis Matematis ... 135

9 : Daftar Hasil Instrumen Kecerdasan Linguistik ... 138

10 : Daftar Nilai Siswa ... 141

11 : Output Uji Validitas Instrumen Kecerdasan Logis Matematis dan Kecerdasan Linguistik ... 143

12 : Output Uji Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Logis Matematis dan Kecerdasan Linguistik ... 152

13 : Output SPSS ... 154

14 : Surat Penelitian ... 162

15 : Jurnal Penelitian ... 164

16 : Biodata Penulis ... 165

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu komponen utama dalam hidup ini dan tidak bisa dilepaskan dari aktivitas sosial manusia. Pendidikan adalah salah satu faktor yang paling utama dalam menjembatani manusia untuk meraih suatu pengetahuan dari yang belum tahu menjadi tahu dan mengerti.

Oleh karena itu, keberadaan sekolah, madrasah, perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya baik formal maupun informal sangatlah penting dan menjadi faktor yang paling dominan sekaligus mendukung demi terciptanya suatu kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan tidak hanya menjadikan manusia pandai secara intelektual saja melainkan juga pandai dalam mengaplikasikan dan menerapkan pengetahuannya secara benar juga tepat guna, sekaligus menjadikan kepribadiannya lebih stabil, kondisional dalam berinteraksi terhadap masyarakat luas. Dikatakan juga bahwa manusia adalah makhluk yang paling cerdas dan Tuhan melengkapi manusia dengan komponen kecerdasan yang paling kompleks.2

Kecerdasan menjadi faktor yang sangat penting dalam pembelajaran karena kecerdasan merupakan modal awal yang dimiliki siswa sebelum melakukan aktifitas pembelajaran. Sesuai kodratnya, manusia diciptakan oleh

2 Mar’atur Roikha, “Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis dan Kecerdasan Visual-Spasial terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Ruang kelas V di SD Tamansiswa Turen”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016), 2-3.

(17)

Allah menjadi makhluk ciptaan yang paling sempurna yaitu memiliki akal dan pikiran (intelligence atau kecerdasan) dibanding makhluk lainnya.3

Menurut Gardner dalam skripsi Theresia Christi Andreani, kecerdasan merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang merupakan konsekuensi dalam suasana budaya atau masyarakat tertentu.4 Howard Gardner membagi kecerdasan menjadi 8 (delapan):5 (1) Kecerdasan Visual Spasial, yakni berpikir menggunakan gambar termasuk gambaran mental, peta, grafik dan diagram, menggunakan gerakan untuk membantu pembelajaran. (2) Kecerdasan Musik, yakni sensitive terhadap mood (suasana hati) dan emosi, menyukai dan mengerti musik. (3) Kecerdasan Linguistik, yakni kecerdasan dalam bidang bahasa. (4) Kecerdasan Matematis- Logis, yakni suka ketepatan, menyukai berpikir abstrak dan terstruktur. (5) Kecerdasan Kinestetik, yakni kecerdasan pengendalian fisik yang sangat baik, ahli dalam pekerjaan tangan, suka menyentuh dan memanipulasi objek. (6) Kecerdasan Interpersonal (simpati dan empati), yakni mudah bergaul, mediator, pintar berkomunikasi. (7) Kecerdasan Intrapersonal, yakni mengerti perasaan sendiri, dapat memotivasi diri, mengerti siapa dirinya, mengerti dan sangat memperhatikan nilai dan etika hidup. (8) Kecerdasan Naturalis, yakni mencintai lingkungan/alam, mampu menggolongkan objek, mengenali dan berinteraksi dengan hewan serta tanaman.

3 Titin Maghfiroh, “Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2019), 1-2.

4 Theresia Christi Andreani, “Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Kecerdasan Linguistik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Soal Cerita Aritmatika Spsial Kelas VII SMP Negeri 51 Jakarta”, (Skripsi, Universitas Kristen Indonesia, 2017), 2.

5 Roikha, Pengaruh, 3-4.

(18)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan tahun 2006,6 matematika merupakan mata pelajaran yang perlu diberikan kepada siswa di setiap satuan pendidikan mulai dari pendidikan dasar berguna untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika sangat penting sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika itu sendiri yaitu untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, dan bekerjasama secara efektif sehingga mampu bersaing dalam kehidupan modern yang kompetitif saat ini.

Menyadari betapa pentingnya matematika, maka siswa dituntut agar dapat mempelajari matematika dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menghasilkan hasil belajar yang memuaskan. Dengan hasil belajar ini, maka nanti akan di ketahui tingkat kecerdasan seseorang.

Sebelumnya peneliti telah melakukan wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran matematika di Mts Negeri 4 Pasuruan. Bapak Sulhan mengatakan bahwa siswa yang memiliki kemampuan dalam operasi hitung bilangan dan kemampuan berpikir secara logika atau yang kemudian disebut dengan kecerdasan logis matematis cenderung dapat memahami suatu masalah serta menyelesaikannya dengan tepat, sehingga hal tersebut berpengaruh baik pada pencapaian hasil belajarnya yang tinggi. Selain itu, siswa yang memiliki rasa percaya diri, gemar membaca dan mampu berpikir dalam bentuk kata- kata yang disebut kecerdasan linguistik yang baik juga memiliki hasil belajar yang tinggi. Dengan melihat kedua faktor tersebut, peneliti menduga bahwa

6 Hidayatul Khasanah, “Efektifitas Model Pembelajaran Discovery Learning dan Model Pembelejaran RME Berbantu Mobile Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah”, (Skripsi, Universitas PGRI Semarang, 2018).

