• Tidak ada hasil yang ditemukan

THANOS DAN KREATIVITAS

Dalam dokumen INDUS TRI ORANYE - Ubaya Repository (Halaman 44-51)

INDUSTRI ORANYE | T h e B o o k o f O R A N G E | Prolog

Mengapa banyak orang lebih jatuh cinta kepada Thanos, ke- timbang Captain America, Spi- der-Man, Hulk, Thor, Black Widow, War Machine, Doctor Strange, Black Panther, Vision, Scarlet Wit- ch, atau bahkan Iron Man?

Kisah super epik Avengers:

Infinity War (2018) dan Avengers:

Endgame (2020) ternyata tidak membuahkan histeria kepada super heroes dari jagat Marvel itu.

Banyak orang justru jatuh hati ke- pada sang super villain, Thanos.

Bahkan si Iron Man, yang dihujani cinta tiga ribu kali oleh putrinya itu tidak mampu menandingi popula- ritas Thanos di hati sebagian fans Marvel Universe. By the way, ma-

sih ingat kan kalimat “I love you 3.000” yang diucapkan Morgan Stark, putri Tony Stark, kepada sang ksatria berjubah besi itu?

Kenapa banyak orang bersimpa- ti kepada penjahat kejam yang berniat melenyapkan separuh dari populasi alam semesta? Karena dia menyuguhkan gambaran yang amat nyata tentang kita semua.

Tentang manusia, kemanusiaan, dan kelanjutan peradaban. Ya, Thanos memang menjentikkan jarinya yang membuat sepa- ruh populasi punah. Tetapi, dia merasa melakukan itu atas dasar cinta, dan menyelamatkan alam semesta dari kelebihan populasi.

Dengan caranya sendiri, Thanos sebetulnya ingin menciptakan dunia yang lebih baik.

Dengan suaranya yang berat dan dalam, dia berkata: “When I’m done, half of humanity will still exist. Perfectly balanced, as all things should be...” (Begitu saya selesai, separuh manusia akan tetap hidup. Seimbang sempurna, seperti seharusnya…)

Thanos memang sosok yang pragmatis. Dia menolak berpikir

M

rumit (untuk tidak menyebutnya malas), seperti sebagian dari kita.

Di tengah pergulatan ekonomi, po- litik, atau ideologi yang nyaris tidak menyuguhkan jalan keluar dari problem global saat ini, Thanos menyodorkan gagasan dan tindak- an pragmatis yang terasa kejam:

memusnahkan separuh penghuni alam semesta.

Buat Thanos, itu harga yang tidak mahal demi keberlangsungan hidup alam semesta.

“A small price to pay for

salvation,”

INDUSTRI ORANYE | T h e B o o k o f O R A N G E | Prolog

begitu katanya. (Harga yang mu- rah untuk keselamatan).

Sekali lagi, Thanos sebetulnya me- representasikan problem global yang sedang diidap dunia: kele- bihan polulasi. Saat ini, jumlah penduduk dunia dalam catatan PBB sekitar 7,7 miliar. Nah 10 ta- hun lagi (2030), jumlah ini diperki- rakan membengkak sampai di kisaran 8,6 miliar. Kemudian pada 2050 melejit menjadi 9,8 miliar, dan kembali meroket sampai ke angka sekitar 11 miliar pada 2100. Silakan bayangkan sendiri.

Bumi yang cuma satu ini dihuni sebegitu banyak manusia. Maka, beberapa problem global masa depan sudah terbayang di depan mata: energi, air, pangan, tempat tinggal, dan sederet lainnya.

Itu sebabnya, fisikawan Stephen Hawking pernah meramalkan umur bumi hanya tinggal 100 ta- hun lagi. Sumber daya bumi yang terbatas akan diperebutkan oleh semakin banyak orang. Pada titik ini, narasi yang diucapkan Thanos terlihat masuk akal.

