• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Analisis Data

2. Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada model regresi linier OLS (Ordinary Least Square) agar model tersebut menjadi valid sebagai alat penduga.73 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah memenuhi kriteria ekonometrik dalam arti tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius dari asumsi- asumsi yang diperlukan.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk menentukan apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi tertentu.74 Uji ini digunakan untuk mengetahui distribusi data dalam

73 Iman Supriadi, Metode Riset Akuntansi, ( Sleman: Deepublish, 2020), 221.

74 Febri Endra, Pengantar Metodologi Penelitian ( Statistikka Praktis), (Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2017), 150.

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik digunakan dalam penelitian adalah data yang berdistribusi normal.

Normalitas data dapat dilihat dengan melihat probability plot, dimana jika titik-titik plot menyebar disekitar garis diagonal dan tidak melebar dari garis diagonal berarti model regresi berdistribusi normal. Tapi jika titik-titik tersebut jauh dari garis diagonal, maka regresi tidak berdstribusi Normal.75 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 22. Berikut adalah langkah-langkah uji normalitas menggunakan SPSS 22; (1) Klik variabel view, lalu masukan pada kolom Name pada baris 1 sampai 3 X1, X2 dan Y (isikan label sesuai keterangan masing-masing variabel). Pada Decimals diganti menjadi 0 (Opsional). Untuk kolom lainnya dapat dihiraukan; (2) selanjutnya silahkan masuk ke data view, lalu isikan sesuai data; (3) klik Analyze > Regression > Linear;

(4) Masukan variabel Y (Hasil Belajar) ke kolom Dependen dan variabel X1 (Perhatian Orang Tua) dan X2 (Aktivitas Belajar) ke kolom Independents; (5) klik tombol plots selanjutnya centang pada Normal probability plot kemudian klik continue; (6) Klik Ok.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan suatu prosedur uji statistik yang bertujuan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang memiliki

75 Wiratna Sujarweni. SPSS Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015),185

variansi yang sama.76 Tujuan uji homogen untuk mengetahui kesamaan karekteristik dari beberapa kelompok penelitian. Uji homogenitas ini menggunakan metode Levene tes. Dasar pengambilan keputusan dari uji ini menggunakan nilai signifikansi (p-value). Nilai signifikansi hasil penguji yang lebih besar dari alpha sebesar 5% (0,05) menunjukkan bahwa ragam antara kelompok adalah homogen.77 Dari hasil output SPSS hanya dilihat tabel Test of Homogeneity of Variances nilai signifikasinya dengan ketentuan seperti yang di paparkan di atas. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 22. Berikut langkah-langkah uji homogenitas : (1) Klik Analyze, Compare Means

> One-Way ANOVA. (2) Masukkan variabel perhatian orang tua (X1) dulu atau aktivitas belajar (X2) pada kolom Dependent List. (3) Masukan variabel hasil belajar IPA (Y) ke kolom Factor (4) Klik Options. Lalu centang Homogeneity of variance test. (5) Klik OK.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah alat uji model regresi untuk mengetahui ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka bisa disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model

76 Febri Endra, Pengantar Metodologi Penelitian ( Statistikka Praktis),... 151.

77 Mukhoiyaroh, Kegigihan Belajar pada Pembelajaran Berbasis Inquiry, ( Pekalongan: NEM, 2021), 58.

regresi yang baik merupakan yang homokedastisitas atau tidak terjadi masalah heterokedastisitas.78 Dasar pengambilan keputusan adalah :79 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk suatu pola

tertentu yang teratur, maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika ada pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

Penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 22 untuk mempermudah perhitungan. Adapun langkah- langkah sebagai berikut: (a) Klik menu Analyze, lalu klik Regression, dan pilih Linear. Setelah itu akan keluar jendela Linear Regression, selanjutnya masukkan variabel-variabel berdasarkan kriteria, yakni dependent atau independent; (b) Sebelum meng-klik tombol Plots, pastikan tulisan di kotak Method adalah Enter. Saat tombol Plots klik, muncul jendela Linear Regression: Plots. Di sana ada tulisan

*SRESID untuk ditaruh ke kotak Y dan tulisan *ZPRED taruh di kotak X; (c) klik Continue; (d) Klik OK.