(19)

terdapat pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik terhadap hasil belajar matematika siswa.

Kecerdasan logis matematis merupakan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu memikirkan dan menyusun solusi dengan urutan yang logis.7 Kecerdasan logis matematis (Logical-Mathematical Intelligence) dikategorikan sebagai kecerdasan akademik, karena dukungannya yang tinggi dalam keberhasilan studi seseorang. Dalam tes IQ, kecerdasan logis matematis sangat diutamakan.8 Kecerdasan logis mateamtis merupakan gabungan dari kemampuan berhitung dan kemampuan logika sehingga siswa dapat menyelesaikan suatu masalah secara logis. Siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis yang tinggi cenderung dapat memahami suatu masalah dan menganalisa serta menyelesaikannya dengan tepat.9 Menurut Saifullah dalam skripsi Mar’atur Roikha, kecerdasan logis matematis adalah kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar. Selain itu, menurut Lwin dalam skripsi Mar’atur Roikha juga berpendapat bahwa kecerdasan logis matematis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis serta ilmiah. Serta menurut Budiningsih bahwa kecerdasan logika/matematik sering disebut berpikir ilmiah, termasuk

7 Fadila Alfi’a Nur Rohmah dan Jauharotul Maknunah, “Pengaruh Kecerdasan Matematis Logis Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika”, (Kontinu: Jurnal Penelitian Didaktik Matematika, Vol.3, No.1, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2019), 2-3.

8 Sunantina Ananingsih, “Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Luas Bangun Datar Kelas V di SD Muhammadiyah 09 Malang”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016), 2.

9 Huri Suhendri, “Pengaruh Kecerdasan Matematis–Logis Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika”, (Jurnal Formatif 1, Universitas Indraprasta), 30.

(20)

berpikir deduktif dan induktif, sehingga kecerdasan matematis-logis berkaitan dengan kemampuan siswa dalam operasi hitung bilangan atau angka dan kemampuan berpikir secara logika.10

Amstrong mengemukakan bahwa kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam menggunakan kata-kata secara efektif.11 Berkaitan dengan penggunaan bahasa sendiri dengan tepat, tata bahasa dan pengucapan kata, dan konsep dengan makna yang sesuai. Jadi, kecerdasan linguistik adalah kecerdasan yang menggambarkan kemampuan memakai bahasa secara jelas melalui membaca, menulis, mendengar dan berbicara. Kecerdasan linguistik merupakan kecerdasan kecerdasan yang meliputi membaca, menulis dan berbicara yang terkait dengan katakata dan secara luas komunikasi menggunakan bahasa untuk mengekspresikan, dan menghargai makna yang kompleks. Anak yang memiliki kecerdasan linguistik akan lebih membantu dalam mengendalikan emosi dan menentukan waktu berbicara yang tepat, tidak berlebihan dalam berbicara, tentunya sesuai dalam norma dan tata bahasa yang sopan. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena kurangnya rasa percaya diri dalam komunikasi menggunakan bahasa untuk mengekspresikan, dan menghargai makna yang kompleks. Dengan demikian, pentingnya kecerdasan linguistik terhadap pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik peningkatan pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan yang

10 Roikha, Pengaruh, 4-5.

11 Karina Rahmawati “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Linguistik” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 3 Tahun ke-5 2016.

(21)

dialami siswa setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar dapat pula dimaknai sebagai kemampuan yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar yang terprogram, tujuan belajar telah ditetapkan terlebih dahulu oleh guru, anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.12 Tinggi rendahnya hasil belajar dapat menjadi indikator tentang sedikit banyaknya pengetahuan yang dimilki atau dikuasai siswa dalam bidang studi tertentu.

Kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik sebelumnya telah beberapa kali menjadi variabel penelitian oleh beberapa peneliti lain.

Diantaranya dilakukan oleh Mar’atur Roikha (2017) dalam skripsinya dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kecerdasan logis matematis memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar.13 Penelitian skripsi lain dilakukan oleh Theresia Christi Andreani (2018) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan logis matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis.14 Selain itu juga ada penelitian skripsi lain oleh Shora Ayu Nurdika (2019) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh disposisi matematis terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.15

12 Noor K. Pratiwi, “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMK Kesehatan di Kota Tangerang”, (Jurnal Pujangga, 2015), 80.

13 6 Indah Budiarti dan Abdul Jabar, “Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin Tahun Ajaran 2015/2016”, (Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.2, No.3, 2016), 144.

14 Roikha, Pengaruh.

15 Andreani, Pengaruh.

(22)

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimanakah pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik terhadap hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, penelitian yang akan peneliti lakukan berjudul “PENGARUH KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN KECERDASAN LINGUISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTS.N 4 PASURUAN”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Kecerdasan logis matematis siswa kelas VIII MTs.N 4 Pasuruan?

2. Bagaimana Kecerdasan linguistik siswa kelas VIII MTs.N 4 Pasuruan?

3. Bagaimana Hasil Belajar Matematika siswa kelas VIII MTs.N 4 Pasuruan?

4. Adakah pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik secara simultan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs.N 4 Pasuruan?

5. Adakah pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik secara parsial terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs.N 4 Pasuruan?

(23)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mendeskripsikan kecerdasan logis matematis siswa kelas VIII di

MTs Negeri 4 Pasuruan.

2. Untuk mendeskripsikan kecerdasan linguistic siswa kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan.

3. Untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan.

4. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik secara simultan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan.

5. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik secara parsial terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan.

D. Manfaat Penelitian

Terdapat 2 manfaat dalam penelitian ini, antara lain : 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengayaan teoritis tentang pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik terhadap hasil belajar matematika siswa, serta dapat dijadikan rujukan yang relevan bagi peneliti lain.

(24)

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Peneliti diharapkan untuk bisa menerapkan teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan serta menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru. Penelitian ini juga diharapkan dapat mengembangkan wawasan pengetahuan tentang penulisan karya ilmiah sebagai bekal bagi peneliti ketika mengadakan penelitian di kemudian hari. Selain itu diharapkan dapan meningkatkan kualitas pemahaman peneliti terhadap pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik terhadap hasil belajar matematika siswa.

b. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan informasi dan wacana baru untuk warga sekolah khususnya di MTs Negeri 4 Pasuruan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik terhadap hasil belajar matematika siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan.

1. Variabel Penelitian

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek

(25)

dengan objek lain. Variabel juga bisa dikatakan sebagai atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.16

Macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen dan variabel independen. Adapun variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel independent (variabel bebas)

Variabel bebas merupakan suatu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab terjadinya perubahan atau munculnya variabel dependent (terikat).17 Variabel bebas biasanya disimbolkan dengan X.

Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan logis matematis logis sebagai variabel bebas kesatu yang diberi simbol (X1) dan kecerdasan linguistik sebagai variabel kedua yang diberi simbol (X2).

b. Variabel dependent (variabel terikat)

Variabel terikat merupakan suatu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independent (bebas).18 Variabel terikat biasanya disimbolkan dengan Y. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa (Y).

16 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kuatitatif dan R&D”, (Bandung: Alfabeta).

17 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, “Penelitian Pendidikan Matematika”, (Bandung: PT Refika Adhitama, 2017).

18 Lestari, Penelitian.

(26)

2. Indikator Variabel

Setelah variabel penelitian terpenuhi kemudian dilanjutkan dengan mengemukakan indikator-indikator variabel yang merupakan rujukan empiris dari variabel yang diteliti. Dari variabel penelitian diatas, maka diperoleh indikator variabel sebagai berikut:

Tabel 1.1

Indikator Variabel Penelitian

No. Variabel Dimensi Indikator

1. Kecerdasan Logis Matematis (Variabel Independen)

Berhitung

Kemampuan berhitung Gemar pelajaran berhitung

Belajar dengan cepat operasi perhitungan Berpikir Sistematis

Kemampuan

mengurutkan dan mengklasifikasikan

sesuatu

Berpikir Logis

Kemampuan dalam bernalar secara logis Kemampuan dalam pemecahan masalah Senang menghabiskan

waktu dengan

mengerjakan kuis asah otak atau teka-teki

Eksperimen Ingin tahu dan mengamati sesuatu (bereksperimen) 2. Kecerdasan

Linguistik (Variabel Independen)

Membaca Gemar membaca Kemampuan dalam pemahaman bacaan Menulis Suka menulis Berbicara

Berbicara bahasa asing Memiliki kosa kata yang luas

Bercerita Suka bercerita Menyukai humor Mengeja Kemampuan mengeja Daya Ingat Memiliki daya ingat

3. Hasil Belajar Nilai Ujian Tengah

(27)

Belajar Matematika Siswa (Variabel Dependen)

Semester (UTS) ganjil mata pelajaran

matematika tahun pelajaran 2020/2021.

Sumber : Amstrong, 2013: 15719 F. Definisi Oprasional

Pembaca dapat memahami dan mengikuti dengan jelas yang peneliti maksudkan, maka peneliti akan memberikan pengertian dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul proposal secara terperinci. Untuk memudahkan memahami judul yang dimaksud, peneliti menjelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh

Pengaruh adalah suatu kekuatan yang muncul dari manusia atau benda dan memberikan dampak atau gejala sehingga merubah sesuatu disekitarnya.

2. Kecerdasan

Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapi, dalam hal ini adalah masalah yang menuntut kemampuan fikiran serta dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif 3. Kecerdasan logis matematis

Kecerdasan logis matematis adalah kecerdasan yang menuntut seorang berpikir secara logis, linear, dan teratur. Kecerdasan logis matematis merupakan kemampuan seseorang dalam menghitung, mengukur, dan menyelesaikan hal-hal yang bersifat matematis. Berbagai komponen terlibat dalam kemampuan ini, misalnya berpikir logis,

19 Amstrong, Kecerdasan Multipel di dalam Kelas, (Jakarta:Indeks), 157.

(28)

pemecahan masalah, ketajaman dalam melihat pola maupun hubungan dari satu masalah, pengenalan konsep-konsep yang bersifat kuantitas, waktu dan hubungan sebab akibat.

4. Kecerdasan linguistik

Kecerdasan linguitsik adalah kecerdasan yang menggambarkan kemampuan memakai bahasa secara jelas melalui membaca, menulis, mendengar dan berbicara.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar matematis merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah perubahan tingkah laku dalam diri siswa yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap dan keterampilan setelah mempelajari matematika.

G. Asumsi Penelitian

Setelah peneliti menjelaskan permasalahan dengan jelas, yang dipikirkan selanjutnya adalah suatu gagasan tentang persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas. Dalam hal ini peneliti dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat tentang kedudukan permasalahannya.

