BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil
4. Visi dan Misi
1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan dengan pemberdayaan usaha mikro dan bakulan 2. Misi
1. Meningkatkan pendapatan keluarga anggota
2. Memperluas akses anggota terhadap sumber daya ekonomi
3. Memperluas akses anggota terhadap hak hak pelayanan publik oleh Negara.
4. Meningkatkan wawasan anggota menuju keluarga sejahtera.
5. Membangun jaringan dan memperluas kemitraan dengan para pihak yang mendukung aktifitas BMT ASH-SAHAFF.
5. Struktur Organisasi
Pelindung Penasihat : Patompo Adnan Lc. MH : M. Humaidi ST
Dewan Syari‟ah : TGH Maliki Sami‟un Lc : Ust. L Abdul Kadir S. pd I Dewan Komisaris
Ketua : H.Akhmad Fauzi S.IP
Sekretaris : H. Abdul Wahid
Bendahara : Ahmad Sarkawi
58 Dewan Direksi
Direktur : H Akhmad Fauzi S.IP
Kasir : Ahmad Sarkawi
Penggalangan dana/Tabungan : Ahmad Zaini
Pembukuan : M Syafi‟i
Pembiayaan : Ahmad Solihin S. Pd
Uraian Jabatan Struktur Organisasi:
a. Rapat Anggota Tahunan
Rapat anggota tahunan (RAT) adalah rapat tahunan yang diikuti oleh para pendiri dan anggota penuh BMT Ash-Shaff.
Adapun fungsi dari RAT adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya umum dalam rangka pengembangan BMT Ash-Shaff.
2) Mengangkat dan memberhentikan pengurus BMT Ash-Shaff.
3) Menerima atau menolak laporan perkembangan BMT Ash-Shaff dan pengurus
4) Merumuskan dan melaksanakan fungsi-fungsi lain yang belum diatur dalam RAT, maka akan diatur dalam ketentuan tambahan.
b. Pengurus
Secara umum fungsi dan tugas pengurus adalah:
1) Menyusun kebijakan umum BMT yang telah dirumuskan dalam rapat anggota tahunan (RAT).
2) Melaksanakan pengawasan operasional BMT Ash-Shaff.
59 3) Membentuk komite pembiayaan
4) Melaporkan perkembangan BMT Ash-Shaffkepada para anggota dalam rapat anggota tahunan.
Kepengurusan BMT Ash-Shaff terdiri dari seorang ketua, seorang sekertaris, seorang bendahara, dan beberapa orang anggota. Fungsi dan tugas masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:
1) Ketua pengurus
Ketua pengurus memiliki tugas sebagai berikut:
a) Memimpin, mengawasi dan mengkoordinir pelaksanaan tugas anggota, pengawas dan karyawan.
b) Menilai kinerja bulanan dan kesehatan BMT Ash-Shaff c) Ikut menandatangani surat-surat berharga serta surat-surat
lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan keuangan BMT Ash-Shaff.
d) Menjalankan tugas-tugas yang diamankan oleh anggota BMT.
2) Sekertaris
Memiliki tugas sebagai berikut:
a) Bertugas membuat dan memelihara berita acara yang asli dan lengkap dari anggota dan rapat pengurus sebagai dokumen yang sah.
60 b) Bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada anggota
sebelum rapat diadakan.
c) Memberikan catatan-catatan keuangan BMT dari hasil laporan pengelola
d) Memferifikasi dan memebrikan saran kepada ketua tentang berbagai situasi dan perkembangan BMT Ash-Shaff.
c. Bendahara
Memiliki tugas sebagai berikut:
a) Menyusun atau merencanakan anggaran dan belanja BMT Ash- Shaff.
b) Mengadakan pengecekan langsung terhadap jumlah kas.
c) bertanggung jawab untuk mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi pengelolaan dana oleh pengelola.
d. Pengelola
Pengelola adalah pelaksana operasional harian BMT Ash-Shaff, pengelola terdiri dari devisi pembiayaan, devisi penggalangan dana, devisi taller (kasir) dan devisi pembukuan.
