BAB III METODE PENELITIAN
H. Teknik Analisis Data
3. Uji hipotesis
49
Setelah muncul kotak dialog uji homogenitas, selanjutnya pilih kolom dependent list (data variabel 1) dan pada faktor ( data variabel 2).
Selanjutnya klik plots, pastikan Power estimation terpilih.
Setelah itu klik Continue diisi semuanya sesuai dengan langkah-langkah yang telah dipaparkan sebelumnya, selanjutnya klik “OK”,
Dari hasil pengujian, data kedua kelompok memiliki varians yang sama maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis.
50
c) Variabel yang di hubungkan berbentuk numerik dan kategorik (dengan hanya 2 kelompok).
Dalam penelitian ini uji independent sample t-test ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pemahaman matematis siswa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dan pada kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Perhitungan uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package For Social Sciences (SPSS) 21 for windows. Adapun formula statistik dari uji independent sample t-test,67 yaitu :
1) Hipotesis
H0 ditolak dan H1 diterima jika, thitung > ttabel H0 diterima dan H1 ditolak jika, thitung < ttabel
2) Tingkat signifikan 3) Wilayah Kritik : ( ) 4) Perhitungan
√
( ) Keterangan:
= rata-rata skor kelompok 1 = rata-rata skor kelompok 2 = sum of square kelompok 1
67 Ibid, hlm. 110
51
= sum of square kelompok 2
= jumlah subjek/sampel kelompok 1
= jumlah subjek/sampel kelompok 2 Dimana:
∑
∑
(∑ )
(∑ ) Keterangan :
̅̅̅ = rata-rata skor kelompok 1
̅̅̅ = rata-rata skor kelompok 2 = sum of square kelompok 1 = sum of square kelompok 2
= jumlah subjek/sampel kelompok 1
= jumlah subjek/sampel kelompok 2
5) Drajat frekuensi atau ( ) 6) Keputusan uji
berbeda secara signifikansi (H0 ditolak)
tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)
52
Atau jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 7) Hipotesis Statistik
: atau = 0 :
8) Kesimpulan
jika H0 : tidak ada pengaruh media pembelajaran permainan engklek terhadap pemahaman matematis.
H1 : ada pengaruh media pembelajaran permainan engklek terhadap pemahaman matematis.
Langkah-Langkah melakukan uji hipotesis Sample T-test dengan bantuan SPSS.25 sebagai berikut:
Entry data atau buka file data yang akan di analisis
Copy skor-skor tes yang ada di excel termasuk skor total dan pastekan di lembar data editor SPSS
Klik view variabel
Klik Analyze – Compare Mean- Indipendent Sample T-Test -
Masukan data hasil ke Test Variable, lalu masukan kelas ke Grouping Variable, kemudian pilih Define Group, lalu pada use Specified Value masukkan angka 1 pada group 1 dan angka 2 pada group 2.kemudian klik continue dan ok
53 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Penerapan pembelajaran berbasis etnomatematika dengan permainan engklek terhadap pemahaman matematis siswa pada materi geometri segiempat.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan instrumen tes untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Penelitian ini menggunakan tiga sampel kelas dimana kelas laki-laki VII A dibagi menjadi dua untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas VII B perempuan sebagai kelas kontrol dan kelas VII C perempuan dijadikan kelas eksperimen. Adapun deskripsi jadwal penelitian yaitu :
Tabel 4.1
Tabel Deskripsi Jadwal Penelitian No
.
Hari/Tanggal Kegiatan
1 Rabu, 3 agustus 2022 Penyerahan surat penelitian izin penelitian kepada Kepala Madrasah Mts Sullamul Ma‟ad Al-Ma‟arif Penujak.
Mendapat izin dari sekolah Mts Sullamul Ma‟ad Al-Ma‟arif Penujak untuk melaksanakan penelitian.