(29)

Asumsi yang harus dilakukan tersebut diberi nama asumsi dasar atau anggapan dasar.20

Dalam penelitian ini terdapat beberapa asumsi yaitu :

1. Kecerdasan Logis matematis dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.

2. Kecerdasan Linguistik dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.

3. Karakteristik unit sampel bersifat heterogen, yaitu kemampuan kognitif dan afektif siswa dari semua kelas adalah setara.

H. Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis penelitiannya adalah :

Ho1 : Tidak ada pengaruh yang signifikan kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Pasuruan.

Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Pasuruan.

Ho2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik secara individu terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Pasuruan.

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta 2010), hlm 104.

(30)

Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik secara individu terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Pasuruan.

I. Sistematika Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini akan disistematika menjadi empat bab yang saling berkaitan satu sama lain. Sebelum memasuki bab pertama akan didahului dengan judul penelitian (sampul). Berikut uraian singkat terkait masing-masing bab :

Pada bab pertama atau pendahuluan berisi sub bab latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis penelitian, serta sistematika pembahasan.

Pada bab kedua atau kajian kepustakaan memuat penelitian terdahulu dan kajian teori yang relevan dan terkait dengan judul skripsi.

Pada bab ketiga atau pembahasan metode penelitian meliputi : pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data dan diakhiri dengan analisis data.

Pada bab keempat atau penyajian data dan analisis data yang meliputi:

gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis dan pembahasan.

Pada bab kelima atau penutupan memuat kesimpulan dan saran-saran.

Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang terkait dengan masalah penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan

(31)

penyajian data dan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian, berisi uraian mengenai langkah-langkah apa yang perlu diambil oleh pihak-pihak terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan.

(32)

17 BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dalam analisis temuan.

Landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian memiliki dasar yang kokoh dan bukan sekedar kegiatan mencoba-coba.21 Dalam kajian pustaka, peneliti membandingkan, mengontraskan, dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dan dikaitkan dengan masalah yang sedang diteliti. Disini menunjukkan bahwa peneliti bukan orang pertama yang menelii judul yang telah ditetapkan yaitu “Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Kecerdasan Linguistik terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di MTs Negeri 4 Pasuruan”. Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengesampingkan penelitian yang sebelumnya. Hal ini untuk menguji keterkaitan penelitian yang telah dilakukan.

Pada bagian ini peneliti akan mencantumkan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang hendak dilakukan.

A. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Mar’atur Roikha tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis dan Kecerdasan Visual-Spasial terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Ruang kelas V di SD Tamansiswa Turen”.22 Fokus penelitiannya adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan matematis-logis dan kecerdasan visual-spasial terhadap prestasi belajar matematika. Dengan hasil penelitian

21 Lestari, Penelitian, 13.

22 Roikha, Pengaruh

(33)

menunjukkan bahwa kecerdasan matematis-logis memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas V SDS Tamansiswa Turen. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil uji-t berupa adanya perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kecerdasan matematis-logisnya di atas rata-rata (tinggi) dengan siswa yang kecerdasan matematis-logisnya di bawah rata- rata (rendah). Dimana rata-rata nilai prestasi belajar siswa yang kecerdasan matematis-logisnya di atas rata-rata lebih tinggi dibandingkan siswa yang kecerdasan matematis-logisnya di bawah rata-rata. Adapun nilai t hitung sebesar 77.775 dengan probabilitas 0,006 < 0,06. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan matematis-logis terhadap prestasi belajar matematika siswa. Selain itu juga terdapat pengaruh kecerdasan visual-spasial yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Kondisi kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visual-spasial dan prestasi belajar siswa berdasarkan nilai rata-ratanya sebagian besar berada pada taraf sedang.

2. Penelitian Titin Maghfiroh tahun 2019 yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI Mipa SMAN 1 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”.23 Fokus penelitiannya adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan logis matematis dan gaya belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. Dengan hasil penelitian

23 Titin Maghfiroh, “Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2019)

(34)

menunjukkan bahwa ada pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020. Berdasarkan analisis data menunjukkan dengan nilai 27,303 3,95 hitung tabel FF pada taraf sign 5%. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan nilai R square hasil analisis regresi menunjukkan angka 0,237, yang berarti kecerdasan logis matematis memberikan kontribusi terhadap hasil belajar matematika sebesar 23,7%. Selain itu juga terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar matematika siswa, terdapat pula pengaruh kecerdasan logis matematis dan gaya belajar secara simultan terhadap hasil belajar matematika siswa.

3. Penelitian Rizka Wahyu Fitriyana tahun 2019 yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Linguistik dan Self Efficacy terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII MTS NEGERI 2 KENDAL Tahun Pelajaran 2018/2019”.24 Fokus penelitiannya adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan linguistic dan self efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan dari kecerdasan linguistik dan self efficacy secara bersama-sama terhadap kemampuan komunikasi matematis yang ditunjukkan oleh Uji F yaitu . Besarnya pengaruh ditunjukkan oleh koefisien korelasi ganda dan koefisien determinasi . Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan linguistik

24 Fitriyana Rizka Wahyu, “Pengaruh Kecerdasan Linguistik dan Self Efficacy terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII MTs Negeri 2 Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019”,(Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo.

(35)

dan self efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis adalah sebesar 30,7%. Besar pengaruh tersebut karena kemampuan komunikasi matematis dipengaruhi faktor lain, namun dalam penelitian ini hanya meneliti kecerdasan linguistik dan self efficacy.

Tabel 2.1

Kedudukan Penelitian

No

Nama, Tahun dan Judul Penelitian

Metode Hasil

1. Mar’atur Roikha, 2017, Pengaruh Kecerdasan Matematis- Logis dan Kecerdasan Visual-Spasial terhadap Prestasi Belajar

Matematika Materi Bangun Ruang kelas V di SD Tamansiswa Turen

a. Penelitian kuantitatif b. Menggun

akan analisis regresi linear berganda c. Salah satu

variabel bebasnya (X1) adalah kecerdasa n

matematis logis

a. Pada penelitian terdahulu variabel bebas lainnya (X2) adalah kecerdasan visual-spasial, sedangkan pada penelitian ini adalah kecerdasan linguistik

2. Titin Maghfiroh, 2019, Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Gaya

Belajar

terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas XI Mipa SMAN 1 Tengaran

a. Penelitian kuantitatif b. Menggunakan

analisis regresi linear

berganda c. Salah satu

variabel bebasnya (X1) adalah

kecerdasan logis matematis d. Variabel

terikatnya

a. Pada penelitian terdahulu variabel bebas lainnya (X2) adalah gaya belajar, sedangkan pada penelitian ini adalah kecerdaan linguistik b. Pada penelitian

terdahulu sumber datanya

menggunakan nilai ulangan siswa, sedangkan pada penelitian ini menggunakan

(36)

No

Nama, Tahun dan Judul Penelitian

Metode Hasil

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020

adalah hasil belajar

angket dan tes.

3. Rizka Wahyu Fitriyana, 2019, Pengaruh Kecerdasan Linguistik dan Self Efficacy terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII MTS NEGERI 2 KENDAL Tahun Pelajaran 2018/2019.

a. Penelitian kuantitatif b. Menggunakan

analisis regresi linear

berganda c. Teknik

pengumpulan data

menggunakan angket dan tes

a. Pada penelitian terdahulu variabel bebas lainnya (X1) adalah kecerdasan linguistik,

sedangkan pada penelitian ini adalah kecerdasan logis matematis.

B. Kajian Teori

1. Kecerdasan Logis Matematis

a. Pengertian Kecerdasan Logis Matematis

Menurut Thomas dalam skripsi Kurniasih, kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah atau menciptakan hal yang bernilai dan berharga dalam suatu budaya.25

Menurut Thomas R. Hoerr dalam skripsi Sri Desti Probondani,

“intelligence is the ability to solve a problem or create a product that

25 Diyah Kurniasih, “Hubungan Antara Kecerdasan Logika-Matematika Dengan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus 1 Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo Tahun Ajaran 2015 / 2016”, (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2016).

(37)

is valued in a culture”.26 Kecerdasan dapat diaplikasikan oleh seseorang dengan menggunakan pengetahuan yang ia miliki dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memecahkan beragam masalah yang dihadapi. Menurut versi Mainstream Science on Intellegence (MSI) kecerdasan atau intellegence adalah suatu kemampuan mental yang sangat umum yang melibatkan kemampuan akal, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami ide–ide yang kompleks, cepat belajar dan belajar dari pengalaman. Intellegence bukan hanya menyangkut kemampuan belajar dari buku, kemampuan akademik tertentu, atau pandai mengerjakan tes. Sebaliknya, intellegensi menggambarkan suatu kemampuan yang lebih mendalam dan meluas dalam memahami lingkungan. Dalam suatu lingkungan, kita bisa

“menangkap”, “mengerti”, atau “menerka-nerka” apa yang terjadi dan apa yang dilakukan.27

Menurut pakar psikologi Dr. Howard Gardner, individu memiliki beberapa kecerdasan dan kecerdasan-kecerdasan tersebut tergabung menjadi satu kesatuan membentuk kemampuan pribadi yang cukup tinggi. Gardner mengembangkan teori kecerdasan majemuk (multiple intelligences) dan membaginya menjadi delapan kecerdasan.

Teori multiple intelligences menegaskan bahwa setiap orang memiliki

26 Sri Desti Probondani, “Pengaruh Kecerdasan Logis-Matematis terhadap Kemampuan Representasi Matematis Peserta Didik Kelas XI Madrasah Aliyah Wathoniyah Islamiyah Banyumas Tahun Ajaran 2015/2016 pada Materi Pokok Trigonometri”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2016), 11.

27 Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), 155

(38)

beberapa level kecerdasan dan memiliki profil kecerdasan masing- masing dapat dikembangkan dengan cara yang berbeda pada setiap individu. Salah satu profil multiple intelligences yang erat kaitannya dengan matematika adalah kecerdasan matematis-logis.28

Menurut Adiningsih dalam skripsi Titin Maghfiroh, kecerdasan matematis-logis adalah kecerdasan yang melibatkan kemampuan untuk menganalisis masalah secara logis, menemukan rumus dan pola tertentu, serta menyelidiki sesuatu secara ilmiah.29 Kecerdasan ini juga berkaitan dengan aktivitas berpikir dan berargumentasi, baik secara induktif (penjabaran ilmiah dari umum ke khusus) maupun deduktif (penjabaran ilmiah dari khusus ke umum).

