• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Pencegahan ( Preventive ) Menurut Leavel And Clark

PENCEGAHAN PENYAKIT, KECACATAN DAN KEMATIAN

E. Upaya Pencegahan ( Preventive ) Menurut Leavel And Clark

terjadinya akibat samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Pelatihan tentang cara perawatan dan penyediaan fasilitas, pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kondisi klien yang direhabilitasi, penempatan kiien sesuai dengan keadaannya (selective places), terapi kerja, dan pembentukan kelompok paguyuban khusus bagi kiien yang memiliki kondisi yang sama.

E. Upaya Pencegahan (Preventive) Menurut Leavel

Beberapa usaha atau kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan yaitu sebagai berikut:

a. Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.

b. Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air rumah tangga yang baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.

c. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

d. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

e. Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.

f. Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.

g. Rekreasi atau hiburan untuk perkembangan mental dan sosial

h. Melaksanakan pemeriksaan berkala 2. Perlindungan Khusus (Specific Protection)

Perlindungan khusus adalah untuk mencegah penyakit, menghentikan proses interaksi bibit penyakit, pejamu, lingkungan dalam tahap prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena penyakit tertentu perlindungan yang diberikan kepada orang-orang atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit tertentu. Perlindungan khusus bertujuan untuk kelompok yang berisiko terkena

penyakit bisa menjaga dan memelihara kesehatannya.

Perlindungan khusus juga diperlukan pendidikan kesehatan agar orang atau kelompok yang beresiko dapat menjaga dan memelihara kesehatannya.

Beberapa usaha atau kegiatan yang dapat dilakukan untuk Perlindungan Khusus (Specific Protection) yaitu sebagai berikut:

a. Pemberian imunisasi

b. Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.

c. Isolasi penderitaan penyakit menular

d. Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat- tempat umum maupun di tempat kerja.

e. Kebersihan perorangan f. Perlindungan sanitasi g. Perlindungan kecelakaan

h. Perlindungan terhadap kecelakaan kerja i. Penggunaan nutrisi khusus.

j. Perlindungan terhadap bahan karsinogen k. Menghindari zat-zat alergen.

3. Diagnosa Dini dan Pengobatan yang Cepat dan Tepat (Early Diagnosis and Prompt Treatment)

Diagnosa dini dan pengobatan yang cepat dan tepat adalah tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat. Langkah pertama ketika seseorang telah jatuh sakit. Sasarannya adalah orang-orang yang telah

jatuh sakit, agar sakit yang dideritanya dapat segera diidentifikasi dan secepatnya diberikan pengobatan yang tepat. Faktor yang membuat seseorang dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya bukan hanya dipengaruhi oleh jenis obat yang diminum dan kemampuan tenaga kesehatan. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat dapat mengurangi biaya pengobatan dan dapat mencegah kecacatan yang mungkin timbul jika suatu penyakit dibiarkan tanpa tindakan kuratif

Beberapa usaha atau kegiatan yang dapat dilakukan untuk Diagnosa dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis and prompt treatment) yaitu sebagai berikut:

a. Pendidikan kesehatan

b. Pemeriksaan umum secara rutin c. Survei selektif penyakit khusus d. Isolasi

e. Meningkatkan keteraturan pengobatan

f. Mencari orang yang pernah berhubungan dengan penderita penyakit menular

g. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus.

h. Skrining untuk mendeteksi dini kanker 4. Pembatasan Kecacatan (Disability Limitation)

Pembatasan kecacatan adalah penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien dengan penyakit

yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat, menyembuhkan pasien, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang akan timbul.

kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit, maka sering masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas, dengan kata lain mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang secara tuntas/

komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tuntas/komplit dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidakmampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan punya peran penting untuk melakukan penanganan secara tuntas pada kasus- kasus pengobatan yang tidak tuntas. Pada tahapan ini dapat disebut juga pengobatan yang sempurna (perfect treatment) karena kecacatannya yang ditakutkan terjadi disebabkan pengobatan kepada penderita tidak sempurna. Adapun pembatasan kecacatan terkesan membiarkan penyakit menyerang dan membuat cacat sipenderita baru kemudian diambil tindakan. Banyak penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dapat dicegah dengan pengobatan yang lebih sempurna, salah satunya adalah dengan meminum obat yang diberikan oleh dokter sampai habis.

Beberapa usaha atau kegiatan yang dapat dilakukan untuk Pembatasan Kecacatan (Disability Limitation) yaitu sebagai berikut:

a. Penyempurnaan dan intensitas pengobatan lanjutan agar terarah dan tidak menimbulkan komplikasi

b. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan c. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang

untuk pengobatan dan perawatan yang intensif.

5. Rehabilitasi (Rehabilitation)

Rehabilitasi merupakan tingkatan yang terakhir dalam pencegahan penyakit. Rehabilitasi sifatnya pemulihan yang ditujukan pada kelompok masyarakat yang dalam masa penyembuhan sehingga diharapkan agar benar- benar pulih dari sakit sehingga dapat beraktifitas dengan normal kembali. tindakan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke masyarakat agar mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak menjadi beban orang lain. Apalagi kalau suatu penyakit sampai menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka tingkatan rehabilitasi ini dapat dikatakan sebagai tingkatan yang menentukan hidupnya kedepan akan seperti apa nantinya. Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat, untuk memeulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu. Oleh karena kurangnya kesadaran orang tersebut, ia tidak akan segan melakukan latihan-latihan yang dianjurkan.

Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untik kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai anggota masyarakat yang normal. Pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan kesehatan pada masyarakat.

Beberapa usaha atau kegiatan yang dapat dilakukan untuk Rehabilitasi (Rehabilitation) yaitu sebagai berikut:

a. Rehabilitasi fisik b. Rehabilitasi mental

c. Rehabilitasi sosial vokasional d. Rehabilitasi aesthesis

Pencegahan penyakit yang lambat ditangani tidak hanya terjadi kecacatan tetapi juga dapat terjadi kematian terhadap penderita penyakit. Penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya penyakit stroke, jantung, diabetes, kanker dan penyakit TB Paru.

Hal ini yang menjadi faktor resiko terjadi kematian misalnya pola makan tidak sehat, kuarangnya aktifitas, merokok, konsumsi alkohol, rendahnya pengetahuan masyarakat dan tidak patuh menggunakan masker ketika berada ditempat hunian yang padat sehingga upaya pencehagan tidak diperhatikan dengan baik.

BAB VII

PENANGGULANGAN PENYAKIT