“It’s a simple calculus. The universe is finite, its resources fi- nite. If life is left

unchecked, life will

cease to

exist.”

INDUSTRI ORANYE | T h e B o o k o f O R A N G E | Prolog

terbatas. Jika hidup dibiarkan tanpa koreksi, hidup tidak akan ada lagi)

Tapi tentu kita tidak bisa membi- arkan narasi ala Thanos menjadi tuan di kepala banyak orang. Ada banyak cara agar kita tidak perlu menjadi Thanos untuk menye- lamatkan dunia. Salah satunya adalah:

KREATIF

. Kata itu tertulis dengan huruf kapital untuk memberinya tekanan lebih.

KREATIF

adalah jalan keluar untuk menyelesaikan banyak problem manusia, seperti energi, air, pangan, atau lainnya, yang membuat Thanos mengambil ja- lan pintas dengan menjentikkan jari tangannya.

Apa itu kreatif? Nah inilah yang membuat buku ini penting di- baca. Kreatif tidak hanya ber- arti kemampuan menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru (something from nothing), tetapi bisa juga diartikan memberi karakter, makna, identitas baru kepada sesuatu yang sudah ada, atau mengambil dan mencampur

aneka ide menjadi sesuatu yang baru dan menarik. Dan ingat, kre- atif ini tidak hanya dikenal dalam konteks seni (art) seperti banyak dipahami secara awam, tapi sebetulnya juga bisa hadir dalam konteks sains atau teknologi.

Mau tahu rinciannya? Silakan te- ruskan membaca buku ini. Tentu saja, buku ini tidak akan memba- wa Anda masuk ke dalam konteks sains atau teknologi, tetapi buku ini akan membawa kita menge- nali beberapa tokoh dalam sains dan teknologi yang bisa membuat kita menghayati makna kreatif.

Dari sana, buku ini akan memba- wa kita berkenalan dengan apa yang disebut ekonomi kreatif dan industri kreatif, atau yang secara populer dijuluki ekonomi oranye dan industri oranye.

Inilah sektor ekonomi atau in- dustri yang mulai terlihat di radar para ekonom atau negara dalam 20 tahun terakhir. Inilah sektor ekonomi dan industri yang bisa menjadi salah satu jalan keluar dari segala keterbatasan sumber daya untuk menggapai social good (kebaikan bersama). Pande- mi Covid-19 yang mencengkeram dunia sejak 2020 lalu membuat kehadiran ekonomi oranye dan industri oranye semakin penting buat kita.

Kita bisa meletakkan harapan masa depan di atas pundak ekonomi atau industro oranye ini;

termasuk harapan agar kita tidak terjebak menjadi pengikut Thanos yang serba pragmatis.

Terakhir, mari kita kembali ke Thanos. Untuk memberi pem- benaran pada aksinya, Thanos berkata begini:

“The hardest choices

require the strongest wills.”

That’s it. Untuk pernyataan yang satu ini rasanya kita sepakat.

Strongest wills, kemauan yang terkuat. Itulah yang kita butuh- kan untuk merawat dan me- ngembang-biakkan ekonomi dan industri baru ini. Pada titik ini, kita boleh-boleh saya menga- gumi Thanos sebagai sosok yang (mengaku) punya strongest wills.

Tetapi, kita jangan sekali-kali terpesona pada jalan keluar yang ditawarkannya.

Mengapa? Karena kita lebih dari itu; karena kita juga punya KREATIVITAS dan ekosistem yang memungkinkan untuk menjaga jarak dari solusi pragmatis (dan sama sekali tidak kreatif) yang diperagakan Thanos.

Untuk yang satu ini, Thanos tidak pantas dikagumi.

INDUSTRI ORANYE | T h e B o o k o f O R A N G E | Prolog

SALAM ORANYE,

Dalam dokumen INDUS TRI ORANYE - Ubaya Repository (Halaman 44-51)

Dokumen terkait