2 Rabu, 17 agustus 2022 Mengajukan instrumen penelitian kepada guru pamong
3 Kamis, 18 agustus 2022 Pelaksanaan pembelajaran pertama di kelas laki laki yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen eksperimen
4 sabtu, 20 agustus 2022 Pelaksanaan pembelajaran pertama di kelas
54
perempuan yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen eksperimen
5 selasa, 23 agustus 2022 Pelaksanaan pembelajaran Kedua di kelas laki laki yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen eksperimen
6 senin, 22 agustus 2022 Pelaksanaan pembelajaran kedua di kelas perempuan yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen eksperimen
7 kamis, 25 agustus 2022 Pemberian soal Posttest di kelas laki laki yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen ekxperimen
8 sabtu, 27 agustus 2022 Pemberian soal Posttest di kelas perempuan yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen
Berdasarkan tabel diatas penelitian dikelompokkan menjadi tiga tahap yaitu : tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap akhir.
a) Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan instrumen seperti soal postest, rubrik penilaian, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan saat melaksanakan penelitian kemudian menghantar surat izin penelitian kesekolah dan mengajukan instrumen ke guru pamong. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menjabarkan tahapan yang termuat dalam tahapan tersebut sebagai berikut :
1) Soal posttest
Peneliti membuat satu soal posttest yang terdiri dari 5 pertanyaan memuat pemahaman konsep matematis dan pemahaman prosedural matematis siswa. soal posttest tersebut dirancang berdasarkan saran dari pembimbing, validator 1 dan validator 2.
55
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran peneliti terlebih dahulu berkonsultasi ke pembimbing dan kemudian melakukan validasi rencana pelaksanaan pembelajaran.
3) Merancang rubrik penskoran
Rubrik pensekoran dirancang berdasarkan bunyi soal yang tertera berdasarkan saran dari pembimbing dan validator soal posttest.
4) Mengantar surat izin penelitian
Peneliti mengantar surat izin penelitian kepada kepala madrasah Mts Sullamul Ma‟ad Al-Ma‟arif penujak, kemudian diterima dengan baik dan mengarahkan peneliti untuk mengajukkan instrumen penelitian ke guru pamong terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian.
5) Pengajuan instrumen kepada guru pamong
Peneliti mengajukkan instrumen kepada guru pamong dan peneliti menjelaskan metode yang digunakan kemudian maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan.
b) Tahap pelaksanaan
1) Deskripsi pelaksanaan penelitian pada kelas kontrol
Pertemuan pertama di kelas laki-laki (kontrol) pada hari kamis, 18 agustus 2022 pukul 07.15-08.27 WITA dan di kelas perempuan
56
pada hari sabtu, 20 agustus 2022 pukul 07.15-08.27 WITA. Pada tahap pendahuluan peneliti membuka proses pembelajaran dengan salam dan berdoa, kemudian dilanjutkan dengan mengabsensi siswa dan mengkondisikan kelas dilanjutkan dengan menyebutkan pembahasan materi hari ini dan tujuan pembelajaran. Peneliti menjelaskan materi tentang bentuk persegi panjang dan persegi, kemudian peneliti memberikan lembar kerja siswa (LKS) ke-1. Pada lembar kerja tersebut siswa mengidentifikasi mana yang termasuk segiempat dan yang bukan segiempat. Kemudian peneliti memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya, setelah itu peneliti memberikan klasifikasi dan menjelaskan unsur-unsur dan sifat-sifat dari persegi panjang dan persegi. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan. Pada akhir pembelajaran peneliti menyimpulkan materi hari ini, memberikan motivasi kepada siswa, berdoa bersama-sama dan diakhiri dengan salam.
Pertemuan kedua di kelas laki-laki (kontrol) pada hari selasa, 23 agustus 2022 pukul 07.15-09.03 WITA dan di kelas perempuamn pada hari senin, 22 agustus 2022 pukul 09.03-11-12 WITA. Pada pertemuan ini peneliti membuka proses pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian berdoa bersama-sama, selanjutnya peneliti mengabsensi siswa dan mengkondisikan kelas, peneliti
57
menanyakan materi sebelumnya setelah itu menyebutkan pembahasan materi hari ini dan menyebutkan tujuan pembelajarannya. Peneliti menjelaskan materi tentang luas dan keliling dari persegi panjang dan persegi, memberikan contoh soal terkait luas dan keliling persegi panjang dan persegi kemudian menjelaskan proses penyelesaiannya.
Setelah itu, peneliti memberikan lembar kerja siswa (LKS) ke-2. Pada LKS ke-2 siswa diberikan tugas menyelesaikan permasalahan terkait luas dan keliling dari persegi dan persegi panjang. Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja dan memberikan kesempatan siswa bertanya tentang materi yang telah disampaikan hari ini. Pada akhir pembelajaran peneliti menyimpulkan materi hari ini, memberikan motivasi kepada siswa, berdoa bersama- sama dan diakhiri dengan salam.
2) Deskripsi pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen
Pertemuan pertama di kelas laki-laki (eksperimen) pada hari kamis, 18 agustus 2022 pukul 07.15-08.27 WITA dan di kelas perempuan pada hari sabtu, 20 agustus 2022 pukul 07.15-08.27 WITA. Pada tahap pendahuluan peneliti membuka proses pembelajaran dengan salam dan berdoa, kemudian dilanjutkan dengan mengabsensi siswa dan mengkondisikan kelas dilanjutkan dengan menyebutkan pembahasan materi hari ini dan tujuan pembelajaran. Pada awal pembelajaran peneliti memperlihatkan
58
gambar permainan engklek dan menyebutkan beberapa jenis permainan engklek, kemudian guru mengarahkan siswa untuk memainkan permainan tersebut. Setelah itu, peneliti menanyakan pengalaman siswa saat bermain engklek serta tata cara bermain permainan tersebut. Kemudian peneliti menanyakan bangun datar apa saja yang terdapat dalam permainan engklek yang telah dimainkan dan peneliti menjelaskan unsur-unsur dan sifat-sifat dari bangun datar yang terdapat dalam permainan engklek. Setelah itu guru mengarahkan siswa membuat kelompok menjadi 2 dan memberikan masing-masing kelompok lembar kerja siswa (LKS) ke-1. Peneliti mengarahkan masing-masing kelompok untuk membuat atau mengklasifikasikan bentuk bangun datar segiempat yang terdapat pada segiempat tak beraturan, kemudian peneliti memberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya dan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Pada akhir pembelajaran peneliti menyimpulkan materi hari ini, memberikan motivasi kepada siswa, berdoa bersama-sama dan diakhiri dengan salam.
Pertemuan kedua di kelas laki-laki (eksperimen) pada hari selasa, 23 agustus 2022 pukul 07.15-09.03 WITA dan di kelas perempuan pada hari senin, 22 agustus 2022 pukul 07.15-09.03 WITA. Pada pertemuan ini peneliti membuka proses pembelajaran
59
dengan mengucapkan salam kemudian berdoa bersama-sama, selanjutnya peneliti mengabsensi siswa dan mengkondisikan kelas, peneliti menanyakan materi sebelumnya setelah itu menyebutkan pembahasan materi hari ini dan menyebutkan tujuan pembelajarannya. Peneliti menjelaskan mengenai rumus luas dan keliling pada persegi panjang dan persegi, kemudian peneliti mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok kembali seperti sebelumnya. Setelah itu, peneliti mengkaitkan rumus luas dan keliling pada denah permainan engklek lalu peneliti memberikan lembar kerja siswa (LKS) ke-2. Pada LKS tersebut siswa akan dihadapkan dengan soal bangun datar segiempat tak beraturan dan menghitung berapa keliling dari bangun datar yang terbentuk pada segiempat tak beraturan tersebut. Setelah melaksanakan diskusi kelompok peneliti mempersilahkan masing-masing kelompok untuk melaksanakan presentasi dari hasil kerjanya. Pada akhir pembelajaran peneliti menyimpulkan materi hari ini, memberikan motivasi kepada siswa, berdoa bersama-sama dan diakhiri dengan salam.