78 Echo Perdana K, Olah Data Skripsi Dengan SPSS 22,...49.

79 Salmet Riyanti dan Aglis Andhita Hatmawa, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen, Teknin, Pendidikan, dan Eksperimen, ( Yogyakarta: Deepublish, 2020), 139.

d. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan alat uji model regresi untuk menemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan uji regresi, dengan nilai patokan VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Dari hasil output SPSS hanya dilihat tabel Coefficients kolom Collinearity Statistics bagian Tolerance dan VIF dengan kriteria yang digunakan adalah.:80

1) Jika nilai VIF di sekitar angka 1-10, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

2) Jika nilai Tolerance ≥ 0.10, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

Dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 22 untuk menentukan multikolieritas. Adapun langkah-langkah menggunkan SPSS sebagai berikut: (a) Definisikan variable X dan Y dan masukkan data ke SPSS; (b) Pilih menu Analyze -> Regression -> Linear; (c) Masukkan variable Y ke Dependent dan X1, X2, ke Independent; (e) Klik Statistics lalu pilih Colinearity Diagnostics; (f) Klik Continue lalu OK

80 Echo Perdana K, Olah Data Skripsi Dengan SPSS 22,...47

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi adalah sebuah metode untuk menaksir atau meramalkan dengan terlebih dahulu mencari pola hubungan yang dapat digambarkan secara matematatis antara dua variabel atau lebih.81 Tujuan utama dari analisis regresi ini adalah untuk melihat hubungan sebab akibat yang terjadi antara variabel yang satu dengan yang lainnya.

Sedangkan pengertian regresi linier merupakan bentuk polinom derajat satu. Hubungan yang dimaksud dalam analisis regresi ialah hubungan fungsional antara satu variabel terikat dengan satu variabel bebas dinamakan dengan analisis regresi linier sederhana sedangkan hubungan fungsional antara variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas dinamakan dengan analisis linier regresi berganda.82 Dilihat dari variabel dalam penelitian ini, sehingga peneliti menggunakan analisis regresi berganda karena variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel dapat menggunkaan rumus:83

Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b n X b.

Keterangan:

Y= Variabel terikat

X = Variabel-variabel bebas

81 Alfiani Athma Putri Rosyadi, Statistika Pendidikan, ( Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2018), 85.

82 Priyono, Analisis Regresi dan Korelasi untuk Penelitian Survei (Panduan Praktis Olah Data dan Interpretasi: Dilengkapi Cara Perhitungan Secara Manual), (Jakarta: Guepedia, 2021), 25.

83 Echo Perdana K, Olah Data Skripsi Dengan SPSS 22,...61.

a = Konstanta (intercept)

b = koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas

Dari hasil output SPSS hanya dilihat tabel Coefficients dalam kolom Unstandardized Coefficients nilai B. Dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 22. Adapun langkah- langkah menggunkan SPSS sebagai berikut: a) Definisikan variabel X dan Y lalu masukkan data ke SPSS; b) Pilih menu Analyze lalu Regression lalu Linear; c) Masukkan variabel Y ke Dependent dan X1, X2 ke Independent. Method : Stepwise; d) Klik Statistics. Kemudian Regression Coefficient centang Estimates. Bagian Residual klik Durbin- Watson. Beri tanda pada Model Fits dan Collinearity Diagnostics; e) Klik Continue; f) Klik Plots. Masukkan Sresid ke Y dan Zpred ke X.

Beri tanda pada Normal Probability Plot dan Histogram; g) Klik Continue; h) Klik Save. Bagian Predicted value centang Standardized.Bagian Residualce centang Standardized dan Prediction Interval centang Mean; h) Klik Continue; i) Klik OK.

4. Uji F ( Uji Simultan)

Uji simultan (uji F) merupakan uji yang dilakukan untuk melihat apakah semua variabel independent secara bersama-sama (simultan) berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Dari hasil output SPSS hanya dilihat tabel ANOVA nilai signifikasinya. Dalam hal ini penulis menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05). Adapun kriteria

pengujian uji simultan adalah sebagai berikut:84

a) Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b) Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Adapun cara untuk mengetahui nilai Ftabel dalam penelitian.

