EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASI RISET
D. Pembelajaran Berbasis Riset
3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Riset
Pembelajaran Berbasis Riset bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang mengarah pada aktifitas analisis, sintesis, dan evaluasi serta meningkatkan kemampuan peserta didik dan dosen dalam hal asimilasi dan aplikasi pengetahuan. Tujuan tersebut secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Meningkatkan kebermaknaan mata kuliah agar lebih bersifat kontekstual melalui pemaparan hasil-hasil penelitian
b. Memperkuat kemampuan berpikir peserta didik sebagai peneliti c. Melengkapi pembelajaran melalui internalisasi nilai penelitian,
praktik, dan etika penelitian dengan cara melibatkan penelitian.
d. Meningkatkan mutu penelitian di kampus/Lembaga pendidikan dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan penelitian
Sudirman, 2023 | 129 e. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang perkembangan
suatu ilmu melalui penelitian yang berkelanjutan
f. Meningkatkan pemahaman tentang peran penelitian dalam inovasi sehingga mendorong mahasiswa untuk selalu berpikir kreatif di masa daring.
g. Meningkatkan kualitas pembelajaran secara umum 4. Manfaat Pembelajaran Berbasis Riset
Manfaat PBR dikenal sejak beberapa dasawarsa yang lalu, beberapa literatur menyetarakan dengan project-based learning karena hampir tidak ada proyek yang tidak melibatkan penelitian (yaitu evaluasi). Namun demikian "research in classroom belum banyak diadopsi sebagai metode pembelajaran. Dengan PBR maka peserta didik dapat memperoleh berbagai manfaat dalam konteks pengembangan metakognisi dan pencapaian kompetensi yang dapat dipetik selama menjalani proses pembelajaran.
Manfaat yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:
g. Peserta didik mengalami pengembangan dan peningkatan kapabilitas dan kompetensi yang lebih tinggi, termasuk:
h. Kompetensi umum, misalnya berpikir secara kritis dan analitik, mengevaluasi informasi, dan pemecahan masalah.
i. Kompetensi dalam hal melaksanakan dan mengevaluasi penelitian yang sangat bermanfaat dan membantu dalam pengembangan profesional yang mengedepankan inovasi dan keunggulan.
j. Peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi dan memiliki peluang untuk aktif di dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan dunia praktik kelak di kemudian hari.
Sudirman, 2023 | 130 k. Peserta didik terlatih dengan nilai-nilai disiplin. mendapatkan pengalaman praktik dan etika.
l. Peserta didik lebih memahami tentang betapa pentingnya nilai- nilai disiplin bagi masyarakat.
Pembelajaran berbasis riset (PBR) merupakan metode pembelajaran yang menggunakan authentic learning (harus ada contoh nyata), problem-solving (menjawab kasus dan konstektual), cooperative learning (bersama), contextual (hands on & minds on), dan inquiry discovery approach (menemukan sesuatu) yang didasarkan pada filosofi konstruktivisme (yaitu pengembangan diri siswa yang berkesinambungan dan berkelanjutan).
5 Sifat Pembelajaran Berbasis Riset
Sifat yang melekat pada pembelajaran berbasis riset adalah sebagai berikut.
a. Mendorong dosen untuk melakukan penelitian atau mengupdate keilmuannya dengan membaca dan memanfaatkan hasil penelitian orang lain sebagai bahan pembelajaran.
b. Mendorong peran peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran, bahkan menjadi mitra aktif dosen.
c. Peserta didik menjadi lebih kompeten dalam keilmuan dan penelitian serta trampil mengidentifikasi persoalan serta memecahkannya dengan baik
d. Peserta didik memiliki kemandirian, kritis, dan kreatif sehingga memberikan peluang munculnya ide dan inovasi baru.
e. Peserta didik dilatih memiliki etika, khususnya etika profesi misalnya menjauhkan diri dari perilaku buruk misalnya plagiarisme.
Sudirman, 2023 | 131 E. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Riset
Metode evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik melalui metode pembelajaran PBR sangat tergantung pada model PBR yang digunakan. Meskipun demikian pada prinsipnya perlu adanya standar penilaian formatif dan sumatif yang sahih dan reliable. Nilai untuk hasil pembelajaran peserta didik ditentukan setelah mengevaluasi beberapa kegiatan, antara lain melalui:
3. Tes
Tes berasal dari kata “testum” dari bahasa Perancis yang berarti piring untuk menyisihkan logam mulia dari material lain seperti pasir, batu, tanah, dan sebagainya. Istilah itu kemudian diadopsi dalam psikologi dan pendidikan untuk menjelaskan sebuah alat yang digunakan untuk melihat anak-anak yang merupakan “logam mulia”
di antara anak yang lain.
Menurut Webster’s Collegiate, tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 1995).
Cronbach (1984) mendefinisikan tes sebagai “a systematic procedure for observing a person’s behavior and describing it with the aid of a numerical scale or category system”. Dengan demikian, tes merupakan prosedur sistematis. Butir-butir tes disusun menurut cara dan aturan tertentu, prosedur administrasi dan pemberian angka (scoring) harus jelas dan spesifik, dan setiap orang yang mengambil tes harus mendapat butir-butir yang sama dan dalam kondisi yang sebanding. Tes berisi sampel perilaku. Populasi butir tes yang bisa dibuat dari suatu materi tidak terhingga jumlahnya.
Sudirman, 2023 | 132 Keseluruhan butir itu mustahil dapat seluruhnya tercakup dalam tes.
Kelayakan tes lebih tergantung kepada sejauh mana butir-butir di dalam tes mewakili secara representatif kawasan (domain) perilaku yang diukur. Butir-butir tes menghendaki subjek agar menunjukkan apa yang diketahui atau apa yang dipelajari subjek dengan cara menjawab butir-butir atau mengerjakan tugas yang dikehendaki oleh tes. Respon subjek atas tes merupakan perilaku yang ingin diketahui dari penyelenggaraan tes.
Instrumen Evaluasi pembelajaran jenis tes adalah teknik yang paling umum digunakan dalam kegiatan pengukuran. Meskipun teknik ini tidak selalu yang terbaik dan tepat untuk beberapa tujuan. Jenisnya juga bermacam-macam. Misalnya :
a. tes prestasi belajar (achievement test), b. tes penguasaan (proficiency test), c. Tes bakat (aptitude test),
d. Tes diagnostik (diagnostic test). dan e. Tes penempatan (placement test).
Jika dilihat dari bentuk jawaban peserta didik, maka tes dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
5) Tes tertulis, 6) Uraian (Essay)
7) Betul objektif (Objective) 8) Tes lisan, dan
9) tes perbuatan.
Berikut ditampilkan kisi-kisi instrumen penilaian tes tertulis pilihan ganda dan uraian sebagai berikut:
Mata pelajaran :
Sudirman, 2023 | 133 Kelas/Semester:
Alokasi waktu:
Jumlah Soal:
Bentuk Soal: Pilihan ganda/Uraian
No. KD Materi Indikator No
Urut Soal
Tabel 3. Tampilan kisi-kisi instrumen penilaian tes tertulis pilihan ganda dan uraian
14) Kuis 15) Ujian tulis 16) Kerja kelompok 17) Portfolio pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi perkembangan peserta didik tersebut dapat berupa karya peserta didik (hasil pekerjaan)
Nilai akhir ditentukan oleh persentase ketercapaian kontrak belajar, kesesuaian hasil pembelajaran dengan portfolio, dan hasil kegiatan pembelajaran seperti tercantum dalam logbook. Nilai bisa ditentukan terhadap ketercapaian kompetensi yang direncanakan pada awal proses pembelajaran. Dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didiknya. Hasil tes (bukan nilai), piagam
Sudirman, 2023 | 134 penghargaan atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karya peserta didik, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan portofolio di sekolah, antara lain:
a. Saling percaya antara guru dan peserta didik
Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik,
b. Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak- pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan.
c. Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.
d. Kepuasan
Sudirman, 2023 | 135 e. Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
f. Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
g. Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik.
h. Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.
Contoh format kisi-kisi instrumen portofolio sebagai berikut:
No Jenis
Tagihan/Tanggal
Nilai Keterangan KD/Indikator Yang Dinilai
Tabel 3. format kisi-kisi instrumen portofolio 14) Kontrak belajar
15) Logbook yang dibuat oleh peserta didik
Sudirman, 2023 | 136 F. Ringkasan
a. Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar.
Hubungan atau keterkaitan terseut antara lain:
b. Pengukuran dan penilaian juga merupakan dua proses yang bekesinambungan.
c. Pengukuran dilaksanakan terlebih dahulu yang menhasilkan skor dan dari hasil pengukuran kita dapat melaksanakan penilaian.
d. Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan yaitu keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu, disamping itu juga keduanya merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama.
e. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Hakikat keduanya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek.
f. Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) adalah sistem pengajaran yang bersifat otentik problem solving dengan sudut pandang formulasi permasalahan, penyelesaian masalah, dan mengkomunikasikan manfaat hasil penelitian. Hal tersebut diyakini mampu meningkatkan mutu pembelajaran. PBR merupakan metode pembelajaran kooperatif, problem-solving, authentic learning, contextual (hands on & minds on) dan inkuiry discovery approach secara konstruktivisme dengan harapan
Sudirman, 2023 | 137 peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, menganalisis dan mengevaluasi suatu persoalan.
Tujuan tersebut secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Meningkatkan kebermaknaan mata kuliah agar lebih bersifat kontekstual melalui pemaparan hasil-hasil penelitian
b. Memperkuat kemampuan berpikir peserta didik sebagai peneliti
c. Melengkapi pembelajaran melalui internalisasi nilai penelitian, praktik, dan etika penelitian dengan cara melibatkan penelitian.
d. Meningkatkan mutu penelitian di kampus/Lembaga pendidikan dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan penelitian e. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang perkembangan
suatu ilmu melalui penelitian yang berkelanjutan
f. Meningkatkan pemahaman tentang peran penelitian dalam inovasi sehingga mendorong mahasiswa untuk selalu berpikir kreatif di masa daring.
g. Meningkatkan kualitas pembelajaran secara umum.
d. Manfaat yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Peserta didik mengalami pengembangan dan peningkatan kapabilitas dan kompetensi yang lebih tinggi, termasuk:
b. Kompetensi umum, misalnya berpikir secara kritis dan analitik, mengevaluasi informasi, dan pemecahan masalah.
c. Kompetensi dalam hal melaksanakan dan mengevaluasi penelitian yang sangat bermanfaat dan membantu dalam pengembangan profesional yang mengedepankan inovasi dan keunggulan.
Sudirman, 2023 | 138 d. Peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi dan memiliki
peluang untuk aktif di dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan dunia praktik kelak di kemudian hari.
e. Peserta didik terlatih dengan nilai-nilai disiplin. mendapatkan pengalaman praktik dan etika.
f. Peserta didik lebih memahami tentang betapa pentingnya nilai- nilai disiplin bagi masyarakat.
e. Metode evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik melalui metode pembelajaran PBR sangat tergantung pada model PBR yang digunakan. Meskipun demikian pada prinsipnya perlu adanya standar penilaian formatif dan sumatif yang sahih dan reliable. Nilai untuk hasil pembelajaran peserta didik ditentukan setelah mengevaluasi beberapa kegiatan, antara lain melalui: TesKuis Ujian tulis Kerja kelompok Portfolio pembelajaran Kontrak belajar Logbook yang dibuat oleh peserta didik.