• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

BAB 1 PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

3. Teknik Pengumpulan Data

Motode pengumpulan data yaitu mengumpulkan data-data yang akan digunakan untuk meneliti,baik berupa jumlah, sifat, kondisi, atau sebagainya yang bisa digunakan untuk meneliti. Dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

a. Observasi

Metode observasi adalah pengumpulan data dengan pengamatan pencatatan secara sistematis terhadap fakta-fakta yang

48Sugiono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 308-309

diselidiki.Menurut Sutrisno Hadi, observasi adalah metode ilmiah yang diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.49 Untuk itu kegiatan observasi merupakan pengamatan secara langsung ke lapangan mengenai RA As-Sunnah NW Pendem, proses belajar dan mengajar, pembahasan dan metode yang digunakan dalam penananman nilai-nilai pendidikan karakter pada anak usia dini.

b. Interview (wawancara)

Interviewmerupakan tehnik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada narasumber atau pihak yang memberikan informasi yang terkait dan berwenang dalam suatu masalah.50wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana pelaksanaan penanaman nilai karakter melalui metode bercerita kisah Nabi dan Rasul dan apa hambatan yang dihadapi pendidik dalam pelaksanaan penanaman nilai karakter melalui metode bercerita kisah Nabi dan Rasul pada anak usia dini di RA As-Sunnah NW Pendem tersebut dengan jalan mewawancarai kepala sekolah RA As-Sunnah NW Pendem dan sejumlah tenaga pendidik

Suharsimi Arikunto berpendapat, ada 2 macam pedoman wawancara yaitu:

49Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach (Jakarta:Andi Ofset),hlm.136.

50Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),hlm.201.

1) Pedoman wawancara terstruktur, adalah pedoman wawancara yang di susun secara terperinci sehingga memiliki checklist.

2) Pedoman wawancara tidak terstruktur, adalah pedoman wawancara yang di dalamnya terdapat poin-poin penting yang akn di tanyakan.

Berdasarkan pedoman wawancata di atas, penelitian yang peneliti pakai yaitu metode wawancara tidak terstruktur.

c. Dokumentasi

Adalah suatu teknik dalam mendapatkan datasurat kabar, catatan, transkrip,notulen, dan lain sebagainya.51 Metode ini dipakai tambahan dalam mendapatkan informasi yang terkait dengan materi- materi yang digunakan dalam upaya menananmkan nilai-nilai pendidikan karakterpada pendidikan pra sekolah.Metode ini digunakan untuk mendapatkan data atau materi yang berbentuk dokumen tentang RA As-Sunnah NW Pendem seperti sejarah, keadaan geografis, stuktur sekolah, sarana prasarana, dan sebagainya.

4. Tehnik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu cara untuk mengolah data setelah diperoleh hasil penelitian, sehingga dapat diambil kesimpulan berdasarkan data yang faktual. Analisis data upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya, menjadi satuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain.

51 Hadari Nawawi, Metode Penilitian Bidang Sosial, (Yogjakarta: Gajah Mada University Press, 1998), hlm.133.

Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus, sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu yaitu:

a. Data Reduction (reduksi data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak penting.52

b. Data Display (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yaitu display data. Hasil reduksi perlu di “display secara tertentu untuk masing- masing pola, kategori, fokus, tema yang hendak dipahami dan dimengerti persoalannya. Display data dapat membantu peneliti untuk dapat melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagaian tertentu dari hasil penelitian.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

52Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009).hlm. 247-252.

c. Conclusion drawing / verification (pengambilan kesimpulan)

Kesimpulan awal yang dikemukakan di awal masih bersifat sementara, kemudian diverifikasikan dengan mencari data yeng lebih medalam dengan mempelajari kembali data yang telah terkumpul.

5. Keabsahan Data

Keabsahan data yang dilakukan oleh peneliti untuk membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan merupakan penelitian ilmiah dan juga untuk menguji data yang di dapat dilapangan.Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan uji credibility.53Untuk meyakinkan bahwa data hasil penelitian yang diperoleh dilokasi penelitian benar-benar dipercaya maka peneliti ini dilakukan dengan cara:

a. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.54Dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat melakukan pengecekan apakah apakah data yang telah ditemukan salah atau tidak. Selain itu juga peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati dilokasi penelitian yang terkait dengan penanaman nilai karakter melalui metode bercerita kisah Nabi dan Rasul pada anak usia dini di RA As- Sunnah NW Pendem.

53Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, :Alfabeta, 2018), hlm. 366.

54 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 272

b. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.55Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi tehnik.Dimana triangulasi teknik adalah teknik yang digunakan untuk mengecek keabsahan data dengan menggabungkan teknik pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi.Dari ketiga teknik ini dipadukan atau dibandingkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.Apabila dari ketiga teknik ini terdapat jawaban yang berbeda dan meragukan dari pertanyaan narasumber maka hal ini membuktikan bahwa pertanyaan narasumber itu salah.Pertanyaan atau jawaban narasumber dianggap sohih apabila terbukti benar dan tidak ada perbedaan jawaban setelah membandingkan dari hasil ketiga teknik pengumpulan dat tersebut.

Khususnya mengenai “penanaman nilai karakter melalui metode bercerita kisah Nabi dan Rasul pada anak usia dini di RA As-Sunnah NW Pendem‟‟.

c. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.Dalam

55Ibid., hlm 372

laporan, sebaiknuya data-data yang dikemukakan dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik sehingga menjadi lebih dipercaya.56 H. Sistematika Pembahasan

Pada penulisan sistematika ini, peneliti akan membahas secara singkat tentang penyususan proposal skripsi. Adapun judul dari penelitian ini adalah penanaman nilai karakter pada anak usia dini melalui metode bercerita kisah Nabi dan Rasul di RA As-Sunnah NW Pendem menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Latar belakang penelitian iniadalah:

dalam proses pelaksanaan pembelajaran di RA As-Sunnah NW Pendem tenaga pendidiknya menggunakan berbagai metode pembelajaran yang variatif salah satunya adalah metode bercerita. Metode ini sering digunakan karena anak-anak cukup antusias dalam mendengarkan kisah-kisah islami yang di ceritakan para tenaga pendidik, dan dalam praktik kehidupan sehari-hari anak didik lulusan sekolah RA As-Sunnah selalu mendapat pujian dari orangtua maupun masyarakat setempat berkat pendidikan yang diberikan di sekolah anak-anak mampu menjadi pribadi yang santun dan berprestasi. Berdasarkaan paparan di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: Bagaimana pelaksanaan penanaman nilai karakter melalui metode bercerita kisah Nabi dan Rasul pada anak usia dini di RA As-Sunnah NW Pendem?Apa hambatan yang dirasakan pendidik dalamm pelaksanaan penanaman nilai karakter melalui metode bercerita kisah Nabi dan Rasul pada anak usia dini di RA As- Sunnah NW Pendem?

56Ibid.,hlm. 375

Kemudian tujuan dan manfaat penelituian yaitu: ''Untuk mengetahui bagaimanakah proses implementasi nilai-nilai pendidikan karakter pada anak usia dini di RA As-Sunnah NW Pendem, untuk mengetahui apa yang menjadi penghambat pendidik dalam menanamkan nilai karakter pada anak usia dinidi RA As-Sunnah NW Pendem ''Ruang lingkup dan setting penelitian tersebutakan dilaksanakan di RA As-Sunnah NW Pendem. Kemudian telaah pustaka dalam penelitian ini menggunakan telaah pustaka yang membahas tentang pendidikan karakter melalui bercerita adapun perbedaan dalam penelitian ini adalahterletak pada bagaimanaa penanaman nilai karakter metode bercerita bercerita kisah Nabi dan Rasul pada anak usia dini di RA As- Sunnah NW Pendem.

Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu mengumpulkan data-data yang akan digunakan untuk meneliti, baik berupa jumlah, sifat, kondisi, atau sebagainya yang bisa digunakan untuk meneliti.

Adapun dalam pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode observasi, wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur), dan dokumentasi. Sistematika pembahasan berisi tentang judul, latar belakang, rumusan masalah, manfaat dan tujuan, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka,kajian teori, metode penelitian, sistematika pembahasan, rencana jadwal penelitian dan daftar pustaka. Selanjutnya jadwal penelitian akan dilaksanakan pada bulan oktober 2020. Dan terahir daftar pustaka, memuat tentang referensi yang digunakan sebagai penunjang dalam penulisan

proposal-skripsi berupa buku, jurnal, artikel, lain yang mendukung sebagai referensi dari judul penelitian.

I. Rencana Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Agustus September Oktober November 1 Indentifikasi

masalah 

2 Penyusunan

proposal 

3 Seminar proposal 

4 Penelitian 

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitiann

1. Sejarah Berdirinya RA As-Sunnah NW Pendem

RA (Raudhatul Athfal) RA As-Sunnah NW merupakan salah satu lembaga pendidikan pra sekolah dan salah satu bentuk santuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelengggarakan program pendidikan dengan kekhasan agama islam bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam tahun) tahun. Madrasah ini berdiri pada tanggal 1 juli 2010.57

2. Visi, Misi, dan TujuanRA As-Sunnah NW Pendem a. Visi

Menjadi RA unggulan yang membentuk generasi bangsa yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlakul karimah

b. Misi

1) Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang sesuai denganperkembangan anak

2) Menumbuhkan perkembnagan potensin peserta didik untuk menjadi pribadi yang mandiri

3) Melatih kedisiplinan peserta didik

57RA As-Sunnah NW Pendem, Wawancara, Pendem 9 Desember 2020

56

c. Tujuan

1) Menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan peserta didik 2) Membentuk peserta didik yang sehat jasmani dan rohani

3) Peserta didik memiliki dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya

4) Membantu mengembangkan potensi peserta didik kea rah pembentukan sikap yang islami.58

3. Keadaan Guru

Guru merupakan unsur penting dalam keseluruhan sistem pendidikan merupakan tenaga pendidik yang akan menghasilkan anak didik berkualitas dengan memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Oleh sebab itu guru mempunyai tugas ganda seperti mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai serta mengevaluasipeserta didik untuk menghasilkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas di masa depan.

Jumlah tenaga pendidk yang tercatat di RA As-Sunnah NW Pendem sebanyak 6 orang. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel dibawah ini:

58 RA As-Sunnah NW Pendem, Dokumentasi, Pendem 10, Desember 2020

Tabel 2.1

Data Kualifikasi Pendidik di RA As-Sunnah NW Pendem Tahun Ajaran 2020/2021.59

No Nama NIP/NUPTK Pend.

Terahir Prodi/Jur Jabatan 1. Hannah, S.Pd. I 3033745647430133 S1 PAI Kepala

RA 2. Hamdiah, S.H 50222816183001 S1 Hukum guru 3. Kalsum, S.Pd 2539751657300003 S1 PGMI guru 4. Nurul Iindriani, S.Pd 50222816193001 S1 PAI guru

5. Nur Hidayati 50222816175001 guru

6. Susanti SMA guru

4. Keadaan Siswa

Peserta didik sebagai salah satu unsur penujang dalam dunia pendidikan yang sangat penting dalam melaksanakan proses belajar.

Tabel 2.2

Keadaan siswa di RA As-Sunnah NW Pendem

No Siswa 2020/2021 L P Jumlah

1. Kelas A1 8 8 16

2. Kelas A2 5 7 12

3 Kelas B1 7 9 16

4 Kelas B2 9 8 17

JUMLAH

5. Sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pendidikan dinRA As- Sunnah NW Pendem merupakan

Tabel 2.3

Sarana dan Prasarana RA As-Sunnah NW Pendem.60 No Sarana dan Prasarana Jumlah Ket.

1. Ruang kepala sekolah+Guru 1

2. Lemari 2

3. Wc 2

4. Bangku/Kursi 57

5. Papan Tulis 4

59RA As-Sunnah NW Pendem, Dokumentasi, Pendem 9 Desember 2020

60RA As-Sunnah NW Pendem, Dokumentasi, 9 Desember 2020

No Sarana dan Prasarana Jumlah Ket.

6. APE Luar/ APE dalam 4/banyak

7. Rak sepatu 2

8. Soud system 1

9. Berugak 1

10. Kipas angina 1

6. Struktur Organisasi

Tabel 2.4

Struktur OrganisasiRA As-Sunnah NW Pendem61

61 RA As-Sunnah NW Pendem, Dokumentasi, Pendem 9 Desember

KEPALA SEKOLAH RA Hannah, S.Pd.I

NIP:

ADMINISTRASI

Mira Susanti WAKA RA

Lalu Mustari

KELOMPOK A 1 Hamdiah,S.H

KELOMPOK B2 Nurhidayati KELOMPOK B2 Nurul Iindriani,S.Pd

KELOMPOK A2 Kalsum, S.Pd

B. Pelaksanaan Penananman Nilai Karakter Melalui Metode Bercerita Kisah Nabi dan Rasul pada Anak Usia Dini di RA As-Sunnah NW Pendem Tahun Ajaran 2020/2021

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa di RA As-Sunnah NW Pendem rata-rata memiliki karakter yang sopan, baik, ramah, aktif dan mandiri. Guru memegang tanggung jawab dan peran penting dalammendidik, melatih dan membiasakan anak agar memiliki prilaku terpuji.

Untuk dapat memiliki akhlak yang mulia yang sesuai dengan tuntunan Al- Quran dan berpedoman pada Rasulullah SAW karena beliau memiliki sifat- sifat yang terpuji yang mesti ditiru.Nabi adalah orang yang kuat imannya, sabar, berani, dan tabah dalam menerima setiap ujian dari Allah SWT.Di sekitar lingkungan RA banyak tanaman yang menambah keasrian menambah kesejukan mata memandang.62

Dalam sebuah lembaga sudah tentu guru memiliki peran dan tanggung jawab dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada anak agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sopan dalam berbicara dan bertingkah laku, maju dan mandiri sehingga memiliki ketahanan rohaniah yang tinggi serta mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan zaman. Dilihat dari tanggungjawab dan peran guru begitu besar maka guru dituntut untuk memiliki bekal pengetahuan dalam memberikan stimulus pada anak sesuai dengan tahap perkembanganya

62RA As-Sunnah NW Pendem, Observasi, Pendem, 3 Mei 2020

sebagaimana hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

Guru di RA As-SunnahNW Pendem menanamkan nilai karakter melalui metode bercerita kisah para Nabi dan Rasul. Adapun macam-macam kisah atau cerita yang digunakan oleh guru RA As-Sunnah NW dalam penanaman nilai karakter yaitu kisah perjuangan, kisah tentang kesabaran, kisah berbakti kepada orangtua, kisah janji dan kisah ancaman, setelah anak- anak mendangarkan sebuah kisah atau cerita anak diminta untuk menjawab pertanyaan guru yaitu sebab dan akibat. Selain bercerita guru mengajak anak membuat berbagai kegiatan seni seperti meronce, mewarnai, melipat kertas dan sebagainya. Adapun kisah yang akan di sampaikan kepada anak tidak keluar dari konteks tema yang akan dilaksanakan dan dicantumkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).63

Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelompok B sebagai salah satu pelaksana penanaman nilai karakter menggunakan metode bercerita kisah Nabi dan Rasul dalam kegiatan pembelajaran mengungkapkan bahwa:

Sebelum kita melakukan pembelajaran dikelas, kita sebagai guru terlebih dahulu membuat RPPH sesuai dengan tema, misalnya nih…

tema binatang saya akan bercerita tentang kisah kelahiran Rasulullah SAW, sub temanya hewan berkaki empat (gajah), kegiatan anak yaitu membuat gajah dari piring kertas dan melukis gajah dengan hand- painting setelah kegiatan selesai, anak-anak akan membaca hafalan ayat-ayat pendek yang berkaitan dengan tema yaitu surah Al-Fill.64

63 RA As-Sunnah NW Pendem, Observasi, Pendem, 4 Mei, 2020

64Susanti, Wawancara, Pendem, 4 Mei 2020

Gambar 2.1

Kegiatan Anak kolase ikan

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara peniliti dengan guru RA As- Sunnah NW yang menjelaskan bahwa penanaman nilai pendidikan karakter melalui metode bercerita yang dicantumkan didalam RPPH bertujuan untuk menghilangkan kebosanan dalam belajar, mendidik anak agar mengambil pelajaran dari kejadian di masa lampau, menambah wawasan dan kecintaan terhadap Allah, Rasul, al- quran dan sesama hamba allah. Hal ini senada dengan sumber data yang mengatakan:

Melalui metode bercerita kisah Nabi dan Rasul anak tidak hanya belajar berhitung, bernyayi namun lebih dari itu di setiap kisah atau cerita yang guru sampaikan pada anak terdapat ibroh atau pelajaran nilai islami yang dapat di tanamkan pada anak.Metode bercerita disajikan kepada anak bertujuan agar mereka memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran al-quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak kepada Allah, Rasul dan juga Al- quran.Nilai-nilai pendidikan karakter yang kami tanamkan pada anak seperti nilai kejujuran, religious, disiplin, kratif, kerja keras, semangat, cinta tanah air dan sebagainya.65

65Hannah, Wawancara, Pendem, 4 Februari 2020

Gambar 2.2

Kegiatan Menempel dan Mewarnai

Melalui hasil observasi peneliti juga mengamati bahwa dalam menanamkan nilai pendidikan karakter dengan metode bercerita, guru juga mengunakan media elektronik seperti laptop untuk nonton film atau kisah para Nabi dan Rasul, nonton bareng dilakukan 1 kali dalam 1 minggu yaitu pada hari jumat sebagai bahan refreshing.66

Hasil observasi tersebut peneliti buktikan dengan hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru RA As-sunnah selaku tenaga pendidik yang mengatakan:

Dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada anak tidak memulu kita sebagai guru hanya bercerita di depan kelas namun kita harus kreatif dalam mengemas suatu media pembelajaran sehingga anak mudah memahami apa yang guru sampaikan, karena bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu cara digunakan dalam mencapai sasaran atau target pendidikan. Dengan mengajak anak nonton bareng kisah-kisah para Nabi dan Rasul, berkeliling melihat lingkungan sekitar dapat menjadikan suasana belajar yang menyenangkan dan menggembirakan dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga materi pendidikan atau pelajaran itu dapat dengan mudah di berikan dan anak mudah untuk menerimanya.67

Gamabar 2.3

66RA As-Sunnah NW Pendem, Observasi, Pendem, 7 Februari 2020

67Hannah, Wawancara, Pendem, 4 Februari 2020

Kegiatan Berhitung dan Mewarnai

Penerapan metode bercerita dalam menanamkan nilai-nilai pendidikankarakter pada anak usia dini yang dicantumkan pada RPPH ini juga diperkuat berdasarkan hasil dokumentasi yang peneliti peroleh pada saat penelitian berlangsung. Dari dokumentasi rancangan pembelajaran berupa RPPH termuat enam kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran, pada setiap rancanagan pembelajaran yang dibuat oleh guru terdapat nilai-nilai pendidikan karakter pada setiap kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran.68

