F. Kerangka Teori
1. Implementasi
Matematika Pada Jenjang Sekolah Dasar
-Etnomatematika sebagai 14aying14e14t14 pembelajaran
-Implementasi etnomatematika di SD -Metode kualitatif
- Objek penelitian : Kain tenun tradisional - Etnomatematika pada kain tenun tradisional
-Lokasi penelitian di Lampung - objek penelitian pada kain tenun tradisional lampung
2 Implementasi Etnomatematika Dalam Pembelajaran Matematika Pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar
-Kualitatif
-Etnomatematika sebagai 14aying14e14t14 pembelajaran
- Objek budaya -Lokasi Penelitain
3 Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Etnomatematika
-Implementasi matematika 14aying14e14 dengan kearifan lokal dari penduduk setempat.
-Metode kualitatif
-Etnomatematika kebudayaan sunda
-Tujuan Penelitian
15 4 Ethnomathematics Sasak : Eksplorasi
Geometri Tenun Suku Sasak Sukarara Dan Implikasinya Untuk Pembelajaran
-Menggunakan penelitian kualitatif
-Implementasikan etnomatematika pada jenjang sekolah dasar
-Etnomatematika pada jajanan -Objek penelitian : jajanan tradisional Lampung
5 Etnomatematika: Eksplorasi Budaya Sasak Sebagai Sumber Belajar Matematika Sekolah Dasar
-Penelitian kualitatif
- Objek Penelitian : Kain tenun tradisional
- Penelitian eksplorasi
- Objek penelitian lebih dari satu
6 Eksplorasi Etnomatematika Budaya Suku Sasak Kajian Makanan Tradisional
-Menggunakan metode kualitatif
- Menggunakan budaya sasak sebagai objek penelitian
- Mengasosiasikan matematika formal dengan pengalaman seiswa dalam kehidupan sehari- hari
Bertujuan untuk mengekplorasi unsur-unsur budaya khususnya pada makanan tradisional masyarakat suku sasak di Lombok
7 EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA
MASYARAKAT SUKU SASAK
-Memperkenalkan matematika kepada siswa melalui budaya untuk merubah mindset siswa
Output yang dihasilkan yaitu siswa selaian tertarik akan
16 LOMBOK TERHADAP PENANAMAN
KARAKTER BUDAYA
tentang matematika
- menggunakan metode kualitatif
- Terdapat pembahasan mengenai batik suku sasak Lombok
tertanam nilai karakter cinta terhadap budaya dan
matematika
8 ETNOMATEMATIKA TRADISI
PENGUKURAN MASYARAKAT SUKU SASAK DAN POTENSI
PENGINTEGRASIANNYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
-Memiliki tujuan yang sama yaitu : Untuk mengetahui bagaimana implementasi
etnomatematika berbasis budaya lokal dalam pembelajaran matematika jenjang pendidikan sekolah dasar
- Metode kualitatif
-Objek budaya yang diteliti adalah kain tenun tradisional
-Lokasi Penelitian di Lampung -Objek kain tenun tradisional dari lampung
9 Etnomatematika: Eksplorasi Transformasi Geometri Tenun Suku Sasak Sukarara
-Penelitian Kualitatif
- meneliti kain tenun tradisional Sukarara
-bertujuan untuk mengeksplorasi unsur
17
sebagai salah satu objek pnelitian transformasi geometri tenun suku Sasak Sukarara Lombok Tengah menurut sudut pandang etnomatematika.
10 Matematika dan Budaya Sasak: Kajian Etnomatematika di Lombok Timur
-salah satu tujuannya yaitu mengidentifikasi objek matematika yang terdapat pada produk budaya masyarakat dan implementasinya pada lembaga pendidikan islam
- Metode kualitatif
-Tidak berfokus pada satu objek budaya untuk di teliti
- Lokasi penelitian
18
1. Implementasi Etnomatematika Berbasis Budaya Lokal Dalam Pembelajaran Matematika Pada Jenjang Sekolah Dasar
Penelitian yang dilakukan oleh Popi Indriani (2020) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung dalam penelitian ini mengkaji tentang pengembangan etnomatematika berbasis budaya lokal di lampung dalam upaya pengembangan pembelajaran matematika di sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi etnometemtika berbasis budaya lokal dalam pembelajaran matematika pada jenjang sekolah dasar. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Jurnal ini memiliki kesamaan dengan pokok pembahasan yang akan dikaji oleh peneliti diantaranya adalah menggunakan metode penelitian kualitatif, bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi etnomatematika dalam pembelajaran matematika sekolah dasar, dan objek budaya yang di teliti adalah kain tenun tradisional bedanya peneliti mengkaji tentang kain tenun tradisional songket di desa Sukarara.
