BAB III METODE PENELITIAN
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yaitu proses yang dilalui oleh peneliti dalam pengumpulan data. Adapun proses yang dilalui oleh peneliti adalah tahap persiapan.
Tahap persiapan yang dimaksud sebagai langkah awal peneliti dalam mempersiapan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitianya.
Untuk melakukan suatu penelitian, maka penulis menggunakan beberapa tehnik dan instrumen pengumpulan data yang diperoleh ditempat penelitian, tehnik instrumen satu sama lain menguatkan agar benar-benar otentik dan valid.
Salah satu hal utama yang mempengaruhi kualitas dan hasil penelitian yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian dengan validitas data instrumen sedangkan kualitas pengumpulan dan berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Adapun tehnik dan instrumen penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dimana pengumpulan data mengamati secara visual gejala yang diamati seta menginterpretasikan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk catatan sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer.40
Peneliti melakukan pengamatan, mencatat kegiatan atau proses belajar peserta didik di kelas VIII MTs DDI Cilellang.
2. Angket
Angket ialah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden baik secara langsung maupun tidak tidak langusung (melalui pos atau perantara).41
Angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Angket merupakan metode pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.42
Peneliti membuat sebuah angket yang berjumlah 10 butir pertanyaan. 10 item pertanyaan tentang variabel X yaitu Metode Ceramah. Kemudian angket tersebut
40Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (Cet. V; Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2016), h. 46.
41Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Cet. VI;
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 60.
42 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, h. 33.
diedarkan kepada peserta didik sebanyak sampel yang akan diteliti dan diyakini dapat mewakili populasi.
3. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Adapun salah satu fungsi tes yaitu sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar siswa, artinya mengukur tingkat perkembangan yang dicapai siswa setelah menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.43
Peneliti membuat sebuah tes yang berjumlah 10 butir pertanyaan. 10 item pertanyaan tentang variabel Y yaitu Pemahaman Qawaid. Kemudian tes tersebut diedarkan kepada peserta didik sebanyak sampel yang akan diteliti dan diyakini dapat mewakili populasi.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan sejumlah data melalui pencatatan yang berupa dokumen-dokumen atau bukti tertulis seperti RPP pendidik, nilai qawa’id peserta didik, keadaan populasi, struktur organisasi, nilai semester peserta didik, atau buku rapor dan sebagainya.
3.5 Tehnik Analisis Data
Setelah data penelitian ini terkumpul, maka penulis mengelolah data yang ada dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial.
43Esti Ismawati, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa Dan Sastra (Cet. IV; Yogyakarta:
Ombak , 2012), h. 73-74.
1. Statistik deskriptif
Analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu menggambarkan data yang ada untuk memperoleh data dan responden, sehingga lebih mudah dimengerti penelitian atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Analisis yang digunakan dengan statistik deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan menganalisis semua data dari semua variabel dalam bentuk presentase, distribusi, frekuensi, histtogram, grafik, mean, modus, median, dan standar devisi.
2. Statistik inferensial
Statistik infersial merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan secara logis atau data yang ada dalam penelitian ini, maka perlu diuji melalui uji hipotesis dengan menggunakan korelasi Product Moment. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh metode ceramah terhadap pemahaman qawa’id pada pembelajaran bahasa Arab kelas VIII MTs DDI Cilellang.
Rumus Product Moment:
rxy= ∑xy
√(∑ x²) (∑ 𝑦²)
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi variable X dengan Y Σ𝑥 = Jumlah skor distribusi X
Σ𝑦 = Jumlah skor distribusi Y
Σ𝑥2 = Jumlah kuadrat skor distribusi X
Σ𝑦2 = Jumlah kuadrat skor distribusi Y Σ𝑥𝑦 = Jumlah perkalian skor X dan Y.
Penarikan kesimpulan dari rumus diatas yaitu jika rxy ≥ r tabel, maka H0
ditolak pada tingkat signifikansi α 5%.44
44Sugyono, Metode Penelitian Kombinasi, h. 255
43 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Metode Ceramah yaitu proses pemberian informasi atau materi kepada peserta didik secara lisan dengan menggunakan alat bantu mengajar, untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada peserta didiknya.
Setelah melakukan observasi, peneliti mendapat tanggapan positif dari peserta didik, hal ini dibuktikan oleh jawaban angket dan tes yang telah dibagikan kepada 61 peseta didik kelas VIII MTs DDI Cilellang yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini, sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut ini:
4.1.1 Tabulasi angket seluruh responden untuk variabel X (metode ceramah) Tabel 4.1: Hasil frekuensi pernyataan no. 01.
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat setuju 19 31,1%
2 Setuju 32 52,4%
3 Ragu-ragu 8 13,1%
4 Tidak setuju 2 3,2%
5 Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 61 100%
Sumber data angket no. 1
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa jawaban responden cukup bervariasi. Dimana dari 61 responden, terdapat 19 atau 31,1% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik memperhatikan materi pembelajaran, terdapat 32 atau
52,4% responden mengatakan bahwa setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik memperhatikan materi pembelajaran, terdapat 8 atau 13,1% responden mengatakan bahwa ragu-ragu jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik memperhatikan materi pembelajaran, dan terdapat 2 atau 3,2% responden mengatakan bahwa tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik memperhatikan materi pembelajaran, sedangkan kategori sangat tidak setuju jika guru bahasa Arab menggunakan metode ceramah, maka peserta didik memperhatikan materi pembelajaran tidak satupun responden yang memilih.
Dari analisis data diatas, dapat dikatakan bahwa peseta didik setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik memperhatikan materi pembelajaran.
Tabel 4.2: Hasil frekuensi pernyataan no. 02
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat setuju 23 37,7%
2 Setuju 32 52,4%
3 Ragu-ragu 4 6,5%
4 Tidak setuju 1 1,6%
5 Sangat tidak setuju 1 1,6%
JUMLAH 61 100%
Sumber data angket no. 2
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa jawaban responden cukup bervariasi. Dimana dari 61 responden, terdapat 23 atau 37,7% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah,
maka peserta didik merasa senang karena dengan metode ceramah peserta didik dapat melihat secara langsung gaya bahasa dan mimik yang bagus ketika guru menerangkan pelajaran, terdapat 32 atau 52,4% reponden mengatakan bahwa setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena dengan metode ceramah peserta didik dapat melihat secara langsung gaya bahasa dan mimik yang bagus ketika guru menerangkan pelajaran, terdapat 4 atau 6,5% responden mengatakan bahwa ragu-ragu jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena dengan metode ceramah peserta didik dapat melihat secara langsung gaya bahasa dan mimik yang bagus ketika guru menerangkan pelajaran, dan terdapat 1 atau 1,6% responden mengatakan bahwa tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena dengan metode ceramah peserta didik dapat melihat secara langsung gaya bahasa dan mimik yang bagus ketika guru menerangkan pelajaran, dan juga terdapat 1 atau 1,6% responden mengatakan bahwa sangat tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena dengan metode ceramah peserta didik dapat melihat secara langsung gaya bahasa dan mimik yang bagus ketika guru menerangkan pelajaran.
Dari analisis data diatas, dapat dikatakan bahwa peserta didik setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena dengan metode ceramah peserta didik dapat melihat secara langsung gaya bahasa dan mimik yang bagus ketika guru menerangkan pelajaran.
Tabel 4.3: Hasil frekuensi pernyataan no. 03
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat setuju 23 37,7%
2 Setuju 22 36,6%
3 Ragu-ragu 11 18,3%
4 Tidak setuju 2 3,2%
5 Sangat tidak setuju 3 4,9%
JUMLAH 61 100%
Sumber data angket no. 3
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa jawaban responden cukup bervariasi. Dimana dari 61 responden, terdapat 23 atau 37,7% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah maka peserta didik lebih mudah memahami pelajaran yang dijelaskan, terdapat 22 atau 36,6% responden mengatakan bahwa setuju jika guru menggunakan metode ceramah maka peserta didik lebih mudah memahami pelajaran yang dijelaskan, terdapat 11 atau 18,3% responden mengatakan bahwa ragu-ragu jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik lebih mudah memahami pelajaran yang dijelaskan. Dan terdapat 2 atau 3,2% responden mengatakan bahwa tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah maka, peserta didik lebih mudah memahami pelajaran yang dijelaskan, dan juga terdapat 3 atau 4,9% responden mengatakan bahwa sangat tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah maka, peserta didik lebih mudah memahami pelajaran yang dijelaskan.
Dari analisis data diatas, dapat dikatakan bahwa peseta didik sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah maka, peserta didik lebih mudah memahami pelajaran yang dijelaskan.
Tabel 4.4: Hasil frekuensi pernyataan no. 04
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat setuju 11 18,3%
2 Setuju 30 49,1%
3 Ragu-ragu 10 16,3%
4 Tidak setuju 10 16,3%
5 Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 61 100%
Sumber data angket no. 4
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa jawaban responden cukup bervariasi. Dimana dari 61 responden, terdapat 11 atau 18,3% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa tertarik pada materi yang diterangkan oleh guru, terdapat 30 atau 49,1% responden mengatakan bahwa setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa tertarik pada materi yang diterangkan oleh guru, terdapat 10 atau 16,3% responden mengatakan bahwa ragu-ragu jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa tertarik pada materi yang diterangkan oleh guru, dan terdapat 10 atau 16,3% responden mengatakan bahwa tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa tertarik pada materi yang diterangkan oleh guru, sedangkan pada kategori sangat tidak
setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka pserta didik merasa tertarik pada materi yang diterangkan oleh guru tidak satupun responden yang memilih.
Dari analisis data diatas, dapat dikatakan bahwa peseta didik setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa tertarik pada materi yang diterangkan oleh guru.
Tabel 4.5: Hasil frekuensi pernyataan no. 05
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat setuju 21 34,4%
2 Setuju 27 44,2%
3 Ragu-ragu 4 6,5%
4 Tidak setuju 8 13,1%
5 Sangat tidak setuju 1 1,6%
JUMLAH 61 100%
Sumber data angket no. 5
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa jawaban responden cukup bervariasi. Dimana dari 61 responden, terdapat 21 atau 34,4% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang dan memperhatikan jika guru menjelaskan didepan kelas, terdapat 27 atau 44,2% responden megatakan bahwa setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang dan memperhatikan jika guru menjelaskan didepan kelas, terdapat 4 atau 6,5% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa ragu-ragu dan memperhatikan
jika guru menjelaskan didepan kelas, dan terdapat 8 atau 13,1% responden mengatakan bahwa tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang dan memperhatikan jika guru menjelaskan didepan kelas, dan juga terdapat 1 atau 1,6% responden mengatakan bahwa sangat tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang dan memperhatikan jika guru menjelaskan didepan kelas.
Dari analisis data diatas, dapat dikatakan bahwa peseta didik setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang dan memperhatikan jika guru menjelaskan didepan kelas.
Tabel 4.6: Hasil frekuensi pernyataan no. 06
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat setuju 35 57,3%
2 Setuju 21 34,4%
3 Ragu-ragu 4 6,5%
4 Tidak setuju 1 1,6%
5 Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 61 100%
Sumber data angket no. 6
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa jawaban responden cukup bervariasi. Dimana dari 61 responden, terdapat 35 atau 57,3% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena guru menyampaikan materi dengan penuh bersemangat, terdapat 21 atau 34,4% responden mengatakan bahwa
setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena guru menyampaikan materi dengan penuh bersemangat, dan terdapat 4 atau 6,5% responden mengatakan bahwa ragu-ragu jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena guru menyampaikan materi dengan penuh bersemangat, dan terdapat 1 atau 1,6% responden mengatakan bahwa tiak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena guru menyampaikan materi dengan penuh bersemangat, sedangkan kategori sangat tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena guru menyampaikan materi dengan penuh bersemangat tidak satupun responden yang memilih.
Dari analisis data diatas, dapat dikatakan bahwa peseta didik sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik merasa senang karena guru menyampaikan materi dengan penuh bersemangat.
Tabel 4.7: Hasil frekuensi pernyataan no. 07
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat setuju 8 13,1%
2 Setuju 25 40,9%
3 Ragu-ragu 19 31,1%
4 Tidak setuju 6 9,8%
5 Sangat tidak setuju 3 4,9%
JUMLAH 61 100%
Sumber data angket no. 7
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa jawaban responden cukup bervariasi. Dimana dari 61 responden, terdapat 8 atau 13,1% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah mengontrol kelas, terdapat 25 atau 40,9% responden mengatakan bahwa setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah mengontrol kelas, terdapat 19 atau 31,1% responden mengatakan bahwa ragu-ragu jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah mengontrol kelas, dan terdapat 6 atau 9,8% responden mengatakan bahwa tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah mengontrol kelas, dan juga terdapat 3 atau 4,9%
responden mengatakan bahwa sangat tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah mengotrol kelas.
Dari analisis data diatas, dapat dikatakan bahwa peseta didik setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah mengontrol kelas.
Tabel 4.8: Hasil frekuensi pernyataan no. 08
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat setuju 23 37,7%
2 Setuju 28 45,9%
3 Ragu-ragu 6 9,8%
4 Tidak setuju 4 6,5%
5 Sangat tidak setuju 0 0%
JUMLAH 61 100%
Sumber data angket no. 8
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa jawaban responden cukup bervariasi. Dimana dari 61 responden, terdapat 23 atau 37,7% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah membangun keakraban yang baik dengan siswa.
Terdapat 28 atau 45,9% responden mengatakan bahwa setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah membangun keakraban yang baik dengan siswa, dan terdapat 6 atau 9,8% responden mengatakan bahwa ragu-ragu jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah membangun keakraban yang baik dengan siswa, dan juga terdapat 4 atau 6,5% responden mengatakan bahwa tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah membangun keakraban yang baik dengan siswa, sedangkan sangat tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah membangun keakraban yang baik dengan siswa tidak satupun responden yang memilih.
Dari analisis data diatas, dapat dikatakan bahwa peseta didik setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka guru menggunakan metode ceramah, maka guru lebih mudah membangun keakraban yang baik dengan siswa
Tabel 4.9: Hasil frekuensi pernyataan no. 09
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat setuju 13 21,3%
2 Setuju 34 55,7%
3 Ragu-ragu 10 16,3%
4 Tidak setuju 2 3,2%
5 Sangat tidak setuju 2 3,2%
JUMLAH 61 100%
Sumber data angket no. 9
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa jawaban responden cukup bervariasi. Dimana dari 61 responden, terdapat 13 atau 21,3% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran, terdapat 34 atau 55,7% responden mengatakan bahwa setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran, terdapat 10 atau 16,3% responden mengatakan bahwa ragu-ragu jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran, dan terdapat 2 atau` 3,2% responden mengatakan bahwa tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran, dan juga terdapat 2 atau 3,2% responden mengatakan bahwa sangat tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Dari analisis data diatas, dapat dikatakan bahwa peseta didik setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Tabel 4.10: Hasil frekuensi pernyataan no. 10
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Sangat setuju 27 44,2%
2 Setuju 20 32,7%
3 Ragu-ragu 7 11,4%
4 Tidak setuju 6 9,8%
5 Sangat tidak setuju 1 1,6%
JUMLAH 61 100%
Sumber data angket no. 10
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa jawaban responden cukup bervariasi. Dimana dari 61 responden, terdapat 27 atau 44,2% responden mengatakan bahwa sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik mendapatkan pandangan dari guru, sehingga peserta didik merasa dihargai dan diperhatikan. Terdapat 20 atau 32,7% responden mengatakan bahwa setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik mendapatkan pandangan dari guru, sehingga peserta didik merasa dihargai dan diperhatikan, terdapat 7 atau 11,4% responden mengatakan bahwa ragu-ragu jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik mendapatkan pandangan dari guru, sehingga peserta didik merasa dihargai dan diperhatikan, dan terdapat 6 atau 9,8% responden mengatakan bahwa tidak setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik mendapatkan pandangan dari guru, sehingga peserta didik merasa dihargai dan diperhatikan, dan juga terdapat 1 atau 1,6%
responden mengatakan bahwa sangat tidak setuju jika guru menggunakan
metode ceramah, maka peserta didik mendapatkan pandangan dari guru, sehingga peserta didik merasa dihargai dan diperhatikan.
Dari analisis data diatas, dapat dikatakan bahwa peseta didik sangat setuju jika guru menggunakan metode ceramah, maka peserta didik mendapatkan pandangan dari guru, sehingga peserta didik merasa dihargai dan diperhatikan.
4.1.2 Tabulasi tes seluruh responden untuk variabel Y (pemahaman qawa’id)
Berikut tabel perolehan nilai dari tes tersebut yang ukuran tingkat pemahaman qawa’id MTs DDI Cilellang kelas VIII:
Tabel 4.11: Nilai tes pemahaman qawa’id kelas VIII. a
NO NAMA SISWA X
1 ABDULLAH 50
2 ADRI 30
3 ALFISYAHR 30
4 DANDI PRANATA 30
5 FAISAL 40
6 FIRDIAN 80
7 IBNU HAJAR KOTO 40
8 MOH. IHKSAN 40
9 MUHAMMAD IRZAL 50
10 A .MUH. SYALDI 50
11 ELVIANA 70
12 MISBAH RAMADANI 80
13 NUR ASMA 70
14 NUR HIKMAH 60
15 NUR FADILAH 90
16 NUR SYAHIRA AFIKA 80
17 NURUL HUSNA 90
18 RIZKY 80
19 SHERLY 70
20 SITI NUR HALISA 70
21 SUKMA FIRAMADANI 80
22 SRI SUKMA 70
23 SITTI ANI 100
24 UMMU KALSUM 70
Sumber data: Hasil penskoran tes
Tabel 4.12: Nilai tes pemahaman qawa’id kelas VIII. b
NO NAMA SISWA Y
1 ARIYANDI 30
2 ALDI 60
3 DARMAWAN 40
4 FAUZAN 70
5 MUH. IZHAM 30
6 MUHAMMAD JEFRI 70
7 MUHAMMAD FAUSAN 60
8 RAHMAT AGIM 40
9 RISWAN 40
10 ANDI MISKA 30
11 FITRIA RAMADHANI 80
12 IKA KIRANI A 50
13 HASRIA 50
14 MIRANDA HIDAYAH 50
15 NADIA 50
16 NUR FAIDAH 70
17 NUR IFTITAH 100
18 SYAHRATUL JANNAH 40
19 ULFA PUTRI RAMADHANI 90
20 SITI HARDIANTI A.F 70
21 HAULIA DINIARTI HARIS 70
Sumber data: Hasil penskoran tes
Tabel 4.13: Nilai tes pemahaman qawa’id kelas VIII. c
NO NAMA SISWA Y
1 IGHI PUTRA MUHAMMAD 70
2 RUSMAN 60
3 ABID FAUZAN 60
4 ANDIKA 75
5 MUH. ZAENAL 40
6 RIDWAN 60
7 ZALDI 40
8 FITRI OKTAVIA 70
9 ILMAQVIRA 60
10 MISGA 70
11 MUSDAHLIFA 60
12 NUR SYAKILA 70
13 NURUL MAULIDYAH 50
14 PUTRI RAMADHANI 60
15 SINTA 60
16 TIS’A MUKARRAMAH MUIN 80
Sumber data: Hasil peskoran tes
Berdasarkan jawaban siswa MTs DDI Cilellang kelas VIII yang tertera dalam tabel di atas, menujukkan sebagian besar memiliki pemahaman qawa’id yang baik bahkan beberapa siswa perolehan nilainya mencapai kategori sangat baik. Berikut tabel frekuensi hasil tes pemahaman qawa’id di atas:
Tabel 4.14: Tabel frekuensi hasil tes pemahaman qawa’id
No Klasifikasi Skor Hasil Frekuensi Presentasi
1 Sangat Baik 80-100 12 19,6%
2 Baik 70-79 16 26,2%
3 Cukup 50-69 18 29,5%
4 Kurang 40-49 9 14,7%
5 Sangat Kurang 0-39 6 9,8%
JUMLAH 61 100%
Pada hasil tabel frekuensi hasil tes pemahaman qawa’id diatas yaitu terdapat 12 frekuensi peserta didik dengan prestasi 19,6% yang memiliki klasifikasi yang sangat baik dengan jumlah skor hasil 80-100, terdapat 16 frekuensi peserta didik dengan prestasi 26,2% yang memiliki klasifikasi yang
baik dengan jumlah skor hasil 70-79, terdapat 18 frekuensi peserta didik dengan prestasi 29,5% yang memiliki klasifikasi yang cukup dengan jumlah skor hasil 50-69, dan terdapat 9 frekuensi peserta didik dengan prestasi 14,7% yang memiliki klasifikasi yang cukup dengan jumlah skor hasil 40-49, dan juga terdapat 6 frekuensi peserta didik dengan prestasi 9,8% yang memiliki klasifikasi yang cukup dengan jumlah skor hasil 0-39.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa hasil tes pemahaman qawa’id peserta didik di MTs DDI Cilellang kelas VIII dalam kategori cukup, hal ini dilihat dari frekuensi hasil tes peserta didik diatas.
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data
4.2.1 Tabulasi angket variabel X dan tes variabel Y
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir, totalnya yang merupakan jumlah tiap skor butir sebagai berikut:
Tabel 4.15: Tabulasi variabel X pengaruh metode ceramah NO
RESPONDEN
Item Pernyataan
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 2 2 2 4 3 2 3 2 27
2 5 5 5 5 5 3 3 2 5 5 43
3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 5 35
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 42
5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 46
6 4 5 4 5 3 5 3 4 5 5 43
7 4 4 5 4 5 5 3 4 4 3 41
8 5 5 4 5 5 4 3 5 3 1 40
9 4 4 4 4 3 5 3 5 3 2 37
10 2 4 4 2 2 4 3 4 3 4 32
11 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42
12 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
17 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 43
18 3 4 4 2 2 4 3 4 3 4 33
19 4 4 5 3 1 5 4 5 4 2 37
20 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 41
21 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 46
22 4 5 5 2 4 4 4 4 4 3 39
23 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 29
24 4 4 3 3 2 4 2 2 4 4 32
25 3 1 2 2 4 5 1 4 2 3 27
26 3 4 1 4 5 5 3 5 3 5 38
27 5 5 3 5 3 5 1 5 5 5 42
28 5 5 3 2 5 5 4 4 4 4 33
29 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 35
30 3 4 1 2 5 5 4 5 1 5 35
31 5 4 1 2 4 5 5 5 1 5 37
32 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 47
33 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 45
34 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 45
35 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48
36 4 5 4 3 5 5 3 5 3 5 42
37 3 4 3 2 4 5 3 4 3 2 33
38 3 5 3 4 4 5 2 5 4 4 39
39 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 46
40 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 44
41 4 4 3 3 5 4 4 5 5 4 41
42 5 4 4 5 4 5 3 4 4 3 41
43 4 4 3 5 4 5 4 3 4 5 43
44 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 46
45 5 4 3 3 5 5 2 5 4 3 39
46 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 45
47 5 4 5 3 4 5 3 3 4 4 39
48 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 44
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
50 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42
51 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 41
52 5 4 3 3 4 4 4 5 5 5 42
53 5 4 4 5 4 3 3 5 4 3 40
54 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 37
55 2 4 5 4 5 4 5 4 5 5 37
56 4 3 5 3 4 2 3 3 3 4 34
57 4 3 5 3 5 4 4 4 2 4 37
58 4 4 5 5 4 5 1 5 5 5 43
59 3 5 5 4 3 5 4 4 4 3 40
60 5 3 5 4 2 5 3 3 4 2 36
61 5 2 5 5 2 4 2 2 5 5 32
Jumlah 251 252 243 225 241 272 212 253 237 247 2.410 4.2.2 Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Pemahaman Qawa’id Pada
Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VIII MTs DDI Cilellang
Untuk mengetahui Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Pemahaman Qawa’id Pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VIII MTs DDI Cilellang, maka perlu memperhatikan hasil jawaban angket dan tes yang diperoleh dari responden atau peserta didik tersebut. Untuk lebih jelasnya seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4.16: Tabulasi angket dan tes pengaruh metode ceramah terhadap pemahaman qawa’id pada pembelajaran bahasa Arab
No
Responden X Y 𝑋2 𝑌2 XY
1 27 50 729 2.500 1.350
2 43 30 1.849 900 4.290
3 35 30 1.225 900 1.050
4 42 30 1.764 900 1.260
5 46 40 2.116 1.600 1.840
6 43 80 1.849 6.800 3.440