BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.3. U JI H IPOTESIS
Sumber: Data diolah
Gambar 4.2.4. Rata-rata Volume Perdagangan Saham antara Kondisi Sebelum dan Sesudah Pengumuman Kabinet Kerja 2014
Grafik di atas memperlihatkan terjadinya peningkatan volume perdagangan saham dari kondisi sebelum ke kondisi sesudah pengumuman kabinet kerja 2014, yaitu semula sebesar 0.0015805 menjadi 0.0013715. Di sisi lain, standar deviasi memperlihatkan penurunan, di mana kondisi sebelum pengumuman kabinet kerja sebesar 0.00185790 menjadi sebesar 0.00131153 pada kondisi sesudah.
(Jogiyanto, 2013). Analisis abnormal return ini dilakukan melalui uji one-sample T test untuk sampel tunggal. Adapun hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 4.3.1.
Tabel 4.3.1. Hasil Perhitungan AR
AR t
Sig. (2- tailed)
Art_5 0.001036 .460 .647 Art_4 0.009889 4.340 .000 Art_3 0.003896 1.128 .266 Art_2 0.004718 .899 .373 Art_1 -0.00675 -2.800 .008 Art1 -0.00242 -.506 .616 Art2 -0.00184 -.621 .538 Art3 -0.00115 -.520 .606 Art4 -0.00025 -.081 .936 Art5 0.006762 2.403 .021
signifikan pada tingkat 5%
t-tabel= 2.015 Sumber: Data yang diolah
Hasil perhitungan abnormal return saham secara harian selama periode penelitian menunjukkan bahwa terdapatnya abnormal return positif pada empat hari sebelum peristiwa dengan t-hitung sebesar 4.340 yang signifikan pada tingkat 0,00%. Namun, pasar kemudian memberikan reaksi negatif pada sehari sebelum peristiwa dengan t-hitung sebesar -2.800 yang signifikan pada tingkat 0,08%. Lalu pasar kembali bereaksi positif pada perdagangan hari kelima setelah peristiwa dengan t-hitung sebesar 2.403 yang signifikan pada tingkat 2,1%, sehingga dapat dikatakan penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa peristiwa pemilu presiden ini memiliki kandungan informasi yang menghasilkan abnormal return bagi investor, sehingga hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak.
4.3.2. Pengujian Hipotesis II
Hipotesis yang akan diuji adalah apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa pemilihan umum presiden 2014.
Pengujian melihat sebelum peristiwa dengan rentan waktu 5 hari dan setelah peristiwa dengan rentan waktu 5 hari. Hasil perhitungan uji perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah terjadinya peristiwa pemilihan umum presiden tersebut menggunakan uji sampel berpasangan (paired sample T test).
Adapun hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 4.3.2.
Tabel 4.3.2. Hasil Hipotesis II Terhadap Tingkat Keuntungan Saham (abnormal return) pada Periode Pengamatan 5 Hari Sebelum Peristiwa dan 5
Hari sesudah Peristiwa Pemilu Presiden 2014 Rata-rata
AR 5 hari sebelum
Rata-rata AR 5 hari sesudah
Perbedaan
Nilai t-hitung
Nilai Probabilitas
Keterangan 0.0025568 0.0002214 0.00233536 1.464 0.150 Tidak
signifikan
Signifikan pada α = 5%
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan hasil uji t berpasangan seperti yang tampak pada tabel 4.3.2.
diatas menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata- rata abnormal return (AR) 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah peristiwa pemilu presiden 2014. Hal tersebut ditunjukkan dengan variabel return saham mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.150 yang berarti lebih besar dari α 0.05, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
4.3.3. Pengujian Hipotesis III
Hipotesis ini membahas apakah terrdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum maupun sesudah peristiwa pemilihan umum presiden 2014. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji sampel berpasangan (paired samples T test). Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3.3. dan 4.3.3.1.
Tabel 4.3.3. Hasil Perhitungan ATVA
Waktu ATVA
t-5 0.00145
t-4 0.001795
t-3 0.002223
t-2 0.003696
t-1 0.003763
t1 0.006397
t2 0.002222
t3 0.001921
t4 0.00287
t5 0.003586
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan data pada tabel 4.3.3., dapat dilihat bahwa pergerakan nilai rata-rata TVA selama periode peristiwa cukup fluktuatif. Pada periode sebelum peristiwa, pergerakan TVA cenderung meningkat, hal itu dapat dilihat dari nilai TVA pada periode t-5 yang terus meningkat hingga periode t-1. Periode setelah peristiwa cenderung fluktuatif, dilihat dari penurunan pada t+1 hingga t+3, akan tetapi terjadi peningkatan kembali pada t+4 dan t+5.
Tabel 4.3.3.1. Hasil Uji Hipotesis III Terhadap Volume Perdagangan Saham (TVA) pada Periode Pengamatan 5 Hari Sebelum dan 5 Hari Sesudah
Peristiwa Pemilu Presiden Rata-rata
TVA 5 hari sebelum
Rata-rata TVA 5 hari sesudah
Perbedaan
Nilai t-hitung
Nilai Probabilitas
Keterangan 0.0025855 0.0033994 -0.00081392 -3.248 0.002 Signifikan
Signifikan pada α = 5%
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan hasil uji t berpasangan seperti yang tampak pada tabel 4.3.3.1.
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata volume perdagangan saham (ATVA) 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah peristiwa pemilu presiden 2014. Hal tersebut ditunjukkan dengan variabel volume perdagangan saham mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.002 yang berarti lebih kecil dari α 0.005, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.
4.3.4. Pengujian Hipotesis IV
Pengujian statistik terhadap nilai abnormal return bertujuan untuk melihat signifikansi abnormal return yang terjadi selama event window. Signifikansi yang dimaksud adalah bahwa abnormal return tersebut secara statistik signifikan tidak sama dengan nol, positif untuk kabar baik dan negatif untuk kabar buruk (Jogiyanto, 2013). Analisis abnormal return ini dilakukan melalui uji one-sample T test untuk sampel tunggal. Adapun hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 4.3.4.
Tabel 4.3.4. Hasil Perhitungan AR
AR t
Sig. (2- tailed) Art_3 0.000759 .336 .738 Art_2 -0.00072 -.366 .716 Art_1 -0.00039 -.191 .850
Art1 0.00182 .795 .431
Art2 -0.00376 -1.784 .081 Art3 -0.00125 -.443 .660
signifikan pada tingkat 5%
t-tabel= 2.015 Sumber: Data yang diolah
Hasil perhitungan abnormal return saham secara harian selama periode penelitian menunjukkan bahwa penelitian ini tidak berhasil menemukan abnormal return signifikan selama periode peristiwa pengumuman kabinet kerja, sehingga dapat dikatakan peristiwa ini tidak memiliki kandungan informasi yang dapat menghasilkan abnormal return kepada investor, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
4.3.5. Pengujian Hipotesis V
Hipotesis lima tidak perlu dilakukan analisis dikarenakan hipotesis empat yang disyaratkan gagal diterima, mengingat referensi pada rerangka pemikiran pengumuman kabinet kerja pada halaman 43 yang mengharuskan diterima hipotesis empat (terdapat abnormal return signifikan pada periode peristiwa), sehingga analisis terhadap hipotesis lima ini tidak dilakukan.
4.3.6. Pengujian Hipotesis VI
Hipotesis ini membahas apakah terrdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum maupun sesudah peristiwa pengumuman kabinet kerja 2014. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji sampel berpasangan (paired samples T test). Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3.6 dan 4.3.6.1.
Tabel 4.3.6. Hasil Perhitungan ATVA
Waktu ATVA
t-3 0.001746
t-2 0.001659
t-1 0.001336
t1 0.001203
t2 0.001109
t3 0.001803
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan data pada Tabel 4.3.6., dapat dilihat bahwa pergerakan nilai ATVA selama periode peristiwa cenderung mengalami penurunan. Penurunan terjadi mulai dari periode t-3 hingga periode t+2, pada t+3 ATVA mengalami peningkatan hingga mencapai titik tertingginya yaitu 0.001803.
Tabel 4.3.6.1. Hasil Uji Hipotesis VI Terhadap Volume Perdagangan Saham (TVA) pada Periode Pengamatan 3 Hari Sebelum dan 3 Hari Sesudah
Peristiwa Pengumuman Kabinet Kerja 2014 Rata-rata
TVA Rata-rata
TVA Perbedaan Nilai Nilai
3 hari 3 hari t-hitung Probabilitas Keterangan
sebelum sesudah
0.0015805 0.0013715 0.00020890 1.578 0.122 Tidak
signifikan
Signifikan pada α = 5%
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan hasil uji t berpasangan seperti yang tampak pada tabel 4.3.6.1.
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata volume perdagangan saham (ATVA) 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah peristiwa pengumuman kabinet kerja 2014. Hal tersebut ditunjukkan dengan variabel volume perdagangan saham mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.122 yang berarti lebih besar dari α 0.005, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
4.4.Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis