• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Keadaan Mutu Ajar di MTs Darul Muttahidin Jorong Desa Beraim

BAB III PEMBAHASAN

A. Tingkat Keadaan Mutu Ajar di MTs Darul Muttahidin Jorong Desa Beraim

60 BAB III

61

pembelajaran siswa yang masih kurang dalam menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Ammar Navy dalam journalnya suatu aktivitas dikatakan berhasil dalam memberikan pembelajaran apabila telah terjadi perubahan tingkah laku siswa atau pengetahuan siswa ke arah evaluasi sebelum pembelajaran, proses pembelajaran dan akhir dari suatu proses pembelajaran evaluasi dilakukan dengan menilai tugas atau kegiatan yang telah dilaksanakan.78

Tingkat keadaan mutu ajar di MTs Darul Muttahidin berdasarkan kompetensi guru di sekolah ini belum sepenuhnya memenuhi kategori guru profesional dikarenakan dalam proses penyampaian materi pembelajaran di kelas masih terdapat kerkurangan-kekurangan yaitu guru MTs Darul Muttahidin masih menggunakan metode lama dalam proses penyampain materi pembelajaran tanpa menggunakan metode yang inovatif dan kreatif untuk menarik minat siswa dalam belajar. Hal ini tidak sesuai berdasarkan permendiknas no. 16 tahun 2007 terkait standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Pendidik/Guru guna menunjang guru professional yang meliputi:

1. Mengusai materi, Struktur, Konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

2. Mengusai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

3. Mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif.

78Ammar Navy,”Manajemen sumber belajar dalam meningkatkan mutu pembelajaran sains di Universitas Negeri Semarang” vol 1 nomor 4, Desember 2013, hlm. 392.

62

4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakuka tindakan reflektif.

5. Memafaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan profesi.79

Guru di madrasah Darul Muttahidin Jorong khusunya guru pada mata pelajaran IPS belum sepenuhnya mencapai ke-empat kompetensi itu yaitu , dimana masih terdapat sebagian kekurangan. Ke-empat kompetensi tersebut hanya bisa dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

Oleh karena itu, tenaga pendidik/pengajar mempunyai peran, fungsi dan kedudukan yang sangat strategis. Tenaga pengajar juga sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama tenaga pengajar adalah merancang, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.

B. Kesulitan Belajar Yang Di Alami Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di MTs. Darul Muttahidin Jorong, Desa Beraim, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah.

Dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS di kelas VIII MTs Darul Muttahidin Jorong Desa Beraim, siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran pada mata pelajaran IPS yang disampaikan oleh guru, yang menyebabkan sebagian siswa belum mencapai nilai KKM di sekolah ini. Hal ini dikarenakan ketika guru menyampaikan materi pembelajaran siswa terdapat sebagian siswa yang ramai sendiri, menganggu

79 himpunan peraturan perundang-undangan republic Indonesia guru dan dosen, (Bandung:Nuansa Aulia, 2006), cet 3, hlm.5

63

teman di dekatnya dan kurang memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

Kesulitan yang dialami oleh siswa kelas VIII Darul Muttahidin Jorong tentunya semua tidak lepas dari faktor internal dan eksternal siswa. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar pada mata pelajaran IPS di kelas VIII Darul Muttahidin Jorong di antaranya sebagai berikut:

1. Faktor Internal Siswa Kelas VIII MTs Darul Muttahidin Jorong Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar

a. Perhatian siswa

Kurangnya perhatian siswa kelas VIII di MTs Darul Muttahidin Jorong terhadap materi yang di ajarkan guru tentu ini akan menimbulkan rasa bosan dan kesulitan belajar bagi siswa itu sendiri yang tentunya akan berpengaruh terhadap pemahaman dan pencapaian siswa dalam suatu proses pembelajaran seperti yang diungkapakan oleh Prof. Dr.Aunurrahman, M,pd. dalam bukunya kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala didalam mencapai hasil belajar yang di harapkan.80