Nilai Ftabel didapatkan dari df1 = k – 1 dan df2 = n – k. Nilai k merupakan jumlah variabel bebas dan terikat. Nilai n didapat dari jumlah responden.85

Dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 22. Langkah pengujian sebagai berikut: (1) Klik Analyze lalu Regression lalu Linear; (2) Setelah itu akan muncul window baru, masukkan variabel Y (Hasil bealajar IPA ke dalam kotak Dependent dan variabel X1 dan X2 (perhatian orang tua dan aktivitas belajar) ke dalam kotak Independent; (3) Klik OK untuk mengakhiri langkah; (4) Setelah itu, akan muncul window baru yaitu output dari analisis tersebut. Yang digunakan hanya tabel ANOVA khususnya untuk kolom F dan Sig.

5. Uji T (Uji Parsial)

Uji T disebut juga dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-

84 Fandy Adpen L, Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran dan Model Pembelajaran Jigsaw Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PPKn PADA SMP Negeri 3 Kalidawir Tulungagung, Jurnal Rontal Keilmuan PPKn, Volume 2/no.1/ April 2016, 6.

85 https://junaidichaniago.wordpress.com/2010/05/18/cara-membaca-tabel-f/ , akses kamis , 20 januari 2021.

sendiri terhadap variabel terikatnya.86 Kegunaan uji yaitu untuk menguji keberartian koefisien regresi partial. Pengujian melalui uji t merupakan dengan membandingkan t hitung dengan ttabel pada taraf nyata α = 0,05. Uji t berpengaruh positif dan signifikan apabila hasil perhitungan t hitung lebih besar dari t tabel (t- hitung > t- tabel) atau probabilitas kesalahan lebih kecil dari 5 % (P < 0,05). Yang artinya:87

a) Jika T-hitung > T-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independen dan variabel dependen.

b) Jika T-hitung < T-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independen dan variabel dependen.

Dari hasil output SPSS hanya dilihat tabel Coefficients nilai t dan signifikasinya dengan membandingkan t hitung dengan ttabel pada taraf nyata α = 0,05. Nilai ttabel dalam penelitian ini didapatkan dari dari dk atau df = n – 2 = ttabel. Dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 22. Langkah pengujian sebagai berikut: (1) Klik Analyze > Regression > Linear; (2) Setelah itu akan muncul window baru, kemudian masukkan variabel Y (Hasil bealajar IPA ke dalam kotak Dependent) dan variabel X1 dan X2 (perhatian orang tua dan aktivitas belajar) ke dalam kotak Independent; (3) Klik OK.

86 Alfiani Athma Putri Rosyadi, Statistika Pendidikan, ( Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2018), 82

87 https://hmjepfeuns.wordpress.com/2012/06/26/uji-hipotesis/, di akses Jumat, 4 Januari 2022.

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al Muttaqin pada tahun 1963 resmi didirikan Madrasah Ibtidaiyah yang belum punya gedung dan dengan modal bangku seadanya, madrasah pinjam di rumah-rumah warga dan pindah-pindah sampai empat kali hingga pada tahun 1970. Pada tahun tersebut Madrasah Ibtidaiyah mendapatkan bantuan gedung 3 lokal dari Masyarakat oleh pengurus bangunan tersebut dijadikan 6 lokal. Pengurus dan komite menjadi pengelolanya sehingga namanya menjadi Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al Muttaqin. Pada tahun 1993 seiring dengan perubahan nama Yayasan yang berkedudukan di Srono dan sesuai ketentuan yang diberlakukan saat itu, maka nama MI Unggulan Al Muttaqin disesuaikan pada tahun 1993.

Pada tahun 1981 Pengurus menambah sarana MI untuk praktek pelajaran Ubudiyah dengan mendirikan sebuah Masjid selain swadaya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat dan manfaatnya untuk lingkungan. Awal berdirinya MI Unggulan Al Muttaqin hanya ada sedikit siswa dengan tenaga pendidik yang sedikit pula. Sampai saat ini Madrasah telah berkembang dengan baik hingga saat ini siswa berjumlah lebih dari 100 siswa dengan 9 tenaga pendidik yang professional. Dinamakan MI unggulan karena memiliki keunggulan dibidan tahfidz yang setiap tahun wisuda juz 1

80

dan juz yang lainna. Semoga setiap tahunnya, kondisi madrasah selalu mengalami peningkatan baik dari segi mutu, kualitas dan kuantitasnya.

MI Unggulan Al Muttaqin merupakan Lembaga di bawah naungan Kementerian Agama yang beralamatkan di Dusun Umbulrejo RT 01 RW 04 Desa Bagorejo Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi. Adapun batas–

batas dari lokasi MI Unggulan Al Muttaqin adalah sebelah utara berbatasan dengan kebun sebelah barat berbatasan dengan masjid sebelah selatan berbatasan dengan pemukiman penduduk dan sebelah timur berbatasan dengan kebun.

Visi MI Unggulan Al Muttaqin yaitu “Sekolah Islam unggulan berbasis kesadaran berbangsa, bernegara dan beragama dengan berdasarkan Al-Quran dan Hadits”

Berikut Misi MI Unggulan Al Muttaqin, 1) Melahirkan kader muslim yang berkarakter bangsa. 2) Berperan aktif sebagai warga negara. 3) Berakhlak mulia. 4) Menguasai IPTEK. 5) Terampil dalam bekerja dan berkarya.

Siswa yang berada di Madrasah Unggulan Al Muttaqin memiliki perkembangan dari tahun pertahun. Tetapi peneliti hanya mengambil data siswa terbaru tahun 2021/2022. Jumlah siswa keseluruhan saat ini 59 dari kelas 1 sampai dengan kelas VI. Dengan demikian, jumlah data yang yang ada bisa untuk mewakili gambaran kemajuan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al Muttaqin.

Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al Muttaqin memiliki sarana dan prasarana yang digunakan selain ruang kelas antara lain masjid, toilet, ruang kepala sekolah, ruang guru dan kantin. Selain sarana dan prasarana Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al Muttaqin memiliki Pembiasaan dan kegiatan ekstrakurikuler guna untuk mengembangkan minat dan bakat siswa serta pembiasaan yang telah menjadi rutinitas pada kegiataan sebulum KBM berlangsung guna untuk menciptakan atau membentuk generasi yang mempunyai dasar atau landasan keislaman yang kuat sebagai bekal pada kehidupan selanjutnya, serta memberikan kegiatan kegiatan dan pembiasaan yang positif untuk siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al Muttaqin.

Adapun kegiatan dan pembiasaan yang berjalan pada Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Al Muttaqin antara lain sholat duha, TPQ, gitar, tahfidz, qiroah, hadroh, pidato dan puisi.

B. PENYAJIAN DATA

Data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan instrumen utama yaitu angket dengan jumlah pernyataan dari variabel X1 dan X2 berjumlah 42, jumlah soal dari variabel X1 adalah 20 butir soal dan X2 adalah 22 butir soal dengan jumlah responden 30 siswa. Berikut tabel daftar nama inisial, skor total perhatian orang tua, aktivitas belajar dan nilai pengetehuan rapot hasil belajar IPA semester ganjil mata pelajaran IPA tahun pelajaran 2021/2022:

Tabel 4.1

Daftar Nama Inisial, Skor Total Perhatian Orang Tua, Aktivitas Belajar dan Nilai Pengetehuan Rapot Hasil Belajar IPA Semester Ganjil Mata Pelajaran

IPA Tahun Pelajaran 2021/2022

1 2 3 4 5

No Nama

Inisial

Total Perhatian

Orang Tua

Total Aktivitas

Belajar

Hasil Belajar

IPA

1 AM 76 81 76

2 AN 80 80 81

3 AF 66 76 77

4 BAN 79 82 86

5 DKA 70 86 86

6 GAK 73 82 88

7 HNZ 74 84 88

8 IRM 64 76 77

9 MFA 81 52 75

10 MSM 73 68 79

11 RMS 80 87 88

12 ZMH 61 77 76

13 ZAP 64 76 77

14 ZUAQ 83 78 80

15 AFH 81 72 86

16 FR 72 80 88

17 FRS 62 80 80

18 IQ 79 79 78

19 MDC 75 51 74

20 MA 62 55 72

21 RSH 81 67 75

22 ATF 80 66 75

23 DIAM 70 81 85

24 FSN 66 76 85

25 IZS 74 73 85

26 NAA 72 67 85

27 ZN 80 73 85

28 BSA 82 79 80

29 FP 83 78 80

30 MS 70 67 75

Sumber: Daftar Nama Inisial, Skor Total Perhatian Orang Tua, Aktivitas Belajar dan Nilai Pengetehuan Rapot Hasil Belajar IPA Semester Ganjil Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran 2021/2022

Dari data-data terlampir diatas berikutnya akan dilakukan beberapa uji yaitu: 1. uji validitas dan uji reabilitas; 2. Uji asumsi klasik; 3. Regresi linier berganda; 4. Uji F; 5. Uji T.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum angket digunakan, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan reabilitas. Instrumen antara valid dan reabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reabel.88 Instrumen penelitian yang telah disusun terlebih dahulu dilakukan diujicobakan pada responden yang tidak termasuk sampel penelitian dalam populasi.