2. Implementasi Etnomatematika Dalam Pembelajaran Matematika Pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar
Fatimah S.Sirate Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan YPUP Jl. Andi Tonro Makassar. Penerapan etnomatematika sebagai sarana untuk menstimulasi dan memotivasi siswa, dalam mengatasi kesulitan dan kejenuhan dalam belajar matematika. Mengapa demikian, hal ini dikarenakan matematika budaya dapat menciptakan nuansa baru dalam pembelajaran matematika dikarenakan etnomatematika
19
merupakan bagian dari keseharian siswa yang merupakan konsep dasar yang dimiliki oleh siswa yang peroleh dari lingkungan setempat.
3. Jurnal oleh Ari Irawan dan Gita Kencanawaty (2017) yang berjudul “ IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS ETNOMATEMATIKA”
Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian survey eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Sampel pada penelitian tersebut adalah siswa kelas VI SDN 01 Kahuripan yang berada di kabupaten Perwakarta. Instrument dalam penelitian ini mengguanakan lembar observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi.
4. Jurnal oleh Sabilirrosyad (2016) yang berjudul : ETHNOMATHEMATICS SASAK: EKSPLORASI GEOMETRI TENUN SUKU SASAK SUKARARA DAN IMPLIKASINYA UNTUK PEMBELAJARAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi contoh ide-ide matematika yang terdapat dalam motif-motif yang dihasilkan oleh pengrajin tenun di Sukarara. Data penelitian ini didapatkan dari observasi dan tanya jawab (wawancara).
5. Jurnal oleh Asri Fauzi, Aisa Nikmah Rahmatih, Muhammad Sobri, Radiusman, Arif Widodo yang berjudul : ETNOMATEMATIKA:
EKSPLORASI BUDAYA SASAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif eksplorasi dengan pendekatan etnografi. Gulo (2010) menyatakan bahwa peneliti dalam pendekatan etnografi menggali suatu konsep atau masalah dengan
20
menelaah suatu kejadian atau peristiwa. Penelitian kualitatif mendeskripsikan dan memahami suatu fenomena sosial yang berada di sekitar. Penelitian ini terfokus pada Bidangan tradisional, kerajinan tradisional, kesenian tradisional, dan jajanan tradisional yang berada dalam budaya masyarakat Lombok. Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data berupa wawancara, eksplorasi, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti.
6. Jurnal oleh Sumayania, Zaenuri, Iwan Junaedi yang berjudul : Eksplorasi Etnomatematika Budaya Suku Sasak Kajian Makanan Tradisional
Penelitian ini bertujuan untuk mengekspolari unsur-unsur budaya khususnya pada makanan tradisional masyarakat suku Sasak di Lombok Tengah seperti jaje ore, opak-opak, renggi, pangan, banget, abuk. Dalam sudut pandang etnomatematika, kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model etnografi (antropology cognitive). Informan yang digunakan adalah warga suku Sasak dan peneliti sendiri sebagai warga suku Sasak. Teknik pengambilan data menggunakan pengamatan berperan serta (participant observation) dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini tidak didasarkan semata-mata pada interpretasi peneliti tetapi merupakan susunan pikiran dari anggota masyarakat yang di tanyakan secara mendalam oleh peneliti. Kajian ini mengungkap bukti kepekaan terhadap geometri yang di praktikkan oleh nenek moyang masyarakat suku Sasak sejak dahulu, dalam hal membuat bentuk makanan yang menggunakan antropometris (etnomatematika).
Produk-produk makanan tradisional masyarakat suku Sasak ini juga
21
menggambarkan bahwa tradisi masyarakat Sasak itu lebih mementingkan suatu proses diatas produk akhir yang ingin dihasilkan.
Tergambarnya masyarakat yang selalu konsisten dalam menjalankan peran dan piranti adat yang mengatur hajat memBidang dari masing- masing individu didalamnya.
