• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti yang menggunakan metode kualitatif akan menganalisis kata-kata yang menyatakan alasan-alasan atau interpretasi atau makna- makna dan kejadian-kejadian serta perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh orang perorangan maupun kelompok sosial.11 peneliti yang menggunakan metode penelitian kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pernyataan-pernyataan dan perbuatan-perbuatan manusia sebanyak- banyaknya. Teknik yang biasanya dipakai oleh para peneliti yang menggunakan jenis penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen.

Data dikumpulkan untuk melengkapi bahan dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara yaitu pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara.12 Teknik ini digunakan untuk menghimpun data tentang profil Kuttab Ibnu Abbas yang menjadi lokasi penelitian, implementasi Metode Karimah dalam pembelajaran membaca Al- Qur`an, pemahaman siswa terhadap bacaan Al-Qur`an melalui Metode Karimah, pelaksanaan Metode Karimah, faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Metode Karimah.

11 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu Cet. Ke-3, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 20

12 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, h. 82

50

Pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur dan tak berstruktur.

a. Wawancara terstruktur

Wawancara ini dilakukan berdasarkan daftar pertanyaan dengan maksud dapat mengontrol dan mengatur berbagai dimensi wawancara tersebut, pertanyaan yang dilakukan telah ditentukan bahkan kadang-kadang juga jawaban-jawabannya, demikian pula lingkup masalah sehingga benar-benar dibatasi.13

b. Wawancara tak terstruktur

Wawancara ini lebih bersifat informal. Pertanyaan tentang pandangan, sikap, keyakinan subjek atau tentang keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subjek.14

Wawancara jenis ini biasanya direncanakan agar sesuai dengan subjek dan suasana pada waktu wawancara dilakukan, subjek juga diberi kebebasan menguraikan jawabannya serta mengungkapkan pandangannya sesuka hati.15

Dalam hal ini penulis menggunakan bentuk wawancara terstruktur, dimana penulis membuat dulu daftar pertanyaan yang akan diajukan. Alat-alat wawancara yaitu buku catatan, alat perekam, kamera. Hasil wawancara segera dicatat setelah selesai melakukan wawancara agar tidak hilang.

13 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), h. 84

14 Y. Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Penerbit SIC), 2001, h. 83

15 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 85

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Wawancara No Fokus

Penelitian Indikator Nomor

Butir Pertanyaan

Sumber

1. Dasar dan Tujuan

a. Latar belakang berdirinya TPQ Kuttab Ibnu Abbas b. Keadaan guru dan

murid

c. Pengelompokan kelas dan alokasi waktu

1, 2

3, 4, 5, 6,

8, 9

Kepala TPQ Kuttab

Ibnu Abbas

2. Metode Karimah

a. Sejarah singkat Metode Karimah b. Karakteristik

Metode Karimah c. Tujuan dan target

Metode Karimah d. Kekurangan dan

Kelebihan Metode Karimah

1 2

3 4, 13

Guru TPQ Kuttab

Ibnu Abbas

3.

Implemen -tasi Metode Karimah

a. Tahapan dan langkah-langkah pembelajaran b. Metode

pembelajaran yang digunakan selama proses belajar

3, 5, 6,

2, 3

Kepala TPQ

dan Guru TPQ Kuttab

Ibnu Abbas

52

c. Teknik evaluasi Metode Karimah d. Faktor penghambat

dan pendukung dalam proses pembelajaran

8 8, 10

2. Observasi

Secara bahasa observasi berarti memperhatikan dengan penuh perhatian seseorang atau sesuatu, memperhatikan dengan penuh perhatian berarti mengamati tentang apa yang terjadi.16

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Dalam observasi melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal observer dan obyek yang diobservasi dikenal sebagai observee.17

Teknik ini digunakan pertama-tama untuk melakukan cross- check atas data yang diperoleh melalui wawancara dan dokumen, tapi metode ini juga digunakan untuk memperoleh data yang tidak terekam lewat wawancara dan dokumentasi seperti tentang kondisi lingkungan fisik Kuttab Ibnu Abbas, sarana dan prasarana di Kuttab Ibnu Abbas.

Ada beberapa jenis observasi, didalam pemilihan jenis mana yang paling tepat harus mempertimbangkan keadaan dan masalah yang terlibat didalamnya. Jenis-jenisnya adalah:18

16 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2014), h. 209

17Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula Cet. Ke-4, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), h. 69

18 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula

Cet. Ke-4, h. 71-72

a. Observasi Partisipan

Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diamati. Pelaku peneliti seolah-olah merupakan bagian dari mereka.

Pada observasi partisipan ini ada jenis partisipan pasif, partisipan aktif, partisipan moderat, dan partisipan lengkap.19 Pada partisipan pasif peneliti hadir dalam peristiwa tetapi tidak berpartisipasi dan berinteraksi dengan orang lain. Pada partisipan aktif peneliti hanya bertindak sebagai orang lewat saja. Pada partisipan moderat peneliti mempertahankan antara keseimbangan antara ia sebagai orang dalam dan orang luar.

Partisipan lengkap ini termasuk jenis observasi partisipan dengan derajat keterlibatan tertinggi karena peneliti makin tahu tentang suatu situasi sebagai partisipan biasa, dan peneliti makin sulit menempatkan diri sebagai peneliti.

b. Observasi Nonpartisipan

Dalam hal ini peneliti berada diluar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.

Dengan demikian peneliti akan lebih leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yang terjadi.

c. Observasi Sistematik (Observasi Berkerangka)

Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor- faktor yang telah diatur terlebih dahulu.

Kendala yang dihadapi dalam jenis observasi ini adalah:

ruang lingup yang lebih sempit, kesempatan/waktu sangat

19Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, h. 101

54

pendek, memerlukan observer banyak dengan tugas khusus, menggunakan alat pencatat mekanik seperti tape recorder, tustel, atau video camera.

Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi partisipan yaitu dengan ikut mengajar selama kurang lebih 20 hari di TPQ Kuttab Ibnu Abbas pada bulan mei 2018. Selama itu penulis ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan murid. Dengan ikut terlibat secara langsung penulis dapat menggali informasi tentang bagaimana penerapan Metode Karimah di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

3. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang sumber tertulis tambahan yang relevan dengan nama dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan para siswa di TPQ Kuttab Ibnu Abbas.

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.

Dengan teknik ini yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.20

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.21

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 1993), h. 202

21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Elfabeta, 2007), h. 240

Dokumen terkait