Menurut Burhan Bungil menyatakan bahwa Instrumen penelitian yang sudah selesai ditransfer kemodel pengumpulan data tertentu, maka tidak begitu saja langsung dibagikan pada penelitian sesungguhnya.

Biasanya terlebih dahulu intsrumen tersebut diujicobakan pada seolah-olah responden sebelum digunakan kepada responden sebenarnya. Apabila dalam uji coba diketemukan kejnaggalan-kejanggalan, maka diadakan revisian terhadap instrumen tersebut. Setelah proses ini selesai, barulah instrumen penelitian diperbolehkan digunakan pada penelitian sesungguhnya.89 Dalam ujicoba instrumen ini yang menjadi responden non sampel adalah siswa MI Ungulan Al Islah yang berjumlah 30 siswa.

88 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, danR & D, ( Bandung: Alfabeta, 2015), h 122.

89 Burhan Bungin , Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2017), 96.

a. Uji Validitas

Kuisisoner dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel, dimana rtabel

dapat dilihat pada tabel r statistik dengan taraf sifnifikan a = 5%, selanjutnya ditetapkan derajat kebebasannya (db) dengan rumus db=

N-2.

Jumlah responden pada uji coba validita ini adalah 30, sehingga N = 30, maka db = 30 - 2 = 28. Jadi, rtable (db = 28) adalah 0,374.

1) Hasil Uji Validitas X1 (Perhatian orang tua) r tabel = 0,374. Jika r tabel < 𝑟 Hitung maka butir soal pernyataan tersebut dapat dikatan valid. Uji validitas menggunakan bantuan SPSS. Hasil Pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Uji Validitas X1 (Perhatian Orang Tua )

1 2 3 4 5

Pertanyaan Alpha (a) r-tabel r- hitung Keterangan

X1.1 0,05 0,374 0,408 Valid

X1.2 0,05 0,374 0,368 Valid

X1.3 0,05 0,374 0,428 Valid

X1.4 0,05 0,374 0,497 Valid

X1.5 0,05 0,374 0,711 Valid

X1.6 0,05 0,374 0,600 Valid

X1.7 0,05 0,374 0,522 Valid

X1.8 0,05 0,374 0,520 Valid

X1.9 0,05 0,374 0,560 Valid

X1.10 0,05 0,374 0,531 Valid

X1.11 0,05 0,374 0,609 Valid

X1.12 0,05 0,374 0,535 Valid

X1.13 0,05 0,374 0,420 Valid

X1.14 0,05 0,374 0,564 Valid

X1.15 0,05 0,374 0,519 Valid

1 2 3 4 5

X1.16 0,05 0,374 0,484 Valid

X1.17 0,05 0,374 0,406 Valid

X1.18 0,05 0,374 0,673 Valid

X1.19 0,05 0,374 0,408 Valid

X1.20 0,05 0,374 0,670 Valid

Sumber : Data diolah

2) Hasil Uji Validitas X2 (Aktivitas Belajar)

Tabel 4.3 Uji Validitas X2 (aktivitas belajar)