7. Jurnal oleh Muh. Yazid yang berjudul : EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA MASYARAKAT SUKU SASAK LOMBOK TERHADAP PENANAMAN KARAKTER BUDAYA
Eksplorasi etnomatematika masyarakat Suku Sasak Lombok merupakan pengenalan matematika melalui varian budaya. Tujuannya untuk merubah mindset anak terhadap matematika yang selama ini tidak relevan untuk menjawab permasalahan yang ada di lingkungan hidupnya . Salah satunya pengintegrasian budaya kedalam matematika atau sebaliknya. Etnomatematika sudah menjadi disiplin ilmu dan menjadi perhatian inovasi matematika, karena pengajaran matematika di sekolah masih bersifat formal dan abstrak, sehingga dirasa tidak ada manfaat belajar matematika. Output yang dihasilkan siswa selain tertarik akan tertanam nilai karakter cinta terhadap budaya dan matematika. Penelitian ini bertujuan menganalisis serta mendeskripsikan hasil eksplorasi etnomatematika masyarakat Suku Sasak Lombok. Untuk menanamkan karakter cinta matematika melalui budaya. Analisis data penelelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dari hasil eksplorasisertapendekatan etnografi, sehingga Pengumpulan data dari Multi methods (pengamatan, studi dokumenter,
22
diskusi kelompok terfokus, dan wawancara mendalam (indepth interview).
8. Jurnal oleh Nur Hardiani dan Susilahudin Putrawangsa yang berjudul : ETNOMATEMATIKA TRADISI PENGUKURAN MASYARAKAT SUKU SASAK DAN POTENSI PENGINTEGRASIANNYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Penelitian ini adalah penelitian etnomatematika yang bertujuan pada eksplorasi tradisi penalaran dan bertindak matematis masyarakat suku Sasak di Pulau Lombok dalam melakukan kegiatan pengukuran volume serta mengungkap potensi pengintegrasiannya dalam pembelajaran matematika. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara. Data dalam penelitian ini berupa hasil observasi terhadap perilaku pengukuran volume yang dilakukan oleh subjek, transkrip wawancara dengan subjek terkait metode pengukuran volume, dan alat-alat pengukuran volume yang subjek gunakan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif-verifikatif .
9. Jurnal oleh Sutarto, Intan Dwi Hastuti dan Sri Supiyati yang berjudul : Etnomatematika: Eksplorasi Transformasi Geometri Tenun Suku Sasak Sukarara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi unsur transformasi geometri tenun suku Sasak Sukarara Lombok Tengah menurut sudut pandang etnomatematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan tokoh budaya dan penenun asli Sukarara Lombok Tengah. Teknik analisis data dalam penelitian ini
23
menggunakan teknik analisis isi dan triangulasi. Teknik analisis isi menyajikan data secara detail tentang budaya menenun dan kebiasaan subjek penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian. Teknik triangulasi sumber data dilakukan dengan menggali secara komprehensif hubungan antara sistem pengetahuan matematika dan budaya motif tenun serta melihat konsepsi matematis yang ada dalam motif tenun Sukarara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif wayang, subahnale, keker, bintang empat, dan alang/lumbung ditemukan konsep refleksi (pencerminan) dan translasi (pergeseran) yang dapat dijadikan sumber belajar materi transformasi geometri.
10.Jurnal oleh Al Kusaeri dan Muhamad Habib Husnial Pardi yang berjudul : Matematika dan Budaya Sasak: Kajian Etnomatematika di Lombok Timur.
Penelitan ini bertujuan untuk mengidentifikasi objek matematika yang terdapat pada produk budaya masyarakat Kembang Kerang Lombok Timur dan implementasinya pada lembaga pendidikan islam.
Data penelitian didapatkan dengan melakukan kajian situs budaya serta observasi dan wawancara dengan informan yang sekaligus menjadi pelaku budaya dan guru matematika pada lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk budaya yang ditemukan adalah rombong gula gending, parane, kereng sesek, dan caraken yang memiliki objek matematika berupa Bidang datar dan Bidang ruang yang terdiri dari lingkaran, kubus, tabung, persegi, Bidang datar simetris, dan pengubinan. Pembelajaran matematika dengan memanfaatkan produk budaya Sasak yang dilaksanakan di lembaga pendidikan islam di MI
24
NW Kembang Kerang menunjukkan hasil yang baik pada keterlaksanaan pembelajaran, ketercapaian waktu ideal aktivitas belajar siswa dan guru, respon positif dari siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, dan perubahan hasil belajar dari sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan.