• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRaFIk

Dalam dokumen PROGRESSIVE IMPROVEMENT (Halaman 35-38)

KUNJUNgAN KAPAL

Secara umum realisasi arus kunjungan kapal tahun 2011 mencapai 74.412 unit atau 108%

dari realisasi tahun 2010 sebesar 68.963 unit dan 260.688.965 GT atau 111% dari realisasi tahun 2010 228.180.391GT.

a. Peningkatan kunjungan kapal dalam satuan Unit, antara lain terdapat pada:

1. Kapal Petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Emas, Banjarmasin, Kumai, Kupang, Sampit dan Maumere.

2. Kapal General Cargo di Pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Emas, Gresik, Tanjung Tembaga, Tanjung Wangi, Banjarmasin, dan Kotabaru,

3. Kapal Tanker BBM di Pelabuhan Tanjung Wangi, Tanjung Tembaga, Benoa, Kotabaru, Sampit, Kumai, dan Tanjung Emas.

4. Kapal Curah Cair Non BBM di Pelabuhan Tanjung Perak, Gresik, Tanjung Tembaga, Tanjung wangi, dan Kotabaru.

5. Kapal Curah Kering (Bulk) di pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Wangi, Celukan Bawang, Banjarmasin, Tanjung Emas, Tanjung Intan, dan Lembar

6. PLM/Pelra di Pelabuhan Perak, Sampit, dan Maumere.

7. Kapal Lain-lain di Pelabuhan Gresik, Benoa, Kumai, Kupang, Lembar dan Maumere.

b. Sedangkan peningkatan kunjungan kapal dalam satuan GT, karena:

1. Meningkatnya arus barang curah kering di Pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Wangi, Celukan Bawang, Banjarmasin, Kumai, Tanjung Intan dan Lembar.

2. Meningkatnya kunjungan kapal Tongkang di Pelabuhan Tanjung Perak, Gresik, Benoa, Banjarmasin, Kotabaru, Sampit, Kumai dan Tanjung Emas.

3. Meningkatnya kunjungan kapal Curah Cair Non BBM di Pelabuhan Tanjung Perak, Gresik, Probolinggo, Tanjung Wangi, Kotabaru, Kumai dan Lembar

4. Peningkatan kunjungan kapal Tanker BBM dengan GT lebih besar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Benoa, Kotabaru, Sampit, Kumai, Tanjung Emas, Tanjung Intan, Kupang, Bima dan Maumere.

oPerATIonAl revIeW

PorT ServICe

ShIP CAllS

In general, ship calls traffic in 2011 reach 74,412 units or 108% compared to 2010 realization which amounted to 68,963 units and 260,688,965 GT or 111% of the year 2010 realization, 228,180,391 GT.

a. Increase of ship calls in Unit, occurred on:

1. Container Ship in Ports of Tanjung Perak, Tanjung Emas, Banjarmasin, Kumai, Kupang, Sampit and Maumere.

2. General Cargo Ship in Ports of Tanjung Perak, Tanjung Emas, Gresik, Tanjung Tembaga, Tanjung Wangi, Banjarmasin and Kotabaru.

3. Tanker in Ports of Tanjung Wangi, Tanjung Tembaga, Benoa, Kotabaru, Sampit, Kumai and Tanjung Emas.

4. Liquid Bulk Non Fuel Ship in Ports of Tanjung Perak, Gresik, Tanjung Tembaga, Tanjung Wangi and Kotabaru.

5. Dry Bulk Ship in Ports of Tanjung Perak, Tanjung Wangi, Celukan Bawang, Banjarmasin, Tanjung Emas, Tanjung Intan and Lembar.

6.Sailboat Motor/Traditional Port in Ports of Perak, Sampit, dan Maumere.

7. Other Ships in Ports of Gresik, Benoa, Kumai, Kupang, Lembar and Maumere.

b. Increase of ship calls in GT is caused by:

1. Increase of dry bulk goods traffic in Ports of Tanjung Perak, Tanjung Wangi, Celukan Bawang, Banjarmasin, Kumai, Tanjung Intan and Lembar.

2. Increase of Barge calls in Ports of Tanjung Perak, Gresik, Benoa, Banjarmasin, Kotabaru, Sampit, Kumai and Tanjung Emas.

3. Increase of Liquid Bulk Non Fuel ship in Ports of Tanjung Perak, Gresik, Probolinggo, Tanjung Wangi, Kotabaru, Kumai and Lembar.

4. Increase of Tanker with bigger GT in Ports of Tanjung Wangi, Benoa, Kotabaru, Sampit, Kumai, Tanjung Emas, Tanjung Intan, Kupang, Bima and Maumere.

ARUS BARANg

Secara umum realisasi arus barang pada tahun 2011 masing-masing dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Dalam satuan Ton terealisir 94.691.708 Ton atau 91% dari Realisasi Tahun 2010 sebesar 103.830.393 Ton. Tidak tercapainya arus barang dalam satuan Ton dikarenakan menurunnya arus barang curah kering di Rede/Loading Point Pelabuhan Banjarmasin.

b. Dalam satuan M3 terealisir 5.837.206 M3 atau 99% dari Realisasi tahun 2010 sebesar 5.878.537 M3. Tidak tercapainya arus dalam satuan M3, disebabkan menurunnya kegiatan bongkar muat General Cargo Domestik, karena perubahan pola angkutan barang non kemasan beralih ke petikemas di pelabuhan Tanjung Emas dan beberapa cabang pelabuhan lainnya.

c. Dalam satuan Ton/Liter terealisasi 35.606.470 Ton/Liter atau 109% dari Realisasi Tahun 2010 sebesar 32.544.523 Ton/Liter hal ini disebabkan terjadinya peningkatan bongkar muat BBM pada Pelabuhan Tanjung Wangi, Kumai, Kupang dan adanya peningkatan bongkar muat HSD Solar di Pelabuhan Stagen Kotabaru dan Tanjung Emas oleh PT AKR.

ARUS PETIKEmAS

Realisasi arus petikemas tahun 2011 mencapai 2.949.980 Boks atau 111% dari realisasi tahun 2010 sebesar 2.666.386 Boks, dengan rincian sebagai berikut :

arus Petikemas di dermaga konvensional Realisasi arus petikemas tahun 2011 di dermaga konvensional sebanyak 1.417.725 Boks atau 113% dari Realisasi Tahun 2010 sebesar 1.255.901 Boks. Peningkatan arus petikemas ini terjadi karena meningkatnya perdagangan dan adanya perubahan pola angkutan dari barang non kemasan ke petikemas. Peningkatan ini khususnya terjadi pada Pelabuhan Tanjung Perak, karena dioperasikanya 3 (tiga) unit Container Crane di Terminal Nilam. Disamping itu adanya rute/trayek baru pelayaran angkutan petikemas pada Pelabuhan Lembar, Kupang, Kumai, dan Kotabaru. Serta adanya kerjasama kegiatan bongkar/muat petikemas dengan PT Meratus di Pelabuhan Maumere.

arus Petikemas di Terminal Petikemas Realisasi arus petikemas tahun 2011 di Terminal petikemas terealisir 1.532.255 Boks atau 109%

dari realisasi tahun 2010 sebesar 1.410.488 Boks Peningkatan ini terjadi pada beberapa Terminal antara lain :

CArgo TrAffIC

In general, cargo traffic in 2011 is described as follow:

a. In Ton, amounted to 94,691,708 Tons or 91%

of 2010 realization, which is amounted to 103,830,393 Tons. Decrease of cargo traffic in Ton is caused by declining dry bulk goods traffic in Rede/Loading Point of Banjarmasin Port.

b. In M3, amounted to 5,837,206 M3 or 99%

of 2010 realization which is amounted to 5,878,537 M3. This is due to decreasing amount of Domestic General Cargo handling because of transport pattern alteration of non packaged goods into containers in Tanjung Emas Port and several other ports.

c. In Ton/Liter, amounted to 35,606,470 Ton/

Liter or 109% of 2010 realization which is amounted to 32.544.523 Ton/Liter which is caused by increase of fuel loading and unloading activities in Ports of Tanjung Wangi, Kumai, Kupang and increase of HSD diesel fuel loading and unloading activities in Ports of Stagen Kotabaru and Tanjung Emas by PT AKR.

ConTAIner TrAffIC

Container Traffic in 2011 amounted to 2,949,980 Boxes or 111% of 2010 realization which is amounted to 2,666,386 Boxes, with the following detail:

Container Traffic at Conventional Berth Container traffic realization in 2011 at conventional berth amounted to 1,417,725 Boxes or 113% of 2010 realization which is amounted to 1,255,901 Boxes. It is due to increased of trade and an alteration of transportation pattern from non-packaged goods to container. The increase particularly occurred in Tanjung Perak Port, by operation of three Container Crane units at Nilam Terminal. There are new routes of container shipping at the Port of Lembar, Kupang, Kumai, dan Kotabaru. And also cooperation with PT Meratus at Maumere Port on container handling.

Container Traffic at Container Terminal Container traffic realization in 2011 at container terminal amounted to 1.532.255 Boxes or 109% of 2010 realization which is amounted to 1,410,488 Boxes. The increase occured in several Terminals, such as:

Terminal Petikemas Semarang (TPKS)

Terjadi peningkatan arus petikemas di TPKS disebabkan adanya peningkatan impor melalui Terminal Petikemas Semarang untuk komoditi antara lain: tekstil, benang, wood coal product, plastik dan ekspor furniture, serta bongkar muat petikemas Empty.

Terminal Petikemas Banjarmasin

Hal ini disebabkan mulai dioperasikannya tambahan 2 (dua) unit Container Crane (CC) dan 5 (lima) unit RTG untuk melayani kegiatan bongkar muat petikemas serta seiring dengan optimalisasi dermaga TPKB untuk melayani kapal petikemas dengan pola terjadwal (window system) jalur Banjarmasin – Surabaya dan jalur Banjarmasin – Jakarta serta adanya pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Selatan pada umumnya yang menjadikan Pelabuhan Banjarmasin sebagai sentra distribusi barang khususnya komoditi bahan-bahan pokok.

Terminal Petikemas Surabaya (TPS)

Hal ini disebabkan karena meningkatnya arus petikemas luar negeri sebesar 112 % yang disebabkan karena adanya kenaikan impor bahan baku dan produksi petikemas reefer.

ARUS PENUmPANg

Secara umum realisasi arus penumpang tahun 2011 sebesar 3.606.898 orang atau 115% dari realisasi Tahun 2010 sebesar 3.145.773 orang, dengan rincian sebagai berikut :

arus penumpang luar Negeri

Arus penumpang luar negeri tahun 2011 terealisir 68.934 orang atau 149% dari Realisasi Tahun 2010 sebesar 46.147 orang, terjadinya peningkatan karena kunjungan wisatawan asing yang datang melalui Pelabuhan Tanjung Emas yang berkunjung ke kawasan wisata di Jawa Tengah khususnya yogyakarta dan Candi Borobudur dengan jumlah kunjungan kapal Cruise 19 call, Pelabuhan Benoa dengan wisatawan berkunjung ke kawasan wisata di Pulau Dewata Bali dengan jumlah kunjungan kapal cruise 35 call dan Pelabuhan Lembar dengan wisatawan mengunjungi kawasan wisata Pulau Lombok dengan kedatangan kapal cruise 11 call.

arus penumpang dalam Negeri

Arus penumpang dalam negeri tahun 2011 terealisir 3.537.964 orang atau 114% dari realisasi Tahun 2010 sebesar 3.099.626 orang kenaikan terjadi karena banyaknya embarkasi debarkasi penumpang dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Emas untuk bekerja baik

Semarang Container Terminal

An increase of container traffic is due to an incline of import activity at Semarang Container Terminal, for some commodities as: textile, yarn, wood coal product, plastic exported furniture, and empty container handling.

Banjarmasin Container Terminal

It is due to the operation of two addition units of Container Crane (CC) and five units of RTG to serve container handling activities. There has also been wharf optimizing at Banjarmasin Container Terminal to serve container vessel on window system at Banjarmasin – Surabaya line and Banjarmasin – Jakarta line. Increase of economy in South Kalimantan in general has made Banjarmasin Port a center of cargo distribution, especially on staple commodity.

Surabaya Container Terminal

Reasoning that import container traffic increase, which is amounted to 112%, caused by incline of imported raw material and production of reefer container.

PASSenger TrAffIC

In general, passenger traffic in 2011 is amounted to 3,606,898 people or 115% of 2010 realization which is amounted to 3,145,773 people. The detail is as follow:

International Passenger Traffic

International passenger traffic in 2011 is amounted to 68,934 people or 149% of 2010 realization which is amounted to 46,147 people.

It is caused by an increasing visit of international tourist arriving at Tanjung Emas Port in order to visit tourist destination in Central Java, Yogyakarta and Borobudur Temple amounted to 19 cruise calls, Benoa Port passed by tourists to Bali island amounted to 35 cruise calls, and Lembar Port passed by tourists to Lombok island amounted to 11 cruise calls.

Domestic Passenger Traffic

Domestic passenger traffic in 2011 is amounted to 3,537,964 people or 114% of 2010 realization which is amounted to 3,099,626 people due to a large number of passenger embark and disembark from Java island at Tanjung Perak and Tanjung Emas. They work as labours (as construction

sebagai pekerja proyek maupun tenaga borongan sebagai tenaga petik TBS (tandan buah segar) di perkebunan yang baru dibuka di Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan dan Katingan serta dibukanya pabrik pengolahan CPO di Pelabuhan Kotabaru, Sampit dan Kumai. Sedangkan penumpang dari Pelabuhan Tenau - Kupang, dan Maumere, kebanyakan untuk tujuan wisata ke Makassar dan Surabaya.

ARUS HEwAN

Secara umum arus hewan tahun 2011 terealisir 109.892 ekor atau 88% dari realisasi Tahun 2010 sebesar 125.506 ekor. Hal ini karena menurunnya sapi impor yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Intan dan adanya larangan Pemerintah Australia untuk ekspor hewan sapi hidup ke Indonesia. Sehingga kebutuhan daging sapi hanya dipenuhi oleh hewan lokal baik di wilayah Jawa Timur atau wilayah lain di Indonesia.

Dalam dokumen PROGRESSIVE IMPROVEMENT (Halaman 35-38)

Dokumen terkait