1 2 3 4 5

No.Pertanyaan Alpha (a) r-tabel r- hitung Keterangan

X2.1 0,05 0,374 0,584 Valid

X2.2 0,05 0,374 0,398 Valid

X2.3 0,05 0,374 0,461 Valid

X2.4 0,05 0,374 0,460 Valid

X2.5 0,05 0,374 0,395 Valid

X2.6 0,05 0,374 0,502 Valid

X2.7 0,05 0,374 0,608 Valid

X2.8 0,05 0,374 0,423 Valid

X2.9 0,05 0,374 0,597 Valid

X2.10 0,05 0,374 0,583 Valid

X2.11 0,05 0,374 0,650 Valid

X2.12 0,05 0,374 0,594 Valid

X2.13 0,05 0,374 0,586 Valid

X2.14 0,05 0,374 0,621 Valid

X2.15 0,05 0,374 0,496 Valid

X2.16 0,05 0,374 0,607 Valid

X2.17 0,05 0,374 0,399 Valid

X2.18 0,05 0,374 0,476 Valid

X2.19 0,05 0,374 0,443 Valid

X2.20 0,05 0,374 0,482 Valid

X2.21 0,05 0,374 0,504 Valid

X2.22 0,05 0,374 0,673 Valid

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil uji validitas butir pernyataan diperoleh 20 item pernyataan yang valid pada variabel X1 (Perhatian orang tua) dan 22 item pernyataan yang valid pada variabel X2 (Aktivitas belajar).

kuesioner dalam penelitian ini dapat dikatakan valid yaitu dengan melihat nilai rtabel yang lebih kecil dari pada nilai rhitung.

b. Uji Reliabilitas

Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha. Selanjutnya indeks reabilitas diinterpretasikan dengan menggunkaan interpretasi r untuk menyimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan cukup atau tidak reliabel. nilai interpretasi reabel:

0,80 - 1,00 = sangat tinggi 0,60 - 0,79 = tinggi 0,40 – 0,59 = sedang 0,20 – 0,39 = rendah 0,00 – 0,19 = sangat rendah

Dari hasil output SPSS hanya dilihat tabel Reliability Statistics nilai Cronbach's Alpha. Uji reliabilitas menggunakan bantuan SPSS.

Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas X1 (Perhatian Orang Tua)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,901 20

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s alpha yang dihasilkan sebesar 0,901 hasil penelitian ini adalah reliabel atau dapat dipercaya (Sangat tinggi).

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas X2 (Aktivitas Belajar) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,877 22

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s alpha yang dihasilkan sebesar 0,877 hasil penelitian ini adalah reliabel atau dapat dipercaya (Sangat tinggi).

Dari hasil uji validitas dan uji reabilitas tersebut di atas dapat dilihat bahwa seluruh item dalam angket bernilai valid dan reliabel. Sehingga, angket yang sudah di buat oleh peneliti dapat digunakan untuk mengambil data penelitian.

C. ANALISIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan melihat probability plot, dimana jika titik-titik plot menyebar disekitar garis diagonal dan tidak melebar dari garis diagonal berarti model regresi berdistribusi normal.

Tapi jika titik-titik tersebut jauh dari garis diagonal, maka regresi tidak berdstribusi Normal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 22.

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

Dari grafik normal plot terlihat titik-titik disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat dipakai karena berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan suatu prosedur uji statistik yang bertujuan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui kesamaan karekteristik dari beberapa kelompok penelitian. Uji homogenitas ini

menggunakan metode Levene tes. Dasar pengambilan keputusan dari uji ini menggunakan nilai signifikansi (p-value). Nilai signifikansi hasil penguji yang lebih besar dari alpha sebesar 5% (0,05) menunjukkan bahwa ragam antara kelompok adalah homogen. Dari hasil output SPSS hanya dilihat tabel Test of Homogeneity of Variances nilai signifikasinya dengan ketentuan seperti yang di paparkan di atas. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 22. Berikut hasil uji homogenitas data dengan menggunakan bantuan SPSS :

Tabel 4.6 Uji Homogenitas X1 (Perhatian Orang Tua) Test of Homogeneity of Variances

Hasil Belajar IPA (Y) Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2,143 6 18 ,098

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil uji homogenitas variabel X1 dan Y yaitu perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPA siswa menunjukkan bahwa nilai Sig. adalah 0,098 yang berarti lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPA siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.

Tabel 4.7 Uji Homogenitas X2 (Aktivitas Belajar) Test of Homogeneity of Variances

Hasil Belajar IPA (Y) Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2,455 6 18 ,065

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil uji homogenitas variabel X2 dan Y yaitu aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPA siswa menunjukkan bahwa nilai Sig. adalah 0,065 yang berarti lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPA siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas merupakan alat uji model regresi untuk mengetahui ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi masalah heterokedastisitas.90 Dasar pengambilan keputusan adalah :

90 Echo Perdana K, Olah Data Skripsi Dengan SPSS 22,...49.

Dokumen terkait