1) Bagian Pembiayaan, berfungsi:
a) Melakukan pelayanan dan pembinaan kepada pinjaman b) Menyusun rencana pembiayaan
c) Melakukan analisis pembiayaan
d) Melakukan pembinaan anggota pembiayaan agar tidak macet
61 e) Membuat laporan perkembangan pembiayaan
2) Bagian Penggalangan Dana, bertugas:
a) Melakukan kegiatan penggalangan tabungan anggota b) Menyusun rencana penggalangan dana
c) Merencanakan pengembangan produktabungan d) Melakukan pembinaan anggota penabung
6. Letak Geografis
BMT Ash-Shaff Desa Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu koperasi syariah yang terletak di Desa Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah:
- Sebelah Utara : Persawahan - Sebelah Timur : Warung - Sebelah Selatan : Jalan Raya - Sebelah Barat : Sungai
B. Pengujian Hipotesis 1. Uji Signifikasi (Uji-t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.56
56 Ghozali, Imam. Statistik non-parametrik: Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS (Semarang: Universitas Diponegoro, 2002).
62 a) Pengujian pemberian pembiayaan terhadap tingkat keuntungan
Perumusan hipotesis nihil (H0) dan hipotesis alternatif (Ha):
Ho: tidak terdapat pengaruh antara pemberian pembiayaan (X) terhadap tingkat keuntungan (Y)
Ha: terdapat pengaruh antara pemberian pembiayaan (X) terhadap tingkat keuntungan (Y)
Pengambilan keputusan dengan taraf signifikansi 5% ditentukan sebagai berikut:
(1) Bila nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan menolak Ha (2) Bila nilai signifikansi < 0,05, maka Hoditolak dan menerima Ha
Tabel 5.1
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui nilai t hitung sebesar 19.708 dengan sig. t sebesar 0,000 (p < 0,05), sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha yang berarti ada pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel pemberian pembiayaan terhadap tingkat keuntungan.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) -294.781 109.541 -2.691 .012
Pembiayaan .669 .034 .966 19.708 .000
63 C. Pembahasan
Apakah pemberian pembiayaan BMT Ash-Shaff berpengaruh dalam meningkatkan keuntungan usaha bakulan desa pringgarata kabupaten lombok tengah ?
Dari hasil pengolahan data statistik analisis regresi linier sederhana menggunakan alat bantu SPSS for windows versi 16.0 diketahui bahwa dari hasil koefisien regresi diperoleh nilai Sig sebesar 0.000 < 0.05, artinya pengujian koefisien regresi linier sederhana, berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan keuntungan usaha bakulan. Hal ini terbukti dari analisis regresi linier sederhana diperoleh koefisien regresi variabel X -294.781 dan variabel Y 0,669 serta taraf signifikansi 0.000 dibawah 0.05, tingkat signifikansi yang diperoleh lebih kecil yakni sebesar 0.000 dari standar signifikan yakni 5% atau 0.05, yang berarti variabel ini berpengaruh terhadap variabel dependen maka dari hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti, ditemukan hasil bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang menujukkan variabel pengaruh pemberian pembiayaan berpengaruh dalam meningkatkan keuntungan usaha bakulan di desa pringgarata (Y).
Berdasarkan hal tersebut diatas pertanyaan peneliti terjawab, yaitu terdapat pengaruh pemberian pembiayaan terhadap tingkat keuntungan usaha bakulan di desa pringgarata. Usaha bakulan ini merupakan usaha kecil yang paling banyak digeluti masyarakat selain karena tidak memerlukan biaya yang banyak juga karena pengelolaannya yang tidak terlalu sulit.
64 Usaha bakulan yang ada di desa pringgarata menjadi salah satu mata pencarian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Usaha bakulan ini beragam jenisnya mulai dari sayuran sampai jajanan pasar. Namun kekurangan biaya yang derita para pemilik usaha membut mereka melakukan pembiyaan pada pihak lain. Keberadaan BMT ash-shaff memberikan angin segar bagi para nasabah yang kekurangan dana.
BMT ash-shaff ini tidak memberatkan para nasabah, sehingga memberikan kemudahan bagi para nasabah dalam membayar angsuran pembiayaan. Nasabah merasa sangat terbantu dengan keberadaan BMT ini.
Bahkan dengan usaha bakulan yang dimiliki salah satu nasabah dapat membiayai biaya kuliah keluarganya. Banyak cerita berbeda para nasabah tentang BMT ash-shaff ini mulai dari mampu mengembangkan usaha dengan pembiayaan yang diberikan dan mencegah mereka gulung tikar.
Keberadaan BMT ash-shaff dan usaha bakulan yang saling bersinergi dan saling mendukung menjadikan kondisi ekonomi masyarakat desa pringgarata lebih baik. Disaat sebagian warga yang tidak memiliki lahan persawahan untuk mencari nafkah, mereka mengandalkan tenaga menjadi pedagang bakulan. Keuntungan dari usaha bakulan memang tidak seberapa, namun dengan kegigihan keuntungan tetap mengalami peningkatan.
Hal ini telah dibuktikan peneliti dengan melakukan perhitungan secara statistik dan hasilnya menunjukkan bahwa pembiayaan tersebut memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat dalam meningkatkan keuntungan usaha
65 bakulan. Masalah lainnya adalah dapatkah hal ini bertahan dengan kondisi ekonomi yang semakin berkembang dan fluktuasi harga serta inflasi yang terjadi. Disinilah peran pemeritah setempat untuk mengakomodasi dan memberdayakan usaha yang telah ada menjadi UKM yang dapat bertahan ditengah perubahan kondisi ekonomi.
66 BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan hasil pengujian uji asumsi klasik antara lain uji histogram berbentuk kurva normal sempurna artinya data berdistribusi normal. Uji heteroskedastisitas dengan melihat nilai sig menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dan uji autokorelasi kemudian dengan melihat nilai DW menunjukkan tidak terjadinya autokorelasi. Oleh karena itu dilanjutkan dengan melihat bahwa koefisien regresi linier sederhana, berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan keuntungan usaha bakulan nasabah BMT Ash-shaff Desa Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.
Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi linier sederhana diperoleh koefisien regresi linier variabel X -294.781 dan variabel Y 0,669 serta taraf signifikansi 0.000 dibawah 0.05. tingkat signifikansi yang diperoleh lebih kecil yakni sebesar 0.000 dari standar signifikan yakni 5% atau 0.05 yang berarti variabel ini berpengaruh dalam meningkatkan keuntungan usaha bakulan (dependen). Maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukan variabel pemberian pembiayaan (X) berpengaruh dalam variabel tingkat keuntungan (Y) di BMT Ash-shaff Desa Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.
67 B. Saran
BMT Ash-Shaff Desa Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dari segi penghimpun dan penyaluran dana dikatakan memiliki pengaruh sedang dalam meningkatkan keuntungan usaha bakulan. Dengan demikian harus ada sinergi bersama antara BMT Ash-Shaff dengan nasabah apa dan bagaimana upaya yang harus dilakukan dalam mengelola dana pembiayaan agar usaha yang dijalankan menjadi semakin berkembang guna meningkatkan keuntungan usaha bakulan dan kelancaran keuangan pada BMT Ash-Shaff dan juga pemberian dana pembiayaan kepada nasabah menjadi semakin meningkat dan jenis pembiayaan yang diberikan kepada nasabah lebih diperjelas lagi.
Peran pemerintah sangat diperlukan agar usaha bakulan ini dapat berkembang bukan hanya menjadi UKM namun menjadi usaha masyarakat yang dapat bertahan dalam bersaing ditengah perkembangan ekonomi dan persaingan yang semakin tinggi.
Bagi nasabah agar lebih memperhatikan pembiayaan yang di berikan/diterima supaya pengembaliannya sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
68 DAFTAR PUSTAKA
Ace Partadiredja. Perhitungan Pendapatan Nasional. LP3ES: 1997.
Adiwarman A. Karim. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.
Ahmad Muhammad Al-„Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim. Sistem, Prinsif dan Tujuan Ekonomi Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 1999.
Bambang Manto. Dasar-Dasar PembelajaranPerusahaan. Yogyakarta: 1983.
Bayu Tube. “Artikel Tentang Keuntungan” dalam –ekonomi. blogspot. 2009/09/artikel- tentang-laba. diakses tanggal 9 Oktober 2016, pukul 20.45 WITA.
Burhan mungin. Metodelogi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Publik, Serta Ilmu-Ilmu Special Lainnya. Jakarta: kencana. 2006).
Edwin M. Nasution, MAEP, et al. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. Jakarta:
Kencana 2006.
Euis Amalia. Kekuatan Distribusi dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia, edisi 1. Jakarta :Rajawali Pers, 2009.
Gujarati. Basic Econometrics”. United States Military Academy, West Point-Mc Graw- Hill Higher Education 2002.
Heri Sudarso. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan ilustrasi.
Yogyakarta: Ekonisia, 2008.
M Nur Rianto Al Arif. Lembaga Keuangan Syariah Suatu Kajian Teoritis Praktis.
Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.
M. Wahyudin Zarkasyi. Penelitian pendidikan Matematika. Bandung: Aditma, 2015.
Marnis. Pengantar Bisnis. Pakanaru: Unri Press, 2008.
Muhammad. Bank Syariah: Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.
Yogyakarta: Ekonesia, 2003.
Soemitra. Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:Kencana Prenadamedia Group, 2009.
69 Sonny Sumarsono. Manajemen Koperasi Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2003.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta, 2011.
Suharsimi Arikonto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineca Ciptta, 2010.
70
LAMPIRAN
71 No Nama Nasabah Jumlah
Pembiayaan
Keuntungan Nasabah
Angsuran Pengembalian Pembiayaan/Per Bulan
Jangka Waktu
Pengembalian
1 Mahsun
5.000.000
2.500.000 2 Madiun
300.000
200.000 3 Aling
1.000.000
475.000 4 Saridin
1.500.000
600.000 5 Sakyah
2.000.000
750.000 6 Ramli
1.000.000
450.000 7 Subi
1.000.000
450.000 8 Muslimah
500.000
350.000 9 Hernadi
500.000
350.000 10 Madi
1.000.000
450.000 11 Sulami
6.000.000
3.750.000 12 Sitimaesarah
500.000
375.000 13 Hasan Sazoli
2.000.000
110.000 14 Siti Sarah
1.000.000
500.000 15 Kartini
4.000.000
2.500.000 16 Supri
3.000.000
1.500.000 17 Junardi
8.000.000
5.900.000 18 Saprudin
4.000.000
2.500.000 19 Jasiah
3.000.000
2.000.000 20 Sujarewati
3.500.000
2.000.000
72 21 Wirdullatif
1.000.000
600.000 22 Muslihan
3.000.000
1.200.000 23 Hasan R
2.000.000
1.000.000 24 Sukuni
5.000.000
3.500.000 25 Ahyarudin
2.000.000
1.000.000 26 Alyan
4.000.000
2.000.000 27 Jaelani
3.000.000
1.200.000 28 Hanapi
2.000.000
1.000.000 29 Aline
1.000.000
500.000 30 Suliadi
6.000.000
3.500.000
73
5000 2500
300 200
1000 475
1500 600
2000 750
1000 450
1000 450
500 350
500 350
1000 450
6000 3750
500 375
2000 110
1000 500
4000 2500
3000 1500
8000 5900
4000 2500
3000 2000
3500 2000
1000 600
3000 1200
2000 1000
5000 3500
2000 1000
4000 2000
3000 1200
2000 1000
1000 500
6000 3500
74
75
76
77
78
79