BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
3. Visi Misi TPQ Kuttab Ibnu Abbas
Kuttab Ibnu Abbas merupakan suatu lembaga pendidikan, maka dari itu Visi dan Misi TPQ Kuttab Ibnu Abbas tidak jauh berbeda dengan Visi Misi sekolah yaitu:
Visi:
a. Membentuk generasi Qur`an yang beradab
b. Mendidik dan membina murid agar mampu membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur`an
Misi:
a. Menciptakan lingkungan yang bernuansa Al-Qur`an
b. Mengangkat bendera dan syiar “Kembali Kepada Al-Qur`an” di tengah-tengah masyarakat
c. Memberikan dasar-dasar agama Islam dan membiasakan berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan TPQ Kuttab Ibnu Abbas Guru atau pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting dalam proses pembelajaran, karena guru merupakan faktor penting untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, sedangkan tanpa tenaga kependidikan maka pelaksanaan pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik.
Jumlah seluruh pendidik atau guru di TPQ Kuttab Ibnu Abbas ada sekitar 20 guru, semua guru berasal dari pondok pesantren dan perguruan tinggi yang basicnya adalah Al-Qur`an.
Keterangan dari Ustadz Andi M Tandaramang sebagai Kepala TPQ bahwasanya syarat untuk mengajar di TPQ Kuttab Ibnu Abbas adalah Pertama, bacaan Al-Qur`annya harus bagus dari segi makhorijul huruf dan tajwid. Untuk seorang calon guru dites dengan membaca surah Al-Qamar karena dalam surah tersebut semua makhorijul huruf ada, pengujinya adalah Ustadz Basthah dan Ustadz Ihsan lalu calon guru membaca surah Al-Qamar sekitar 7-10 ayat.
Setelah dinilai bagus bacaannya, Ustadz Andi M Tandaramang sebagai kepala TPQ akan melakukan wawancara seputar pengalamannya dalam mengajar Al-Qur`an dan setidaknya seorang calon guru pernah sekali mengajar Al-Qur`an. Syarat kedua adalah lulusan pesantren atau perguruan tinggi yang berbasis Al-Qur`an.
Adapun nama-nama pendidik dan tenaga kependidikan di TPQ Kuttab Ibnu Abbas antara lain:
Tabel 4.1
Pendidik dan Tenaga Kependidikan di TPQ Kuttab Ibnu Abbas
No. Nama Jabatan
1. Ustadz Andi M Tandaramang Kepala TPQ
2. Ustadz Basthah Wakil Kepala TPQ
64
3. Ustadz Yuyun Wahyu Bendahara TPQ
4. Ustadzah Islah Raudhah Guru Kelas Sore 5. Ustadzah Mawaddah Khairiyah Guru Kelas Sore
6. Ustadzah Nurani Guru Kelas Sore
7. Ustadzah Syifa Fauziyah Guru Kelas Sore & Malam 8. Ustadzah Ummi Kulsum Guru Kelas Sore
9. Neng Yuli Guru Kelas Sore
10. Ustadzah Nira Ervina Guru Kelas Sore & Malam 11. Ustadz Mansyur Guru Kelas Sore & Penguji 12. Ustadz Marwansyah Guru Kelas Sore 13. Ustadz Muhammad Akbar Guru Kelas Sore 14. Ustadz M. Yusuf Qardhawi Guru Kelas Sore
15. Ustadz Umam Said Guru Kelas Sore
16. Ustadzah Siti Harmiyati Guru Kelas Malam 17. Ustadzah Yusliha Syifani Guru Kelas Malam
18. Ustadz Suhaeli Guru Kelas Malam
19. Ustadz Hasbullah Guru Kelas Malam
20. Ustadz Muhammad Yunus Guru Kelas Malam
21. Ustadz Ginting Penguji Murid
22. Ustadz Ihsan Penguji Guru & Murid
23. Aay Hidayatullah Admin TPQ
24. Fitrah Abdul Malik Karyawan
25 Hanif Firdaus Karyawan
(Sumber data: dokumentasi dan obsevasi pada bulan juli 2018)
5. Keadaan Murid TPQ Kuttab Ibnu Abbas
Selain guru, murid juga merupakan komponen terpenting dalam proses pembelajaran. Kebanyakan murid yang belajar di TPQ Kuttab Ibnu Abbas ini adalah mayoritas anak-anak dari sekitar kompleks yang masih usia TK dan SD.
