• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIFHASIT BELA'AR

Dalam dokumen PEMBELAJARAN (Halaman 31-35)

Benyamin S. Bloom (dalam

Arifin,

zorz) menyatakan bahwa hasil belajar dibagi ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektifl dan psikomotor. pada tiap domain

ini

terdapat beberapa ienjang kemampuan, dari yang paling mudah sampai pada yang

paling sulit

dan kompleks.

Berikut

berbagai penielasan dari beberapa domain tersebut.

1. Kognitif (Cognitive)

Dalam segi

kognitif

ini terdapat enam jenjang kemampuan, yaitu sebagai

berikut.

a.

Pengetahuan (knowledg e), adalah suatu jenjang kemampuan yang mengharuskan peserta didik agar mampu mengenali dan mengetahui berbagai konsep, fakta, atau

istilah.

Peserta

didik tidak

diharuskan

untuk dapat memahami atau mengerti dalam

penggunaannya.

Kata kerja yang dapat dipakai pada tahap pengetahuan

ini

adalah

mendefinisikan, memberikan, mengidentifikasi, memberi

nama, menyrsun daftar, mencocokkan, menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan, dan memilih.

b.

Pemahaman (comprehension), adalah

suatu jenjang

kemampuan

yang

mengharuskan peserta

didik agar mampu memahami

dan mengerti perihal materi pela,iaran yang diajarkan guru dan mampu menggunakannya tanpa harus menghubungkannya dengan berbagai

2

Bab

2

Ruang Lingkup Evaluasi

Pembelajaran

25

C

hal

lain.

Kemampuan

ini terdiri

dari tiga hal

yaitu

menerjemahkan, menafsirkan, dan mengekstrapolasi (memperluas

data)'

Kata keria yang dapat dipakai pada tahap pemahaman

ini

adalah mengubah,

mempertahankan, membedakan, memprakirakan,

menjelaskan, menyimpulkan, memberi contoh, meramalkan, dan meningkatkan' Penerapan

(application),

adalah

suatu jenlang

kemampuan yang mengharuskan Peserta

didik untuk

memakai berbagai ide umum, tata cara, metode, prinsip, maupun berbagai teori dalam situasi baru dan juga

konkret.

Kata keria yang dapat dipakai Pada tahap Pene-

rapan ini adalah mengubah, menghitung,

mendemonstrasikan, mengungkapkan, mengerjakandenganteliti, menialankan, memani-

pulasikan, menghubungkan, menuniukkan, memecahkan,

dan

menggunakan.

Analisis

(onolysis), adalah suatu ienjang kemampuan yang meng-

haruskan

peserta

didik untuk dapat

menjelaskan

suatu

situasi maupun keadaan

tertentu

ke dalam berbagai unsur dan komponen

pembentuknya.

Kemampuan analisis

dapat dibagi menjadi

tiga, yakni analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis

prinsip-prinsip

yang terorganisasi. Kata kerja yang dapat dipakai adalalah mengurai,

membuat diagram,

memisah-misahkan, menggambarkan kesim- pulan, membuat garis besar, menghubungkan, dan merinci'

Sintesis (synthesis), adalah suatu ieniang kemampuanyang mengha- ruskan peserta

didik untuk

dapat menghasilkan sesuatu

hal

yang

baru. Hal itu dilakukan

dengan cara menggabungkan beberapa faktor. Hasil yang diperoleh pada tahap

ini

nantinya berupa

tulisan'

rencana, mauPun mekanisme. Kata kerja yang dapat dipakai adalah menggolongkan, menggabungkan, memodifikasi, menghimpun' men- ciptakan, merencanakan, merekonstruksikan, menyusun, membang- kitkan, mengorganisir, merevisi, menyimpulkan, dan menceritakan'

Evaluasi (evaluation), adalah suatu

f

eniang kemampuan

yang mengharuskan Peserta didik untuk mampu melakukan evaluasi pada

suatu situasi,

keadaan, Pernyataan, mauPun konsep berdasarkan kriteria tertentu. Hal yang penting dalam tahap

iniyaitu

menciptakan suatu kondisi sehingga peserta

didik

dapat mengembangkan

kriteria

d

e

f.

26

EvaluasiPembelajaran

Bab

2

Ruang Lingkup Evaluasi

Pembelajaran

27 atau

patokan untuk

mengevaluasi sesuatu. Kata kerja yang dapat

dipakai adalah menilai, membandingkan,

mempertentangkan,

mengkritik,

membeda-bedakan,

mempertimbangkan

kebenaran, menyokong, menafsirkan, dan menduga.

2. Afektif (Affectivel

Segi afektif adalah suatu internalisasi sikap yang mengacu pada

pertum- buhan batin, dan kemudian

peserta

didik menyadari tentang nilai

tersebut dan berusaha untuk mengambil sikap. Setelah mengambil sikap maka

nilai

tersebut akan

membentuk

suatu

tingkah laku

dalam kese- hariannya. Segi afektif

terdiri

dari berbagai jenjang

berikut.

a.