Menurut Gardner kecerdasan matematis-logis mencakup tiga bidang yang saling berhubungan yaitu matematika, ilmu pengetahuan (sains), dan logika. Amstrong dalam skripsi Theresia Christi Andreani mengatakan bahwa kecerdasan matematis-logis yaitu kemampuan menggunakan angka secara efektif. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap pola-pola dan hubungan- hubungan yang logis, pernyataan dan dalil, fungsi, dan abstraksi terkait lainnya.30

Menurut Fadila Alfi’a Nur Rohmah dan Jauharotul Maknunah dalam jurnalnya, kecerdasan matematis-logis merupakan kemampuan seseorang dalam menghitung, mengukur, menggunakan angka-angka,

28 Rizqona Maharani, “Kontribusi Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Matematis Logis terhadap Penyelesaian Masalah Pembuktian dan Kecemasan Matematika”, (INSPIRAMATIKA, Vol. 4, No.

2, 2018), 92.

29 Maghfiroh, Pengaruh, 10-11.

30 Andreani, Pengaruh, 11-12

(39)

memecahkan soal-soal matematis, berpikir secara deduktif dan induktif, serta membuat pola-pola dan hubungan-hubungan yang logis dalam kehidupan sehari-hari.31 Kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan yang berkenaan dengan rangkaian alasan mengenal pola- pola dan aturan. Menurut Linda dan Bruce Campbell dalam buku Masykur dan Fathani, kecerdasan matematis-logis biasanya dikaitkan dengan otak yang melibatkan beberapa komponen, yaitu perhitungan secara matematis, berpikir logis, pemecahan masalah, pertimbangan induktif, deduktif, dan ketajaman pola-pola serta hubungan- hubungan.32 Orang dengan kecerdasan ini gemar bekerja dengan data seperti mengumpulkan dan mengorganisasi, menganalisis serta menginterpretasikan, menyimpulkan kemudian meramalkannya.

Mereka akan melihat dan mencermati adanya pola serta keterkaitan antar data, suka memecahkan soal matematis dan memainkan permainan strategi. Kecerdasan logis-matematis sering dipandang dan dihargai lebih tinggi dari jenis kecerdasan lainnya, khususnya dalam masyarakat teknologi. Kecerdasan ini sering dicirikan sebagai kegiatan otak kiri.33

Dari berbagai pendapat ahli dapat diketahui bahwa kecerdasan logis matematis adalah salah satu dari kecerdasan majemuk (multiple intelligences) yang lebih mengarah pada beberapa bidang yang saling

31 Rohmah Pengaruh, 4

32 Moch Masykur, dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008) 153.

33 Probondani, Pengaruh, 12-13.

(40)

berhubungan yakni matematika, ilmu pengetahuan (sains), dan logika.

Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan siswa dalam operasi hitung bilangan atau angka dan kemampuan berpikir secara logis.

b. Karakteristik Kecerdasan Logis Matematis

Yaumi dan Ibrahim mengatakan bahwa kecerdasan logis matematis memiliki karakteristik yaitu senang menyimpan sesuatu dengan rapi dan teratur, merasa senang jika mendapat arahan secara bertahap dan sistematis, mudah mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan menyelesaikan masalah, tidak menyukai ketidakteraturan atau acak-acakan, dapat mengalkulasi soal-soal hitungan dengan cepat, senang teka-teki yang rasional, sulit mengerjakan soal yang baru jika pertanyaan sebelumnya belum dijawab, kesuksesan mudah diraih jika dilakukan dengan terstruktur dan tahapan yang jelas, jika memakai komputer senang bekerja melalui program spread sheet dan database, tidak merasa puas jika sesuatu yang dilakukan atau dipelajari tidak memberikan makna dalam kehidupan.34

Seorang siswa yang memiliki kecerdasan matematis logis tinggi akan lebih senang menyelesaikan masalah-masalah matematika, termasuk masalah pembuktian matematika yang penyelesaiannya membutuhkan alasan rasional berdasarkan dalildalil yang ada.35

34 M. Yaumi dan N. Ibrahim, Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences) Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multitalenta Anak. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), 63.

35 Maharani, Kontribusi, 93.

(41)

Ciri-ciri dari kecerdasan matematis-logis ini adalah:36 1) Suka mencari penyelesaian suatu masalah

2) Mampu memikirkan dan menyusun solusi dengan urutan logis 3) Menunjukkan minat yang besar terhadap analogi dan silogisme 4) Menyukai aktivitas yang melibatkan angka, urutan, pengukuran

dan perkiraan.

5) Dapat mengerti pola hubungan

6) Mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif.

c. Indikator Kecerdasan Logis Matematis

Menurut Julia Jasmine dalam skripsi Faridah Bahiyatun Nisa mengemukakan pendapat bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan matematis-logis akan bekerja menggunakan data, mengumpulkan, mengorganisasi, menganalisis, menginterpretasikan, menyimpulkan kemudian meramalkan.37 Dari berbagai pendapat tokoh yang mengemukakan indikator kecerdasan logis matematis, peneliti mengambil indikator dalam skripsi Theresia Christi Andreani yang kemudian akan dibuat angket kecerdasan logis matematis, yaitu:38

36 Roikha, Pengaruh, 19-20.

37 Nisa, Pengaruh, 25.

38 Theresia, Pengaruh, 25.

(42)

1) Berhitung, indikatornya:

a) Kemampuan berhitung b) Gemar pelajaran berhitung

c) Belajar dengan cepat operasi perhitungan 2) Berpikir Sistematis, indikatornya:

a) Kemampuan mengurutkan, mengklasifikasikan sesuatu 3) Berpikir Logis, indikatornya:

a) Kemampuan dalam bernalar secara logis b) Kemampuan dalam pemecahan masalah

c) Senang mengerjakan kuis asah otak atau teka-teki 4) Eksperimen, indikatornya:

a) Ingin tahu dan mengamati sesuatu (bereksperimen) 2. Kecerdasan Linguistik

a. Pengertian Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan linguistik adalah kemampuan seseorang dalam merangkai atau mengolah kata-kata yang tepat. Gardner menyatakan bahwa individu yang memiliki kecerdasan linguistik tidak akan kesulitan dalam menyusun redaksi kata-kata menjadi susunan kalimat yang baik untuk dikomunikasikan dengan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi prakmatis atau penggunaan praktis bahasa. Menurut Kenzeie yang dikutip Muhammad Yaumi, kecerdasan linguistik disebut juga

(43)

kecerdasan verbal karena mencakup kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lisan dan tertulis serta kemampuan untuk menguasai bahasa asing.39

Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten melalui kata-kata untuk mengungkapkan pikiran-pikiran dalam bicara, membaca, dan menulis. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para orator, negosiator, pengacara, atau para pemimpin negara di dunia.40

Berdasarkan dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan linguistik adalah kecerdasan peserta didik menggunakan bahasa baik lisan maupun tulisan, menyukai membaca buku, mereka menggunakan kata untuk membujuk, mengajak, membantah, menghibur, atau membelajarkan orang lain.

b. Karakteristik Kecerdasan Linguistik

Setiap kecerdasan pasti memiliki ciri tersendiri yang menggambarkan karakter dari kecerdasan tersebut akan tetapi perlu dicatat bahwa individu-individu mungkin tidak menunjukkan semua

39 Muhammad Yaumi, Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intellegences) Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multitalenta Anak, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2013), hlm. 13.

40 Munif Chatib, Orang Tuanya Manusia Melejitkan Potensi dan Kecerdasan dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak, (Bandung:Kaifa,2010), hlm 88.

(44)

aspek dari intelegens ini. Adapun beberapa ciri kecerdasan linguistik yaitu:41

1) Menulis lebih baik dari anak seusianya

2) Suka berbicara dan menyampaikan cerita yang lucu

3) Mempunyai memori yang baik untuk nama, tempat, hal-hal sepele Senang bermain kata

4) Senang membaca buku

5) Mampu mengucapkan kata secara akurat untuk anak-anak seusianya

6) Menghargai sajak-sajak walaupun berupakata-kata yang tidak masuk akal

7) Memiliki kosakata yang baik untuk anak seusianya

8) Mampu berkomunikasi dengan orang lain melalui cara yang verbal 9) Senang mendengar kata-kata lisan (cerita, komentar dalam radio,

dan buku-buku audio)

Kecerdasan linguistik meliputi empat aspek yaitu sebagai berikut : 1) Mendengar

Bagi orang-orang yang bias mendengar, suara manusia memberikan pengalaman pertama pada bahasa.

2) Berbicara

Kemampuan berbicara dapat dikembangkan melalui belajar dan berkomunikasi dengan orang lain. Berbicara yang efektif tidak

41 Muhammad Yaumi dan Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple intelligence) Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multitalenta Anak, (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2013), hlm. 25.

(45)

hanya melibatkan kata-kata yang digunakan nada suara, ekspresi wajah, sikap dan gerakan tubuh.

3) Membaca

Membaca melibatkan belajar memahami dan menggunakan bahasa, khususnya bentuk bahasa tulis. Dalam kelas besar, penting bagi guru untuk mengidentifikasi perkembangan dan minat siswa, kebiasaan untuk malas membaca dapat berubah ketika mereka diberikan kesempatan untuk membaca buku sesuai dengan minat mereka.

4) Menulis

Kegiatan menulis tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bahasa lainnya. Menulis didorong oleh kegiatan berbicara, mendengar, dan membaca. Siswa dalam kegiatan menulis dapat mengembangkan perasaan dan merasakan kegiatan menulis sebagai tindakan yang relevan terjadi di antara diri sendiri, orang lain dan masyarakat. Menulis dapat menyebabkan manusia untuk berkomunikasi dengan lainnya yang belum pernah saling bertemu.

Kemampuan berpikir melalui kata-kata manusia dapat menganalisis, menyelesaikan masalah, merencanakan ke depan, dan mencipta sesuatu.42

42 May Lwin, Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan, Terj. Cristine Sudjana, (Jakarta: PT Indeks, 2008), hlm. 10.

(46)

c. Strategi mengembangkan Kecerdasan Linguistik

Secara umum aktivitas pembelajaran yang disenangi oleh mereka yang memiliki kecerdasan linguistik sebagai berikut :

1) Sumbang saran

Sumbang saran adalah suatu teknik kreativitas kelompok untuk mencoba menemukan solusi terhadap persoalan khusus yang dihadapi dengan mengumpulkan sejumlah paparan ide secara spontan dari masing-masing anggota. Pemaparan ide yang disampaikan oleh anggota dalam suatu kelompok dapat dikumpulkan dan ditulis langsung di papan tulis.

Keunggulan sumbang saran adalah dapat menciptakan ide- ide baru, menyelesaikan masalah, memberi motivasi dan mengembangkan kelompok. Adapun prosedur pembelajaran berbasis kecerdasan linguistik:43

a) Guru menentukan topik pembahasan yang memerlukan aktivitas sumbang saran.

b) Guru meminta setiap peserta didik mengemukakan ide yang berhubungan dengan komponen-komponen judul, subjudul, atau bagian-bagian yang lebih kecil dari itu.

c) Guru mencatat atau mengetik setiap kata atau kalimat yang dipaparkan oleh masing-masing peserta didik.

43 Muhammad Yaumi dan Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intellegence) Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multi Talenta Anak, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2013), hlm. 49.

(47)

d) Guru membuat kategori, menggabungkan, atau memperbaiki kemungkinan adanya kesalahan kata tetapi maksudnya benar oleh peserta didik.

e) Secara bersama-sama guru dan siswa menilai, menyusun kata- kata kedalam bentuk cerita.

2) Bercerita

Selama ini, bercerita dianggap sebagai salah satu bentuk hiburan bagi anak-anak ketika berkunjung ke suatu perpustakaan atau mungkin hanya sekedar untuk mengisi waktu senggang di ruang kelas. Namun, bercerita merupakan aktivitas pembelajaran yang dapat berkontribusi pada kemampuan menyajikan informasi, konsep, dan ide-ide, serta dapat mengintegrasikannya ke dalam tujuan pembelajaran yang dapat disampaikan secara langsung kepada siswa. Jika telas terintegrasi ke dalam tujuan pembelajaran, guru dapat mengarahkan siswa untuk menyiapkan bahan cerita sebelum pembelajaran berlangsung.44 Adapun prosedur pembelajaran berbasis kecerdasan linguistik adalah :

a) Guru membagi kelompok yang terdiri atas kelompok yang membawakan cerita dan beberapa kelompok lain yang menyimak ide cerita

b) Guru menentukan topik cerita peserta didik atau meminta jenis cerita yang dimintai siswa

44 Ibid., hlm, 43.

(48)

c) Guru menunjuk beberapa siswa yang dapat memerankan tokoh cerita

d) Guru membagi naskah cerita bersambung tersebut atau meminta kepada siswa untuk mencari sendiri

e) Siswa meringkas dan mengambil hikmah dan pelajaran yang akan dipaparkan

f) Guru menyediakan daftar pertanyaan yang dapat dijawab oleh siswa setelah cerita tersebut disajikan

g) Guru memeriksa dan menjelaskan jawaban yang benar

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan linguistik memiliki beberapa karakteristik diantaranya ada yang suka berbicara dan menyampaikan cerita yang lucu, mempunyai memori yang baik untuk nama, tempat, atau hal-hal sepele.

Aktivitas pembelajaran yang disenangi oleh mereka yang memiliki kecerdasan linguistik adalah sumbang saran dan bercerita.

3. Hasil Belajar Matematika

a. Pengertian Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”, untuk memahami maksud dari hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan mendefinisikan kata yang menyusunnya yaitu “hasil” dan

“belajar”. Pengertian hasil menunjukkan suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan

(49)

perubahannya input secara fungsional.45 Sedangkan belajar merupakan proses aktif siswa untuk mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar baik individual maupun kelompok, baik mandiri maupun terbimbing.46

Hasil belajar matematika merupakan kemampuan yang diperoleh seseorang melalui kegiatan belajar matematika. Hasil belajar matematika tersebut diukur untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan sehingga hasil belajar matematika harus sesuai dengan tujuan pendidikan. Pengukuran dilakukan agar pengambilan keputusan hasil belajar matematika dapat diambil secara akurat.

Hasil belajar peserta didik dapat berupa penilaian yang berupa angka sebagai indeks prestasi untuk mengetahui keberhasilan siswa.

Hasil penilaian memberi informasi balik, baik siswa maupun guru.

Kelemahan dalam hasil belajar ditafsirkan sebagai kurang tercapainya tujuan pengajaran. Dengan kata lain, ada sejumlah tujuan yang mungkin tidak tercapai atau kurang mencapai target yang direncanakan sebelumnya.47 Hal ini sejalan dengan pendapat Nasution yang mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes

45 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2010), 44.

46 Mulyati Arifin, dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: JICA Fakultas Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2000), 8.

47 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan system, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), 234.

Gambar

Tabel 3.4            Skala Likert  Skor untuk
Tabel Validitas SPSS Angket Kecerdasan   Matematis-Logis
Gambar 3.2  Paradigma Penelitian  Keterangan :
Tabel 4.1  Data Hasil Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

kecerdasan logis-matematis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII.. MTs Aswaja Tunggangri tahun pelajaran

Dari hasil data tes kecerdasan logis matematis dan kemudian pemberian angket kecemasan matematika menunjukkan bahwa siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah

PROFIL INTUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 SALATIGA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KESEBANGUNAN DITINJAU DARI KECERDASAN MATEMATIS-LOGIS, KECERDASAN LINGUISTIK,.. DAN KECERDASAN

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kecerdasan logis matematis dan motivasi belajar terhadap hasil

Sebagaimana kriteria kecerdasan logis matematis menitikberatkan pada kemampuan otak dalam berpikir logis, mengolah angka, dan kemampuan berhitung yang dipadukan dengan

ini yaitu “ada pengaruh yang positif dan signifikan kecerdasan logis matematis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Kauman tahun ajaran. 2016/2017 ”

Secara operasional yang dimaksud dengan pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Kauman adalah pegaruh kecerdasan

Hasil Penelitian pada analisis statistik deskriptif, untuk mengetahui hasil belajar matematika peserta didik yang memiliki kecerdasan logis-matematis siswa kelas VIII MTs