c) Tahap Akhir
Pada tahap akhir ini peneliti melaksanakan evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa. evaluasi yang digunakan yaitu soal posttest yang terdiri dari satu soal namun terdapat beberapa poin pertanyaan yang memuat pemahaman konsep matematis dan pemahaman prosedural
60
matematis siswa. pada hari kamis, 25 agustus 2022 pukul 07.15-09.03 peneliti melaksanakan evaluasi pada kelas laki-laki dan pada hari sabtu tanggal 27 agustus 2022 pukul 07.15-08.27 di kelas VII B, pukul 08.27- 09.39 di kelas VII C peneliti melaksanakan evaluasi di kelas perempuan.
2. Deskripsi data pemahaman matematis siswa yang menerapkan dan tidak pembelajaran berbasis etnomatematika dengan permainan engklek terhadap pemahaman matematis siswa pada materi geometri
Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 4 kali tatap muka,dengan 2 kali tatap muka di kelas kontrol dan 2 kali tatap muka di kelas eksperimen, yang masing-masing 5 jam pelajaran. Serta peneliti telahmembagikan soal posttes, pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen a) Data pemahaman matematis siswa menggunakan pembelajaran
berbasis etnomatematika dengan permainan engklek terhadap pemahaman matematis siswa pada materi geometri pada kelas kontrol.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 21 mahasiswa.
Soal tes yang diberikan berbentuk isian sebanyak 1 buah soal dengan 5 poin pertanyaan. Berikut adalah nilai posttest siswa di kelas kontrol.
61 Tabel 4.2
Hasil Posttest Kelas Kontrol
No. Nama Skor Nilai
1 Anjani Rahmanita 17 70.83
2 Aqila Mutia Al-bab 22 91.67 3 Baiq Nesya Puspita 14 58.33 4 Baiq Nirwana Zahra 16 66.67 5 Baiq Sintha Asmarani 14 58.33 6 Baiq Yunita Pitria 14 58.33
7 Hapizah 14 58.33
8 Maharani 19 79.17
9 Maria Ulfa 20 83.33
10 Muliani 19 79.17
11 Nihayatun 13 54.17
12 Salsabila 17 70.83
13 Susi Aprianti 13 54.17
14 Bahri 20 83.33
15 Dedi Satiawan 15 62.5
16 Hairi Adnan 15 62.5
17 Hamdani Saputra 15 62.5
18 Hilmi Adriansyah 20 83.33
19 Kadran 14 58.33
20 Lalu Paizi Ramdan 13 54.17
21 Samsul Bahri 20 83.33
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai maksimum, minimum, mean, median, dan modus yaitu :
Max = 91.67 Min = 54.17 Mean = 68.74944 Median = 62.5 Modus = 58.33
62
b) Data pemahaman matematis siswa menggunakan pembelajaran berbasis etnomatematika dengan permainan engklek terhadap pemahaman matematis siswa pada materi geometri pada kelas eksperimen.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 mahasiswa.
Soal test yang diberikan berbentuk isian sebanyak 1 buah soal dengan 5 poin pertanyaan. Berikut adalah nilai posttest siswa di kelas eksperimen.