80 Aunurrahman, Belajar Dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta 2012) Hlm. 181.

64 b. Minat belajar siswa

Siswa kelas VIII MTs Darul Muttahidin Jorong terlihat sangat jelas kurangnya minat dalam belajar pada mata pelajaran IPS hal ini diungkapkan sebagian siswa yang tidak tertarik dengan materi dan mata pelajaran IPS yang diajarkan oleh guru bidang studi.hal ini terlihat ketika guru menyampaikan materi sebagian siswa tidak memperhatikan materi yang disampaikan dan siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. seperti yang dikatakan oleh slameto dalam bukunya minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.81

c. Motivasi belajar siswa

Dalam proses belajar dan pembelajaran pada mata pelajaran IPS kelas VIII di MTs Darul Muttahidin Jorong sebagaian siswa kurang termotivasi dalam memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru, hal ini terlihat ketika proses pembelajaran sedang berlansung ada sebagian siswa yang tidak bersemangat dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan. Motivasi belajar yang rendah juga dapat dilihat dari kurangnya keseriusan siswa

81 Slameto, Belajar…, hlm.57

65

dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru hal ini tentu akan berdampak terhadap pencampaian hasil belajar siswa itu sendiri.

hal ini juga di ungkapkan Prof.Dr. Aunurrahman.M.pd. dalam bukunya siswa-siswa yang tidak atau kurang memiliki motivasi, kurang mampu untuk bertahan lebih lama, kurang sungguh- sungguh di dalam mengerjkan tugas.82

2. Faktor Eksternal Siswa Kelas VIII MTs Darul Muttahidin Jorong Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar

a. Metode mengajar guru

Penggunaan metode sangatlah berpengaruh terhadap perhatian siswa. bahkan ada banyak sekali varian metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam mengajar untuk meningkatkan perhatian peserta didik dalam belajar, begitu halnya pada mata pelajaran IPS. Oleh karena itu, seorang guru yang hanya menggunakan satu metode dalam mengajar atau menyampaikan materi kepada peserta didik akan membuat peserta didik cenderung mudah bosan dan jenuh dalam belajar di kelas.

Untuk meningkatkan perhatian dan minat siswa dalam belajar di kelas, guru dituntut untuk menguasai beberapa metode pembelajaran. Karena dengan menguasai banyak metode pembelajaran, guru akan dapat menyampaikan materi secara

82 Aunurrahman, Belajar…,Hlm. 180.

66

efisien. Metode mengajar merupakan cara guru untuk menyampaikan materi kepada peserta didik agar peserta didik tertarik dan mudah memahami materi yang sampaikan guru. hal ini juga di ungkapkan oleh Mulyasa dalam bukunya menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar siswa senantisa menunjukan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif.83

b. Ketersediaan sarana dan prasarana

Hal yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa kelas VIII MTs. Darul Muttahidin Jorong pada mata pelajaran IPS kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana seperti tidak adanya ketersediaan alat peraga, LCD proyektor yang memudahkan guru dalam memberikan materi yang akan diajarkan dan kurangnya buku pembelajaran untuk siswa. Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik maka ketersediaan sarana prasana yang memadai sangat menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran baik itu berupa keadaan gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan dan saran penunjang lainya. Namun tidak demikian dengan MTs Darul Muttahidin Jorong yang memiliki kekurangan terhadap sarana dan prasana penunjang belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Aunurrahman dalam bukunya sarana dan prasana

83 Mulyasa,”Menjadi Guru Profesioal” dalam Hasibuan dan Moedjiono,Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010) Hlm. 64.

67

pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan sekolah yang teratur, tersediaanya fasilitas kelas dan laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran, media/alatbantu belajar merupakan komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa.84

c. Lingkungan keluarga

Siswa kelas VIII MTs Darul Muttahidin mengungkapkan bahwa orang tua sering menanyakan tentang kegiatanya disekolah, siswa juga ditanya mengenai nilai yang diperoleh disekolah.

Beberapa siswa mengungkapkan bahwa saat bekajar dirumah, orang tua terkadang menemani dan memberikan arahan kepada anaknya. Adapula terdapat anak yang mengungkapkan bahwa saat anak belajar dirumah dengan keadaan yang ramai sehingga membuat siswa sulit untuk berkonsentrasi. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Zainal Aqib dalam bukunya bahwa suasan rumah yang terlalu gaduh atau terlalu ramai tidak akan memberikan anak belajar dengan baik.85

84 Aunurrahman, belajar…,hlm. 195.

`85 Zainal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran (Surabya:Insan Cendekia, 2002),hlm 63.

68

C. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Yang Dialami Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII Di MTs.

Darul Muttahidin Jorong Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah

Lembaga sekolah sebagai pendidikan formal yang ikut serta bertanggung jawab dalam mencerdaskan siswa-siswi yang cerdas. Karena itu ketika di temui adanya siswa kelas VIII MTs Madrasah Darul Muttahidin Jorong yang mengalami kesulitan dalam proses belajar, maka tanggung jawab sebagai seorang guru dengan mengambil tindakan untuk mengatasi kesulitan siswanya terutama dalam kesulitan belajar pada mata pelajaran IPS. hal ini sesuai dengan yang dikatakan Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo dalam bukunya guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk komperensi, dan memahami materi standar yang dipelajari. Guru sebagai pengajar harus terus mengikuti perkembangan teknologi sehingga apa yang disampaikan kepada peserta didik merupakan hal-hal yang terus di perbaharui.86

Dalam hal ini upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh guru di MTs Darul Muttahidin dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh peserta didik antar lain seperti yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya yaitu, pengajar melakukan pengumpulan data dan mengolahnya, mendiagnosisnsnya, serta menetapkan prognosis, lalu mengambil tindakan dan melakukan evaluasi terhadap kesulitan belajar siswa. Guru lalu

86 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo tugas…,hlm. 4.

69

menjelaskan kembal materi pembelajaran yang telah disampaikan namun belum difahami peserta didik secara individu. guru juga memberikan jam tambahan/less pada hari-hari tertentu. Pada jam-jam tambahan guru dapat mengulangi materi pembelajaran yang belum difahami oleh siswa, Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat memahami serta menguasai materi yang telah disampaikan serta mencapai KKM yang ada disekolah.

Terkait dengan upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaan IPS di MTs Darul Muttahidin Jorong kelas VIII tidak terlepas dari taggung jawab sebagai pengajar peserta didik dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki siswa. Oleh karena itu pendekatan yang dilakukan guru ketika siswa mengalami kesulitan belajar membutuhkan spiritual dan motivasi kita dapat melakukanya dengan cara kita sendiri tanpa harus mengikuti kemauan dari siawa itu sendiri karena jika kita ikuti terus menerus siswa dapat membangkang dan tidak menurut.

Dari hasil paparan diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa, upaya yang dlakukan oleh seorang guru dengan semaksimal mungkin untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran IPS karena besar harapan guru utuk melihat siswanya mampu menguasai materi yang disampaikan.

70 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan kesimpulan yang diperoleh peniliti adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kualitas keadaan mutu ajar di MTs Darul Muttahidin Jorong masih belum memenuhi kategori di katakan baik hal ini sesuai dengan temuan peneliti dimana keadaan sarana-prasana sebagai penunjang pembelajarana untuk mencapai keadaan mutu ajar yang baik masih mengalami kekuarangan fasilitas, serta kompetensi guru dalam mengajar belum memenuhi standar kompetensi guru yang berdampak terhadap tingkat penguasaan materi pembelajaran sebagian siswa masih kurang dan belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) disekolah ini.

2. Terdapat siswa di kelas VIII MTs. Darul Muttahidin Jorong yang mengalami kesulitan belajar dalam mata pelajaran IPS, sehingga tidak tercapainya nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan pada mata pelajaran tersebut. Siswa mengalami kesulitan belajar dikarenakan beberapa faktor diantaranya: (1) Faktor perhatian siswa, (2) Faktor metode mengajar guru, (3) Faktor lingkungan keluarga, dan (4) Faktor ketidaktersediaan sarana dan prasarana.

3. Upaya mengatasi kesulitan belajar IPS yang dialami siswa kelas VIII MTs.

Darul Muttahidin Jorong di antaranya; guru mengumpulkan data, menindaklanjuti dan mengevaluasi hasil dari tindak lanjut tersebut. Guru

71

mengumpulkan data-data siswa yang memiliki kesulitan belajar pada mata pelajaran yang diajarkan. kemudian guru memberi perhatian khusus terhadap siswa-siswa tersebut seperti memberi kesempatan siswa untuk belajar secara privat bersamanya, mengurangi jam main siswa dan berusaha menyediakan sarana dan prasarana belajar yang memadai. Guru juga kadang-kadang memberikan tugas lebih kepada siswa yang berkesulitan belajar untuk meningkatkan kualitas pemahaman mereka.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka adapun saran-saran peneliti sebagai berikut:

1. Bagi Siswa Kelas VIII MTs. Darul Muttahidin

Siswa sebaiknya meningkatkan motivasi untuk giat belajar dan memperhatikan pembelajaran yang disampaikan guru, agar lebih memahami materi pada mata pelajaran IPS. Siswa juga sebaiknya membentuk kelompok belajar di lingkungan tempat tinggal agar dapat berdiskusi dan belajar bersama demi mengatasi kesulitan belajar yang dialami.

2. Bagi Guru Mata Pelajaran IPS Kelas VIII MTs. Darul Muttahidin

Terdapat beberapa rekomendasi untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS, di antaranya:

Untuk mengatasi faktor kesulitan belajar yang berasal dari dalam diri siswa, guru dapat melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa

72

agar dapat mengarahkan siswa lebih meningkatkan perhatiannya terhadap materi yang disampaikan. Guru juga bisa lebih agresif lagi bertanya terhadap siswa mengenai materi yang telah disampaikan terutama terhadap siswa yang memang memiliki masalah dalam memperhatikan penjelasan materi.

Kemudian untuk mengatasi faktor kesulitan belajar yang berasal dari luar (faktor eksternal), guru perlu menggunakan beberapa variasi metode dalam mengajar, tentunya metode ini harus sesuai dengan materi yang diajarkan dan sebisa mungkin metode yang digunakan membuat proses pembelajaran terasa lebih ringan dan menyenangkan.

73

DAFTAR PUSTAKA

Acmad Munib, Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS, 2010.

Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

CV. Pustaka Setia, 2012.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2012.

Baharudin dan Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008.

Depdiknas RI, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 2006, edisi revisi.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Dinn Wahyudin, Pengantar Pendidikan. Semarang: Universitas Terbuka Semarang, 2008.

sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif, R&B, Bandung: Alfabeta cv, 2017

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013.

Mulyadi, Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus. 2010.

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta, 2003.

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Batu Algensindo, 2013.

Nini Subini, Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak. Jogjakarta: JAVALITERA, 2011.

Rochman Natawidjaja, Pengajaran RemidiaL. Jakarta: Percetakan Negara RI, 1984.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, cet. ke-1.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. PRESTASI PUSTAKARAYA, 2010.

74

Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Ganesindo, 2004.

Zainal Aqib, Guru dan Profesionalisme. Jakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Hamzan B. Uno dan Nina Lamatenggo, Tugas Guru dalam Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2012

75

LAMPIRAN

76

PEDOMAN WAWANCARA A. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

1. Bagaimana sejarah MTs Darul Muttahidin Jorong?

2. Apa saja visi dan misi MTs Darul Muttahidin Jorong?

3. Bagaimana sasaran program jangka pendek MTs Darul Muttahidin Jorong

?

4. Bagaimana rencana pengembangan jangka panjang di MTs Darul Muttahidin Jorong?

5. Apa saja langkah dalam pembagian jam mengajar di MTs Darul Muttahidin Jorong?

6. Berapa jumlah tenaga pengajar/guru di MTs Darul Muttahidin Jorong?

7. Apa saja fasilitas-fasilitas yang ada di MTs Darul Muttahidin Jorong?

8. Bagaimana program pengembangan di MTs Darul Muttahidin Jorong?

B. Pedoman Wawancara Guru

1. Berapa banyak jumlah siswa di kelas VIII di MTs Darul Muttahidin Jorong?

2. Sebelum memulai pembelajaran apa saja bapak lakukan?

3. Sebelum melakukan proses pembelajaran apakah bapak menyiapkan suatu pertanyaan?

4. Bagaimana respon dan keadaan siswa kelas VIII di kelas ketika pembelajaran IPS sedang berlansung?

5. Ketika bapak menyampaikan materi pembelajaran apakah terdapat siswa yang menggangu proses pembelajaran?

6. apa yang membuat siswa itu menunjukan tingkah laku yang berkelainan seperti membolos, mengganggu temanya dalam kelas dan tidak teratur dalam belajar dan tidak mau bekerja sama?

7. Bagaimana cara bapak mengatasi siswa tersebut?

8. Seberapa dekat bapak dengan siswa?

9. bagaimana keaktifan siswa itu ketika pelajaran IPS sedang berlasung?

77

10. Apakah ketika bapak menyampaikan materi pembelajaran ada siswa yang mengalami kesulitan memahami materi yang bapak sampaikan?

11. Bagaimana cara bapak mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar?

12. apa yang membuat siswa itu mudah tersinggung, pemarah, atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu?

13. Adakah faktor lain yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran IPS?

14. Apakah ketika bapak menyamaikan materi menggunakan media pembelajaran?

15. Dalam penyampaian materi apakah bapak mengguanakan metode tertentu?

16. Ketika media pembelajaran disekolah kurang apa yang bapak lakukan?

17. apa yang membuat siswa itu mudah tersinggung, pemarah, atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu?

18. Langkah-langkah yang paling tepat untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa?

19. Apakah dengan cara tersebut siswa tertarik mengikuti pembelajaran?

20. Apakah setiap selesai melakukan pembelajaran bapak melakukan evaluasi?

21. Dalam bentuk apa bapak melakukan evaluasi?

22. Apa saja yang bapak lakukan kepada siswa yang tidak mencapai KKM disekolah?

C. Pedoman Wawancara Siswa

1. Apakah setiap berangkat ke sekolah adek dalam keadaan sehat?

2. Ketika dalam keadaan kurang sehat apakah adek merasa tenggangu dalam belajar?

3. Apa saja yang adek ketahui tentang pelajaran IPS?

4. Apakah adek mempunyai kesulitan belajar ketika mengikuti kegiatan belajar dikelas?

5. Apakah adek sering merasa bosan ketika guru menyampaikan materi di kelas?

78

6. Ketika adek merasa bosan apa yang adek kerjakan?

7. Apakah adek tertarik dengan semua materi yang disampaikan guru disekolah?

8. Bagaimana menurut adek tentang pelajaran IPS?

9. Mata pelajaran apa saja yang menurut adek sukai disekolah?

10. Apa alasanya adek menyukai mata pelajaran tersebut?

11. Apakah yang membuat adek semangat untuk belajar di kelas?

12. Ketika adek tidak menyukai mata pelajaran di kelas apa yang adek lakukan?

13. Adakah hambatan belajar di kelas yang kamu rasakan ketika pembelajaran IPS sedang berlansung?

14. Keadaan di lingkungan rumah adek bagaimana?

15. Kegiatan apa saja yang adek lakukan di rumah?

16. Setelah pulang sekolah apa yang adek lakukan di rumah?

17. Apakah adek di rumah membaca buku, menonton TV?

18. Dalam mata pelajaran IPS, materi apa yang adek anggap paling sulit?

19. Kalau adek merasa kesulitan apa yang adek lakukan di rumah?

20. Apakah ketika adek merasa kesulitan pernah di bimbinng secara khusus?

79

PEDOMAN OBSERVASI A. Pedoman Observasi Kegiatan Guru

Sekolah/Kelas : Nama Guru : Mata Pelajaran : Hari/Tanggal : Ruang/Waktu :

No Kegiatan Langkah-langkah Ya Tidak

1 Awal 1. Memotivasi siswa untuk belajar 2. Apersepsi melalui pengulangan

bahan materi yang sudah di berikan 2 Gambaran/

iktisar

1. Bahan pelajaran yang disusun disampaikan dengan cara lisan 2. Bahan pelajaran ditulis dipapan

tulis

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3 Penyajian materi

1. Pemberian materi 2. Kejelasan materi 4 Evaluasi/

penilaian

1. Siswa di beri kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru

2. Penghargaan kepada siswa

3. Member pertanyaan kepada siswa mengenai bahan yang telang di pelajari

4. Guru memberikan dan memantau kegiata siswa mengerjakan tugas 5. Memberikan bimbingan kepada

siswa yang mengalami kesulitan belajar

6. Memberikan bimbigan kepada kelompok yang mengalami kesulitan belajar

7. Memberikan pekerjaan rumah sesuai dengan bahan ajar yang telah

80 di pelajari

5 Kesimpulan 1. Jawaban atas pertanyaan siswa 2. Penghargaan kepada siswa 3. Membuat kesimpulan dari materi

yang telah disampaian atau yang telah diberikan

81 B. Pedoman Obervasi Siswa

No Komponen-Komponen pertanyaan Jawaban Pertanyaan Ya Tidak Sebagian 1 Setiap siswa membersihkan kelas sebelum guru

datang.

2 Semua siswa masuk kelas dengan tepat waktu.

3 Siswa duduk dengan rapi dan mengucapkan salam kepada guru.

4 Katua kelas memimpin do,a agar pembelajaran bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

5 Ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran siswa memperhatikannya.

6 Ketika guru menjelaska materi, siswa memperhatikan penjelasan guru.

7 Siswa suka bermain-main ketika guru sedang menjelaskan materi.

8 Ketika guru memberikan tugas individu banyak siswa yang mengeluh dan acuh tak acuh dengan tugas yang di berikan oleh guru.

9 Masih banyak siswa yang minatnya masih rendah dalam pembelajaran IPS.

10 Masih banyak siswa yang bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas

individu.

82

PEDOMAN OBSERVASI C. Pedoman Observasi Kegiatan Guru

Sekolah/Kelas : Darul Muttahidin Jorong/kelas VIII Nama Guru : Lalu Ramli S.pd

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Hari/Tanggal : Selasa, 26 nopember 2019

Ruang/Waktu : Ruang Kelas MTs Darul Muttahidin

No Kegiatan Langkah-langkah Ya Tidak 1 Awal 1. Memotivasi siswa untuk belajar

2. Apersepsi melalui pengulangan bahan materi yang sudah di berikan

2 Gambaran/

iktisar

1. Bahan pelajaran yang disusun disampaikan dengan cara lisan 2. Bahan pelajaran ditulis dipapan

tulis

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3 Penyajian materi

1. Pemberian materi 2. Kejelasan materi

4 Evaluasi/

penilaian

1. Siswa di beri kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru

2. Penghargaan kepada siswa

3. Member pertanyaan kepada siswa mengenai bahan yang telang di pelajari

4. Guru memberikan dan memantau kegiata siswa mengerjakan tugas

Dokumen terkait