• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Asumsi Klasik

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

C. Analisis Dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s alpha yang dihasilkan sebesar 0,901 hasil penelitian ini adalah reliabel atau dapat dipercaya (Sangat tinggi).

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas X2 (Aktivitas Belajar) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,877 22

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s alpha yang dihasilkan sebesar 0,877 hasil penelitian ini adalah reliabel atau dapat dipercaya (Sangat tinggi).

Dari hasil uji validitas dan uji reabilitas tersebut di atas dapat dilihat bahwa seluruh item dalam angket bernilai valid dan reliabel. Sehingga, angket yang sudah di buat oleh peneliti dapat digunakan untuk mengambil data penelitian.

C. ANALISIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Tapi jika titik-titik tersebut jauh dari garis diagonal, maka regresi tidak berdstribusi Normal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 22.

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

Dari grafik normal plot terlihat titik-titik disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat dipakai karena berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan suatu prosedur uji statistik yang bertujuan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui kesamaan karekteristik dari beberapa kelompok penelitian. Uji homogenitas ini

menggunakan metode Levene tes. Dasar pengambilan keputusan dari uji ini menggunakan nilai signifikansi (p-value). Nilai signifikansi hasil penguji yang lebih besar dari alpha sebesar 5% (0,05) menunjukkan bahwa ragam antara kelompok adalah homogen. Dari hasil output SPSS hanya dilihat tabel Test of Homogeneity of Variances nilai signifikasinya dengan ketentuan seperti yang di paparkan di atas. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 22. Berikut hasil uji homogenitas data dengan menggunakan bantuan SPSS :

Tabel 4.6 Uji Homogenitas X1 (Perhatian Orang Tua) Test of Homogeneity of Variances

Hasil Belajar IPA (Y) Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2,143 6 18 ,098

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil uji homogenitas variabel X1 dan Y yaitu perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPA siswa menunjukkan bahwa nilai Sig. adalah 0,098 yang berarti lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPA siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.

Tabel 4.7 Uji Homogenitas X2 (Aktivitas Belajar) Test of Homogeneity of Variances

Hasil Belajar IPA (Y) Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2,455 6 18 ,065

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil uji homogenitas variabel X2 dan Y yaitu aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPA siswa menunjukkan bahwa nilai Sig. adalah 0,065 yang berarti lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPA siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas merupakan alat uji model regresi untuk mengetahui ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi masalah heterokedastisitas.90 Dasar pengambilan keputusan adalah :

90 Echo Perdana K, Olah Data Skripsi Dengan SPSS 22,...49.

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berikut hasil Uji Heteroskedastisitas data dengan menggunakan bantuan SPSS :

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

d. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas merupakan alat uji model regresi untuk menemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan uji regresi, dengan nilai patokan VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Dari hasil output SPSS hanya dilihat tabel Coefficients kolom Collinearity Statistics bagian Tolerance dan VIF dengan kriteria yang digunakan adalah:

1) Jika nilai VIF di sekitar angka 1-10, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

2) Jika nilai Tolerance ≥ 0.10, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

Berikut hasil Uji multikolinearitas data dengan menggunakan bantuan SPSS :

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta

Tolera nce VIF

1 (Constant) 47,569 9,886

,143

4,812 ,000

1,000 1,000 Perhatian Orang

Tua (X1) ,104 ,107 ,973 ,339

Aktivitas

Belajar (X2) ,343 ,080 ,628 4,275 ,000 1,000 1,000 a. Dependent Variable: Hasil Belajar IPA (Y)

Sumber: Data diolah

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai Tolerance untuk variabel perhatian orang tua dan aktivitas belajar adalah 1,000 (X1) dan 1,000 (X2). Karena nilai Tolerance dari kedua variabel tidak ada yang lebih kecil dari 0,10 maka dapat dikatakan tidak terdapat masalah Multikolinearitas. Kemudian nilai VIF untuk variabel perhatian orang tua dan aktivitas belajar adalah 1,000 (X1) dan 1,000 (X2). Karena nilai VIF dari kedua variabel tidak ada yang lebih besar dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut bebas dari masalah Multikolinieritas.

Berdasrkan hasil uji asumsi klasik dapat dilihat bahwa data yang diperoleh sudah memenuhi prasyarat yaitu uji normalitas berdistribusi normal, hasil uji homogenitas menunjukkan dari populasi yang homogen , uji heteroskedastisitas tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, dan uji multikolinearitas bahwasanya kedua variabel tersebut bebas dari masalah multikolinieritas. Sehingga, bisa dilanjutkan untuk analisis berikutnya yaitu analisis regtresi berganda.

Dokumen terkait