Tabel 4. 3
Hasil Posttest Kelas Eksperimen
No. Nama Skor Nilai
1 Baiq Nafiatin Nuzula 18 75
2 Baiq Rusmala Dewi 17 70.83
3 Baiq Salsa Diang Sukma 19 79.17
4 Baiq Siti Maesarah 17 70.83
5 Cahaya Husnul Hatimah 16 66.67
6 Erma Aulia 18 75
7 Luluk Supriatin 21 87.5
8 Maelani Sapia 16 66.67
9 Ninda Fitria 15 62.5
10 Nisa Amelianti 20 83.33
11 Yunita Ababil 17 70.83
12 Zila Sopiani 21 87.5
13 Fahrurrozi 21 87.5
14 Harun Rizal 14 58.33
15 Lalu Fatan Arta Candra 17 70.83
16 Lalu M. Wisnu Hidayat 21 87.5
17 Muhammad Ishak 14 58.33
18 Muhammad Sabarudin 18 75
19 Rian Saputra 14 58.33
20 Zulaefi 15 62.5
63
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai maksimum, minimum, mean, median, dan modus yaitu :
Max = 87.5 Min = 58.33 Mean = 74.01882 Median = 70.83 Modus = 70.83 3. Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil analis data posttest pemahaman matematis siswa menggunkan pembelajaran berbasis etnomatematika meggunakan permainan engklek pada siswa kelas VII Mts Sullamul Ma‟ad Al-Ma‟arif Penujak, antara lain :
a) Uji Prasyarat
Uji prasyarat terdiri dari dua yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Adapu hasil analisis data spss pada uji prasyarat yaitu : 1) Uji Normalitas
Berdasarkan uji normalitas adalah uji prasyarat sebelum dilakukan analisis yang sesungguhnya. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dilakukan berdistribusi no rmal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan bantuan program SPSS 21
64
dengan metode Shapiro Wilk. Apabila nilai probabilitas > 0,05 maka, data dinyatakan berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas dengan SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov- Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Pemahaman Matematis
Kelas Kontrol .207 21 .019 .881 21 .015 Kelas Eksperimen .127 20 .200* .915 20 .079
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan Tabel 4.4 hasi;l uji normalitas menggunakan shapiro wilk terhadap pemahaman matematis siswa menggunakan permainan engklek diketahui bahwa nilai signifikan pada kelas kontrol 0,019 lebih kecil dari 0,05 yang artinya data tersebut tidak normal. Sedangkan, nilai signifikan di kelas eksperimen 0,079 lebih dari 0,05 yang artinya data berdistribusi normal. Dikarenakan salah satu data tidak normal maka dilakukan dua cara yaitu transformasi data dan membuang outlier atau membuang nilai yang mencolok.
Cara pertama yaitu dengan melakukan transformasi data. Sebelum melakukan transformasi data perlu untuk mengetahui bentuk dari grafik
65
pemahaman matematis kemudian baru bisa dilakukan transformasi data.
Adapun bentuk grafiknya yaitu :
Gambar 4. 1 Grafik Histogram
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa bentuk grafik histrogram tersebut adalah moderate positive skewness, sehingga transformasi data yang dilakukan adalah SQRT(X). hasil Analisis setelah melakukan transformasi data yaitu :
Tabel 4. 5
Hasil Analisis Setelah Melakukan Transformasi
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Trans_Hasil
Kelas Kontrol .199 21 .030 .887 21 .020 Kelas Eksperimen .123 20 .200* .918 20 .092
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
66
Hasil analisis pada Tabel 4.5 yaitu dikelas kontrol hasil signifikasinya 0,020 kurang dari 0,05 atau 0,020<0,05 yang artinya data tersebut tidak normal. Sedangkan pada kelas Eksperimen hasil signifikasinya 0,092 lebih dari 0,05 atau 0,092>0,05 yang artinya data tersebut normal. Karena kedua data tersebut ada yang berdistribusi normal dan ada yang tidak berdistribusi normal maka dilakukan cara selanjutnya.
Cara kedua yaitu dengan membuang outlier atau membuang nilai yang ekstrem. Cara mengetahui nilai yang ekstrem dapat dilihat dari gambar kotak Boxplot berikut ini.