Berdasarkan hasil observasi peneliti mengamati bahwa selain menerapkan metode bercerita kisah Nabi dan Rasul dalam menanamkan nilai- nilai pendidikan karakter pada anak, guru juga melakukan penanaman nilai karakter dengan menyanyikan lagu kebangsaan, pahlawan, main game dan tepuk tangan sebagai bentuk ice breaking agar situasi belajar tetap tenang.69

Hasil observasi tersebut dapat dibuktikan dengan hasil wawancara peneliti dengan guru RA As-Sunnah NW Pendem yang merupakan salah satu sumber data mengatakan:

Pada pagi hari sebelum anak-anak masuk kelas kami sering mengajak anak-anak dan guru untuk menyanyikan berbagai macam lagu perjuangan, syair penuntut ilmu, game dan tepuk guna menanamkan nilai-nilai islamsambil bermain di halaman sekolah agar mereka tetap semangat dalam belajar dan menuntut ilmu.70

68 RA As-Sunnah NW Pendem, Dokumentasi Pendem,10 februari2020.

69 RA As-sunnah NW Pendem, Observasi,Pendem 11 Februari 2020

70Hamdiah, Wawancara, Pendem 11 Februari 2020

Gambar 2.4 Bermain dan Bernyanyi

Dalam menyampaikan suatu kisah atau cerita seorang guru harus memiliki dasar sebagai landasan dan beberapa hal yang pelu diperhatikan serta dipersiapkan dalam proses belajar mengajar terutama pada saat guru menanamkan nilai pendidikan karakter pada anak. Dalam konsep pendidikan anak usia dini bercerita dapat dijadikan salah satu media untuk menyampaikan materi pembelajaran. Keterlibatan anak terhadap cerita akan memberikan suasana yang segar, menarik dan akan menjadi pengalaman yang unik bagi anak, sebuah cerita juga dapat mengubah perilaku anak-anak. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan ibu santi:

‟‟Tentunya kami sebagai guru sebelum melakukan proses pembelajaran didalam kelas harus mempersiapkan matang-matang alat dan bahan yang akan guru gunakan, apakah aman atau tidak bagi anak, media yang biasa kami gunakan dalam mewarnai seperi kunyit, daun pandan. Kolase dari cangkang telur,daridaun ubi.Ketika masuk tema binatang saya menceritakan sebuah kisah yang terdapat dalam al- qur‟an surah al fill yang mengisahkan tentang pasukan gajah dan burung ababil, dan kisah Nabi Ismail dengan membuat kolase kambing menggunakan kapas.Yang menjadi landasan kami dalam menyampaikan sebuah cerita kisah Nabi dan Rasul dalam upaya menanamkan nilai karakter pada anak yaitu Al-Quran dan Hadits.71

71Santi, Wawancara, RA As-Sunnah NW Pendem 11 Februari 2020

Gambar 2.5

Proses kolase kambing dan membuat ular dari daun kelapa Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan sumber data dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran berlangsung guru sudah mampu menanamkan nilai pendidikan karakter pada anak dengan secara spontan maupun terencana dengan tetap memeperhatiakan kondisi dan waktu sehingga tercipta suasana kompak, aktif dan gembira selam anak di sekolah. Pada awal pembelajaran guru mengajak anak untuk bermain dan berbaris sambil menyanyikan berbagai macam lagu dan tepuk tujuannya adalah agar anak siap dan merasa aman serta nyaman berada dilingkungan sekolah.

Paparan tentangpenanaman nilai pendidikan karakter melalui metode bercerita kisah Nabi dan Rasul pada anak usia dini dapat dilihat pada lampiran hasil wawancara yang telah lakukan di sekolah dengan sumber data yaitu para tenaga pendidik, orangtua dan siswa RA As-Sunnah NW Pendem.Sedangkan untuk memperkuat hasil wawancara dan observasi yang telah peneliti lakukan dapat dilihat dari hasil dokementasi berupa foto yang dicantumkan pada bagian lampiran.

Dokumen terkait