BAB III METODE PENELITIAN
C. Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99), variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Berdasarkan kajian teori di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Eksistensi Pendidikan Agama Islam, sedangkang variabel terikatnya adalah karakter peserta didik.
D. Defenisi Operasional Variabel
untuk mrndapatkan gambaran yang lebih jelas tentang judul skripsi ini yakni” Eksistensi Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di SMP Negeri 5 Polongbangkeng Utara. Maka penulis merumuskan defenisi operasinal variabel sebagai berikut:
1. Eksistensi pendidikan Agama Islam adalah keberadaan Pendidikan Agama Islam dalam upaya sadar yang terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran islam dari sumber utamanya kitap suci Al Quran dan Al hadis. Melalui kegiatan bimbingan pengajaran serta pengamalan.
2. Karakter Peserta Didik merupakan nilai-nilai dan sifat dasar yang dimiliki oleh seorang peserta didik dalam kehidupan sehari-hari baik
dari segi ibadah maupun dari segi sikap dan akhlak (Jujur, Disiplin, Percaya diri, mandiri, gigih, tegas, bertanggung jawab, kreatif, bersiksp kritis dan toleransi).
E. Populasi dan Sampel
Penentuan jumlah populasi dalam suatu penelitian merupakan salah satu langkah yang sangat penting, karena dalam populasi diharapkan adanya sejumlah data yang sangat penting dan berguna bagi pemecahan yang telah dirumuskan pada rumusan masalah penelitian.
Dalam penelitian, biasanya penelitian memilih secara keseluruhan subjek yang dikenal dengan penelitian populasi. Tetapi kadang-kadang juga penelitian hanya melihat sebagai subjek yang dapat mewakili populasi karena secara keseluruhan yang dikenal dengan penelitian sampel. Adapun penelitian ini, penulis menggunakan penelitian sampel yang dapat mewakili populasi.
1. Populasi
Untuk mengetahui keadaan populasi penelitian dalam skripsi ini terlebih dahulu peneliti memberikan pengertian populasi berdasarkan rumusan para ahli sebagai berikut:
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian merupakan penelitian populasi. Studi dalam penelitian juga disebut penelitian populasi atau studi sensus.( Suharsimi Arikunto, 1991:102)
Seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau
individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. (Sutrisno Hadi, 1991: 220).
Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan individu yang merupakan sumber informasi tentang data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Penelitian populasi dilakukan apabila ingin semua lika-liku yang ada dalam populasi penelitian.
Tabel 1 Keadaan Populasi
No Siswa
Populasi
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 Kelas I 34 33 67
2 Kelas II 20 26 46
3 Kelas III 28 33 61
Jumlah 82 92 174
Sumber data SMP Negeri 5 Polongbangkeng Utara 2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang memiliki segala sifat utama populasi, dengan kata lain sampel adalah sekelompok individu atau benda yang kurang atau lebih kecil dari jumlah populasi. Dalam hal ini Suharsismi Arikunto memberikan pengertian sampel sebagai berikut:
Sampel adalah bagian atau wakil populasi apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel ( Suharsimi, 199:104).
Sedangkan Sutrisno Hadi (1991: 221) mengemukakan bahwa sebagian dari populasi disebut sampel yaitu sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi.
Dari defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah wakil dari seluruh populasi atau sebagian dari jumlah populasi yang menjadi objek penelitian.
Tujuan penentuan sampel untuk mengemukakan dengan tepat sifat-sifat umum dari populasi dan untuk menarik generalisasi dari hasil penelitian. Penarikan sampel mengacu kepada prinsip penentuan sampel penelitian.
“Apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya, jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% atau beberapa saja, tergantung dari kemammpuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dana, dan besar kecilnyaresiko yang ditanggung oleh peneliti.” (Suharsimi Arikunto, 2006:134)
Berdasarkan tehnik penentuan sampel tersebut di atas, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 178 x 25% = 45 orang. Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 45 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
Tabel II
Keadaan Sampel Penelitian
No Sampel Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan
1 Kelas VII 8 9 17
2 Kelas VIII 5 7 12
3 Kelas IX 7 9 16
Jumlah 20 25 45
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat dikatakan sebagai fase-fase yang menentukan, karena pada fase inilah semua informasi (data) dikumpulkan.
Oleh karena itu, sebelum kegiatan penelitian ini dilakukan, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pengumpulan data. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam pengumpulan data dilapangan, penulis menempuh beberapa tahap, secara garis besarnya terdiri dari dua tahap pelaksanan.
1. Tahap Persiapan
Sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu peneliti menyelesaikan pengurusan surat izin penelitian. Surat-surat tersebut diperlukan dalam rangka kelancaran kegiatan penelitian dilapangan serta sebagai pegangan yang mempunyai kekuatan hukum dari pihak pemerintah.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan kegiatan ini mengcakup dua kegiatan pengumpulan data yang dilakukan melalui:
a. Penelitian Kepustakaan (liberary research)
Mengempulkan data berdasarkan literatur/membaca buku-buku yang mempunyai keterkaitan dengan objek penelitian. Dengan study tersebut kemudian didapatkan data-data yang akan dibahas dengan menggunakan dua cara:
1) Kutipan lansung, yaitu penulis mengutip bahan referensi yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini sesuai dengan aslinya tampa mengubah redaksi kata beserta isi dan maknanya.
2) Kutipan tidak langsung, yaitu mengutip suatu pendapat yang tidak sesuai dengan aslinya, dengan mengubah redaksi namun tujuannya tetap sama dengan sumber yang dikutip. Kutipan ini kadang-kadang berbentuk ikhtisar yakni meringkas pendapat ahli yang dikutip atau mengambil secara garis besarnya saja. Kadang juga dalam bentuk ulasan yakni dengan mengomentari pendapat yang dikutip dengan maksud untuk lebih memperjelas maksud dari kutipan tersebut.
b. Penelitian lapangan (field research)
Untuk mengumpulkan data dilapangan penulis menggunakan Instrumen penelitian yang merupakan alat bantu yang dipilih dan
digunakan dalam kegiatan pengumpulan data, sehingga data atau informasi yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
untuk mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian dan melakukan penelitian secara terstruktur dan sistematis dalam pengumpulan data dilapangan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya:
1) Pedoman observasi
Pedoman observasi yaitu teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan”.
Yang dimaksud dengan pedoman obsevasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. oleh karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan pencaindra lainnya (Bungin, 2013: 142).
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pedoman observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung objek penelian dengan menggunakan indra.
2) Pedoman wawancara
Pedoman wawancara yaitu suatu bentuk komunikasi verbal, semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi dan
komunikasi tersebut di lakukan secara berhadapan) proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan info dengan cara Tanya jawab antara peneliti dan informan”.
Wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data atau informasi dari responden yang berupa komunikasi langsung dalam bentuk Tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimic responden merupakan media yang menglengkapi kata-kata verbal.
( W. Gulo,2002:119.)
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pedoman wawancara merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang terkait dengan penelian.
3) Pedoman Dokumentasi
catatan dokumentasi yaitu mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, dan agenda”
Teknik pengumpulan data dengan pedoman dokumentasi ialah pengambilan data dengan dokumen-dokumen. Keuntungan menggunakan dokumentasi ialah biayayanya relatif murah, waktu dan tenaga lebih efisien. Sedangkan kelemahannya ialah data yang diambil dari dokumen cenderung sudah lama, dan kalau ada yang salah cetak, maka peneliti ikut salah pula mengambil datanya.
(Husain Usman dan Purnomo Setiady Akbar,2003: 73).
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pedoman dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara pengambilang data dari dokumen yang terkait dengan penelian.