Kemauan menerima (receiving), adalah suatu jenjang kemampuan yang mengharuskan peserta

didik untuk memiliki

kepekaan kepada suatu fenomena atau rangsangan tertentu. Kepekaan ini dimulai dari peserta

didik

yang menyadari kemampuanya dalam menerima dan memperhatikan. Kata kerja yang dapat dipakai adalah menanyakan,

memilih,

menggambarkan,

mengikuti, memberikan,

berpegang teguh, menjawab, dan menggunakan.

b.

Kemauan menanggapi (responding), adalah suatu jeniang kemam-

puan yang

mengharuskan peserta

didik untuk dapat memiliki

kepekaan terhadap suatu fenomena, namun juga mampu bereaksi terhadap fenomena

itu.

Penekanan pada kemampuan

ini

adalah peserta

didik

mampu menjawab secara sukarela dan juga membaca meski tanpa ditugaskan. Kata kerja yang dapat dipakai adalah men- jawab,

membantu,

memperbincangkan,

memberi

nama,

menun- jukkan,

mempraktikkan, mengemukakan, membaca, melaporkan, menuliskan, dan memberitahu, mendiskusikan.

c. Menilai

(valuing), adalah suatu

jenjang

kemampuan

yang

meng- haruskan peserta

didik untuk

dapat menilai suatu objek, fenomena,

maupun tingkah laku tertentu

dengan konsisten. Kata kerja yang dapat dipakai adalah melengkapi, menerangkan, membentuk, meng- usulkan, mengambil bagian, dan

memilih.

d.

Organisasi (organization), adalah suatu kemampuan

yang

meng-

haruskan

peserta

didik untuk dapat menyatukan berbagai nilai

yang berbeda, memecahkan masalah, dan membentuk suatu sistem

nilai.

Kata kerja yang dapat

dipakai

adalah mengubah, mengatur, menggabungkan, membandingkan, mempertahankan, menggene- ralisasikan, dan memodifikasi.

3. Psikomotor (PsYchomotorl

Segi

psikomotor

adalah kemampuan peserta

didik dalam hal

gerakan tubuh dan juga bagian-bagiannya. Gerakan tersebut di mulai dari gerakan sederhana hingga gerakan

yang paling sulit.

Perubahan

pola

gerakan

dapat menghabiskan waktu setidaknya 3o

menit.

Kata kerja yang dapat

dipakai

disesuaikan pada kelompoknya masing-masing,

yakni

sebagai

berikut.

a.

Muscular

or

motor

skill,

dalam

hal ini

adalah

mempertontonkan

gerak, menuniukkan hasil, melompat, menggerakkan, dan menam- pilkan.

b.

Manipulations

of

materials

or

objects, dalam

hal ini

adalah mere- parasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, dan membentuk.

c.

Neuromusculo

r

coordination, dalam hal ini adalah mengamati, mene- rapkan, menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik, dan menggunakan.

Sesuai dengan Taksonomi Bloom yang sudah dijelaskan sebelumnya maka kemampuan peserta

didik

dapat dibagi dua,

yaitu tingkat tinggi dan tingkat

rendah. Kemampuan pada

tingkat

rendah adalah berupa pengetahuan, pemahaman,

dan juga

pengaplikasian, sedangkan ke- m.rmpuan

tingkat tinggi

berupa menganalisis, sintesis, mengevaluasi,

dan juga kreativitas.

Dengan

demikian,

kegiatan

seperti

menghapal

yang dilakukan oleh Peserta didik merupakan jenis

kemampuan

tingkat

rendah. Berdasarkan cara berpikir, kemampuan

berpikir tingkat tinggi

dibagi dibagi meniadi dua,

yakni berpikir kritis

dan juga kreatif.

Berpikir kritis

adalah kemampuan peserta

didik dalam

memberikan suatu rasionalisasi terhadap sesuatu dan mampu memberikan penilaian terhadapnya. Sedangkan berpikir kreatif yaitu kemampuan peserta

didik

dalam membuat suatu generalisasi dengan menggabungkan, mengubah' atau mengulang kembali berbagai ide tersebut'

2a

EvaluasiPembelaiaran

Kemampuan peserta

didik yang rendah dalam berpikir

sehingga mereka hanya

mampu

menghapal, dapat

diakibatkan oleh guru

yang dalam melakukan penilaian atau evaluasi sekadar mengukur dari

tingkat

kemampuan yang rendah saja. Hal

itu

tentunya membuat peserta

didik kurang mampu untuk berpikir

pada

tingkat tinggi

karena

guru tidak

memfasilitasi perkembangkan cara

berpikir

tersebut.

B. RUANG L!NGKUP EVALUASI PEMBELA]ARAN:

PERSPEK.

Dalam dokumen PEMBELAJARAN (Halaman 31-35)