• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi pembelajaran yang digunakan guru - ADOC.PUB

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "strategi pembelajaran yang digunakan guru - ADOC.PUB"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hal ini tentunya akan mempengaruhi strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru. 9 Bagaimana guru mengembangkan kreativitas siswa kelas XI SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru melalui lingkungan belajar yang kondusif.

KAJIAN PUSTAKA

Kreativitas

Kreativitas harus menjadi perhatian guru dalam proses pembelajaran, mengingat ada kecerdasan yang tersembunyi dari siswa yang kreatif. Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang kreatif dapat dilihat jika sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut di atas melekat pada diri siswa.

Pengembangan Kreativitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengajaran informasi/pengetahuan terdapat beberapa pedoman pengajaran yang dapat digunakan guru untuk mengembangkan kreativitas siswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa pedoman konsep pembelajaran yang harus diperhatikan oleh guru dalam rangka mengembangkan kreativitas siswa.

Penelitian yang Relevan

Temuan penelitian ini menyimpulkan bahwa secara umum guru lulusan Kurikulum SPG 1976 memiliki kreativitas yang rendah (inisiatif, kepekaan, kontribusi ide/pemikiran, kepemimpinan, dan tanggung jawab kerja rendah).

Kerangka Konseptual

Hal ini dapat dijadikan penilaian bagi guru dalam menerapkan strategi pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru. Hal ini jelas akan membantu guru dalam menggunakan strategi pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas siswa SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru. Pertanyaan juga diajukan kepada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Provinsi Riau yaitu TO.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa upaya guru untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran melalui pemanfaatan banyak media hampir tidak pernah dilakukan di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian guru di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru telah melakukan upaya pengembangan kreativitas siswa melalui beberapa strategi pembelajaran. Diharapkan Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Provinsi Riau membantu dan membimbing para guru untuk menyusun strategi pembelajaran yang kreatif.

Gambar 1. Bagan Kerangka Konseptual Penelitian Pengembangan
Gambar 1. Bagan Kerangka Konseptual Penelitian Pengembangan

METODOLOGI PENELITIAN

Informan Penelitian

Subjek adalah orang-orang yang dianggap aktif dan mengetahui lingkungan SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Provinsi Riau dengan baik.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Untuk melengkapi data penelitian, peneliti juga menggunakan data dokumentasi, seperti: persiapan guru atau RPP, hasil penelitian, absensi guru, dokumen sekolah dan dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Teknik Menjamin Keabsahan Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain data itu untuk keperluan pemeriksaan atau beberapa pembanding data. Denzin (dalam Moleong, 1989) mengemukakan empat jenis angulasi sebagai teknik investigasi yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyelidik dan teori. Teknik ini dilakukan dengan memaparkan hasil sementara yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan kerja.

Artinya peneliti dapat menjaga sikap terbuka dan jujur, peneliti juga dapat menguji hipotesis kerja yang muncul dalam benak peneliti. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang dikumpulkan peneliti dan menggunakannya sebagai bahan pembanding. Memeriksa anggota, ini sangat perlu dilakukan untuk menanggapi pandangan dan situasi mereka sendiri atas data yang diperoleh.

Teknik Analisis Data

Langkah-langkah analisis komponen: (1) memilih domain untuk dianalisis; 2) menginventarisasi semua kontradiksi yang disebutkan sebelumnya; (3) menyiapkan lembar paradigma; (4) mengidentifikasi dimensi kontras yang memiliki dua nilai; (5) menggabungkan dimensi kontras yang terkait erat menjadi satu yang memiliki dua nilai; (6) menyiapkan pertanyaan kontras untuk fitur yang hilang; (7) melakukan observasi untuk menemukan informasi yang hilang; dan (8) menyiapkan paradigma yang lengkap. Analisis tematik dilakukan dalam upaya menemukan tema budaya dari situasi sosial yang dikaji berdasarkan analisis komponen yang berkaitan dengan proses penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian. Strategi yang digunakan peneliti untuk menemukan tema adalah: (1) membenamkan diri sepenuhnya dalam kancah budaya selama penelitian; (2) melakukan analisis komponen untuk semua domain adalah strategi lain bagi peneliti untuk mengidentifikasi tema; (3) perspektif yang lebih luas akan dicapai dengan mencari bidang yang lebih luas.

Temuan Umum

SMKN 3 Kota Pekanbaru dipimpin oleh seorang kepala sekolah dibantu oleh 4 orang wakil kepala sekolah dan 77 orang guru. Gambaran jumlah guru yang mengajar di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru berdasarkan mata pelajaran yang diajarkan dan latar belakang pendidikan pada tahun pelajaran 2009/2010 dapat dilihat pada tabel 1. Data siswa SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru tahun pelajaran 2003/2004 sampai dengan tujuh tahun terakhir bersekolah menunjukkan penurunan.

Gambaran kinerja akademik SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru yaitu hasil ujian nasional tahun pelajaran 2004/2005 sampai dengan tahun pelajaran 2008/2009 dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan kondisi guru di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru dapat dikatakan cukup memadai, dimana setiap mata pelajaran sudah disampaikan oleh gurunya, walaupun ada yang masih tidak sesuai dengan latar belakang yang dimiliki guru tersebut. Pada awal berdirinya SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru bernama SKKA Negeri Pekanbaru yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 1967 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 116/B3/Kedj.

Tabel 1. Latar Belakang Pendidikan Guru SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Tahun  Pelajaran 2009/2010
Tabel 1. Latar Belakang Pendidikan Guru SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Tahun Pelajaran 2009/2010

Temuan Khusus

Dari pengamatan dan pernyataan guru atau siswa yang ditemukan melalui observasi dan wawancara yang diperoleh peneliti (31 Maret – 16 April 2009), diketahui bahwa strategi yang digunakan guru pada umumnya kurang memberikan peluang kreativitas siswa dengan “inkuiri”. " mendekati. . Berdasarkan pengamatan dan pernyataan guru dan siswa dari hasil wawancara yang diperoleh peneliti (6-19 Mei 2009), dapat dikatakan bahwa ada guru yang menyukai siswa yang kreatif dan ada guru yang tidak menyukai mereka. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tidak semua guru SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Provinsi Riau menyadari pentingnya upaya guru untuk mengembangkan dan mengapresiasi siswa yang kreatif.

Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang menulis di papan tulis dan mengerjakan soal-soal guru JM. Bahkan dalam proses pembelajaran praktik, media pembelajaran hanya digunakan oleh siswa yang aktif, dan guru hanya melihat dan mengamati siswa yang sedang praktik. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 21 dan 28 Mei 2009 dapat disimpulkan bahwa strategi guru dalam mengembangkan kreativitas siswa belum memanfaatkan sumber dan media pembelajaran yang ada.

Pembahasan

Penelitian ini juga menemukan bahwa strategi pengembangan kreativitas siswa dengan pemberian hadiah atas prestasi kreatif siswa belum dilaksanakan secara maksimal oleh guru. Dengan demikian, pengembangan kreativitas siswa harus direncanakan dan dilakukan oleh guru melalui berbagai pendekatan, diantaranya dengan pemberian hadiah atas prestasi kreatif siswa secara optimal. Strategi pengembangan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran juga harus dilakukan oleh guru dengan menggunakan media pembelajaran yang berbeda.

Slameto lebih lanjut menyatakan bahwa penggunaan media yang berbeda memungkinkan adanya strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Selain strategi pembelajaran, kreativitas siswa juga dapat dikembangkan dengan lingkungan belajar yang merangsang. Oleh karena itu, pengembangan kreativitas siswa harus dikembangkan melalui lingkungan belajar yang sesuai, yang juga memperkuat kreativitas siswa.

Keterbatasan Penelitian

Mengembangkan kreativitas siswa melalui lingkungan belajar yang kondusif kurang diperhatikan guru dibandingkan siswa kelas dua SMK Negeri 3 Pekanbaru. Pengembangan kreativitas siswa oleh guru dapat dilakukan melalui strategi pengajaran atau melalui lingkungan belajar yang kondusif bagi kreativitas siswa. Selain kedua pendekatan di atas, pengembangan kreativitas siswa oleh guru melalui strategi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui pengajaran.

Strategi pengembangan kreativitas siswa dalam strategi pembelajaran di kelas XI SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru, baik melalui strategi pembelajaran maupun lingkungan belajar yang kondusif bagi kreativitas siswa, secara maksimal diharapkan siswa kreatif dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa juga akan meningkat. Diharapkan para guru di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Provinsi Riau peduli dengan berbagai cara untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik melalui strategi pengajaran maupun lingkungan belajar yang kondusif bagi kreativitas siswa. Pengembangan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran dapat dilakukan melalui pendekatan “inkuiri”, teknik brainstorming, pemberian penghargaan atas prestasi kreatif, dan peningkatan berpikir kreatif siswa melalui berbagai media pembelajaran.

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Implikasi

Strategi pengembangan kreativitas siswa sangat diperlukan, karena faktor kreativitas siswa berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Temuan penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan kreativitas siswa dalam strategi pembelajaran di kelas II SMK Negeri 3 Pekanbaru baik melalui proses pembelajaran maupun lingkungan pembelajaran kurang bernuansa kreativitas siswa, karena guru belum terlihat melakukan upaya yang maksimal. untuk mengembangkan kreativitas siswa. Pendekatan ini memungkinkan siswa menggunakan seluruh potensi mentalnya untuk menemukan konsep atau prinsip ilmiah, meningkatkan fungsi kecerdasan, membantu siswa dalam melakukan penelitian, meningkatkan daya ingat, menghindari proses belajar yang menitik beratkan pada hafalan, mengembangkan kreativitas, meningkatkan aspirasi, menjadikan proses belajar “siswa terpusat". sehingga dapat lebih membantu pembentukan citra diri, dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi siswa untuk menekankan diri, menampung, dan memahami informasi tertentu.

Pendekatan lain adalah dengan meningkatkan berpikir kreatif melalui berbagai media, misalnya dengan mengajar guru menggunakan media dengan berbagai cara sesuai dengan fungsi dan topik yang disampaikan, agar proses pembelajaran dapat mengembangkan kreativitas siswa. Mengembangkan kreativitas siswa dalam strategi pembelajaran melalui lingkungan belajar untuk mengembangkan kreativitas siswa dapat dilakukan oleh guru dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk bersikap kreatif, menunjukkan sikap menghargai pertanyaan, gagasan dan menunjukkan kepada siswa bahwa gagasannya berharga. menciptakan semacam lingkungan belajar yang kondusif untuk belajar dapat membimbing kepekaan/emosi untuk mendukung lingkungan belajar yang kondusif. Oleh karena itu, strategi pengembangan kreativitas siswa harus menjadi agenda strategis bagi seluruh guru di kelas XI SMK Negeri 3 Pekanbaru ke depan karena kreativitas merupakan prinsip pembelajaran.

Saran

  • Format Pedoman Wawancara
  • Matriks Daftar Cek Komponen Kelengkapan Data
  • Matriks Waktu
  • Matriks Kelompok Konseptual, Motif dan Sikap Guru dalam Pros. Pengajaran
  • Hasil Dokumentasi

Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru diharapkan membantu dan mendorong sekolah untuk menumbuhkan strategi pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Bersamaan dengan bunyi bel masuk, para siswa yang sudah berada di sekolah bergegas masuk ke kelas setelah melaksanakan upacara bendera rutin setiap hari Senin, serta rapat guru lainnya, sehingga proses pembelajaran berlangsung. Pada saat itu peneliti langsung mengamati kondisi fisik sekolah secara keseluruhan dengan berjalan dan berkeliling sekolah, berhenti di perpustakaan dan lapangan olah raga di tengah gedung sekolah yang sudah disemen, kantin dan rumah kepala sekolah yang masih berdiri, selalu berada dalam satu kompleks dengan halaman sekolah SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru, dengan sarana dan prasarana sesuai dengan inventarisasi sekolah yang ada.

Sementara siswa lainnya pergi dari mejanya masing-masing ke meja guru untuk mengumpulkan tugas pekerjaan rumah (PR). Temuan penelitian: Dari hasil observasi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional. Pukul 08.30 WIB peneliti hadir di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru untuk observasi kegiatan pembelajaran praktik.

Di antara siswa tersebut ada yang keluar masuk ruangan menonton Kelas XI (sebelas) terus. Kemudian peneliti mendekati salah satu siswa yang keluar masuk ruang perpustakaan, lalu bertanya.

Gambar 1. Siswa Melaksanakan upacara bendera pada hari Senin
Gambar 1. Siswa Melaksanakan upacara bendera pada hari Senin

Gambar

Gambar 1. Bagan Kerangka Konseptual Penelitian Pengembangan
Tabel 1. Latar Belakang Pendidikan Guru SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru Tahun  Pelajaran 2009/2010
Tabel 2. Jumlah Siswa  Kelas X, XI, dan XII SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru  Tahun Pelajaran 2003/2004 – Tahun Pelajaran 2009/2010
Tabel 3. Presentase Data Kelulusan siswa  kelas XII SMK Negeri 3 Kota     Pekanbaru
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berupa