• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Temuan Umum

SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru adalah salah satu SMK yang sangat diminati masyarakat setiap tahun ajaran baru. Hal ini disebabkan faktor letak sekolah yang berada ditengah-tengah pusat kota pekanbaru, juga disebabkan faktor transportasi yang mudah dijangkau dari semua arah. Faktor lain yang juga menunjang ketertarikan orang tua/wali murid untuk menyekolahkan anaknya di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru adalah ketersediaan sarana penunjang proses pembelajaran yang memadai.

1. Letak geografis SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru

SMK Negeri 3 Kota pekanbaru terletak dijalan Dr. Sutomo No. 110 fax.62.0761.23225 Kecamatan Sail Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Sekolah ini didirikan pada tahun 1967 diatas areal tanah seluas 11.820 meter dengan status tanah bangunan kepemilikan pemerintah.

Secara geografis SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru sebelah barat berbatas dengan kantor perdagangan sebelah timur berbatas dengan jalan suka terus, sebelah utara berbatas dengan asrama pancasila, dan sebelah selatan berbatas dengan jalan Suka Terus. Kondisi ini jelas menunjukkan bahwa keberadaan SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru berada pada daerah yang ramai penduduknya.

Dilihat dari kondisi letak geografis SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru. Ini merupakan salah satu faktor pendukung bagi guru mengembangkan kreativitas SMK Negeri Kota Pekanbaru. Hal ini disebabkan letak sekolah yang berada

38

dipusat perkotaan yang memungkinkan guru-guru untuk menambahkan pengetahuan dan keterampilannya diluar sekolah, seperti mencari buku-buku penunjang dalam melaksanakan tugas ditoko-toko buku maupun diperpustakaan daerah.

Selain itu juga, guru dapat bekerja dengan disiplin dan motivasi yang tinggi, karena ketersediaan sarana transportasi yang lengkap serta keberadaan sekolah yang didaerah perkotaan, hal ini jelas akan menambah motivasi kerja guru SMK Negeri 3 dalam mengajar.

2. Struktur Organisasi Sekolah

SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru dikepalai oleh seorang kepala sekolah dibantu oleh 4 orang wakil kepala sekolah dan 77 orang guru. Gambaran struktur organisasi sekolah SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru dapat dilihat pada lampiran 6.

Setiap personil memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing Suryo Subroto (2004:182). Adapun uraian tugas setiap personil akan diuraikan sebagai berikut ini:

a. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah adalah orang yang bertanggung jawab penuh terhadap lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Begitu juga dengan kepala sekolah SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru, kepala sekolah bertugas dan bertanggung jawab secara keseluruhan bidang pengelolaan yang berkenaan dengan mengelola administrasi kesiswaan, mengelola administrasi kepegawaian, mengelola administrasi program pengajaran/kurikulum, mengelola administrasi sarana dan prasarana, mengelola

administrasi keuangan, mengelola administrasi tata usaha, mengelola administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat, dan mengelola lingkungan sekolah.

b. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, serta hubungan sekolah dengan masyarakat.

c. Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha bertugas melaksanakan bidang ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah didalam kegiatan penyusunan program kerja tata usaha sekolah, pengelolaan keuangan sekolah, pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa, pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah., penyusunan administrasi perlengkapan sekolah, penyusunan dan pengujian data/statistik sekolah, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan mengurus ketatausahaan secara berkala.

d. Guru Bidang Studi/ Mata Pelajaran

Guru bertanggung jawab terhadap kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan PBM secara efektif dan efisien. Tugas tanggung jawab seorang guru meliputi menyusun program pengajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan penilaian, proses belajar, ulangan harian mid semester, ujian akhir, melaksanakan analisis hasil ulangan harian, menyusun dan melaksanakan program perbaikan, mengisi daftar nilai siswa, melaksanakan kegiatan membimbing, membuat alat pelajaran/peraga/media pembelajaran, menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni, mengikuti kegiatan

pengembangan dan kemasyarakatan kurikulum, melaksanakan tugas tertentu disekolah, mengadakan perkembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawab, membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa mengisi dan meneliti daftar hadir siswa, sebelum memulai pelajaran, mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktek, mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat guru.

e. Guru Produktif/Praktek

Tugas guru Praktek/Produktif sama dengan tugas guru bidang studi/mata pelajaran. Tambahan tugas guru praktek disamping tugas guru bidang studi adalah membina siswa dan melatih didalam tugas-tugas prakteknya. Apabila siswa akan praktek, terlebih dahulu guru memberikan teori, agar siswa dapat lebih mengerti sebelum mempraktekkannya. Guru praktek memberi nilai berdasarkan hasil kerja siswa. Misalnya, siswa jurusan tata boga akan mengolah brownis kukus. Sebelum praktek, siswa harus tahu apa bahan-bahan yang diperlukan, kemudian cara pengolahannya. Setelah siswa diberitahu, maka siswa mengolahnya. Guru memberi nilai berdasarkan hasil produk olahan brownis kukus.

f. Guru Kelas/Wali kelas

Wali Kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan pengelolaan kelas, penyelenggaraan administrasi kelas meliputi menyusun perbuatan statistik bulanan siswa, pengisian daftar kumpulan nilai siswa, pembuatan catatan khusus tentang siswa, pencatatan mutasi siswa, pengisian buku disiplin siswa, pengisian buku laporan penilaian hasil belajar, dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar siswa. Guru kelas membina siswa yang mempunyai masalah. Apabila guru

kelas tidak mampu mengatasi masalah siswa, maka guru kelas harus melaporkan pada guru bimbingan dan konseling

g. Guru Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling, koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar, memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar, memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan kerja yang sesuai, mengadakan penelitian pelaksanaan bimbingan dan konseling, menyusun statistik hasil penelitian dan konseling, melaksanakan kegiatan analisa hasil evaluasi belajar, menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling, dan menyusun laporan pelaksanan bimbingan dan konseling.

h. Pustakawan Sekolah

Pustakawan Sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan perencanaan pengadaan buku /bahan pustaka/ media elektronik, pengurusan pelayanan perpustakaan, perencanaan pengembangan perpustakaan, pemiliharaan dan perbaikan buku-buku /bahan pustaka/media elektronik, melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat, penyimpanan buku-buku perpustakaan/media elektronik, menyusun tata tertib perpustakaan, dan menyusun pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

i. Petugas Labor

Pengelola Laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan perencanaan pengadaaan alat dan bahan laboratorium, menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium, mengatur penyimpanan dan daftar alat laboratorium, memelihara dan perbaikan alat laboratorium, inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat labor, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium.

j. Teknisi Media

Teknisi Media membantu kepala sekolah dalam kegiatan perencanaan alat- alat media menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan media, menyusun program kegiatan teknisi media, mengatur penyimpanan pemiliharaan dan perbaikan alat media inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat media, dan menyusun laporan pemanfaatan alat media.

Berdasarkan bentuk struktur organisasi yang dijelaskan sebelumnya, terlihat jelas bahwa masing-masing warga sekolah telah mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, selain itu juga, guru dapat menggunakan sarana dan prasarana sekolah yang ada selama maksimal seperti: perpustakaan sekolah, laboratorium dan media pembelajaran yang ada. Hal ini disebabkan jika menemui kesulitan akan dibantu oleh petugas-petugas yang ada pada bagian tersebut.

Sehingga guru dalam melaksanakan tugas pengelolaan pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal.

3. Kondisi Guru dan Siswa SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru

Gambaran jumlah guru yang mengajar di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru berdasarkan mata pelajaran yang diajar dan latarbelakang pendidikan pada tahun pelajaran 2009/2010 dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Latar Belakang Pendidikan Guru SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Tahun Pelajaran 2009/2010

Sumber : Kantor TU SMK Negeri 3 Pekanbaru, Tahun 2009

Berdasarkan data guru pada tabel 1 di atas dapat terlihat bahwa dari 77 orang guru, hanya 54 orang (72%) yang mengajar sesuai dengan latarbelakang pendidikan guru, sedangkan 18 orang guru (28%) tidak mengajar sesuai sesuai dengan latar belakang pendidkan guru. Hal ini jelas akan berdampak terhadap strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam pengembangan kreativitas siswa.

No. Guru

Latar Belakang Pendidikan Guru

Jumlah Sesuai dengan

Tugas Mengajar

Tidak Sesuai dengan Tugas Mengajar

S1/D4 S2 D1/D2 S1/D4 S2

1 PPKN 4 4

2 IPS 1 1

3 B. Indonesia 4 4

4 B. Inggris 7 7

5 Agama 4 4

6 Penjas 1 1

7 B.Konseling 2 1 3

8 IPA 1 1 2

9 MTK 5 5

10 Seni Budaya - 1 1

11 B. Perancis 1 1

12 Produktif 24 2 1 15 2 44

Jumlah 54 2 1 18 2 77

Data siswa SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Tahun Pelajaran 2003/2004 sampai dengan tahun pelajaran 2009/2010 ( tujuh tahun terakhir) menunjukkan terjadinya penurunan. Hal ini dapat dilihat secara jelas dalam tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas X, XI, dan XII SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Tahun Pelajaran 2003/2004 – Tahun Pelajaran 2009/2010

Tahun Pelajaran

Kelas X Kelas XI Kelas XII

Jumlah siswa Jumlah Jumlah Jumlah

2003/2004 288 343 298 929

2004/2005 345 300 286 931

2005/2006 284 302 282 868

2006/2007 285 274 298 857

2007/2008 288 268 253 809

2008/2009 263 271 246 780

2009/2010 260 270 238 768

Sumber: Kantor TU SMK Negeri 3 Pekanbaru, Tahun 2009

Penurunan jumlah siswa di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru ini terlihat semakin menurun. Penurunan jumlah siswa ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya: kualitas guru yang kurang baik karena masih banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan keahliannya. Gambaran prestasi akademik SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru yaitu hasil ujian nasional tahun pelajaran 2004/2005 sampai tahun pelajaran 2008/2009 dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Presentase Data Kelulusan siswa kelas XII SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru

PRESENTASE DATA KELULUSAN SISWA KELAS XII

Tahun Jumlah siswa

Nilai tertinggi Nilai terendah Presentase Kelulusan MTK B. Indo B. ING MTK B.Indo B. ING

2004/2005 281 870 933 867 300 330 350 82.86%

2005/2006 278 830 940 880 400 560 260 99.27%

2006/2007 294 - - - - - - 93.19%

2007/2008 248 850 900 900 610 700 700 100%

2008/2009 254 900 950 950 600 625 600 97.18%

Sumber : Kantor TU SMK Negeri 3 Pekanbaru, Tahun 2009

Berdasarkan tabel 3 terlihat prestasi akademik dari nilai terendah ujian nasional untuk mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia, mulai dari tahun 2004/2005 sampai dengan tahun 2008/2009, terlihat masih ada yang belum mencapai nilai rata-rata minimum hal ini jelas merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya minat siswa untuk memasuki suatu sekolah.

Berdasarkan kondisi guru yang ada di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru dapat dikatakan sudah mencukupi, dimana masing-masing mata pelajaran telah tersedia guru walaupun masih ada yang tidak sesuai dengan latar belakang yang dimilki guru tersebut. Hal ini jelas akan mempengaruhi strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam pengembangan kreativitas siswa SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru.

Sementara dilihat dari kondisi siswa, tidak terjadi peningkatan yang tinggi, bahkan cenderung menurun. Hal ini memungkinkan bagi guru untuk dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, karena pengaturan dan pengawasan siswa yang sedikit lebih mudah jika dibandingkan dengan siswa yang begitu banyak. Kemudian jika dilihat dari kondisi nilai ujian bahasa Inggris, matematika dan bahsa Indonesia masih rendah dibandingkan nilai mata pelajaran yang lain. Hal ini dapat sebagai evaluasi bagi guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran dalam pengembangan kreativitas siswa SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru. Dengan demikian akan mendukung tercapainya nilai yang lebih baik lagi.

4. Kondisi Sarana dan Prasarana Sekolah di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Keadaan gedung SMK Negeri 3 kota pekanbaru saat ini mempunyai 25 ruangan kelas untuk belajar, 1 ruangan kepala sekolah, 1 ruangan guru adaptif dan guru normatif, 1 ruangan tata usaha, 1 ruangan tamu, 1 ruangan labor bahasa, 1 ruangan laboratorium IPA, 1 ruangan laboratorium komputer, 1 ruangan perpustakaan, 1 ruangan bimbingan konseling, 1 ruangan UKS, 1 ruangan koperasi simpan pinjam guru dan pegawai SMK Negeri 3, 1 ruangan osis, 1 ruangan self access, 1 ruangan komite sekolah, 4 ruangan majelis guru produktif, 1 buah aula/ ruangan serba guna, 1 ruang ibadah, 2 ruangan gudang, 1 buah cafetaria, 1 rumah penjaga sekolah, 1 buah gerai tempat menjual hasil karya siswa dan alat tulis menulis yang diperlukan guru maupun siswa, yang dilengkapi mesin foto copy, selain itu juga dilengkapi dengan pos jaga 2 buah, 1 bagian depan sekolah dan 1 lagi dibagian belakang sekolah. Selain itu juga, dilengkapi dengan WC guru 5 buah, WC siswa 5 buah, 1 ruangan warnet, 2 ruangan restoran, 5 ruangan praktek busana, 2 ruangan praktek kecantikan, dan 16 kamar hotel tempat siswa praktek hotel. Pekarangan sekolah ditanami dengan berbagai jenis pohon dan bunga, serta dikelilingi oleh pagar besi dan beton. Peralatan dapur yang ada diruangan training boga berasal dari bantuan pemerintah Austria. Peralatan yang moderen ini umumnya menggunakan arus listrik yang besar. Sebahagian peralatan ini tidak bisa digunakan karena arus listrik yang tidak mencukupi.

Untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar baik yang bersifat kurikuler maupun ekstrakurikuler terdapat juga buku penunjang sebanyak lebih kurang 145 judul (4866 eksemplar), meja dan kursi guru sebanyak 77 buah, meja

dan kursi siswa sebanyak 929 buah, almari kantor 5 buah, rak buku 2 buah, mesin tik 1 buah, komputer 9 buah, jam dinding 2 buah, kursi tamu 5 buah, soundsystem 5 buah, radio tape 6 buah, organ 1 buah, dan peralatan band 1 set. Selain itu juga dilengkapi dengan peralatan olahraga seperti bola kaki 6 buah, lapangan tenis meja 2 buah, matras 2 buah, lembing 6 buah, tolak peluru 6 buah dan cakram 4 buah.

Fasilitas penunjang perpustakaan terdapat TV 1 ( 16 inchi), 1 buah komputer, 2 unit AC, fasilitas self access dilengkapi dengan 1 unit AC, Buku- buku khusus bahasa Inggris, 1 buah TV (20 inchi), 2 buah komputer, 2 buah printer, 1 buah DVD, 1 buah kipas angin, 3 buah rak buku. Fasilitas laboratorium bahasa dilengkapi dengan 1 unit AC, 3 unit kipas angin, 3 buah rak buku, 1 buah rak tempat tas siswa, 2 buah rak sepatu, 20 buah monitor, 1 buah TV (24 Inchi) 1 buah jam dinding, 1 buah white board. Fasilitas internet dilengkapi dengan 2 unit AC, 21 buah komputer 1 buah white board, fasilitas lain adalah 2 buah LCD proyektor, 2 buah laptop.

Kondisi sarana dan prasarana SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru ini dapat dikatakan sudah mencukupi. Hal ini jelas akan membantu guru didalam menggunakan strategi pembelajaran dalam pengembangan kreativitas siswa SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru. Selain adanya sarana dan prasarana bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya juga tersedia sarana dan prasarana bagi guru untuk membantu pelaksanaan tugas disekolah maupun diluar sekolah.

5. Sejarah SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru

Pada awal berdirinya SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru bernama SKKA Negeri Pekanbaru, yang diresmikan pada tanggal 7 januari 1967 dengan surat keputusan menteri pendidikan pengajaran dan kebudayaan RI no 116/ B3/Kedj.

Tanggal 9 Mei 1967 saat itu siswanya berjumlah 57 orang untuk kelas 1 dibagi menjadi dua kelas.

Dengan SK menteri pendidikan pengajaran dan kebudayaan RI No pers/114 /UKK/C1 tanggal 14 oktober 1967 ditetapkan ibu Yulizar Maralis menjadi kepala sekolah. Sejak berdirinya SKKA ini sampai dengan tahun 1971 menumpang belajar digedung SKKP Negeri Pekanbaru di jl. Hang Tuah no 43, sekarang SKKP ini diintegrasikan menjadi SMP Negeri 12 Pekanbaru. Selama 4 tahun pimpinan sekolah bersama 4 guru tetap berusaha membina pertumbuhan sekolah kearah yang lebih baik. Atas bimbingan bantuan moral atau material alm. Dra.

Normandy yang pada saat itu bertugas sebagai kabin PKK provinsi Riau telah berhasil mengetuk pintu hati gubernur KDH,TK, I. Riau bapak Arifin Ahmad untuk memperingatkan perkembangan pendidikan kesejahteraan keluarga didaerah Riau pada umumnya, SKKA Negeri pada khususnya. Hal itu antara lain terlihat dari kesediaan Bapak Gubernur memberikan tambahan biaya pelita 1 tahun 1969 untuk mendirikan dua lokal bagi SKKA. Karena terbatasnya biaya, kedua lokal ini baru disiapkan pada tahun kedua pelita tahun 1970/1971.

Pada 1 Januari 1977 SKKA Negeri berganti nama menjadi sekolah menengah kesejahteraan keluarga ( SMKK) Negeri Pekanbaru. Keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor: 1291/U/ 1976 tanggal 9 Desember 1976

memberikan batasan bahwa SMK adalah persiapan siswanya dalam salah satu jurusan jasa dalam dunia usaha untuk menjadi tenaga kerja tingkat menengah memiliki pengetahuan keterampilan dan sikap sebagai guru. Jurusan-jurusan di SMKK Negeri Pekanbaru terdiri dari lima jurusan yaitu: (1). Jurusan hotel, (2).

Jurusan restoran, (3). Jurusan patiseri, (4). Jurusan busana dan (5). Tata kecantikan.

Sekarang SMKK Negeri 3 Kota Pekanbaru bernama SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru. Pemberian nama sekolah menegah kejuruan ( SMK) Negeri 3 Kota Pekanbaru ini berdasarkan kesepakatan dari Dirjen pusat pada tanggal 15 juli 1996 yang bertujuan agar membedakan sekolah menengah kejuruan. Disamping itu sekolah kejuruan bisa mencetak siswa yang terampil dan siap pakai didunia kerja.

Dokumen terkait