Gambar 4. 2 gambar kotak Boxplot
Berdasarkan Gambar 4.2 tersebut mengidentifikasikan data mana saja yang terindikasi data ekstream atau outlier. Jika garis didalam kotak berada di atas menunjukkan data ekstrem tinggi, sedangkan jika garis didalam kotak berada dibawah menunjukkan data ekstrem rendah. Pada kelas kontrol dapat dilihat bahwa garis didalam kotak berada di bawah yang artinya data tersebut berekstrem rendah. Sehingga, penulis dapat menyimpulkan bahwa
67
nilai data yang harus dihilangkan yaitu nilai 60 ke bawah. Maka hasil setelah melakukan transformasi data yaitu :
Tabel 4. 6
Hasil Analisis Uji Shaphiro Wilk Setelah Membuang Outlier
Berdasarkan Tabel 4.6 hasil analisis spss setelah melakukan outlier data hasil pemahaman matematis di kelas kontrol nilai signifikan mencapai 0,050 sama dengan 0,05 atau 0,05=0,05 atau 0,05 0,05. Sedangkan, pada kelas eksperimen memperoleh nilai signifikan 0,060 lebih dari 0,05 atau 0,060>0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut berdisribusi normal.
2) Uji homogentias
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang bertujuan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.
Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan bantuan program SPSS
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-
Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Pemahaman Matematis
Kelas Kontrol .265 13 .013 .869 13 .050 Kelas
Eksperimen
.168 17 .200* .897 17 .060
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
68
21 dengan metode uji fisher F. Apabila nilai probabilitas > 0,05 maka, data dinyatakan berdistribusi normal.
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pemahaman Matematis Siswa
Based on Mean 1.739 1 39 .195
Based on Median .737 1 39 .396
Based on Median and with adjusted df
.737 1 35.49 5
.396
Based on trimmed mean 1.582 1 39 .216
Berdasarkan Tabel uji homogenitas menggunakan Uji Fisher F diproleh nilai sig. Bassed on Mean sebesar 0,195 lebih besar dari 0,05 atau 0,195>0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut memenuhi syarat atau kedua data tersebut homogen.
b) Uji hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah dugaan sementara pada awal penelitian sesuai dengan hasil pengambilan data dan analisis penelitian. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan bantuan program SPSS 21 dengan metode indipendent simple t-test. Diketahui hipotesis penelitian yaitu :
H0 : tidak ada pengaruh penerapan pembelajaran berbasis etnomatematika dengan permainan engklek terhadap pemahaman matematis siswa
69
H1 : ada pengaruh penerapan pembelajaran berbasis etnomatematika dengan permainan engklek terhadap pemahaman matematis siswa..
Hasil analisis indipendent simple t-test menggunakan spss yaitu : Tabel 4. 8
Hasil Analisis Uji Hipotesis
Independent Samples Test Levene's
Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2- taile
d)
Mean Differen
ce
Std.
Error Differenc
e
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Pemahaman
Matematis Siswa
Equal variances assumed
1.739 .195 1.277 39 .209 4.45417 3.48765 -2.60027 11.50861
Equal variances not assumed
1.283 38.459 .207 4.45417 3.47302 -2.57384 11.48218
Pengambilan keputusan untuk uji – t menggunakan pedoman sebagai berikut.
1) Perhatikan kolom levene’s test for equality of variances, jika nilai sig.
yang didapatkan lebih dari 0,05 yang artinya bahwa kedua kelompok data memiliki varians yang homogen. Sebaliknya jika sig. kurang dari 0,05 artinya kedua kelompok data memiliki varians yang tidak homogen.
70
2) Jika data dinyatakan homogen maka perhatikan baris equal variances assumed. Jika data dinyatakan tidak homogen maka perhatikan baris equal variances not assumed.
