BAB II TINJAUAN PUSTAKA
C... Tinjauan Umum Tentang Anak, Perlindungan Anak, dan Tujuan
1. Pengertian Anak
Pengertian mengenai anak merupakan hal utama yang perlu kita ketahui lebih dulu. Persoalan atas anak pernah disinggung dalam ketentuan Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.13
Mengenai pengertian anak ada banyak sekali pengertian dan definisi anak. Secara umum anak merupakan karunia dari sang pencipta yang harus dijaga dan dilindungi karena dalam dirinya melekat harkat dan martabat. Anak merupakan masa depan bangsa di masa mendatang sebagai generasi penerus bangsa, sehingga anak berhak mendapatkan kelangsungan hidup yang layak serta berhak mendapatkan perlindungan hukum.
Setiap anak yang dilahirkan adalah suci, maka orang tua dan lingkungan akan membentuk karakternya, baik ataupun tidak baik tergantung bagaimana didikan orang tua dan lingkungan dimana dia tinggal, karena orang tualah yang paling dekat dengan anak dan secara teori sifat dari orang tuanya akan diikuti oleh anaknya, sudah seharusnya orang tua mendidik anak dengan sebaik-baiknya
13Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia.
sesuai dengan ajaran agama.14
Pengertian anak juga dapat ditinjau dari aspek sosiologis anak diartikan sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang senantiasa berinteraksi dalam lingkungan masyarakat bangsa dan negara.
Dalam hal ini anak diposisikan sebagai kelompok sosial yang mempunyai status sosial yang lebih rendah dari masyarakat dilingkungan tempat berinteraksi. Makna anak dalam aspek sosial ini lebih mengarah pada perlindungan kodrati anak itu sendiri.15
Pengertian anak dalam sistem hukum Indonesia belum ada keseragaman, tiap peraturan perundang-undangan memberikan batasan usia anak yang berbeda. Jadi dari berbagi defenisi tentang anak di atas sebenarnya dapatlah diambil suatu benang merah yang menggambarkan apa atau siapa sebenarnya yang dimaksud dengan anak dan berbagai konsekuensi yang diperolehnya sebagai penyandang gelar anak tersebut.16
2. Perlindungan Anak
Perlindungan anak adalah segala usaha yang dilakukan untuk menciptakan kondisi agar setiap anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya demi perkembangan dan pertumbuhan anak secara wajar. Perlindungan anak merupakan perwujudan adanya keadilan dalam suatu masyarakat, dengan demikian perlindungan
14Hadin Supeno. 2010. Kriminalisasi Anak. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
hlm 24.
15Beni Ahmad. 2007.Sosiologi Hukum.Jakarta: Pustaka Setia. hlm. 37.
anak diusahakan dalam berbagai bidang kehidupan bernegara dan bermasyarakat.17
Perlindungan anak dalam masyarakat dan bangsa merupakan tolak ukur peradaban bangsa tersebut. Peran orang tua, negara, masyarakat sangat penting dalam perlindungan anak untuk menciptakan kondisi agar anak dapat melaksanakan kewajibannya demi perkembangan dan pertumbuhan anak secara wajar baik fisik, mental, spritual maupun sosial. Tindakan ini dimaksudkan agar terwujudnya kehidupan yang baik bagi anak.
Ahmad Kamil yang mendefinisikan perlindungan anak merupakan pertanggung jawaban orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negera yang merupakan rangkaian kegiatan yang dilakasanakan secara terus menerus demi terlindunginya hak-hak anak. Pengawasan ekstra terhadap anak baik secara pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat, perlu dilakukan. Hal tersebut ditujukan untuk melindungi hak-hak anak serta mencegah masuknya pengaruh eksternal yang negatif yang dapat mengganggu tumbuh berkembang anak.18
Intervensi terhadap anak yang berhadapan hukum sangat luas dan beragam, anak tetapi kebanyakan menekankan pada penahanan dan penghukuman tanpa peduli ringannya pelanggaran
17Maidin Gultom. 2008. Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak Di Indonesia.Bandung: PT Refika Aditama. hlm. 3.
18Ahmad Kamil dan Fauzan. 2008.Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. hlm 5.
tersebut atau mudanya usia anak yang berhadapan dengan hukum.
Oleh sebab itu untuk melakukan perlindungan pada anak dari proses formal sistem peradilan pidana maka timbul pemikiran dari para ahli hukum untuk mengeluarkannya aturan formal tindakan mengeluarkan anak yang melakukan pelanggaran hukum dari proses peradilan pidana dengan meberikan pilihan lain yang lebih baik. Dengan pemikiran tersebut maka terbitlah pemikiran tentang konsep discretion atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan diversi atau pengalihan. Penerapan diversi dilatarbelakangi keinginan anak menghindari efek negative pengaruh terhadap jiwa dan perkembangan anak karena keterlibatannya dengan sistem peradilan pidana.19
Perlindungan anak dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian, sebagai berikut:
a. Perlindungan anak yang bersifat yuridis
Yang dimaksud perlindungan anak yang bersifat yuridis adalah perlindungan anak yang meliputi perlindungan dalam bidang hukum keperdataan dan dalam bidang hukum publik.
b. Perlindungan anak yang bersifat non-yuridis
Perlindungan anak yang bersifat non-yuridis mencakup perlindungan dalam bidang sosial, bidang pendidikan, dan
19Dian Alan Setiawan. 2017. Evektifitas Penerapan Diversi Terhadap Penanganan Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Dalam Peradilan Pidana Anak Sesuai Undan- Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2012 Tentang Peradilan Pidana Anak. Jurnal
bidang pendidikan.
3. Tujuan Perlindungan Anak
Perlindungan anak meliputi ruang lingkup yang luas, dalam arti bahwa perlindungan anak tidak hanya mengenai perlindungan atas jiwa dan raga si anak, tetapi mencakup pula perlindungan atas semua hak serta kepentingannya yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosialnya.20
Ditinjau dari berbagai aspek kehidupan perlakuan yang sama terhadap setiap warga Negara Indonesia khususnya perlindungan anak dalam bidang hukum harus menerapkan nilai- nilai luhur pancasila agar terbentuk karakter yang disiplin, optimis, kerjasama dan kepemimpinan guna menjamin kehidupan bangsa dan negara.
Perlindungan anak bertujuan untuk melindungi anak dari perlakuan deskriminasi, penelantaran, kekerasan, kekejaman, eksploitasi(baik ekonomi maupun seksual) serta perlakuan ketidakadilan.
D. Tinjauan Umum Tentang Peradilan Anak