BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS
B. Temuan Penelitian
Berdasarkan paparan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi maka temuan penelitian tentang Upaya peningkatan kompetensi guru PAI dalam menghadapi Era Society 5.0 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember meliputi:
1. Upaya Peningkatan Kompetensi Professional Guru PAI Dalam Menghadapi Era Society 5.0 Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember.
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
Proses perekrutan guru PAI disesuaikan dengan kualifikasi Pendidikan yang didukung dengan kemampuan membaca kitab kuning, mengadakan atau mengikuti pelatihan dan workshop yang
berhubungan dengan pengembangan SDM guru dan pengembangan penelitian tindakan kelas sesuai dengan perkembangan zaman untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam menghadapi tantangan era society 5.0.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu
Mendesain pembelajarannya berbasis kitab kuning khususnya di MAN PK sedang untuk regular menggunakan kitab terjemahan dan mengupdate dan mengupgrade diri untuk meningkatkan kompetensinya khususnya dalam penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dalam menghadapi era society 5.0 adalah dengan mengikuti program Musyawaroh Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang diadakan oleh madrasah setiap bulan pada hari jum’at.
c. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
Mengikuti pelatihan baik itu pelatihan, seminar, dan worshop.
Namun pelatihan, seminar, dan workshop yang diadakan MAN 1 Jember masih belum maksimal karena waktu yang belum terjadwal dengan baik, sehingga ada guru yang kurang aplikatif dalam menggunakan media dan teknologi karena faktor usia, hal ini masih dikatakan sangat rendah dalam upaya peningkatan kompetensi guru oleh karena itu Mayoritas Guru PAI MAN 1 Jember memaksimalkan program MGMP dan mengikuti pelatihan mandiri dalam meningkatkan
kemapuan menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, menggunakan E-learning karena media yang disediakan dan juga di wajibkan oleh madrasah, menggunakan youtube, google, power point, cara penerapan pree test pada materi menggunakan ‘Plikers, Quizees, Kahotz’ untuk ulangan menggunakan LMS (Modle), Puzzle.
2. Upaya Peningkatan kompetensi kepribadian guru PAI dalam menghadapi Era Society 5.0 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia
Kepala madrasah selalu memberikan bimbingan, motivasi dan nasihat yang disampaikan saat rapat rutinan guru, begitu juga dengan adanya program madrasah seperti sholat dhuha, pembacaan al-qur’an juz 30 dan pembacaan asmaul husna agar guru dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa, mengikuti kajian keagamaan dan mengamalkan program yang sudah dilaksanakan di madrasah. Guru di Era Society 5.0 tidak dapat tergantikan oleh teknologi, diantaranya interaksi secara langsung di kelas, ikatan emosional guru dan siswa, penanaman karakter dan modeling/ teladan guru, sehingga guru harus memiliki kompetensi kepribadian yang baik.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
1) Memberi contoh kepada guru untuk bisa berbuat baik terhadap dirinya sendiri dahulu baru bisa berbuat baik baik pada yang lainnya
menjaga pola bicaranya, tingkah lakunya, kesopanananya karena siswa akan melihat setiap perilaku gurunya ketika disekolah karena hakikatnya guru itu digugu dan ditiru.
2) Selalu berusaha sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa setiap hari agar bisa menjadi teladan yang baik bagi siswa,
3) Menujukkan etos kerja terhadap tanggung jawabnya sebagai guru serta mampu menguasai diri dan juga lingkungan, bisa lebih dewasa kemudian guru itu harus banyak membaca.
Tabel 4.2
MATRIK TEMUAN PENELITIAN
Fokus Penelitian Indikator Temuan Penelitian Bagaimana upaya
kompetensi profesional guru PAI dalam menghadapi Era Society 5.0 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember?
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
Proses perekrutan guru PAI disesuaikan dengan kualifikasi Pendidikan yang didukung dengan kemampuan membaca kitab kuning, mengadakan atau mengikuti pelatihan dan workshop yang berhubungan dengan pengembangan SDM guru dan pengembangan penelitian tindakan kelas sesuai dengan perkembangan zaman untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam menghadapi tantangan era society 5.0.
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu
Mendesain pembelajarannya berbasis kitab kuning khususnya di MAN PK sedang untuk regular menggunakan kitab terjemahan dan mengupdate dan mengupgrade diri untuk meningkatkan kompetensinya khususnya dalam penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dalam menghadapi era society 5.0 adalah dengan mengikuti program Musyawaroh Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang diadakan oleh madrasah setiap bulan pada hari jum’at
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri
Mengikuti pelatihan baik itu pelatihan, seminar, dan worshop. Namun pelatihan, seminar, dan workshop yang diadakan MAN 1 Jember masih belum maksimal karena waktu yang belum terjadwal dengan baik, sehingga ada guru yang kurang aplikatif dalam menggunakan media dan teknologi karena faktor usia, hal ini masih dikatakan sangat rendah dalam peningkatan kompetensi guru oleh karena
ituMayoritas Guru PAI MAN 1 Jember memaksimalkan
program MGMP dan
mengikuti pelatihan mandiri
dalam meningkatkan
kemapuan menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, menggunakan E-learning karena media yang disediakan dan juga di wajibkan oleh madrasah, menggunakan youtube, google, power point, cara penerapan pree test pada materi menggunakan ‘Plikers, Quizees, Kahotz’ untuk ulangan menggunakan LMS (Modle), Puzzle
Bagaimana upaya kompetensi kepribadian guru PAI dalam menghadapi Era Society 5.0 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember?
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia
Kepala madrasah selalu memberikan bimbingan, motivasi dan nasihat yang disampaikan saat rapat rutinan guru, begitu juga dengan adanya program madrasah seperti sholat dhuha, pembacaan alq-qur’an juz 30 dan pembacaan asmaul husna agar guru dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa, mengikuti kajian keagamaan dan mengamalkan program
yang sudah dilaksanakan di madrasah. Guru di Era Society 5.0 tidak dapat tergantikan oleh teknologi, diantaranya interaksi secara langsung di kelas, ikatan emosional guru dan siswa, penanaman karakter dan modeling/ teladan guru, sehingga guru harus memiliki kompetensi kepribadian yang baik
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
1) Memberi contoh kepada guru untuk bisa berbuat baik terhadap dirinya sendiri dahulu baru bisa berbuat baik baik pada yang lainnya menjaga pola bicaranya, tingkah lakunya, kesopanananya karena siswa akan melihat setiap perilaku gurunya ketika disekolah karena hakikatnya guru itu digugu dan ditiru.
2) Selalu berusaha sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa setiap hari agar bisa menjadi teladan yang baik bagi siswa,
3) Menujukkan etos kerja
terhadap tanggung jawabnya sebagai guru serta mampu menguasai diri dan juga lingkungan, bisa lebih dewasa kemudian guru itu harus banyak membaca.
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil interview yang dilakukan untuk mempertajam hasil dari penelitian maka berikut ini difokuskan pada pembahasan temuan hasil penelitian tentang “Upaya peningkatan kompetensi guru pendidikan agaman islam dalam menghadapi era society 5.0 di MAN 1 Jember”. Oleh karena itu, fokus penelitian diarahkan pada dua hal yaitu pada: 1) Upaya peningkatan kompetensi profesional guru pendidikan agaman islam dalam menghadapi era society 5.0 di MAN 1 Jember, 2) Upaya peningkatan kompetensi kepribadian guru pendidikan agaman islam dalam menghadapi era society 5.0 di MAN 1 Jember.
Sehingga peneliti dapat memperhatikan dan menelaah dari hasil observasi dan wawancara secara mendalam terdahulu dengan para nara sumbser yang dilengkapi dengan dokumentasi, maka dipaparkan deskripsi tentang temuan dan hasil penelitian yang berkaitan dengan kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian guru PAI dalam menghadapi era society 5.0 di MAN 1 Jember. Dari hasil temuan tersebut, kemudian peneliti melakukan sebuah analisis untuk hasil penelitian berkaitan dengan kedua fokus penelitian. Analisis ini dilakukan dengan melihat fakta-fakta dan temuan lapangan sebagaimana yang telah dideskripsikan terlebih dahulu dan membandingkannya dengan konsep maupun teori yang ada.
Adapun mengenai dasar-dasar kompetensi guru diatur dalam undang- undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 ayat 1 dan PP. No. 19 tahun 2005 pasal 28 ayat 3, guru wajib memiliki kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi guru PAI tak hanya unggul dalam kepribadiannya yang dijiwai oleh keutamaan hidup dan nilai-nilai luhur yang dihayati serta diamalkan. Akan tetapi seorang guru PAI hendaknya memiliki kemampuan pedagogis atau hal- hal mengenai tugas- tugas kependidikan seorang guru agama tersebut. Tujuan Kompetensi Guru PAI adalah suatu ukuran yang ditetapkan bagi seorang guru PAI dalam menguasai seperangkat kemampuan agar berkelayakan menduduki salah satu jabatan fungsional guru, sesuai bidang tugas dan jenjang pendidikannya.
Berdasarkan paparan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi maka pembahasan tentang upaya peningkatan kompetensi guru PAI dalam menghadapi Era Society 5.0 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember meliputi:
A. Upaya Peningkatan Kompetensi Professional Guru PAI Dalam Menghadapi Era Society 5.0 Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember.
1. Perekrutan guru PAI disesuaikan dengan kualifikasi Pendidikan yang didukung dengan kemampuan membaca kitab kuning
Temuan penelitian tentang upaya peningkatan kompetensi profesional guru PAI di MAN 1 Jember dalam indikator menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu adalah proses perekrutan guru PAI
disesuaikan dengan kualifikasi pendidikan yang didukung dengan kemampuan membaca kitab kuning didiskusikan dengan teori yang disampaikan oleh Suprihatiningrum bahwa kompetensi profesional dapat diartikan sebagai kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas profesi keguruannya atau dengan kata lain guru yang ahli dan terampil melaksanakan profesinya dapat disebut dengan guru yang profesional. Kompetensi guru profesional tersebut harus dimiliki oleh seorang guru melalui pendidikan profesi selama satu tahun.
Kompetensi profesional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh guru yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi profesional guru tercermin dari indikator: kemampuan penguasaan materi pelajaran, kemampuan penelitian dan penyusunan karya ilmiah, kemampuan pengembangan profesi dan pemahaman terhadap wawasan dan landasan pendidikan.87 Juga sesuai dengan permendiknas No. 16 tahun 2007 disebutkan bahwa kompetensi profesional meliputi penguasaan materi keilmuan, standart kompetensi, pengembangan materi pelajaran yang diampunya serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.88
Upaya untuk mencapai kompetensi tersebut bisa dimulai dengan memperbaiki sistem rekrutmen guru. Rekrutmen guru dilakukan dengan pola yang selektif dan berstandar sesuai kebutuhan perkembangan teknologi. Pola rekrutmen tidak hanya menguji
87 Suprihatiningrum, Guru Profesional…,115
88 Permendikanas No. 16 tahun 2007
kemampuan intelektual paracalon guru, tetapi juga menguji psikologis dan kepribadian calon guru dalam menghadapi segala tantangan memasuki era Society 5.0.89
Mengadakan atau mengikuti pelatihan dan workshop yang berhubungan dengan pengembangan SDM guru dan pengembangan penelitian tindakan kelas sesuai dengan perkembangan zaman untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam menghadapi tantangan era society 5.0 sesuai dengan teori yang disampaikan Suherman bahwa pembaharuan dalam orientasi pembelajaran juga perlu dilakukan.
Mengenalkan pembelajaran yang tidak hanya bertumpu pada penguasaan materi saja, tetapi juga perlu menghubungkan terkait dengan pemanfaatan untuk kemajuan masyarakat Society 5.0. Selain itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat juga merupakan komponen yang sangat penting dalam menyongsong era Society 5.0.
Pemberian ruang kepada perserta didik untuk menemukan konsep pengetahuan dan kreativitas, guru dapat memilih berbagai model pembelajaran seperti discoverey learning, project based learning, ataupun problem based learning. Penggunaan berbagai model pembelajaran tersebut diharapkan dapat mendorong perseta didik untuk membangun kreativitas serta mampu berpikir kritis. Komponen selanjutnya yang tak kalah penting adalah pengembangan kompetensi guru. Guru tentunya memiliki peran yang sangat vital dalam
89 Hendayana, Sumar, dkk, Lesson Study: Suatu Strategi Untuk Meningkatkan KeprofesionalanPendidik, (Bandung: UPI Press, 2006), 145
membangun pembelajaran menuju era Society 5.0. Seorang guru harus memiliki kompetensi dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang perlu ditingkatkan agar mampu beradaptasi dengan industry 4.0 dan Society 5.0. Dengan dibekali wawasan keilmuan, attitude dan skill yang memadai, guru akan mudah merancang pembelajaran dan memilih model atau metode yang akan digunakan dalam pembelajaran dalam mempersiapkan Society 5.0.90
Upaya peningkatan kompetensi profesional guru PAI di MAN 1 Jember dalam menghadapi era society 5.0 pada indikator menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu adalah 1) proses perekrutan guru PAI disesuaikan dengan kualifikasi pendidikan yang didukung dengan kemampuan membaca kitab kuning, 2) mengadakan atau mengikuti pelatihan dan workshop yang berhubungan dengan pengembangan SDM guru agar mampu beradaptasi dengan Society 5.0. dan 3) pengembangan penelitian tindakan kelas sesuai dengan perkembangan zaman untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam menghadapi tantangan era society 5.0
2. Mendesain pembelajarannya berbasis kitab kuning khususnya di MAN PK sedang untuk regular menggunakan kitab terjemahan
Temuan penelitian mendesain pembelajarannya berbasis kitab kuning khususnya di MAN PK sedang untuk regular menggunakan
90 Suherman, dkk, Industry 4.0 VS Society 5.0 (Riau:CV. Pena Persada, 2020), 10.
kitab terjemahan sebagai bentuk upaya peningkatan kompetensi profesional guru PAI di MAN 1 Jember dalam menghadapi era society 5.0 pada indikator menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu sesuai dengan SK Dirjend Pendis Nomor 1293 Tahun 2016 bahwa MA program keagamaan dikembangkan secara terencana, meyeluruh dan berkelanjutan, merupakan solusi yang tepat dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang bermutu. Ada beberapa alasan penting, kenapa MA program keagamaan lahir dalam konteks pendidikan Islam di tanah air. Pertama, Madrasah Aliyah Program Keagamaan diharapkan mampu mempersiapkan manusia unggul dalam arti menguasai keilmuan islam yang mumpuni, memiliki kecerdasan intelektual, emosional, spiritual (IESQ), dan sosial secara terpadu.
Kedua, membuka akses yang lebih luas kepada masyarakat terhadap lembaga pendidikan Islam yang bermutu tinggi, yang dapat menampung dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu, sebagai kader ulama di masa mendatang; Ketiga, mengembangkan lembaga pendidikan Islam yang dapat dijadikan model dan contoh (uswah hasanah) bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya yang ada di daerah; Keempat, merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI selaku institusi pendiri, sekaligus pembina dan penanggung jawab lembaga pendidikan Islam untuk melaksanakan amanat Undang Undang Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kelima, ekspektasi masyarakat yang begitu besar akan lahirnya madrasah tempat melakukan kaderisasi keulamaan yang berwawasan keindonesiaan dan keislaman rahmatan lilalamin atau (tafaqquh fiddin). Profil lulusan MA Program Keagamaan adalah: a. Beriman, bertakwa, berakhlak mulia; b.
Berwawasan kebangsaan dan ke-Indonesia-an; c. Menguasai dasar- dasar ilmu keislaman; d. Menguasai kitab kuning (al-kutub al-turats); e.
Terampil berbahasa Indonesia, Arab, dan Inggris; f. Terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi; g. Cakap, berpikir kritis, peduli, kreatif, dan inovatif; h. Memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan yang kuat.91
Guru mengupdate dan mengupgrade diri untuk upaya meningkatkan kompetensinya khususnya dalam penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dalam menghadapi era society 5.0 adalah dengan mengikuti program Musyawaroh Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang diadakan oleh madrasah setiap bulan pada hari jum’at sesuai dengan yang disampaikan oleh Kementrian Agama RI bahwa Guru mеmiliki pеran stratеgis pada bidang pеndidikan. Bahkan, tidak jarang sumbеr daya pеndidikan yang mеmadai, kurang bеrmakna jika tidak didukung olеh guru yang bеrkualitas. Dalam banyak kasus, kualitas sistеm pеndidikan bеrkaitan dеngan kualitas guru. Posisi sеntral pendidik dalam kеbеrhasilan siswa,
91 SK Dirjend Pendis Nomor 1293 Tahun 2016
mеnuntut guru untuk tеrus mеningkatkan kompеtеnsinya (pеdagogik, profеsional, kepribadian, dan sosial) sеsuai dеngan tuntutan pеrubahan di dunia pеndidikan. Sеpanjang karirnya, guru dituntut untuk tеrus mеngasah diri sеbagai sеorang pеndidik profеsional yang adaptif dan inovatif. Dalam konteks demikian, guru harus mеmiliki kompеtеnsi untuk mеlakukan adaptasi dan inovasi bеrkеlanjutan. Lebih dari itu, guru bukan hanya mesti mеlakukan sеsuatu mеnjadi lеbih baik, tеtapi juga mеncari cara baru yang lеbih еfеktif guna mеncapai hasil pеmbеlajaran yang lеbih baik. Kapasitas guru untuk mеnghadapi pеrubahan, bеlajar darinya, dan mеmbantu siswa bеlajar darinya akan sangat pеnting bagi pеrkеmbangan masyarakat di masa dеpan. Program pеmеrintah yang mеndorong pеningkatan kompеtеnsi guru sеcara berkelanjutan adalah Pеngеmbangan Kеprofеsian Bеrkеlanjutan (PKB).
Kеgiatan pеngеmbangan profеsionalitas guru mеrupakan pеngеmbangan kompеtеnsi guru yang dilaksanakan sеsuai kеbutuhan, bеrtahap, bеrkеlanjutan yang dilakukan mеlalui kеgiatan pеngеmbangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yakni 1) Pengembangan Diri dengan Mengikuti diklat fungsional dan Melaksanakan kegiatan kolektif guru 2) Publikasi Ilmiah meliputi Membuat publikasi ilmiah dari hasil penelitian dan Membuat publikasi buku 3. Karya Inovatif yaitu Menemukan teknologi tepat guna Menemukan/menciptakan karya
seni dan Membuat/memodifikasi alat pembelajaran Mengikuti pergembangan, penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya.92
Upaya peningkatan kompetensi profesional guru PAI di MAN 1 Jember dalam menghadapi era society 5.0 pada indikator menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu adalah merujuk pada SK Dirjend Pendis Nomor 1293 Tahun 2016 dan Pеraturan Mеntеri Agama Nomor 38 Tahun 2018 bahwa guru yang mengajar di program keagamaan harus mengintegrasikan pelajaran agama dengan kitab kuning dan kеgiatan pеngеmbangan profеsionalitas guru dilaksanakan sеsuai kеbutuhan, bеrtahap, dan bеrkеlanjutan yang dilakukan mеlalui kеgiatan pеngеmbangan diri seperti mengikuti diklat fungsional dan melaksanakan kegiatan kolektif guru (MGMP).
3. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
Hasil temuan tentang Mengikuti pelatihan baik itu pelatihan, seminar, dan worshop. Namun pelatihan, seminar, dan workshop yang diadakan MAN 1 Jember masih belum maksimal karena waktu yang belum terjadwal dengan baik, sehingga ada guru yang kurang aplikatif dalam menggunakan media dan teknologi karena faktor usia, hal ini masih dikatakan sangat rendah dalam upaya peningkatan kompetensi guru oleh karena itu Mayoritas Guru PAI MAN 1 Jember
92 Pеraturan Mеntеri Agama Nomor 38 Tahun 2018 tеntang Pеngеmbangan Kеprofеsian Berkelanjutan Guru.
memaksimalkan program MGMP dan mengikuti pelatihan mandiri dalam meningkatkan kemapuan menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran didiskusikan dengan Pеraturan Mеntеri Agama Nomor 38 Tahun 2018 bahwa Program pеmеrintah yang mеndorong pеningkatan kompеtеnsi guru sеcara berkelanjutan adalah Pеngеmbangan Kеprofеsian Bеrkеlanjutan (PKB). Kеgiatan pеngеmbangan profеsionalitas guru mеrupakan pеngеmbangan kompеtеnsi guru yang dilaksanakan sеsuai kеbutuhan, bеrtahap, bеrkеlanjutan yang dilakukan mеlalui kеgiatan pеngеmbangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yakni 1) Pengembangan Diri dengan Mengikuti diklat fungsional dan Melaksanakan kegiatan kolektif guru 2) Publikasi Ilmiah meliputi Membuat publikasi ilmiah dari hasil penelitian dan Membuat publikasi buku 3. Karya Inovatif yaitu Menemukan teknologi tepat guna Menemukan/menciptakan karya seni dan Membuat/memodifikasi alat pembelajaran Mengikuti pergembangan, penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya.93
Menggunakan E-learning karena media yang disediakan dan juga di wajibkan oleh madrasah, menggunakan youtube, google, power point, cara penerapan pree test pada materi menggunakan ‘Plikers, Quizees, Kahotz’ untuk ulangan menggunakan LMS (Modle), Puzzle sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Syamsul Bahri dalam hasil
93 Pеraturan Mеntеri Agama Nomor 38 Tahun 2018 tеntang Pеngеmbangan Kеprofеsian Berkelanjutan Guru.
penelitiannya bahwa revitalisasi sistem pembelajaran, satuan pendidikan, elemen peserta didik dan pendidik serta tenaga kependidikan semua berperan dalam efektivitas pembelajaran PAI sejalan dengan gagasan pendidikan agama Islam. Jika semua komponen penting dalam Pendidikan pembelajaran PAI mampu mengikuti perkembangan zaman, khususnya ke arah penggunaan digital, maka penyelenggaraan pendidikan pembelajaran PAI akan menjadi lebih digital, berpikir kreatif, lebih imajinatif, dan dinamis. Di era masyarakat 5.0, ketika hamper semua kegiatan, termasuk pendidikan, mengandalkan kemajuan teknologi dan informasi, Untuk bersaing dalam pemanfaatan teknologi dan informasi dalam kegiatan pembelajaran, diperlukan proses pembelajaran PAI. Sebagai pemimpin dalam bidang pendidikan, seorang pendidik harus mampu menggunakan aplikasi pembelajaran digital seperti e-learning. Zoom, Google Meet, Discord, Suite for edu, edmodo, kahoot, dan home learning, serta pemilihan dan penerapan metodologi pembelajaran yang sesuai, dimaksudkan agar pembelajaran PAI lebih kompatibel dan mampu menghasilkan generasi muslim unggul dan kapabel. 94
Peningkatan kompetensi profesional guru PAI di MAN 1 Jember dalam menghadapi era society 5.0 pada indikator memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
94Syamsul Bahri, Konsep Pembelajaran Pai Di Era Society 5.0, (Edupedia: Institut Pesantren KH.
Abdul Chalim, Mojokerto, 2022)
berkomunikasi dan mengembangkan diri adalah 1) melakukan pengembangan diri dengan mengikuti diklat fungsional dan melaksanakan kegiatan kolektif guru, 2) melakukan karya inovatif yaitu menemukan teknologi tepat guna menemukan/menciptakan karya seni dan membuat/memodifikasi alat pembelajaran yang mengikuti perkembangan, 3) pemanfaatan teknologi dan informasi dalam kegiatan pembelajaran PAI. Sebagai pemimpin dalam bidang pendidikan, seorang pendidik harus mampu menggunakan aplikasi pembelajaran digital seperti e-learning dan penerapan pree test pada materi menggunakan ‘Plikers, Quizees, Kahotz’ untuk ulangan menggunakan LMS (Modle), Puzzle.
B. Upaya peningkatan kompetensi kepribadian guru PAI dalam menghadapi Era Society 5.0 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia
Temuan penelitian tentang bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia adalah kepala madrasah selalu memberikan bimbingan, motivasi dan nasihat yang disampaikan saat rapat rutinan guru, begitu juga dengan adanya program madrasah seperti sholat dhuha, pembacaan al-qur’an juz 30 dan pembacaan asmaul husna agar guru dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa, mengikuti kajian keagamaan dan mengamalkan program yang sudah dilaksanakan di madrasah didiskusikan dengan teori yang