• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tetap berjualan

Dalam dokumen BAB 1 (Halaman 54-58)

saat adanya penertiban terhadap pedagang kaki lima, sehingga para pedagang berupaya untuk menyelamatkan dirinya dan barang dagangannya. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa tindakan perlawan secara sembunyi-sembunyi ini merupakan perlawanan secara halus yang diberikan oleh pedagang kaki lima sebagai penyesuaian terhadap sistem yang ada.

55

“kalau tutup mau makan apa nanti, jualan udah 6 tahun. Bahkan pas masih tanah merah. Ya tutuppun kalau ada razia, itupun tak lama balik lagi jualan. Susah sekarang cari kerjaan, mau tak maulah lagi buka usaha kayak gini biar ada yang bisa ditabung”.(wawancara 16 November 2021).

Atas hasil wawancara yang telah dilakukan pedagang kaki lima tetap memilih untuk berjualan karena menjadi pedagang merupakan pekerjaan utama serta adanya faktor terbatasnya lapangan pekerjaan dan usia. Di samping itu para pedagang kaki lima yang tatap berjualan, kerap memainkan peran sembunyi-sembunyi terhadap satpol pp. Seringnya mendapatkan penertiban dari pihak aparat pemerintah tidak membuat takut para pedagang kaki lima untuk tetap berjualan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Winarsih, yaitu:

“kalau ada razia lagi ya kabur. Kalaupun ketangkap ya udah kita buat surat pernyataan untuk nebus barang dagangan yang disita untuk jualan lagi Udah gitu aja terus yang biasanya kakak bikin”.

(wawancara 12 November 2021)

Informasi yang didapatkan juga sama dari bu Sumiati, yaitu:

“ibaratnya kita pun sambil jualan tetap waspada siapa tahu ada razia tiba-tiba. Ya paling kalau razia kita kabur cepat-cepat beresin barang dagangan. Kalaupun ketangkap paling nanti ke kantor buat surat pernyataan terus jualan lagi”. (wawancara 15 November 2021)

Hal yang sama juga di dapatkan dari narasumber ketiga pak M.

Soleh, yaitu:

“mau tak mau kita tetap jualan, yaitu ibaratnya tetap kucing- kucingan juga sama mereka kalau ada razia. Kalau ditangkap terus kena sita, nanti palingan kekantor satpol ambil barang sama disuruh buat surat pernyataan tak jualan lagi. Tapi ya tetap aja ini ha jualan. Ku rasa pun orang itu udah capek hadapi kami”.

(wawancara 16 November 2021)

Dapat disimpulkan bahwa pedagang kaki lima yang berada di lokasi laman boenda sudah berulang kali tertangkap pada saat diadakannya penertiban juga sudah sering membuat surat pernyataan agar dapat menebus barang dagangan yang disita. Sehingga pada kenyataannya hal yang dilakukan oleh pedagang kaki lima ini sudah menjadi kebiasaan dan tidak memberikan efek jera.

Tindakan yang dilakukan oleh aparat polisi pamong praja sebagai instasi penegak perda telah sesuai dengan prosedur yang dilakukan, maka akan dilakukan secara terus-menerus. Sesuai dengan peraturan daerah kota Tanjungpinang nomor 7 tahun 2019 perubahan atas peraturan daerah nomor 8 tahun 2015 tentang ketertiban umum.

Dalam penertiban pedagang kaki lima maka akan diberi waktu untuk pindah atau membongkar secara pribadi apabila masih melanggar maka pedagang kaki lima yang bersangkutan akan diberi sanksi dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 bulan atau pidana denda paling lama Rp 50.0000.0000. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak satuan polisi pamong praja kota Tanjungpinang pak Irwan Yakub yaitu :

“ya kita biasanya sebelum melakukan penertiban biasanya kita mengirim surat peringatan, peringatan pertama kedua apabila tidak ditanggapi baru kita gabung sama dengan instansi lain untuk melakukan penertiban pedagang kaki lima yang ada di laman boenda. Dalam penertiban kami menyita barang danganan dan menyuruh untuk membuat surat pernyataan kepada mereka agar tidak berjualan lagi”.(wawancara 10 November 2021)

57

Hal serupa juga disampaikan oleh polisi pamong praja kota Tanjungpinang oleh pak Hasim yang merupakan Dandru. Beliau kerap mengikuti kegiatan patroli ataupun penertiban terhadap pedagang kaki lima yang berjualan di lokasi laman boenda hasil wawancara yaitu :

“oh iya kebetulan kami juga beberapa tahun belakangan sering ikut penertiban ataupun razia pedagang kaki lima. nih biasanya sebelum penertiban satpol pp kasih surat peringatan dulu pada pedagang kaki lima tapi kalau misalnya tak juga nih pergi dari lokasi baru kita melakukan penertiban. Biasanya pas penertiban kami menyita barang mereka. Kalau mereka mau ambil disuruh buat surat pernyataan untuk tak jualan lagi”.(wawancara 10 November 2021).

Sama seperti yang disampaikan oleh informan sebelumnya.

Adapun hasil wawancara yang dilakukan dengan pak Ari wibawa sebagai danton, yaitu :

“ya sama dengan pak danru ucapkan. Sebelum penertiban kami kasi surat peringatan atau teguran secara lisan tapi kan biasanya mereka membandel mereka nggak ikut barulah kami melakukan penertiban, disitu kami menyita barang dagangan mereka kalau mau ambil buat surat pernyataan baru barangnya boleh dibawa”.

(wawancara 10 November 2021)

Berbagai macam model operasi penertiban yang dilakukan oleh aparat pemerintah kota Tanjungpinang selama ini yang dilakukan sesuai dengan prosedurnya ternyata belum membuahkan hasil. Hasil penelitian pedagang kaki lima yang berjualan di lokasi penelitian hingga saat ini masih tetap eksis untuk berjualan. Kegigihan para pedagang kaki lima untuk tetap berjualan dan mempertahankan lapak jualannya kerap juga memberikan kesulitan tersendiri terhadap

petugas aparat pemerintahan dalam menegakkan perda yang ada.

Dari hasil penelitian didapatkan dari kedua informan yang ada yaitu pedagang kaki lima dan petugas satuan polisi pamong praja. Dapat disimpulkan bahwa perlawanan dengan memilih untuk tetap berjualan, Hal serupa dijelaskan dalam teori James Scott bahwa adanya tujuan perlawanan dibentuk dalam praktiknya guna menghilangkan segala bentuk tuntutan yang dibebankan.

Ini terlihat telah bahwa terjadinya penolakan-penolakan yang dilakukan oleh pedagang kaki lima. Di mana penolakan itu berupa, pertama teguran secara lisan yang dilakukan oleh petugas aparat kepada pedagang kaki lima agar tidak berjualan pada lokasi yang dilarang. Kedua, penolakan terhadap sanksi yang telah ditentukan didalam aturan yang telah berlaku

Dalam dokumen BAB 1 (Halaman 54-58)

Dokumen terkait