3) Jika nilai sig. pada kolom sig. (2-tailed) didapatkan kurang dari 0,05 maka terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebaliknya jika nilai sig. yang didapatkan lebih dari 0,05 maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa tuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.68
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.8 deketahui bahwa kedua data tersebut homogen sehingga nilai sig.(2-tailed) pada Equal variances assumed yaitu 0,209 > 0,05, atau dengan membandingkan thitung dengan (dk) dk= yaitu 1.277<1,68488 sehingga sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesus diketahui bahwa tidak ada pengaruh penerapan pembelajaran berbasis etnomatematika dengan permainan engklek terhadap pemahaman matematis siswa pada materi geometri segiempat.
68 I Putu Ade Andre Payadnya Dan I Gusti Agung Ngurah Trisna Jayantika “Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistik Dengan SPSS”, (Yogyakarta, Grup Penerbitan CV Budi Utama, 2018), Hlm. 89.
71 B. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan untuk mentehaui pengaruh dari pembelajaran berbasis etnomatematika dengan permainan engklek terhadap pemahaman matematis siswa pada materi geometri segiempat. Penelitian ini, dilaksanakan di Mts. Sullamul Ma‟ad Al-Ma‟arif Penujak sebagai lokasi penelitian, sampel yang digunakan kelas VII A, VII B dan VII C dimana kelas kelas B sebagai kelas kontrol, kelas C sebagai kelas eksperimen dan kelas A dibagi menjadi dua yaitu 8 siswa menjadi kelas kontrol dan sisanya menjadi kelas eksperimen . Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan soal tes. Tes yang digunakan hanya berjumlah 1 buah soal dengan 5 poin pertanyaan yang memuat pemahaman matematis. Dari data yang diperoleh kemudian diformulasikan dengan hipotesis penelitian dan dianalisis menggunakan spss 21 menggunakan indipendent simple t test untuk melihat pengaruh penerapan pembelajaran etnomatematika dengan permainan engklek terhadap pemahaman matematis siswa pada materi geometri segirmpat.
Etnomatematika menurut Georgius Rocki Agasi dan Yakobus Dwi, menyatakan bahwa etnomatematika adalah studi budaya untuk mengidentifikasi unsur-unsur matematika yang terkandung dalam budaya yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.69 Etnomatematika juga mengakui bahwa ada
69 Agasi, G. R., & Wahyuono, Y. D. “Kajian Etnomatematika : Studi Kasus Penggunaan Bahasa Lokal Untuk Penyajian Dan Penyelesaian Masalah Lokal Matematika”. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 527–540. 2016..
72
cara-cara yang berbeda dalam melakukan matematika di dalam aktivitas masyarakat dengan menggunakan konsep matematika meliputi cara mengelompokkan, berhitung, mengukur, merancang bangunan atau alat, bermain dan lain sebagainya.70 Oleh sebab itu, ada berbagai macam budaya yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk melaksanakan proses kegiatan belajar salah satunya dengan menggunakan permainan tradisional yaitu permainan engklek.
Menurut Dita Anggraini dan Heni Pujihastuti, permainan engklek adalah permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak dengan cara melempar batu ke kotak lalu melompat dengan satu kaki dari satu kotak ke kotak lain.71 Dalam denah permainan engklek ini terdapat berbagai macam bentuk bangun datar. Dengan menggunakan permainan engklek sebagai bahan dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa juga bisa bermain sambil belajar dan mengenal bentuk-bentuk geometri bangun datar yang ada dalam denah permainan engklek. Selain itu, dalam permainan engklek terdapat keterampilan
yang dapat dipelajari yaitu melalui permainan dapat memudahkan siswa untuk
memahami materi karena langsung diterapkan ke kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari dari pada materi yang disampaikan dari penyampaian pelajaran secara biasa.
70 Novia Winanda, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Etnomatematika Pada Materi Bangun Ruang", (Skripsi, Universitas Muhamadiyah Sumatra Utara, Sumatra Utara, 2020) hlm.
26
71 Dita Anggraini dan Heni Pujiastuti‟, Peranan Permainan Tradisional Engklek dalam Mengembangkan Kemampuan Matematika di Sekolah Dasar, (Jurnal Matematika Ilmiah), 6 (2020), 87–101.