Murid di TPQ Kuttab Ibnu Abbas dari tahun ke tahun semakin bertambah, yakni dari akhir tahun 2015-sekarang ini mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang tua yang menginginkan anak-anaknya untuk belajar di TPQ Kuttab Ibnu Abbas.
Pada awal berdirinya, TPQ Kuttab Ibnu Abbas sudah mempunyai 25 murid dan 3 guru. Sekarang di TPQ Kuttab Ibnu Abbas sudah mencapai 180 murid, itu saja masih banyak anak-anak yang masih ada dalam daftar tunggu untuk masuk ke TPQ Kuttab Ibnu Abbas, karena terbatasnya guru dan ruang belajar maka anak- anak yang daftar tidak bisa langsung masuk untuk belajar tapi harus menunggu murid yang sudah lulus baru bisa masuk atau kalau orang tuanya bersedia anak-anak bisa dimasukkan kelas malam.
Keterangan dari Ustadz Andi M Tandaramang sebagai Kepala TPQ bahwa meskipun banyak anak-anak yang masih ada dalam daftar tunggu tapi beliau memprioritaskan anak-anak yang tempat tinggalnya dekat dengan TPQ Kuttab Ibnu Abbas.
Beliau juga mengatakan bahwa:
“Syarat anak-anak untuk masuk di TPQ Kuttab Ibnu Abbas adalah minimal berusia 5 tahun mandiri, arti mandiri disini adalah murid dapat mengurus diri ketika buang air, dapat bersosialisasi dengan teman-temanya dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya tanpa didampingi orang tua, serta tidak ketergantungan kepada orang lain. Syarat lainnya
66
membayar daftar ulang sebesar 300.000 dan SPP per-bulan 200.000”1
6. Pengelompokan Kelas TPQ Kuttab Ibnu Abbas
TPQ Kuttab Ibnu Abbas mempunyai 12 ruang belajar.
Pengelompokan kelas didasarkan pada usia anak-anak, setiap halaqah/kelompok yang dipegang 1 guru atau ustadz/ustadzah hanya dibatasi 7-10 murid untuk kelas Karimah dasar, sedangkan untuk kelas tahfidz satu halaqah dibatasi 7-12 murid, tidak boleh lebih karena akan mempengaruhi efektivitas belajar murid. Banyaknya murid yang masuk di TPQ Kuttab Ibnu Abbas dan satu halaqah hanya boleh maksimal 10 murid maka dibukalah kelas sore dan kelas malam. Kelas sore ada 12 halaqah sedangkan kelas malam ada 6 halaqah. Di TPQ Kuttab Ibnu Abbas antara laki-laki dan perempuan tidak boleh berbaur, karena itulah murid-murid perempuan akan diajari oleh ustadzah dan murid laki-laki akan diajari oleh ustadz.
Anak-anak yang sudah masuk kelas pagi tidak boleh mengikuti kelas sore atau tidak boleh masuk TPQ, karena kelas pagi jam belajarnya lebih banyak dan hanya fokus pada tahfidz dan bahasa arabnya. Memang anak-anak yang masuk kelas pagi kualitas bacaannya sudah bagus karena sebelum masuk ada beberapa tes yang harus dilakukan, sebaliknya anak-anak kelas sore juga tidak dibolehkan masuk kelas pagi jika kualitas bacaannya belum bagus.
Ustadz Andi M Tandaramang sebagai Kepala TPQ juga mengatakan bahwa akan segera dibuka kelas khusus untuk anak-anak yang bacaan Al-Qur`annya sudah bagus, syarat murid yang masuk
1 Hasil wawancara dengan Ustadz Andi M Tandaramang sebagai Kepala TPQ Kuttab Ibnu Abbas pada hari selasa 24 Juli 2018 pukul 17.30 di Kantor TPQ Kuttab Ibnu Abbas
kelas khusus ini adalah kualitas bacaan murid baik, kualitas kemutqinan hafalannya harus 2 kali lebih baik dari kelas biasa, dan siap mengikuti program kelas khusus. Tujuannya dibuka kelas khusus ini adalah agar murid lebih semangat dan termotivasi lagi untuk belajar Al-Qur`an serta nanti murid yang sudah benar-benar siap akan diikutsertakan dalam ajang perlombaan tilawah dan tahfidz baik internal maupun eksternal.
7. Keadaan Sarana dan Prasarana TPQ Kuttab Ibnu Abbas
Dalam sebuah lembaga pendidikan sarana dan prasarana merupakan kebutuhan yang sangat penting. Sarana dan prasarana merupakan suatu alat atau media pembelajaran yang ikut menunjang keberhasilan dalam sebuah lembaga pendidikan. Sarana dan prasarana juga menjadi motivasi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di TPQ Kuttab Ibnu Abbas antara lain:
Tabel 4.2
Data sarana dan prasarana TPQ Kuttab Ibnu Abbas No. Jenis Sarana dan Prasarana Kondisi
Baik Buruk
1. Ruang belajar ber-AC -
2. Ruang guru -
3. Lemari -
4. White board -
5. Meja kelas -
6. Kamar Mandi dan tempat
wudhu -
7. Fingerprint -
68
8. CCTV tiap kelas -
9. Proyektor tiap kelas -
10. Daftar hadir murid -
11. Tempat minum/dispenser -
12. Rak sandal/sepatu
(Sumber Data: Dokumentasi dan Observasi Bulan Mei 2018) B. Implementasi Metode Karimah pada Pembelajaran Membaca Al-
Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas
1. Pelaksanaan Pembelajaran Metode Karimah di TPQ Kuttab Ibnu Abbas
Pertama kali yang memilih Metode Karimah sebagai metode membaca Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas adalah wakil kepala TPQ Kuttab Ibnu Abbas yaitu Ustadz Basthoh.
Sebenarnya banyak sekali metode-metode membaca Al- Qur`an di Indonesia tapi Alasan mengapa TPQ Kuttab Ibnu Abbas memilih Metode Karimah menurut Ustadz Syukri adalah karena Metode Karimah ini lebih simple, tidak sampai berjilid-jilid hanya sampai 113 halaman dan terbagi menjadi kunci-kunci dan insya Allah syamil artinya mencakup semua kaidah-kaidah dasar membaca AL- Qur`an, penulisannya juga menggunakan standar rasm utsmani.
Pembelajaran Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas dimulai pada hari senin-jum’at pukul 16.20-17.30, setiap hari senin-kamis anak-anak akan belajar Karimah dengan kelas kecil yang setiap halaqah ada 10 murid tapi untuk hari jum’at anak-anak diberikan pelajaran akhlak dengan kelas besar menggunakan proyektor sebagai media pembelajarannya, artinya untuk semua anak-anak akan dikumpulkan menjadi satu kelas besar tapi perempuan dan laki-laki
tetap terpisah. Sebelum kegiatan belajar mengajar ustadz/ustadzah wajib memulainya dengan do’a dan diakhiri pula dengan do’a, serta ustadz/ustadzah juga bisa memberikan motivasi sebelum atau sesudah kegiatan belajar mengajar agar anak-anak tetap semangat dalam mencari ilmu.
Program utama di TPQ Kuttab Ibnu Abbas adalah menyelesaikan Karimah Dasar tanpa menghafal Al-Qur`an dan target maksimal untuk menyelesaikan Karimah Dasar adalah 1 tahun.
Di TPQ Kuttab Ibnu Abbas ada tingkatan dalam pembelajaran Al-Qur`an yaitu:
a. Dasar (belajar membaca Al-Qur’an dengan Metode Karimah) BBQ Karimah dasar di TPQ Kuttab Ibnu Abbas diajarkan kepada anak usia TK dan SD.
b. Tahsin/tilawah (memperbaiki bacaan Al-Qur’an dari segi tajwid dan makhorijul huruf)
Kelas tahsin/tilawah di TPQ Kuttab Ibnu Abbas ini akan diajarkan setelah murid menyelesaikan Karimah dasar.
TPQ Kuttab Ibnu Abbas juga membuka kelas untuk ibu-ibu yang mau meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur`annya, kelas untuk ibu-ibu ini menggunakan Karimah Tahsin dalam pembelajarannya, tetapi untuk kelas tahsin ibu-ibu masuk pada pagi hari.
c. Tahfidz
Murid boleh memasuki kelas tahfidz jika sudah menyelesaikan Karimah Dasar dan sudah selesai tahsin/tilawah juz 30.
Setiap santri baru harus dites kemampuan awal oleh penguji atau musyrif halaqah, agar bisa diketahui kualitas bacaannya, kemudian ditentukan tingkatan pembelajaran yang akan diberikan.
70
Tetapi rata-rata anak-anak yang masuk ke TPQ Kuttab Ibnu Abbas sudah mengenal huruf hijaiyah.
Sebelum mengajar Metode Karimah semua ustadz/ustadzah juga diharuskan untuk mengikuti pembinaan seperti yang dikatakan Ustadz Syukri selaku Pengajar di TPQ Kuttab Ibnu Abbas bahwa:
”Disini ada koordinator Karimah dan ada pembinaan untuk guru tentang bagaimana cara mengajarkan dan bagaimana cara mengujikannya, meskipun tidak sedetail yang diketahui oleh koordinator Karimah tapi setidaknya secara umum uastadz/ustadzah harus tahu bagaimana cara mengajarkan Metode Karimah”2
2. Metode yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran
Metode yang dipakai dalam proses belajar adalah Metode Talqin-Talaqqi.
Metode Talqin ini adalah sebuah metode pembelajaran Al- Qur`an yang memadukan antara perbaikan bacaan (tahsin) dan hafalan (tahfidz). Metode ini bersifat teacher centris, dimana posisi guru adalah sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran.
Penerapannya disini adalah seorang guru mencontohkan bacaan dengan sistematika dan pengulangan tertentu, lalu murid mengikutinya sampai menghasilkan bacaan atau hafalan baru sebagaimana yang dicontohkan.
Sedangkan Metode Talaqqi biasa juga disebut Metode Musyafahah yang artinya belajar secara berhadapan dengan guru (face to face). Metode talaqqi ini terbukti paling lengkap dalam mengajarkan bacaan Al-Qur’an yang benar dan paling mudah
2 Hasil wawancara dengan Ustadz Syukri sebagai pengajar di Kuttab Ibnu Abbas pada hari selasa 24 Juli 2018 pukul 17.10 di Kantor Kuttab Ibnu Abbas
diterima oleh semua kalangan sebagaimana yang dikemukakan Ustadz Syukri bahwasanya:
“Di TPQ Kuttab Ibnu Abbas anak-anak akan di talqin dulu oleh ustadz/ustadzahnya masing-masing dan harus diulang- ulang sampai makharijul hurufnya benar, setelah itu anak- anak disuruh mengulang lagi bacaan yang sudah ditalqin tadi minimal 10 kali, di rumah pun bacaan yang mau disetorkan juga harus di ulang 10 kali dan kadang-kadang anak-anak sudah hafal ketika menyetorkan bacaannya ke ustadz/ustadzah karena sering dibaca”3
3. Tahapan Pembelajaran Metode Karimah
a. Karimah Dasar (Pengenalan Huruf Hijaiyah) Langkah-Langkah Pengajaran Membaca:
1) Guru mengucapkan salam dan menyuruh murid membaca do’a awal pelajaran bersama-sama
2) Guru mengabsen murid
3) Terlebih dahulu, guru mengenalkan huruf-huruf hijaiyah 4) Guru memperlihatkan ciri huruf kemudian meminta murid
untuk memperhatikan dan menganalogkan huruf tersebut 5) Guru melafadzkan huruf tersebut dengan benar kemudian
diikuti oleh murid secara berulang-ulang
6) Jika murid lupa maka guru hanya diperkenankan mengingatkan ciri huruf tersebut.
3 Hasil wawancara dengan Ustadz Syukri sebagai pengajar di Kuttab Ibnu Abbas pada hari selasa 24 Juli 2018 pukul 17.10 di Kantor Kuttab Ibnu Abbas
72
Tabel 4.3
Contoh analog/cerita
Huruf Dewasa Anak-anak
ء Angka ampat
miring Mirip kepala A ngsa ل Seperti huruf latin
L dibalik Seperti kai L pancing
ن ب Sama
Titik di BA wah dibaca BA, titik NA ik dibaca
NA
ي ت Sama
Kalau ada ma TA nya dibaca TA, kalau ada kaki bebeknya dibaca
YA
ث Sama Ada tiga titik dibaca
TSA
ج
خ ح Sama
Paruh burung makan JA gung, karena makannya
dari atas akhirnya tersedak dibaca KHO, jagungnya dimakan HA
bis
ش س Sama Seperti SI sir, kalau ada tiga titiknya dibaca SYA
ض ص Sama Seperti SHO sis dan
DHO nat غ ع Sama Seperti orang berteriak
A’ karena melihat GHO
rilla
ق ف Sama
Kela FA jatuh kena ke FA la, kejatuhan dua
kali akhirnya KO ك Seperti huruf K
latin Seperti ular KA dut
م ﻫ
Bulatan satu untuk huruf MA, dan bulatan dua untuk
huruf HA
Sama
ذ د
Seperti huruf D, ada titiknya dibaca
DZA
Seperti bentuk hiDung ada titiknya dibaca DZA
ز ر
Seperti ekor RO, ada titiknya dibaca
ZA
Seperti pROsotan, seperti ekor Zebra و Huruf monyong
WA Sama
ظ ط
THO ada THOngkatya, ditambah titik dibaca DZHO
THO ada THOngkatnya, tongkatnya milik pak
DZHO DZHO
74
b. Karimah Dasar (Pengenalan Kunci-Kunci dan Penguasaan Huruf Sambung)
Langkah-Langkah Pengajaran Membaca:
1) Guru mengucapkan salam dan menyuruh murid membaca do’a awal pelajaran bersama-sama
2) Guru mengabsen murid dan menanyakan siapa saja yang sudah membaca di rumah
3) Anak yang sudah membaca di rumah diperkenankan membaca talaqqi pertama
4) Sedangkan murid yang belum membaca disuruh membaca sebanyak 10 kali di tempat
5) Pada latihan kunci, guru mencontohkan bacaan dan ditirukan oleh peserta didik.
6) Khusus pada latihan kunci tidak cukup hanya membaca dengan benar, tetapi membacanya harus dengan lancar
7) Diperkenankan pindah ke halaman berikutnya jika terjadi kesalahan kurang dari tiga kali, lebih dari tiga kali murid wajib mengulang
8) Anak-anak yang sudah baca talaqqi, tetap harus kembali ke tempatnya untuk belajar menulis arab dengan font arab putus- putus
9) Guru memberi catatan pada buku mutaba’ah atau buku pemantau setelah selesai belajar
10) Setelah semua murid selesai talaqqi, guru memberikan motivasi dan menyuruh mengulang halaman yang mau dibaca di rumah
11) Berdo’a bersama-sama
Tabel 4.4
Materi pembelajaran latihan kunci
Kunci Huruf
Kunci 1 ث ، ي ، ت ، ن ، ب ، ل ، ء Kunci 2 ض ، ص ، ش ، س ، خ ، ح ، ج Kunci 3 ﻫ ، م ، ك ، ق ، ف ، غ ، ع Kunci 4 ظ ، ط ، و ، ز ، ر ، ذ ، د c. Karimah Dasar (Tanda Baca)
Setelah anak-anak benar-benar menguasai huruf hijaiyah dengan pengucapan yang benar dan anak sudah menguasai huruf sambung. Maka pembelajaran selanjutnya anak diperkenalkan dengan tanda baca.
Langkah-Langkah Pengajaran Membaca:
1) Guru mengucapkan salam dan menyuruh murid membaca do’a awal pelajaran bersama-sama
2) Guru mengabsen murid
3) Guru mengajarkan cara membaca tanda baca, cara mengajar akan dijabarkan di tabel 4.5
4) Setelah itu anak-anak akan disuruh baca di tempatnya sebanyak 10 kali
5) Anak-anak yang sudah siap boleh baca talaqqi
6) Setelah membaca talaqqi anak-anak akan belajar menulis arab dengan font arab putus-putus
7) Guru memberi catatan pada buku mutaba’ah atau buku pemantau setelah selesai belajar
76
8) Setelah semua selesai talaqqi guru memberikan motivasi dan menyuruh mentalqinkan halaman yang mau dibaca di rumah 9) Berdo’a bersama-sama
Tabel 4.5
Materi pembelajaran tanda baca
Tanda Baca Cara Mengajar
Fathah, kasroh dhommah
a. Mentalqinkan pelafalan fathah kasroh, dan dhommah
b. Guru mencontohkan beberapa huruf dengan memindahkan harakat dari fathah, kasroh dan dhommah kemudian diulang- ulang sampai murid paham perbedaannya
c. Jika tandanya di atas (fathah) maka mulut terbuka lebar, jika dirubah ke bawah (kasroh) maka mulut sedang tersenyum, dan jika angka sembilannya (dhommah) maka mulut dimonyongkan/manyun
Panjang pendek (huruf mad)
a. Huruf mad ada tiga yaitu alif, ya dan wau berfungsi sebagai tanda panjang
b. Ciri huruf panjang adalah tidak menerima tanda baca
c. Guru menjelaskan pelafalan panjang pendek
d. Murid membaca seluruh latihan dalam kotak
e. Setiap kali ada bacaan mad guru harus menanyakan
“kenapa dibaca panjang”
Sukun
a. Tanda sukun diistilahkan dengan tanda cepat karena cara bacanya langsung masuk ke huruf yang bertanda sukun b. Mengenalkan bentuk sukun
pada mushhaf standar timur tengah yaitu bentuk seperti huruf kha
c. Guru mentalqinkan bacaan sukun kemudian diikuti oleh murid
d. Boleh memberikan contoh dengan huruf latin jika diperlukan
e. Materi khusus adalah bacaan qolqolah
Tasydid
a. Tanda tasydid diistilahkan dengan tanda double atau ganda dikarenakan cara membacanya harus ada penekenan
b. Mengenalkan bentuk tasydid c. Guru mentalqinkan bacaan
78
tasydid kemudian diikuti oleh murid
d. Materi khusus bacaan ghunnah pada huruf bertasydid
Hamzah Washol
a. Bentuk hamzah washol adalah alif yang bertanda huruf shod kecil di atasnya
b. Hamzah washol tidak dibaca apabila berada di tengah bacaan
c. Jika di depan bacaan maka hamzah washol dibaca “A”
d. Cara membacanya langsung dimasukkan ke huruf setelahnya
e. Dilanjut dengan talqin-talaqqi
Lafadz Jalalah
a. Murid langsung membaca latihan
b. Guru menjelaskan kepada murid bagaimana membaca lafdzul jalalah
Tanwin
a. Tanwin ada 3 bentuk:
- Jika bentuk tanwin sejajar maka dibaca jelas AN, IN, UN
- Jika tanwin berjajar dengan huruf mim, maka dibaca mim dan ditahan AM, IM,
UM
- Jika tanwin tidak sejajr maka dibaca mendengung dan ditahan ANG, ING, UNG kecuali bertemu huruf bertasydid wau (و) dan ya (ي) maka dibaca masuk b. Dilanjutkan talqin-talaqqi
Nun dan Mim Sukun
a. Bentuk nun sukun ada 3:
- Nun ada tanda sukunnya dibaca jelas
- Nun ada mim kecilnya dibaca mim dan ditahan - Nun tidak ada tandanya
dibaca mendengung, kecuali bertemu huruf bertasydid wau (و) dan ya (ي) maka dibaca masuk
b. Bentuk mim sukun ada 2:
- Mim ada tanda sukunnya maka dibaca jelas
- Mim tidak ada tandanya maka dibaca mendengung dan ditahan
c. Dilanjutkan talqin-talaqqi
80
4. Sistem Pelaporan kepada Orang Tua
Setiap murid TPQ Kuttab Ibnu Abbas harus mempunyai buku mutaba’ah atau buku pemantau, dan setelah kegiatan belajar mengajar selesai ustadz/ustadzah harus memberikan catatan di buku mutaba’ah masing-masing murid. Catatan yang harus diberikan adalah lancar/lanjut atau ulang.
Ustadz Syukri mengatakan bahwa: “Jika murid ketika membaca talaqqi tidak ada salah sama sekali atau salah kurang dari 3 kali per-halaman maka murid boleh lanjut ke halaman berikutnya tapi jika salahnya 3 kali atau lebih per-halaman maka murid wajib mengulang.”4
Selain itu, TPQ juga memanfaatkan gadget untuk melaporkan semua kegiatan di TPQ Kuttab Ibnu Abbas. Setiap masing-masing halaqah mempunyai grup WA untuk tetap menjalin komunikasi antara Kepala TPQ, ustadz/ustadzah, orang tua murid, dan admin TPQ. Dengan adanya grup WA ini akan menjembatani masalah yang muncul terkait program TPQ dengan orang tua. Dari sinilah orang tua bisa mengontrol dan melihat perkembangan anak-anaknya atau orang tua juga bisa menanyakan langsung perkembangan anak-anaknya kepada ustadz/ustadzahnya setelah kegiatan belajar mengajar selesai.
5. Program Ramadhan
Pada bulan Ramadhan anak-anak tetap menyetorkan bacaanya kepada ustadz/ustadzahnya masing-masing, jadi meskipun tidak ada kegiatan di TPQ tapi anak-anak harus tetap membaca Al-Qur`an di rumah dan dipantau oleh orang tuanya masing-masing. Disinilah
4 Hasil wawancara dengan Ustadz Syukri sebagai pengajar di Kuttab Ibnu Abbas pada hari selasa 24 Juli 2018 pukul 17.10 di Kantor Kuttab Ibnu Abbas
peran orang tua sangat diperlukan untuk membantu kegiatan belajar mengajar di TPQ.
Cara pembelajaranya seperti biasa, hanya saja antara guru dan murid tidak ada tatap muka. Jadi anak-anak disuruh membaca dengan menggunakan voicenote yang ada di WA didampingi ibu atau ayahnya dan dikirim di grup WA halaqahnya masing-masing.
Ustadz/ustadzahnya akan mendengar bacaan yang dikirim tadi dan jika ada bacaan yang salah maka ustadz/ustadzah boleh membenarkan lewat voicenote juga.
Batas waktu pengiriman rekaman anak-anak adalah dari pagi sampai pukul 17.00 WIB. Jika melewati batas maka anak-anak akan dianggap absen atau tidak masuk. Tapi dengan metode seperti ini ustadz/ustadzah tidak bisa melihat muridnya secara langsung padahal belajar Al-Qur`an dianjurkan untuk menggunakan metode talaqqi agar bisa membenarkan makhrajnya.
6. Teknik Evaluasi dalam Metode karimah
Evaluasi sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap pembelajaran karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil belajar murid.
Di TPQ Kuttab Ibnu Abbas bukan ustadz/ustadzahnya yang memberikan evaluasi atau ujian tapi ada penguji khususnya.
Ustadz Syukri mengatakan bahwa: “BBQ Karimah dasar ini tidak langsung diujikan semuanya tapi melalui 3 tahap yaitu dari halaman 1-30, setelah lulus dilanjutkan halaman 31-70, tahap terakhir dari halaman 71-113.”5
5 Hasil wawancara dengan Ustadz Syukri sebagai pengajar di Kuttab Ibnu Abbas pada hari selasa 24 Juli 2018 pukuln 17.10 di Kantor Kuttab Ibnu Abbas